Anda di halaman 1dari 14

Development of A Balanced Scorecard

As A Strategic Performance Measurement System for


Clinical Radiology As A Cost Center
Jurnal: Insights Imaging
Volume: 12:69 & Halaman: 1-8
Tahun: 2021
Penulis : Ulf Teichgräber, Rainer Sibbel, Andreas Heinrich, dan Felix Güttler

Reviewer: Kelompok 4
Angkatan 14, Kelas C

Lizda Mashudani (20220309076)


Premia Utianty (20220309075)
Indrawati Seska Kading (20220309074)
Ika Puspitasari (20220309072)

Bulan November, Tahun 2023


ABSTRAK
• Jurnal yang berjudul ‘Development of A Balanced Scorecard As A Strategic
Performance Measurement System for Clinical Radiology As A Cost Center’
mengemukakan tentang Pengembangan Balanced Scorecard (BSC) di departemen
radiologi.

• Tujuan :
1. Untuk mengembangkan sistem indikator sesuai konsep BSC
2. Berfokus kepada perspektif proses internal departemen radiologi
3. Berfokus kepada perspektif klien (dokter perujuk dan pasien)
4. Mengimplentasikan BSC serta meningkatkan kinerja strategis dan
operasional dokter perujuk dan pasien
PENDAHULUAN
• Pengembangan dan implementasi Balanced
Scorecard (BSC) sebagai sistem pengukuran
kinerja strategis pada departemen radiologi
klinis.

• Konsep BSC digunakan untuk membuat


pelaporan tahunan dan alat manajemen
strategis yang mempertimbangkan perspektif
dokter dan pasien yang merujuk sambil
menekankan fokus pada proses internal.
Friedag dan Schmidt telah mengembangkan pendekatan yang sangat
praktis untuk menerapkan BSC dan telah memperluas konsep BSC

Kartu Skor Pemantauan


Harian menggambarkan
kinerja saat ini dengan
bantuan nilai-nilai utama
proses.
Kartu skor berimbang
tahunan berfungsi sebagai
Kartu Skor Pelaporan Bulanan meng-
3 Kartu Skor dasar pelaporan tahunan,
gantikan sistem pelaporan bulanan, yang merangkum seluruh
merangkum KPI keuangan yang paling perspektif dan digunakan
penting, menambah proses internal
untuk manajemen strategis.

(proses kerja) melalui penggunaan KPI,


Dan menghubungkan manajemen
strategis dengan pengendalian
operasional.
METODE
6 Langkah Pengembangan BSC
Melakukan Analisa SWOT

01 Kekuatan, Kelemahan, Tantangan, dan Risiko.

Menentukan Visi dan Strategi Spesifik


02
Melalui analisa keunikan, target klien, dan kebutuhan klien.

Mengembangkan 4 Perspektif BSC dan Bidang Kegiatan Strategisnya secara Hierarki


Klasik menurut Kaplan/Norton
03 Perspektif Klien (Pasien/ dokter perujuk), Finansial, Proses Internal,
Karyawan (SDM).

Pembuatan ’Peta Strategi’


04 Menyajikan hubungan sebab-akibat antar keempat perspektif.

Pemilihan KPI

05 KPI proses, KPI tambahan (dari penelitian literatur), KPI dari rujukan
elektronik tahunan, dan survey karyawan.

Pembuatan Kokpit KPI


Untuk pemantauan, pelaporan, dan BSC tahunan.
06 Kartu skor dibuat secara otomatis dan dapat dipantau melalui web.
Kartu Skor Harian, Bulanan, Tahunan. Proses pemantauan internal
dilakukan setiap hari.
HASIL
1. Adanya Analisa SWOT (gambaran yang lengkap tentang kondisi saat ini, tantangan RS & De-
partemen Radiologis, sebagai dasar perencanaan strategis).

2. Faktor Keberhasilannya adalah:


- Pusat biaya untuk layanan Radiologi di RS.
- Melakukan berbagai pelatihan tambahan yg kompeten dan pelatihan khusus untuk
neuraradiologi dan radiologi pediatric.
- Memiliki Organisasi Managemen Modern dengan sistem Struktur Matriks.
- Memiliki layanan MRI dan IR yang terspesialisasi.
- Memiliki bagian penelitian untuk MRI fisika, radiologi eksperimental dan Teknik
medis.
- Merupakan satu-satunya Departemen Radiologi Universitas di wilayah ini.
- Memiliki citra publik yang baik melalui berbagai kegiatan symposium dan
kongres (lokal, nasional dan internasional).
- Pemeriksaan Diagnostik Khusus dan tindakan invasive minimal merupakan
pelayanan yang memiliki nilai jual yang khas.
- Memiliki peralatan yang modern.
- Radiologi sebagai pusat biaya.
- Memiliki kualitas yang tinggi di bidang: Klinis, pengajaran dan penelitian.
- Memiliki Visi dan tujuan utama dalam jangka Panjang.
- Menjadi 10 besar dalam hal inovasi dan layanan di antara departemen radiologi
universitas di Jerman.
• Kekhususan Departemen Radiologi:
Memiliki 2 kategori klien: Pasien dan dokter (perujuk klinis).

• Rantai nilai tambah Departemen Radiologi, yaitu:


- Registrasi pasien dan permintaan pemeriksaan
- Realisasi pemeriksaan
- Hasil sinar X

• Seluruh KPI yang telah disusun lalu dievaluasi dan dibuat prioritas menggunakan skala peringkat numerik
berdasarkan: Ringkas, Upaya Survei, Topikalitas dan Kejelasan
(CSCT- Concision, Survey effort, Topicality, and Clarity).

• Menggunakan Filter Horvath dan partner.


Isu-Isu Strategis Lain: Tiga program aksi untuk
Departemen Radiologi
• Rantai proses kerja yang dihasilkan, yaitu:
radiolologi (pendorong
• Peningkatan Kompetensi
kinerja yang paling
• Peningkatan dokter
penting)
rujukan/kepuasan pasien
• Diambil 34 KPI untuk
• Peningkatan
departemen radiologi
produktivitas,pemantauan
• Evaluasi CSTC
proses harian dan kokpit
dilakukan
manajemen sebagai kartu
• Kartu Skor Pelaporan
pemantauan.
bulanan: 34 menjadi
18 menggunakan filter
Horvath.
PEMBAHASAN
• Perusahaan-perusahaan nirlaba sudah banyak memakai Balanced
Score Card (BSC)sedangkan layanan kesehatan belum memakainya.
• Sahney pada tahun 1998: pendekatan bagaimana
menerapkan BSC di layanan kesehatan.
• Penerapan pertama: tahun 1999, Fakultas Kedokteran
Universitas Yale di Anestesiologi.
• Di bidang kesehatan: BSC diterapkan untuk mendukung
peningkatan pengambilan keputusan dan kinerja.
Balanced Scorecard Tahunan Departemen Radiologi
Perspektif KPI

PERSPEKTIF RUJUKAN DAN PASIEN • Ketersediaan janji temu (hingga


janji temu sedini mungkin – rawat inap)
• Waktu tunggu pasien di lokasi
• Kepuasan perujuk lewat survei

PERSPEKTIF KEUANGAN • Produktivitas teknis (layanan/biaya)


• Produktivitas staf medis (jumlah
pemeriksaan/biaya)
PERSPEKTIF PROSES INTERNAL • Penerbitan laporan radiologi mulai dari
pemeriksaan
• Proporsi pasien yang tertunda
PERSPEKTIF KARYAWAN • Status pelatihan spesialis terstandar
• Survei kepuasan karyawan
Jurnal ini membahas pengembangan balanced scorecard (BSC) sebagai

SIMPULAN sistem pengukuran kinerja strategis untuk departemen radiologi klinis.


BSC ini dirancang untuk memperhatikan perspektif dokter dan pasien
rujukan, serta fokus pada proses internal departemen radiologi.

• OPINI KELOMPOK :
1. Kami setuju bahwa bentuk Pengembangan Konsep BSC dalam departemen radiologi dapat membantu
mengatasi keterbatasan sistem pelaporan berbasis anggaran
tradisional dan meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dengan adanya BSC, departemen radiologi dapat mengukur kinerja
mereka secara seimbang dari 4 perspektif dan hubungan sebab akibat, termasuk keuangan,
proses internal, dan pengembangan sumber daya manusia dan rujukan/pasien.
2. Selain itu, kami juga sepakat bahwa implementasi BSC dalam departemen
radiologi ini dapat membantu meningkatkan kepuasan dokter rujukan dan
pasien. Dengan memperhatikan perspektif mereka, departemen radiologi
dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik.
3. Namun, kami juga menyadari bahwa implementasi BSC harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan visi masing-masing institusi/rumah sakit. Setiap
departemen radiologi memiliki tujuan, sumber daya dan tantangan yang berbeda,
sehingga perlu melakukan penyesuaian metode BSC sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan spesifik mereka.
Aspek Penulisan:
• Aspek penulisan dalam jurnal ini tergolong informatif dan aktual. Penulis menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami,
serta menyajikan informasi dengan urutan yang terstruktur. Mereka menggambarkan langkah-langkah pengembangan Balanced
Scorecard (BSC) secara rinci, mulai dari analisis SWOT, penetapan tujuan, definisi isu strategis, pembuatan peta strategi,
pengembangan indikator kinerja kunci (KPI), hingga pembuatan scorecard untuk pemantauan dan pelaporan.
• Namun beberapa poin tidak dipaparkan lebih dalam, dimana penjelasannya terlalu singkat sehingga pembaca jurnal ini kurang bisa memahami secara lebih
dalam. Terutama pada poin:
- Manajemen Kokpit yang tidak dijelaskan lebih lanjut.
- KPI memakai CSTC, pendalaman tentang CSTC kurang dalam di jurnal ini.

Aspek Inspirasi Pemikiran:


• Pemahaman konsep pengembangan BSC yang dipaparkan di jurnal ini memiliki peluang untuk diaplikasikan di departemen radi -
ologi di Indonesia karena : adanya hubungan yang jelas antara visi dan implementasi pelayanan, dimana indikatornya
terukur, sesuai atau tidaknya dengan KPI bisa dinilai.
• Peta Strategi yang dipaparkan pada jurnal ini sangat membantu untuk melakukan evaluasi hierarki
dari 4 perspektif, sehingga mudah dipahami keterkaitan antar 4 perspektif tersebut.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai