Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian mempunyai Program “Promoter” yaitu Profesional, Modern dan Terpercaya. Penjabaran “Promoter” tersebut yaitu : • Profesional: Meningkatkan kompetensi SDM Polri yang semakin berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan, serta melakukan pola-pola pemolisian berdasarkan prosedur baku yang sudah dipahami, dilaksanakan, dan dapat diukur keberhasilannya. • Modern: Melakukan modernisasi dalam layanan publik yang didukung teknologi sehingga semakin mudah dan cepat diakses oleh masyarakat, termasuk pemenuhan kebutuhan Almatsus dan Alpakam yang makin modern. • Terpercaya: Melakukan reformasi internal menuju Polri yang bersih dan bebas dari KKN, guna terwujudnya penegakan hukum yang obyektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. 11 Program Prioritas Kapolri, menuju Polri yang Profesional, Modern, dan Terpercaya (Promoter) diantaranya: 1. Pemantapan reformasi internal Polri. 2. Peningkatan pelayanan publik yang lebih mudah bagi masyarakat dan berbasis TI. 3. Penanganan kelompok radikal prokekerasan dan intoleransi yang lebih optimal. 4. Peningkatan profesionalisme Polri menuju keunggulan. 5. Peningkatan kesejahteraan anggota Polri. 6. Tata kelembagaan, pemenuhan proporsionalitas anggaran dan kebutuhan Min Sarpras. 7. Bangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap Kamtibmas. 8. Penguatan Harkamtibmas (Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). 9. Penegakan hukum yang lebih profesional dan berkeadilan. 10. Penguatan pengawasan. 11. Quick Wins Polri. ORGANISASI KEPOLISIAN TINGKAT POLRES Polres membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Sektor. Untuk kota - kota besar, Polres dinamai Kepolisian Resor Kota Besar. Polres memiliki satuan tugas kepolisian yang lengkap, layaknya Polda, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Besar Polisi (Kombes) (untuk Polrestabes) atau Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) (untuk Polres) ORGANISASI KEPOLISIAN RESOR SIGI
NO KESATUAN WILAYAHHUKUM KET
*** Total kuat personil Polres Sigi adalah 15 KECAMATAN,5 POLSEK, sebanyak 610 Personil. 1 POLRES SIGI KAB. SIGI 3 SUBSEKTOR
Dengan jumlah penduduk sigi sebanyak 2 POLSEKBIROMARU KEC. SIGIBIROMARU,TANAMBULAVA,GUMBASA 1SUBSEKTORGUMBASA
232.174, maka Rasio Polisi dibandingkan 3 POLSEKDOLO KEC. DOLO,DOLOBARAT, DOLOSELATAN
SUBSEKTORDOLO SELATAN Jumlah penduduk adalah 1 : 381 Jiwa. 4 POLSEKMARAWOLA KEC. MARAWOLA,MARAWOLABARAT, KINOVARO Dengan total wilayah seluas 5.196,02 KM² maka setiap 1 orang Polisi harus 5 POLSEKPALOLO KEC. PALOLO,NOKILALAKI
mengcover seluas 8,51 KM².
6 POLSEKKULAWI KLEC. KULAWI, KULAWISELATAN,LINDU,PIPIKORO SUBSEKTORPIPIKORO Istilah-istilah berkaitan Pokok Bahasan:
1. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan
dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. 2. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. 3. Kualitas adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. 4. Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, kejujuran. BUDAYA KERJA Kepemimpinan yang Berkualitas & (CORPORATE CULTURE) Berintegritas TUJUH KARAKTERISTIK BUDAYA KERJA NILAI-NILAI BUDAYA KERJA NILAI-NILAI BUDAYA KERJA NILAI-NILAI BUDAYA KERJA HUBUNGAN VARIABEL BUDAYA KORPORAT PRODUKTIVITAS PELAYANAN: 1. Etos Kerja BUDAYA KORPORAT: 2. Keselarasan dengan 1. Integritas nasabah 2. Profesionalisme 3. Kemampuan menangani 3. Keteladanan masalah nasabah 4. Penghargaan pada 4. Kepuasan nasabah (sumberdaya) 5. Karyawan yang bermutu dan manusia mampu diberdayakan 6. Peningkatan mutu, jasa, dan proses
KARAKTERISTIK KEBERADAAN BUDAYA:
1. Aspek Manajerial: Filosofi, Sistem Nilai, Tindakan, dan Visi 2. Aspek Organisasi: Strategi, Struktur, Sistem, dan Teknologi 3. Aspek Operasional: Bahasa, Seremoni, Tindakan, Kebiasaan, dan Perasaan TIGA BELAS LANGKAH MEMBANGUN BUDAYA KERJA LANGKAH PERTAMA • Menjelaskan konsep budaya kerja • Menanamkan kepercayaan, kegotong royongan • Mendorong keterbukaan dan kejujuran • Membangun sikap integritas LANGKAH KEDUA • Menerangkan tujuan, falsafah, dan norma-norma organisasi • Memberikan motivasi untuk mencapai tujuan • Gaya yang wajar dan tidak dibuat-buat (tanpa rekayasa) • Menunjukkan kejadian yang tidak konsisten • Melakukan pengawasan terhadap hubungan antara strategi dan falsafah • Memberikan bekal alat dan teknis peningkatan kualitas (kerja) LANGKAH KETIGA • Keterlibatan pemimpin dalam mencegah hal-hal yang negatif • Mendorong kerjasama, koordinasi, keterbukaan, musyawarah dan mufakat • Gaya kepemimpinan “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, untuk memudahkan pelaksanaan program LANGKAH KEEMPAT • Menata hubungan kerja antara pegawai/karyawan • Mendorong kerjasama dan koordinasi untuk mencapai hasil yang efektif LANGKAH KELIMA • Meningkatkan ketrampilan untuk interaksi dan pemecahan masalah • Mendorong kerjasama dalam kelompok (silih asih, asah, asuh, dan selaras, serasi, seimbang) • Membangun lingkungan kerja yang kondusif LANGKAH KEENAM • Melakukan evaluasi terhadap dampak positif dan negatif • Melakukan penyempurnaan terus menerus agar lebih efektif dan efesien, kerjasama dan koordinasi serta nilai-nilai LANGKAH KETUJUH • Mengajak peran serta sesuai kode etik pegawai (Dewan Kehormatan, misal: KORPRI) • Gaya otokratis dirubah menjadi demokratis dengan meningkatkan saling kepercayaan • Hubungan kerja berdasarkan nila-nilai luhur Pancasila LANGKAH KEDELAPAN • Budaya kerja dimantapkan • Resiko kerugian dikurangi seminimal mungkin LANGKAH KESEMBILAN • Lakukan prestasi-prestasi unggulan • Memperhatikan rencana jangka panjang untuk menegakkan norma-norma dan sikap kooperatif • Penggajian atau insentif menjadi lebih baik • Memberikan penghargaan atas dasar prestasi LANGKAH KESEPULUH • Mengembangkan jalur-jalur vertikal/ horizontal • Memberikan kepemimpinan dengan contoh-contoh (keteladanan) • Membangun kader dengan kerjasama yang terkoordinatif LANGKAH KESEBELAS • Melakukan pendekatan kepada semua orang untuk perubahan • Melakukan kerja yang lebih teliti • Mendorong partisipasi semua orang LANGKAH KEDUABELAS • Mendorong pegawai/karyawan untuk akrab dengan masyarakat atau pelanggan • Ciptakan kondisi agar dapat menimbulkan ide-ide baru untuk memperbaiki produk • Kembangkan teknis-teknis untuk mendorong munculnya ide-ide baru tersebut LANGKAH KETIGABELAS • Memelihara sikap kebersamaan dan kegotong royongan • Manfaatkan produktivitas dan integritas • Menciptakan kesempatan (harus terus ditumbuhkan) TERIMA KASIH DAN SUKSES SELALU
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik