HEMOROID
• Pasien Tn H datang ke Poliklinik Bedah Rumah Sakit Umum Kota Banjar diantar istrinya dengan keluhan terdapat
benjolan di anus. Keluhan benjolan di anus dirasakan sejak enam bulan sebelum masuk rumah sakit. Pada saat itu benjolan
masih kecil kira-kira sebesar biji kacang. Benjolan di anus awalnya bisa dibantu dimasukan lagi dengan jari, terutama saat
BAB.
• Menurut pasien benjolan di anus mulai membesar sejak 2 minggu terakhir, saat ini benjolan kira-kira sebesar telur ayam,
sehingga pasien tidak nyaman dan terganggu. Saat ini benjolan semakin membesar sehingga tidak bisa dimasukan lagi.
• Pasien mengeluh nyeri saat BAB (+) serta terkadang disertai darah menetes berwarna merah segar. Perdarahan aktif pada
benjolan (-) Keluhan lain seperti mual, muntah, demam, batuk pilek, keluhan BAK (-), disangkal pasien.(-), penurunan BB
dalam 6 bulan terakhir (-)
Pasien mengaku sering mengejan ketika BAB karena kotoran keras.
Anamnesis
▰ Riwayat Penyakit Keluarga
▻ Riwayat keluhan serupa (-)
▰ Riwayat Penyakit Dahulu
▻ HT Ayah (+), DM (-)
▻ Riwayat keluhan serupa (-)
▻ Riwayat hipertensi (+) rutin
minum obat amlodipine 5mg ▰ Riwayat Sosial Ekonomi
▻ Riwayat DM (-) ▻ Pasien saat ini bekerja sebagai buruh, Pasien tinggal
▻ Riwayat Alergi (-) bersama istri dan ke tiga anaknya
▻ Pasien jarang makan sayur dan buah serta jika buang
air besar serring mengedan
▻ Kesan : sosial ekonomi cukup
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Tanda Vital
• TD : 160/90 mmHg
• HR : 108 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,50C
• SpO2 : 99%
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Sawo matang, sikatrik (-), kulit kering(-),
Mata
hiperpigmentasi(-)
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), Refleks cahaya (+/+), pupil isokor
Kepala
Normocephal, rambut tdk mudah
Hidung dicabut
Deviasi (-), Perdarahan(-/-),
Nyeri(-)
Telinga
serumen minimal, nyeri (-)
Leher
Pembesaran KGB (-), Mulut
pembesaran tiroid (-), JVP 5+2
Bibir kering (-), mukosa pucat(-),
cmH2O
sianosis (-), perdarahan gusi (-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Paru Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Inspeksi : Simetris, spider naevi (-),
Palpasi :Iktus kordis teraba di ICS V
bekas operasi
linea midclavicula sinistra
(-)
Perkusi : atas : ICS II linea parasternalis
• Palpasi : pergerakan dinding dada
sinistra
simetris, fremitus taktil ka=ki
kanan : ICS IV linea parasternalis
• Perkusi : sonor
dextra
• Auskultasi: vesikuler (-/-) Rhonki (-/-)
Kiri : ICS V linea midclavicula sin
wheezing (-/-)
Auskultasi : Bunyi jantung: S1 S2 reguler,
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas sup
Abdomen Akral Hangat, edema (-/-), CRT > 2
Inspeksi : datar, simetris , bekas detik, pucat (-), motorik (5/5)
operasi (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : soepel, hepar, lien dan ginjal
tidak teraba, nyeri (-)
Perkusi : timpani
Ekstremitas inf
Anogenital Akral Hangat, edema (-/-), CRT
Rectal toucher didapatkan : > 2 detik, pucat (-), motorik (5/5)
Tampak masa kira-kira sebesar telur ayam,
lunak, mukosa licin, nyeri (+), terdapat sisa
darah yang mongering kemerahan
FOTO KLINIS
Pemeriksaan Penunjang
Kesan :
• Irama : Sinus rhytm
• HR : 94x/menit
• Gel P diikuti gel QRS
Pada tanggal 02/01/2023 jam 10:52
Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Leukosit 13,1 4,5 – 11 10∧3/UL
Eritrosit 5,9 4-5 10∧6/UL
Hemoglobin 12,2 14-18 g/dl
Hematokrit 39 34-47 %
MCV 66 86-108 Fl
MCH 27,9 28-31 Pg
MCHC 33,9 30-35 g/dl
Trombosit 303 150-450 10∧3/UL
Gol. Darah 0
PT 14,3 11-18 Detik
APTT 31,4 27-42 Detik
Kimia
GDS 86 <140 mg/dl
Ureum 11 10-50 mg/dl
Kreatinin 0,8 0,6-1,1 mg/dl
Hitung Jenis
Eosinofil 1,7 2-4 %
Basofil 0,3 0-1 %
Limfosit 16,4 25-60 %
Monosit 10 2-8 %
Neutrofil 76 50-70 %
Imuno/serologi
Hbs Ag (rapid) Negative negatif ICT
Daftar Abnormalitas
1. Benjolan di anus
2. Benjolan awalnya sebesar Analisis Sintesis
kacang hijau dan membesar Hemorhoid interna grade IV
sebesar telur ayam
3. BAB berdarah merah segar
4. BAB suka mengedan dan
jarang makan sayur dan buah
ASSESMENT
I.
a. Farmako:
a. Non Farmako:
Ringer Lactate 500 ml solution infus 20 tpm
Rencana tindakan pembedahan: Hemorrhoidektomi
Omeprazole 40 mg injeksi/8 jam
Vit K 2x1
Jumat 06/01/2023
S: Nyeri di bekas op, demam (-), BAB (+),
Flatus (+)
O: Ku: baik
TD: 130/80 mmHg
HR: 80 x/i
RR: 18 x/i
T: 36,5
A: Post Hemorrhoidektomi
P: Ceftriaxone 1x2gr, Omeprazole 2x1amp,
MPS 1x125mg, Tramadol drip
*BLPL
Tinjauan Pustaka
PENDAHULUAN
▰ Hemoroid interna bersifat asimtomatik, kecuali bila prolaps dan menjadi stangulata. Gejala
yang muncul pada hemorrhoid interna dapat berupa:
1. Perdarahan : darah segar dan biasanya tampak setelah defekasi apalagi jika fesesnya keras.
2. Prolaps : dapat dilihat adanya tonjolan keluar dari anus.
3. Nyeri dan rasa tidak nyaman :
Nyeri ditimbulkan komplikasi yang terjadi seperti fisura, abses, dll. Hemorrhoid interna
biasanya sedikit yangmenimbulkan nyeri.Kondisi ini dapat pula terjadi karena terjepitnya
tonjolan hemorrhoid yang terjepit oleh spincter ani (strangulasi).
4. Keluarnya Sekret : Walaupun tidak selalu disertai keluarnya darah, sekret yang menjadi
lembab sehingga rawan untuk terjadinya infeksi, serta menimbulkan rasa tidaknyaman.
Diagnosis hemoroid
Pemeriksaan fisik
yaitu inspeksi
dan rektaltouch
Anoskopy
Non operatif
a. Untuk derajat I dan II
Diet tinggi serat untuk melancarkan BAB.
Obat – obat suposituria untuk membantu pengeluaran BAB dan untuk
melunakan feces.
Anti biotik bila terjadi infeksi.
“ Rubber Band Ligation “ yaitu mengikat hemoroid dengan karet elastic
kira – kira I minggu, diharapkan terjadi nekrosis.
Terapi Bedah
a. Bedah Konvensional
Saat ini ada 3 teknik yang biasa digunakan yaitu:
1. Teknik Milligan – Morgan
Teknik ini digunakan untuk tonjolan hemoroid di 3 tempat utama. Basis massa hemoroid tepat
diatas linea mukokutan dicekap dengan hemostat dan diretraksi dari rektum. Kemudian dipasang
jahitan transfiksi catgut proksimal terhadap pleksus hemoroidalis.
2. Teknik Whitehead
Teknik operasi yang digunakan untuk hemoroid yang sirkuler ini yaitu dengan mengupas seluruh
hemoroid dengan mengadakan reseksi sirkuler terhadap mukosa daerah itu. Lalu
mengusahakan kontinuitas mukosa kembali.
3. Teknik Langenbeck
Pada teknik Langenbeck, hemoroid internus dijepit radier dengan klem. Lakukan jahitan jelujur di bawah
klem dengan cat gut chromic no 2/0. Kemudian eksisi jaringan diatas klem. Sesudah itu klem dilepas dan
jepitan jelujur di bawah klem.
b. Bedah Laser
Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan konvensional, hanya alat pemotongnya
menggunakan laser. Saat laser memotong, pembuluh jaringan terklem sehingga tidak banyak mengeluarkan
darah..
c. Bedah Stapler
Alat yang digunakan sesuai dengan prinsip kerja stapler. Bentuk alat ini seperti senter, terdiri dari lingkaran di
depan dan pendorong di belakangnya. Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air besar
Pemeriksaan Penunjang