Anda di halaman 1dari 37

TEORI

PERILAKU
KONSUMEN
M ateri pembahasan:
 Pendekatan
kardinal
 Pendekatan ordinal
Apa itu Perilaku Konsumen?
PEMAHAMA N
PERILAKU
KONSUMEN 0

Teori perilaku konsumen adalah penggambaran bagaimana


konsumen mengalokasikan pendapatan di antara
berbagai barang dan jasa yang tersedia untuk
memaksimumkan kesejahteraan
(Pyndick & Rubinfeld, 2014:72)

Teori Perilaku Konsumen


 Kenapa konsumen membeli lebih banyak
produk pada harga yang lebih rendah, &
sebaliknya?
 Bagaimana seorang konsumen menentukan
jumlah barang yang dibeli berdasarkan
pendapatan?
(Sukirno, 2016:153)
PENDEKATAN
PERILAKU
KONSUMEN 0

PendeKatan PendeKatan
UTIliTas Kar DInal UTIliTas OrDInal

Pada pendekatan ini dianggap Pada pendekatan ini kepuasan


bahwa kepuasan yang diperoleh tidak dikuantitatifkan.
konsumen dapat dinyatakan secara Pendekatan hanya mensyaratkan
kuantitatif bahwa konsumen mampu
membuat peringkat atas preferensi
mereka terhadap berbagai barang
& jasa
PENDEKATAN
Utilitas
Kardinal 0

UTIliTa Jumlah kepuasan yang diperoleh dari


PendeKatan s mengkonsumsi sejumlah barang
UTIliTas Kar DInal ToTal
UTIliTa Perubahan kepuasan akibat
Pada pendekatan ini dianggap
s perubahan konsumsi suatu barang
bahwa kepuasan yang diperoleh
konsumen dapat dinyatakan Marjinal
secara kuantitatif ∆TU
MU =
∆Q
UTIliTa UTIliTa MU = Utilitas Marjinal
s s ∆TU = Perubahan total
utilitas
ToTal Marjinal ∆Q = Perubahan kuantitas
Apa itu Hukum Diminishing Marginal Utility?
HUKU M UTILITAS
0
MARJINAL Pendekatan
Kardinal

Law of Diminishing Marginal Utility


Pertambahan kepuasan akan semakin berkurang
jika seseorang terus menerus menambah
konsumsi atas barang atau jasa
HUKU M UTILITAS
0
MARJINAL Pendekatan
Kardinal

Law of Diminishing Marginal Utility


Pertambahan kepuasan akan semakin berkurang
jika seseorang terus menerus menambah
konsumsi atas barang atau jasa
HUKU M UTILITAS
0
MARJINAL Pendekatan
Kardinal

Law of Diminishing Marginal Utility Pada pendekatan kardinal


Pertambahan kepuasan akan semakin berkurang kepuasan dikuantifkan
jika seseorang terus menerus menambah
konsumsi atas barang atau jasa Air Mineral Utilitas Utilitas Jika suatu
(gelas) Total Marjinal barang bebas
diperoleh,
0 0 - seseorang
akan terus
mengkonsumsi
ke 1 40 40 suatu barang
selama
ke 2 60 20 memberikan
nilai Marginal
ke 3 70 10 Utility yang
positif
ke 4 75 5

ke 5 73 -2
MAKSIMISASI
UTILITAS
1 BARANG 0
Pendekatan
Kardinal
Air Mineral Utilitas Utilitas
(gelas) Total Marjinal

0 0 - Kesimpulan :

ke 1 40 40 Utilitas Maksimum terjadi ketika mengkonsumsi air


mineral pada gelas ke-4.
ke 2 60 20

ke 3 70 10

ke 4 75 5

ke 5 73 -2

Tanpa melihat MU kita dapat mengetahui utilitas


terbesar terdapat pada konsumsi gelas ke 4, tetapi
apa yang melandasi bahwa gelas ke-4 adalah
kepuasan maksimumnya? Yaitu nilai utilitas marjinal.
MAKSIMISASI
UTILITAS
1 BARANG 0
Pendekatan
Kardinal
Air Mineral TU
Utilitas Utilitas
(gelas) Total Marjinal
TU max
75
0 0 -

ke 1 40 40 40

ke 2 60 20

ke 3 70 10 0 1 2 3 4 5 Q

ke 4 75 5 TU
TU max
ke 5 73 -2
75

40

1 2 3 4 5 Q
MAKSIMISASI
UTILITAS
1 BARANG 0
Pendekatan
Kardinal
Air Mineral Utilitas Utilitas MU
(gelas) Total Marjinal 40

0 0 -

ke 1 40 40
5
ke 2 60 20
0 1 2 3 4 5 Q
ke 3 70 10

ke 4 75 5 MU
40
ke 5 73 -2

0 1 2 3 4 5 Q
MAKSIMISASI
UTILITAS
1 BARANG 0
Pendekatan
Kardinal
Air Mineral TU
Utilitas Utilitas
(gelas) Total Marjinal
TU max
75
0 0 -

ke 1 40 40 40

ke 2 60 20

ke 3 70 10 0 1 2 3 4 5 Q

ke 4 75 5 MU
40
ke 5 73 -2

0 1 2 3 4 5 Q
MAKSIMISASI
UTILITAS
1 BARANG 0
Pendekatan
Kardinal
Air Mineral TU
Utilitas Utilitas
(gelas) Total Marjinal
TU max
75 TU/ MU
0 0 -
75
ke 1 40 40 40
TU

ke 2 60 20

ke 3 70 10 0 1 2 3 4 5 Q

ke 4 75 5 MU
40 40
ke 5 73 -2

Tanpa melihat MU kita dapat


mengetahui utilitas terbesar terdapat 5 5
pada konsumsi gelas ke 4, tetapi apa
yang melandasi hal tersebut adalah hal Q Q
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 MU
yang kita pelajari
MAKSIMISA SI
UTILITAS
LEBIH DARI 1 0
Pendekatan
BARANG Kardinal

Jika 2 barang A &


B
MUa MUb
=
Pa Pb

Jika 3 barang A, B &


C MUa = MUb = MUc

Pa Pb
Pc
dst …
MAKSIMISA SI
UTILITAS
LEBIH DARI 1 0
Pendekatan
BARANG Kardinal

Jika 2 barang A & Harga es lilin dan ciki adalah Rp 500. Berapakah jumlah es lilin &
B ciki yang harus dibeli agar mendapatkan utilitas maksimum?
MUa MUb
=
Konsumsi Konsumsi
Pa Pb 𝐓𝐔𝒍 𝐓𝐔𝐜
es lilin ciki

Jika 3 barang A, B & 0 0 0 0


C MUa = MUb = MUc
1 250 1 370
Pa Pb
2 460 2 650
Pc
3 630 3 850
dst …
4 760 4 980
5 850 5 1050
6 900 6 1070
MAKSIMISA SI
UTILITAS
LEBIH DARI 1 0
Pendekatan
BARANG Kardinal

Jika 2 barang A & Harga es lilin dan ciki adalah Rp 500. Berapakah jumlah es lilin &
B ciki yang harus dibeli agar mendapatkan utilitas maksimum?
MUa MUb
=
Konsumsi Konsumsi
Pa Pb 𝐓𝐔𝒍 𝐌𝐔𝒍 𝐓𝐔𝐜 𝐌𝐔𝐜
es lilin ciki

Jika 3 barang A, B & 0 0 - 0 0 -


C MUa = MUb = MUc
1 250 250 1 370 370
Pa Pb
2 460 210 2 650 280
Pc
3 630 170 3 850 200
dst …
4 760 130 4 980 130
5 850 90 5 1050 70
6 900 50 6 1070 20
MAKSIMISA SI
UTILITAS
LEBIH DARI 1 0
Pendekatan
BARANG Kardinal

Jika 2 barang A & Harga es lilin dan ciki adalah Rp 500. Berapakah jumlah es lilin &
B ciki yang harus dibeli agar mendapatkan utilitas maksimum?
MUa MUb
=
Konsumsi 𝐌𝐔𝒍 Konsumsi 𝐌𝐔𝐜
Pa Pb 𝐓𝐔𝒍 𝐌𝐔𝒍 𝐓𝐔𝐜 𝐌𝐔𝐜
es lilin 𝐏𝒍 ciki 𝐏𝐜
Jika 3 barang A, B & 0 0 - - 0 0 - -
C MUa = MUb = MUc
1 250 250 0,5 1 370 370 0,74
Pa Pb
2 460 210 0,42 2 650 280 0,56
Pc
3 630 170 0,34 3 850 200 0,4
dst …
4 760 130 0,26 4 980 130 0,26
5 850 90 0,18 5 1050 70 0,14
6 900 50 0,1 6 1070 20 0,04
MAKSIMISA SI
UTILITAS
LEBIH DARI 1 0
Pendekatan
BARANG Kardinal

Jika 2 barang A & Harga es lilin dan ciki adalah Rp 500. Berapakah jumlah es lilin &
B ciki yang harus dibeli agar mendapatkan utilitas maksimum?
MUa MUb
=
Konsumsi 𝐌𝐔𝒍 Konsumsi 𝐌𝐔𝐜
Pa Pb 𝐓𝐔𝒍 𝐌𝐔𝒍 𝐓𝐔𝐜 𝐌𝐔𝐜
es lilin 𝐏𝒍 ciki 𝐏𝐜
Jika 3 barang A, B & 0 0 - - 0 0 - -
C MUa = MUb = MUc
1 250 250 0,5 1 370 370 0,74
Pa Pb
2 460 210 0,42 2 650 280 0,56
Pc
3 630 170 0,34 3 850 200 0,4
dst …
4 760 130 0,26 4 980 130 0,26
5 850 90 0,18 5 1050 70 0,14
6 900 50 0,1 6 1070 20 0,04
PENDEKATAN
Utilitas
0
Ordinal
Perilaku konsumen melalui pendekatan ordinal dapat
dipahami dengan 3 Langkah:

1.
PendeKatan PreFerensi
Melihat bagaimana preferensi konsumen atas
UTIliTas OrDInal berbagai barang melalui grafis & aljabar

Pada pendekatan ini kepuasan 2. Budget Constraints


tidak dikuantitatifkan.
Pendekatan hanya Mengkombinasikan preferensi konsumen
mensyaratkan bahwa konsumen dengan kendala anggaran
mampu membuat peringkat
atas preferensi/selera mereka 3. Pilihan
terhadap berbagai barang &
jasa KonsumenMemilih kombinasi barang yang
akan
memaksimalkan kepuasan konsumen
1 PREFERENSI KONSUMEN 0
Melihat preferensi konsumen melalui kurva indiferen Pendekatan
Ordinal

Bagaimana mendeskripsikan preferensi KERANJANG BELANJA


konsumen? (Market Basket)

Daftar kuantitas/ kombinasi dari suatu barang yang bisa


Caranya dengan melihat bagaimana konsumen
dibeli/ dikonsumsi oleh konsumen
membandingkan berbagai macam kombinasi
barang sesuai dengan selere mereka.
KOMBINASI MAKANAN PAKAIAN
Mana yang lebih disukai, mana yang tidak BELANJA (Unit) (Unit)
disukai dibandingkan yang lain.
A 20 30
B 10 50
C 40 20
D 30 40
E 10 20
F 10 40
1 PREFERENSI KONSUMEN 0
Melihat preferensi konsumen melalui kurva indiferen Pendekatan
Ordinal

Sebelum membuat kurva indiferen, ada


hal yang harus dipahami terlebih dahulu, ASUMSI DASAR
karena ini menjadi dasar untuk membuat PREFERENSI
kurva indiferen.
PreFerensi
Yaitu adalah asumsi dasar preferensi/ LengKap
Konsumen dapat membandingkan dan merangking
asumsi dasar dari selera konsumen semua kemungkinan keranjang belanja yang
tersedia

TransiTIFITas
Jika A lebih disukai dari B & B lebih disukai dari
C, maka A lebih disukai dari C

Banyak leB Ih B aiK Dar ipada


seDIKIT
Konsumen menyukai mendapatkan banyak barang
daripada sedikit barang
PREFERENSI KONSUMEN Kurva yang

KURVA iNDiFEREN menggambarkan market


basket dengan utilitas yang
1
sama Pendekatan
Ordinal
Contoh Kasus ▼ ▼
MARKET MAKANAN PAKAIAN Pakaian
(Unit) (Unit)
BASKET
60
A 20 30
50 B
B 10 50
C 40 20 40
D 30 40
F D
E 10 20 30
A
F 10 40
20
E C
Langkah 1 : Masukkan nilai titik kordinat 10
dalam keranjang ke dalam grafik
0
0 10 20 30 40 50
Makanan
2023 © copyright reiga
ariescy
PREFERENSI KONSUMEN Kurva yang

KURVA iNDiFEREN menggambarkan market


basket dengan utilitas yang
1
sama Pendekatan
Ordinal
Contoh Kasus ▼ ▼
MARKET MAKANAN PAKAIAN
(Unit) (Unit) Langkah 1 : Sebelum kita menanyakan kepada konsumen,
BASKET sebenarnya kita sudah bisa merenking kombinasi yang ada,
A 20 30 karena sudah ada
B 10 50
C 40 20
D 30 40
E 10 20
F 10 40
Konsumen diminta untuk memilih
keranjang mana yang lebih baik
(meranking)
A>E & D>A

Konsumen lebih suka A daripada F

Konsumen menyukai A, B & C


PREFERENSI KONSUMEN Kurva yang

KURVA iNDiFEREN menggambarkan market


basket dengan utilitas yang
1
sama Pendekatan
Ordinal
Contoh Kasus ▼ ▼
MARKET MAKANAN PAKAIAN
(Unit) (Unit) Langkah 2 : Meminta konsumen merangking mana keranjang
BASKET yang mereka paling sukai
A 20 30
B 10 50
C 40 20
D 30 40
E 10 20
F 10 40
Konsumen diminta untuk memilih
keranjang mana yang lebih baik
(meranking)
PREFERENSI KONSUMEN Kurva yang

KURVA iNDiFEREN menggambarkan market


basket dengan utilitas yang
1
sama Pendekatan
Ordinal
Contoh Kasus ▼ ▼
MARKET MAKANAN PAKAIAN Pakaian
(Unit) (Unit)
BASKET
60
A 20 30
50 B
B 10 50
C 40 20 40
D 30 40
F D
E 10 20 30
A
F 10 40
20
Konsumen diminta untuk memilih E C
keranjang mana yang lebih baik
(meranking) 10
A>E & D>A
0
0 10 20 30 40 50
Makanan
2023 © copyright reiga
ariescy
PREFERENSI KONSUMEN Kurva yang

KURVA iNDiFEREN menggambarkan market


basket dengan utilitas yang
1
sama Pendekatan
Ordinal
Contoh Kasus ▼ ▼
MARKET MAKANAN PAKAIAN
(Unit) (Unit) Langkah 3 : Meminta konsumen merangking mana keranjang
BASKET yang mereka paling sukai
A 20 30
B 10 50
C 40 20
D 30 40
E 10 20
F 10 40
Konsumen diminta untuk memilih
keranjang mana yang lebih baik
(meranking)
A>E & D>A

Konsumen lebih suka A daripada F


50
Konsumen menyukai A, B & C Makanan
2023 © copyright reiga
ariescy
PREFERENSI KONSUMEN Kurva yang

KURVA iNDiFEREN menggambarkan market


basket dengan utilitas yang
1
sama Pendekatan
Ordinal
Contoh Kasus ▼ ▼
MARKET MAKANAN PAKAIAN Pakaian
(Unit) (Unit) A, B & C adalah
BASKET
60 kombinasi barang yang
A 20 30 memberikan kepuasan
50 B yang sama
B 10 50
C 40 20 40
D 30 40
F D
E 10 20 30
A
F 10 40
20 U
Konsumen diminta untuk memilih E C
keranjang mana yang lebih baik
(meranking) 10
A>E & D>A
0
Konsumen lebih suka A daripada F
0 10 20 30 40 50
Konsumen menyukai A, B & C Makanan
2023 © copyright reiga
ariescy
PREFERENSI KONSUMEN
TiNGKAT SUBTiTUSi MARGiNAL 1
Pendekatan
Ordinal

Barang Y
Marginal Rate of Subtitution (MRS)
jumlah maksimum suatu adalah
barang yang bersedia direlakan
konsumen untuk memperoleh satu unit tambahan
barang lainnya
𝟕 A (1,7)
Secara teknis . . .
3 MRS adalah jumlah barang pada sumbu
𝟒 B (2,4) vertikal yang bersedia direlakan konsumen untuk
1 memperoleh satu unit tambahan barang pada sumbu
horizontal
2 C ∆Y ∆Y = Perubahan kuantitas
𝟐 (4,2)
MRS = − Y
U ∆X = Perubahan kuantitas
∆X
2 Contoh:
X
MRS antara A & B adalah 3, artinya konsumen
0 Barang X bersedia mengorbankan 3 barang Y untuk
𝟏 𝟐 𝟒 mendapatkan
tambah
2 BUDGET CONSTRAINTS 1
Pendekatan
Ordinal

Garis anggaran/ budget line adalah


seluruh kombinasi barang yang
memiliki nilai uang sama dengan
anggaran
𝐌 = 𝐗. 𝐏𝐱 + 𝐘. 𝐏𝐲
M = Anggaran yang
dialokasikan Px = Harga barang
X per unit
X = Jumlah X yang
dikonsumsi PY = Harga barang
Y per unit
Y = Jumlah Y yang
dikonsumsi
2 BUDGET CONSTRAINTS 1
Pendekatan
Ordinal

Garis anggaran/ budget line adalah


Lanjutan kasus ► Konsumen memiliki budget $70. Ia
seluruh kombinasi barang yang
memiliki nilai uang sama dengan ingin membeli makanan seharga $2 per unit dan pakaian
anggaran seharga
$1 per unit
𝐌 = 𝐗. 𝐏𝐱 + 𝐘. 𝐏𝐲
M = Anggaran yang Langkah 1 : Membuat kurva budget line
dialokasikan Px = Harga barang Garis vertical apa, garis horizontal apa
X per unit
X = Jumlah X yang
dikonsumsi PY = Harga barang
Y per unit
Y = Jumlah Y yang
dikonsumsi
2 BUDGET CONSTRAINTS 1
Pendekatan
Ordinal

Garis anggaran/ budget line adalah


Lanjutan kasus ► Konsumen memiliki budget $70. Ia
seluruh kombinasi barang yang
memiliki nilai uang sama dengan ingin membeli makanan seharga $2 per unit dan pakaian
anggaran seharga
$1 per unit
𝐌 = 𝐗. 𝐏𝐱 + 𝐘. 𝐏𝐲 M $70 M $70
Pakaian MK = = = 35 PK = = = 70
$2 $1
P Mk P Pk
M = Anggaran yang
dialokasikan Px = Harga barang
70
X per unit
X = Jumlah X yang 𝐌 = 𝐌𝐤 + 𝟐. 𝐏𝐤
dikonsumsi PY = Harga barang
Y per unit
Y = Jumlah Y yang
dikonsumsi

0 35 M akanan
2 BUDGET CONSTRAINTS 1
Pendekatan
Ordinal

Garis anggaran/ budget line adalah


Lanjutan kasus ► Konsumen memiliki budget $70. Ia
seluruh kombinasi barang yang
memiliki nilai uang sama dengan ingin membeli makanan seharga $2 per unit dan pakaian
anggaran seharga
$1 per unit
𝐌 = 𝐗. 𝐏𝐱 + 𝐘. 𝐏𝐲 M $70 M $70
Pakaian MK = = = 35 PK = = = 70
$2 $1
P Mk P Pk
M = Anggaran yang
dialokasikan Px = Harga barang
70
X per unit
X = Jumlah X yang 𝐌 = 𝐌𝐤 + 𝟐. 𝐏𝐤
dikonsumsi PY = Harga barang
Y per unit
Y = Jumlah Y yang
𝐒𝐥𝐨𝐩𝐞 = −𝐏𝐲/𝐏𝐱
dikonsumsi
Slope adalah kemiringan garis.
Slope pada kurva indeferen, bernama
MRS. Slope pada budget line slope
bernama rasio harga
0 35 M akanan
BUDGET
EFEK PERUBAHAN
LINE HARGA & 1
Pendekatan
BUDGET
►►► Budget $70, harga makanan $2 & harga pakaian ◀◀◀ Ordinal
$1
Efek Perubahan Harga Efek Perubahan
 Harga makanan turun menjadi $1
Budget
 Harga makanan naik menjadi  Budget turun menjadi $40
$2,5  Budget naik menjadi $80
Pk
Pk 80

70 70

40

Mk Mk
0 28 35 70 0 20 35 40
3 PILIHAN KONSUMEN 1
Pendekatan
Ordinal

2 asumsi yang harus terpenuhi dalam memilih alternatif Barang Y


 Harus berada pada budget line
 Harus memberikan kombinasi barang yg paling
memuaskan

Ekuilibrium Konsumen = Utilitas Maks


Konsumen Kurva indiferen menyinggung garis E
anggaran pada titik ekuilibrium. Pada titik A
tersebut, kemiringan kurva indiferen sama D U3
dengan kemiringan budget line
U2
B
𝐌𝐔𝐱 𝐌𝐔𝐲 U
= C
0 Barang X
𝐏𝐱 𝐏𝐲
3 PILIHAN KONSUMEN 1
Pendekatan
Ordinal
Lanjutan Kasus ▼ Pakaian

MARKET MAKANAN PAKAIAN 70
(Unit) (Unit)
BASKET 60
A 20 30
B 10 50 50 B
C 40 20 D
40 F
D 30 40
A
E 10 20 30
F 10 40 C U
20 E
Budget $70
Harga makanan $2 per 10
unit Harga pakaian $1 per
unit 0
0 10 20 30 40 50
Makanan

Anda mungkin juga menyukai