Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 3

“Konsep Perilaku
Konsumen”
Nama:
- Marina Christiani M. / 640210025
- Ramadhan / 250220019P
- Ferdian / 230210049

STIE IBEK PANGKALPINANG


Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen penggambaran bagaimana konsumen
mengalokasikan pendapata di antara berbagai barang dan jasa yang
tersedia untuk memaksimumkan kesejahteraan.
(Pyndick & Rubinfeld, 2014:72)

Teori perilaku konsumen


 Kenapa konsumen membeli lebih banyak produk pada harga yang
lebih rendah & sebaliknya?
 Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah barang yang dibeli
berdasarkan pendapatan?
(Sukirno, 2016:153)
Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal
Pendekatan ini didasakan asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari kegiatan
mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan tertentu. Seperti uang, jumlah atau buah.”

Dengan kata lain,


Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasan konsumen.

Marginal Utility Total Utility


Nilai Guna Marjinal Nilai Guna Total
atau Utilitas Marginal atau Utilitas Total

Penambahan/perubahan & Total kepuasan yang


kepuasan yang diperoleh diperoleh dalam
dari barang/jasa yang mengkonsumsi barang/jasa.
dikonsumsi.

Keterangan:
Utilitas Marjinal
Perubahan Utilitas Total
Perubahan kuantitas
Pendekatan Kardinal
HUKUM GOSSEN 1
“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu barang
dilakukan secara terus menerus, rasa nikmat mula-
mula akan tinggi, namun semakin lama
kenikmatan tersebut akan semakin menurun
sampai akhirnya mencapai titik jenuh (titik nol)”
Contoh Hukum Gossen 1
Pada pendekatan kardinal, kepuasan dikuantitatifkan

Air Mineral (gelas) Utilitas Total Utilitas Marjinal


0 0 -
ke-1 40 40
ke-2 60 20
ke-3 70 10
ke-4 75 5
ke-5 75 -2

dan seterusnya~

Jika suatu barang bebas diperoleh, sesorang


akan terus mengkonsumsi suatu barang selama
memberikan nilai MU yang positif.
Maksimisasi Utilitas 1 Barang
Air Mineral Utilitas Total Utilitas
(gelas) Marjinal
0 0 -
ke-1 40 40
ke-2 60 20
ke-3 70 10
ke-4 75 5
ke-5 75 -2

Tanpa melihat MU kita dapat mengetahui


utilitas terbesar , terdapat pada konsumsi gelas
ke-4 tetapi apa yang melandasi hal tersebut
bagaimana?
bagaimana kalau barangnya lebih dari 1?

Jika 2 barang A & B


𝑀𝑈 𝑎 𝑀𝑈 𝑏
=
𝑃𝑎 𝑃𝑏

Jika 3 barang A, B & C dimana,


P = Harga
𝑀𝑈 𝑎 𝑀𝑈 𝑏 𝑀𝑈 𝑐
= =
𝑃𝑎 𝑃𝑏 𝑃𝑐
dan seterusnya maks. 5 barang atau dilogikakan saja sesuai kebutuhan.
Pendekatan Kardinal
HUKUM GOSSEN 2
“Konsumen akan melakukan konsumsi sedemikan
rupa, sehingga nilai guna marjinal setiap barang
dan jasa akan sama”
Pendekatan Ordinal (Utilitas Ordinal)
Pendekatan ini hanya mensyaratkan bahwa konsumen mampu membuat peringkat atas preferensi mereka
terhadap berbagai jenis barang / jasa.

Untuk lebih jelas, mari kita pahami melalui 3 langkah:

MELIHAT BAGAIMANA PREFERENSI


1. PREFERENSI KONSUMEN ATAS BERBAGAI
BARANG MELALUI GRAFIS / ALJABAR

& MENGKOMBINASIKAN PREFERENSI
2. BUDGET CONSTRAINTS KONSUMEN & KENDALA ANGGARAN

MEMILIH KOMBINASI BARANG YANG


3. PILIHAN KONSUMEN AKAN MEMASIMALKAN KEPUASAN
KONSUMEN
Preferensi melalui kurva indiferen
Market Basket (keranjang belanja), yang merupakan daftar kuantitas /
kombinasi barang milik konsumen.
A, B & C adalah
kombinasi yang
memberikan kepuasan
yang sama
Tingkat Subtitusi Marginal
2. Budget Constrains
Efek Perubahan Harga & Budget
3. Pilihan Konsumen
Pembahasan lanjutan (ke-3) dari kasus terkait
KESIMPULAN
Dalam teori perilaku konsumen dapat di pelajari melalui pendekatan Kardinal &
Ordinal, perbedaannya adalah,
 Dalam pendekatan Kardinal kepuasan konsumen mempunyai nilai dapat
dikuantitatifkan / diangkakan, sedangkan
 Dalam pendengkan pendekatan Ordinal kepuasan hanya di
rankingkan/diperingkatkan atas preferensi kepuasan konsumen terhadap
barang/jasa yg mereka beli. Dapat diterapkan dalam 3 langkah yakni preferensi,
budget constraints, & pilihan konsumen.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai