Kriteria Diagnostik
* Mual,anoreksia,malaise,dan urin berwarna gelap
* Ikterus, hepatomegali yang kenyal dan nyeri tekan
* Peningkatan SGOT dan SGPT lebih dari 3 kali batas atas
nilai normal. SGPT lebih tinggi dari SGOT
* Hasil positif (positivitas) dari IgM anti-HAV,HBsAg, anti-HCV
atau anti-HEV
Gambaran Klinis
Fase Inkubasi
Waktu diantara masuknya virus dan saat timbulnya
gejala atau ikterus
Fase prodromal (pra ikterik)
Timbulnya keluhan pertama SD gejala ikterus. Mual,
muntah dan anoreksia,nyeri abdomen ringan.
Fase ikterik (5-10 hari)
Sering tdk terdeteksi (anikterik)
Fase konvalescene(penyembuhan)
Hilangnya ikterus.
Pada Hepatitis A perbaikan klinis dan Laboratorium 9
minggu, Hepatitis B 16 minggu.
Agen Penyebab Hepatitis Virus
Transmisi Enterik dan melalui darah
Transmisi secara enterik ( A dan E)
Virus tanpa selubung
Tahan terhadap cairan empedu
Ditemukan ditinja
Tidak dihubungkan dg penyakit hati kronik
Tidak terjadi viremia yg lama(Carrier)
Transmisi melalui darah (B,C,D)
Virus dg selubung (envelope)
Rusak bila terpajan empedu
Tidak terdapat dalam tinja
Dihubungkan dengan penyakit hati kronik
Dihubungkan dg viremia yg persisten.
Virus Hepatitis A
Masa inkubasi 15-50 hari
Picorna virus,single stranded RNA
Endemis negara berkembang
Diekskresi ditinja
Viremia muncul singkat (tdk lebih 3
minggu)
Transmisi enterik (fecal-oral) antara
keluarga
Virus Hepatitis B
Virus DNA Hepatotropik,
Hepadnaviridae, 6 genotype
Selubung lipoprotein mengandung
antigen permukaan (HBsAg)
Diagnosis Banding
* Hepatitis akibat obat
* Hepatitis bakterial
* Hepatitis saluran empedu
* Leptospirosis
* Hepatitis Alkoholik
Pemeriksaan Penunjang
* SGOT,SGPT, dan bilirubin serum
* IgM anti-HAV, IgM anti HBC, HbSAg, anti
HCV, dan anti-HEV
* Ultrasonografi hati
Terapi
* Tirah baring
* Diet seimbang yang ditoleransi oleh pasien
* Terapi suportif sesuai kondisi pasien
Penyulit
Hepatitis fulminan,kolestasis berkelanjutan ,
dan hepatitis kronik
Perawatan Rumah Sakit
* Muntah terus menerus
* Keadaan umum makin memburuk
* uji faal hati makin memburuk
ABSES HATI
Amubiasis Hati
Definisi
Abses hati adalah rongga patologis berisi jaringan
nekrotik yang timbul dalam jaringan hati akibat infeksi
banal atau ameba histolitika.
Kriteria Diagnosis
* Demam
* Ikterus
* Hepatomegali yang nyeri tekan
* Leukositosis
* Peninggian diafragma kanan
Diagnosa Banding
* Hepatoma
* Kolesistitis
* TBC hati
* Aktinomikosis hati
* Kista Hati
Pemeriksaan Penunjang
* Ultrasonografi memperlihatkan adanya
rongga dalam hati
* Serologi Ameba
* Kultur pus
* Punksi abses serta kultur dan resistensi pus
Terapi
* Tirah Baring
* Diet tinggi kalori tinggi protein
* Metronidazol 4 X 500-750 mg/hari selama 5-10
hari bila abses ameba
* Bila diameter abses > 7 cm terapi diteruskan
dengan nivaquin 3x10 mg selama 3 minggu
* Antibiotik spektrum luas/atau sesuai hasil kultur
kuman bila piogenik selama 2-4 minggu
* Kombinasi metronidazol dan antibiotik bila
disangka abses campuran
* Aspirasi pus
* Drainase secara operatif bila pus sangat kental
pada abses piogenik
Penyulit
Ruptur Abses
Kolesistitis Akut
Kriteria Diagnosis
*Nyeri yang sering timbul pada malam hari di daerah epigastrium
atau abdomen kanan atas dapat berlangsung sampai 30-60 menit
terus menerus
*Demam akibat invasi bakteri
*Tanda peritonitis lokal diabdomen kanan atas dengan tanda Murphy
positif
*Leukositosis pada pemeriksaan darah tepi
*Ikterus biasanya menunjukkan adanya juga batu di saluran empedu
Diagnosis Banding
Angina pektoris, infark miokard akut, apendisitis akut retrosaekal,
tukak peptik perforasi,pankreatitis akut, dan obstruksi intestinal
Pemeriksaan Penunjang
* Ultrasonografi hati dan kandung empedu akan memperlihatkan
adanya batu empedu dan penebalan dinding
Kandung empedu
* Kultur darah mungkin positif
Terapi
* Tirah baring
• Cairan intravena (tergantung kebutuhan)
• Diet Lunak
• Antibiotik parenteral ( Terutama untuk bakteri Gram negatif)
• Kolesistektomi operatif atau laparoskopi darurat bila ada
empiema
• Serial ultrasonografi untuk mendeteksi penyakit empiema
Penyulit
Gangren atau empiama kandung empedu, abses hati,pembentukan
fistula, perforasi kandung empedu, dan peritonitis umum
Hepatitis B Kronik
MASALAH SERIUS
SEDANG TINGGI
HEPATITIS B
10 % KRONIS
30 % SIROSIS HATI
5 – 10 % KHS / HCC
DEFINISI :
AKUT KRONIS
- TRANSFUSI .
- PASANGAN SEKS BERGANTI.
- PEMAKAI OBAT I.V.
- BAYI DARI IBU HBV.
- PETUGAS KESEHATAN .
- PENGHUNI RUMAH TAHANAN.
PERJALANAN INFEKSI HBV KRONIS .
ADA 3 FASE .
1. IMMUNE TOLERANCE /
HIGH VIRAL REPLICATIVE.
2. IMMUNE CLEARANCE /
LOW VIRAL REPLICATIVE.
3. RESIDUAL INTERGRATION /
RESIDUAL HBV-DNA INTEGRATION.
1. IMMUNE TOLERANCE ( HIGH VIRAL REPLICATIVE ) .
- SERING ASIMPTOMATIK .
- HBsAg, HBeAg, HBV-DNA ME .
- ENZYM TRANSAMINASE ( ALT, AST )
NORMAL ATAU SEDIKIT ME .
LEKOPENI.
PENGOBATAN :
TUJUAN UTAMA :
JANGKA PANJANG :
- CEGAH SIROSIS HATI.
- HCC.
OBAT HBV YG DI REKOMENDASI FDA :
- INTERFERON :
- INF ALFA.
- INF PEGILASI / PEG INTRON.
- LAMIVUDINE .
- ADEFOVIR DIPIVOXIL.
- ENTECAVIR.
- TELBIVUDIN.
1. INTERFERON ( INF ) .
INF – ALFA & PEGILATED INF.
- IMMUNOMODULATOR.
- ANTI PROLIFERATIF.
- ANTI VIRAL.
EFEK TOKSIS FLU-LIKE SINDROME.
NEUTROPENIA.
TROMBOSITOPENIA.
SIROSIS HATI DEKOMPENSASI.