Anda di halaman 1dari 33

BUDAYA

ORGANISASI
RS.KANKER ″DHARMAIS″

JAKARTA, 2015

Budaya Organisasi RSKD 2015 -1-


BUDAYA ORGANISASI
RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

Kerja Sama Dengan


Iradat Konsultan : Vinilon Building,3rd Floor Suite 3-5
Jl.Raden Saleh No.13-17. Jakarta 10430
Indonesia

JAKARTA, 2015

Budaya Organisasi RSKD 2015 -2-


PENGANTAR
Teriring rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkat limpahan dan rahmat-Nya maka Buku Pedoman
Budaya Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais dapat
diselesaikan sebagai pedoman pelaksanaan budaya kerja di
lingkungan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Budaya Organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang


dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi
dari organisasi-organisasi lainnya.

Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi


sebagai berikut :

a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu


organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-
anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada
sesuatu yang lebih luas dari kepentingan diri individual
seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu
mempersatukan organisasi itu dengan memberikan
standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh
karyawan.

Budaya Organisasi RSKD 2015 -3-


e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali
yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawan.

Dalam penyusunan Buku Pedoman ini, tidak sedikit hambatan


yang dihadapi. Namun disadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,
dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-kendala yang
dihadapi dapat teratasi.

Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang


setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam menyusun Buku Pedoman ini.
Saran serta kritik membangun tentunya sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa yang akan
datang.

Akhir kata, semoga Buku Pedoman Budaya Organisasi Rumah


Sakit Kanker Dharmais ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pegawai dalam meningkatkan dan memberikan pelayanan di
lingkungan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Tim Penyusun

Budaya Organisasi RSKD 2015 -4-


SAMBUTAN DIREKTUR
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta arus globalisasi, budaya organisasi harus
dimiliki oleh setiap organisasi. Menurut Edgar H. Schein (1992)
budaya organisasi sebagai sistem makna bersama yang dianut
oleh anggota-anggotanya untuk membedakan organisasi itu
dengan organisasi lainnya. Dijelaskan juga bahwa unsur-unsur
budaya organisasi menyangkut, antara lain : ilmu
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat,
perilaku/kebiasaan (norma) masyarakat, asumsi dasar, sistem
nilai, pembelajaran/pewarisan dan masalah adaptasi eksternal
dan integrasi internal.
Pembentukan budaya organisasi pada setiap organisasi
melewati proses yang berbeda-beda, antara lain dengan
merancang nilai-nilai budaya didasarkan pada sejarah
organisasi maupun secara sengaja dirancang berdasarkan
kesepakatan yang kemudian diformulasikan dalam bentuk
nilai-nilai aturan yang menjadi semangat bersama menuju
keberhasilan dan kesuksesan.

Yang terpenting dalam budaya organisasi ini bagaimana kita


semua dapat mengimplementasikan dalam kegiatan sehari-
hari di pekerjaan terutama dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan nilai-nilai
organisasi yang telah disepakati bersama di Rumah Sakit
Kanker Dharmais yaitu “Pro Care CS” .

Budaya Organisasi RSKD 2015 -5-


Budaya Organisasi yang telah diuraikan dalam Nilai-Nilai
Organisasi tersebut harus selalu disosialisasikan melalui
berbagai media komunikasi yang dimiliki Rumah Sakit, bagian
Humas harus mampu mensosialisasikan budaya organisasi
kepada seluruh pegawai sebagai internal public. Humas pun
harus mampu menyampaikan betapa pentingnya peran
budaya itu bagi kelangsungan hidup organisasinya.
Perlu diingat, banyak organisasi yang bisa bertahan terhadap
berbagai perubahan serta tantangan eksternal karena
memiliki kekuatan budaya. Atau sebaliknya banyak pula
organisasi yang “roboh”, karena tidak memiliki kekuatan
budaya organisasinya.
Mari kita manfaatkan Buku Pedoman Budaya Organisasi
Rumah Sakit Dharmais ini untuk bersama-sama mensinergikan
berbagai informasi yang bermanfaat bagi kemajuan Rumah
Sakit Kanker Dharmais.

Maju Terus Rumah Sakit Kanker Dharmais, Kita Bisa !

Direktur Utama,
Rumah Sakit Kanker “Dharmais”

dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B-Onk(K),M.Epid,MARS

Budaya Organisasi RSKD 2015 -6-


DAFTAR ISI
PENGANTAR 3
SAMBUTAN DIREKTUR 5
DAFTAR ISI 7
BUDAYA INTI 9

PENGERTIAN BUDAYA 10
1. PROFESIONAL 10
2. PEDULI 10
3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN 11
4. SINERGI 11

PERILAKU BUDAYA 13
1. PROFESIONAL 13
2. PEDULI 13
3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN 14
4. SINERGI 15

LOGO BUDAYA ORGANISASI 16


1. PROFESIONAL 16
2. PEDULI 16
3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN 16
4. SINERGI 17

Budaya Organisasi RSKD 2015 -7-


CONTOH PELAKSANAAN 18
1. PROFESIONAL 18
2. PEDULI 22
3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN 26
4. SINERGI 28

TIM PENYUSUN 31
I. Pengarah 31
II. Konsultan 31
III. Tim Budaya Rumah Sakit Kanker Dharmais 31
A. Tim Inti 31
B. Koordinator Agen Budaya 32
C. Anggota Agen Budaya 32
IV. Tim Administrasi 33

Budaya Organisasi RSKD 2015 -8-


BUDAYA INTI
• PROFESIONAL (PROFESSIONAL)
• PEDULI (CARE)
• PERBAIKAN BERKELANJUTAN (CONTINUOUS
IMPROVEMENT)
• SINERGI (SYNERGY)

Budaya Organisasi RSKD 2015 -9-


PENGERTIAN BUDAYA
1. PROFESIONAL (PROFESSIONAL)
• Memiliki dan menggunakan Pengetahuan,
Ketrampilan yang relevan dengan bidang
tugasnya (competence)
• Berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan secara tuntas, memuaskan, dan tepat
waktu (responsible)
• Bertanggung jawab atas setiap keputusan yang
diambil dalam pelaksanaan tugasnya
(accountable)
• Berkata dan bertindak menurut prinsip-prinsip
moral dan etika kerja (work ethics and integrity)

2. PEDULI (CARE)
• Peduli kepada diri sendiri (Care for oneself)
Menjaga dan merawat diri dengan baik agar dapat
memberikan pelayanan yang terbaik
• Peduli kepada pasien (Care for Patients) Peka dan
tanggap terhadap kebutuhan pasien, dan
senantiasa berupaya memberikan pelayanan
(‘delivery’) terbaik
• Peduli kepada orang lain (Care for People) Peka dan
tanggap terhadap hal-hal yang menjadi perhatian
dan apa yang dibutuhkan rekan kerja, atasan,
bawahan dalam menjalankan pekerjaannya
masing-masing.

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 10 -


• Peduli kepada pemangku kepentingan (Care for
other Stakeholders)
Peka dan tanggap terhadap hal-hal yang menjadi
perhatian dan apa yang dibutuhkan para pemangku
kepentingan lainnya dengan memberikan
pelayanan yang terbaik.
• Peduli kepada lingkungan (Care for the
Environment)
Peka dan tanggap terhadap kondisi lingkungan
serta kesehatan dan keselamatan kerja.

3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN (CONTINUOUS


IMPROVEMENT)
• Pembelajaran berkelanjutan (Continuous
Learning).
• Berbagi pengetahuan dan ketrampilan (Knowledge
Sharing)
• ‘BENCHMARKING’
Senantiasa melakukan komparasi kinerja maupun
proses pekerjaan di dalam maupun di luar rumah
sakit.
• INOVASI (Innovation)
Mencetuskan solusi-solusi baru (yang kreatif),
untuk menghasilkan peningkatan kinerja, dan
produktivitas yang lebih tinggi.

4. SINERGI (SYNERGY)
• Adanya “Tujuan Bersama”
• Komunikasi terbuka

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 11 -


Jelas, transparan, faktual, disertai prinsip ‘check
and recheck’.
• Koordinasi
Sinkronisasi dan integrasi antar rekan kerja/
sejawat/ unit/departemen/fungsi
• Kolaborasi
Membangun hubungan kerjasama dengan pihak-
pihak lain yang saling melengkapi didasari
semangat keterbukaan, rasa saling percaya (trust),
dan tim bekerja sebagai satu kesatuan.

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 12 -


PERILAKU BUDAYA
1. PROFESIONAL (PROFESSIONAL)
• Menggunakan Pengetahuan, keterampilan yang
relevan dengan bidang dan level tugasnya.
• Senantiasa berupaya menyampaikan pelayanan
dengan standar kualitas yang tinggi dan efektif.
• Melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan
secara tuntas, memuaskan, dan tepat waktu.
• Bertanggung jawab atas setiap keputusan yang
diambil dalam pelaksanaan tugas.
• Berkata dan bertindak benar sesuai dengan prinsip-
prinsip moral dan mengacu pada etika kerja (work
ethics) serta saling mengingatkan satu sama lain
dalam hal penerapan nilai-nilai perusahaan.

2. PEDULI (CARE)
• Berkomunikasi dengan santun kepada semua pihak
• Menunjukkan sikap empati (ikut merasakan) dan
support (dukungan) dalam berinteraksi dengan
pasien dan keluarganya.
• Tanggap dan segera bertindak (tidak terburu-buru)
menyediakan apa yang dibutuhkan pasien dalam
konteks penyediaan perawatan, pengobatan,
sesuai prosedur yang aman (safety) yang
dimungkinkan perusahaan.
• Membantu pasien memecahkan masalah
• Memberikan informasi yang relevan pada
waktunya sesuai kebutuhan pasien,

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 13 -


• Memperhatikan kesehatan kerja dan keselamatan
kerja dalam menetapkan aturan-aturan dan
kebijakan-kebijakan, mendesain sistem-sistem,
mengambil keputusan, dan melaksanakan
instruksi-instruksi.
• Bersedia membantu rekan kerja/sejawat dalam
melaksanakan tugasnya, baik diminta maupun
tidak diminta.

3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN (CONTINUOUS


IMPROVEMENT)
• Saling membantu untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah-masalah.
• Selalu berusaha untuk mengembangkan diri dan
mendorong orang lain melakukan hal yang sama.
• Berupaya untuk menambah dan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan untuk mendukung
pelaksanaan tugas.
• Mendorong terjadinya pembelajaran, kreativitas
dan munculnya gagasan-gagasan baru.
• Menghargai umpan balik, coaching dan mentoring.
• Membagi pengetahuan dan keterampilan kepada
sesama anggota organisasi.
• Melakukan komparasi kinerja dgn pihak-pihak lain
untuk tujuan perbaikan/peningkatan kinerja.

4. SINERGI (SYNERGY)

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 14 -


• Membantu orang lain mencapai sasaran masing-
masing tanpa harus diminta.
• Di semua tugas/proyek ada pencapaian-pencapain
yang diakui, dihargai dan diapresiasi oleh seluruh
tim
• Bekerja bersama-sama dengan penuh antusias dan
apresiasi, tanpa saling memanipulasi.
• Konflik dipecahkan berdasarkan pedoman yang
disepakati tim
• Konflik diangkat ke permukaan dan ditangani
secara konstruktif sampai semua pihak puas
dengan hasilnya.
• Melakukan cek-ricek dengan yang lain untuk
mengklarifikasi.
• Saling menghargai kekuatan masing-masing, dan
dimanfaatkan kapanpun diperlukan.
• Saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka.
• Saling melakukan sinkronisasi dan integrasi antar
rekan kerja/sejawat/unit/departemen /fungsi.

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 15 -


LOGO BUDAYA ORGANISASI

1. Professional
WARNA BIRU
Warna biru pada logo menyiratkan profesionalisme, pemikiran
yang serius, dan integritas. Seperti warna biru pada air, warna
biru ini mendorong pelanggan untuk membaca tujuan RSKD dan
komitmen RSKD khususnya di bidang pelayanan kanker. Selain
itu, warna biru yang ringan membangkitkan kepercayaan kepada
RSKD.

2. Care
WARNA ORANYE
CARE dalam logo PRO CARE CS dituangkan dalam warna oranye
yang mengandung makna sebagai sesuatu yang menghasilkan
ketenangan dan kehalusan. Selain itu, warna ini juga
melambangkan komunikasi sosial yang memancarkan
kehangatan dan kebahagiaan. RSKD peduli kepada setiap elemen
yang ada di Rumah Sakit dan dengan adanya kepedulian tersebut
dapat memberikan ketenangan tersendiri.

3. Continuous Improvement
Budaya ini dilambangkan pada 2 (dua) panah yang menunjukkan
profesionalisme pelayanan yang dilakukan secara beriringan dan
terus menerus (warna biru dan hijau). Continuous Improvement

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 16 -


juga disimbolkan pada huruf C yang tersembunyi pada bagian
dalam lingkaran yang berwarna krem (setengah lingkaran)

4. Synergy
Bentuk lingkaran adalah dinamika pengembangan secara sinergi
dan bentuk kerja sama yang terintegrasi. Synergy juga
dilambangkan pada huruf S yang tersembunyi pada lingkaran.

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 17 -


CONTOH PELAKSANAAN
1. PROFESIONAL
• Menyimpan obat dengan menggunakan sistem FIFO
(First In First Out), sehingga mengurangi risiko obat
yang kadaluarsa
• Mengetahui penggunaan chemical (bahan kimia)
secara detail
• Melaksanakan tugas berdasarkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap/attitude yang sesuai dengan
level kompetensi
• Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan klinis
dan uraian tugasnya masing-masing
• Melengkapi abstrak registrasi kanker sesuai dengan
standar yang ditentukan
• Standar kualitas yang tinggi dan efektif untuk
mencapai sasaran mutu yang telah disepakati seluruh
satuan kerja. Ukurannya dihitung berdasarkan
ketetapan waktu menjawab hasil yang disepakati
sesuai sasaran mutu.

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 18 -


• Memberikan pelayanan yang sempurna sesuai dengan
kebutuhan dan berkelanjutan agar efektif. Ukurannya
yaitu dapat mencapai akreditasi paripurna dan pasien
dapat puas dengan pelayanan yang diberikan.
• Memberikan informasi kepada pasien dengan benar
• Tidak membeda-bedakan pasien
• Menjaga kesesuaian bekerja dengan standar
kebersihan merupakan hal yang utama di IGZ (Instalasi
Gizi)
• Standarnya: hasil benar, data benar, sampel benar.
Ukurannya: tidak ada komplain/keluhan
• Akurat, cepat, tepat, ramah, ukurannya adalah
sasaran mutu tercapai
• Tuntas dalam arti bahwa setiap kerjaan harus sampai
selesai tidak ada komplain dan tidak melebihi waktu
yang telah ditentukan
• Melayani dan menerima resep di farmasi sampai
selesai dan mengecek kelengkapannya agar tidak
terjadi salah pemberian resep dan memberikan obat
sesuai dengan prinsip 6 benar (benar pasien, obat,
dosis, cara pemberian, waktu dan dokumentasi)
• Melakukan evaluasi terhadap terapi setiap harinya
dan melakukan pencatatan pada status pasien
• Tuntas dalam bekerja adalah dapat menyelesaikan
semua tugas yang diberikan secara menyeluruh dan
diusahakan tidak akan timbul masalah
• Mempersiapkan alat sebelum dilakukan tindakan ke
pasien
• Menyelesaikan tugas sesuai target dan tidak ada
komplain

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 19 -


• Tepat waktu: masuk kerja, sedang kerja, yang tidak
tepat waktu: makan siang yang melebihi jam makan
siang
• Menyelesaikan pekerjaan pada saat shiftnya dan
menyerahterimakan pekerjaan pada shift yang
berikutnya
• Bekerja tuntas; secara maksimal dari awal sampai
akhir dan mendapatkan hasil yang maksimal
• Mengatur waktu baru yang harus ditepati, bila
terdapat masalah yang membuat janji pertama tidak
dapat dipenuhi
• Tuntas dalam mengerjakan pekerjaan dan tidak
menunda/tepat waktu secara keseluruhan. Contoh:
Laporan piutang harus selesai setiap tanggal 1, jangka
waktu pembayaran, pelaporan pajak sehingga
menghindari denda
• Tidak meninggalkan pekerjaan bila belum selesai
• Bentuk tanggung jawab terhadap keputusan yang
diambil adalah dilihat dari hasil pekerjaan yang dapat
dinilai
• Bertanggung jawab pada pasien kemoterapi sejak
pasien datang, dilakukan tindakan sampai pasien
diperbolehkan pulang
• Bertanggung jawab atas semua masakan telah sesuai
dengan jenis diet pasien dan dimasak sesuai dengan
aturan yang berlaku (Instalasi Gizi)
• Bertanggung jawab terhadap hasil verifikasi dengan
menanggung semua risiko yang ditimbulkan dari
pengambilan keputusan tersebut
• Bertanggung jawab atas pekerjaan baik pada
kelompok maupun atasan
• Memiliki jiwa yang sabar dan tidak berbohong

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 20 -


• Membangun hubungan atasan dan bawahan yang
harmonis, sesama staf harmonis sehingga lingkungan
kerja nyaman dan hasil kerja dapat optimal. Itulah
metode yang dilihat untuk memastikan prinsip-prinsip
moral dan etika kerja dijalankan dengan benar.
• Bicara sopan, jangan “sok” dan tetap mau
mendengarkan dengan baik
• Memberitahukan kesalahan secara baik-baik supaya
tidak tersinggung dan disertai dengan alasan yang
tepat
• Menyampaikan kepada pasien efek dari tindakan yang
dilakukan dengan jujur tidak ada yang ditutupi (misal:
Kemoterapi)
• Walaupun pasien tidak bertanya perawat tetap
menyampaikan informasi
• Ramah dan tidak membedakan lawan bicara (pasien,
rekan kerja, dll)
• Memegang rahasia hasil pasien

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 21 -


2. PEDULI
• Sopan, dengan bahasa yang baik dan intonasi yang
jelas & tegas
• Menerapkan komunikasi terapeutik (ucapkan salam,
tersenyum dan eye contact, lemah lembut dalam
bicara)
• Melakukan evaluasi terhadap komunikasi yang telah
dilakukan apakah efektif atau tidak, misalnya
melakukan klarifikasi apakah pasien mengerti atau
tidak dengan informasi yang telah disampaikan. Atau
mengulang sebuah instruksi dari profesi lain.
• Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri,
menanyakan apa ada yang dapat dibantu dan ketika
membutuhkan bantuan kita meminta tolong dengan
baik dan berterima kasih. Selalu menyebutkan salam
nama dan asal instansi/ruangan.
• Bertanya pada pasien saat menunggu di ruang tunggu,
misalnya menanyakan ingin bertemu dengan dokter
siapa
• Berbicara dengan sopan, tidak dengan nada tinggi,
ramah, memperlihatkan rasa kasih sayang dan hormat
• Apabila melihat pasien atau keluarga pasien yang
sedang mencari sesuatu kita langsung membantu
untuk mengarahkan ke tempat yang dituju
• Bersikap peka dan tanggap
• Bersikap tenang, tidak menggurui tetapi
mendengarkan apa yang yang dibutuhkan oleh pasien
atau keluarga dan memberikan jawaban yang
menenangkan
• Bersedia mendengar keluhan pasien dengan sabar dan
memberikan saran atau semangat kepada pasien
terutama pasien dengan hasil tumor maligna (ganas)

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 22 -


• Melayani pemberian obat dengan ramah dan tidak
membedakan antara pasien membayar sendiri dan
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
• Dukungan dilakukan dengan memberikan pendapat
yang positif yang diperlukan, memberikan semangat
agar selalu optimis dengan terus berdoa dan
berusaha.
• Menyentuh/memegang pasien dan menanyakan
keluhan atau bantuan yang diperlukan. Sikap yang
ditampilkan selalu ramah, sopan dan senyum
• Memandang dengan lembut lawan bicara kemudian
mendengarkan kebutuhan/keperluan pasien dan
membantunya
• Ikut merasakan apa yang dirasakan pasien dan tidak
larut dalam kondisi pasien
• Memotivasi pasien
• Memberikan arahan tentang tata tertib di RS
• Memberi senyum dan sopan, memberikan masukan
mengenai biaya RS secara benar
• Menyampaikan/menunjukkan cara pengurusan
administrasi pelayanan
• Mengkaji kebutuhan pasien, berikan pelayanan sesuai
SPO
• Jika ada komplain dari pasien cepat ditindak lanjuti
• Menerapkan standar waktu pelayanan, dimana
diberlakukan waktu istirahat bergantian sehingga
tidak sampai ada pasien tidak terlayani
• Melaporkan ke dokter jaga atau dokter primer
mengenai hasil lab, atau hasil foto abnormal, atau
menyampaikan ke tim code blue, jika terjadi kondisi
code blue (darurat mengancam nyawa)

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 23 -


• Menyediakan peralatan medis yang lengkap di
ruangan
• Mengikuti prosedur sesuai dengan urutan, tetapi pada
saat ada emergency maka yang keadaannya paling
darurat akan didahulukan
• Menanyakan terlebih dahulu kebutuhan/keluhan
pasien kemudian membantu memenuhi
kebutuhan/mengatasi keluhan pasien tersebut
• Tanggap apabila ada orang yang membutuhkan
• Mengkaji permasalahan pasien untuk mencari akar
masalah dan bantu pasien dalam menyelesaikan
masalah
• Membantu menjelaskan persyaratan kepada pasien
yang ingin melakukan konsultasi ke dokter onkologi
• Menyampaikan informasi sesuai dengan kebutuhan,
apabila informasi yang diperlukan tidak bisa terjawab,
pasien disarankan untuk menanyakan hal tersebut
kepada yang lebih mengetahui
• Mendiskusikan dengan kepala ruangan, dokter jaga
atau dokter primer beserta dengan keluarga pasien
dan kemudian bersama-sama mencari jalan keluar
dari masalah yang dihadapi
• Melakukan dan memberikan bantuan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan sehingga pasien tidak
kesulitan untuk menghadapi permasalahannya
• Menjelaskan dan mengarahkan cara mencari bantuan
donor darah
• Mengatasi komplain pasien dengan rapat koordinasi
dan rapat internal yang rutin
• Memberi tahu informasi-informasi yang dibutuhkan
pasien terutama saat pasien ragu. Membantu sesuai
dengan kemampuan dan level kompetensinya

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 24 -


• Perawat aktif ke pasien bila ada keluhan yang dapat
disampaikan ke perawat
• Membantu pasien/keluarga pasien yang sedang /
tampak kebingungan mencari satker yang dituju atau
hal lain
• Memberikan informasi jadwal praktik dokter
• Mengarahkan pasien ke unit costumer care untuk
masalah yang dianggap penting sehingga pasien
mendapat informasi resmi
• Memberikan informasi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh pasien dan keluarganya, seperti
menjelaskan prosedur pendaftaran, pembayaran,
kontrol, obat-obatan yang diperlukan, cara
pengambilan dan semua prosedur yang harus dilalui
oleh pasien, sehingga pasien tidak merasa bingung.
• Memberikan informasi yang sesuai dengan kondisi
saat itu, jika sedang keadaan darurat maka keluarga
pasien diminta untuk menunggu di kamar.
• Memberikan informasi dan edukasi efek kemoterapi
• Memberitahu kapan hasil pemeriksaan laboratorium
selesai atau bila ada perlu pengulangan sampel, serta
memberitahukan kepada pasien/keluarga tentang
persiapan pemeriksaan laboratorium.
• Semua yang ada di unit kerja memberikan informasi
umum mengenai alur pelayanan pasien berobat,
mengenai pelayanan dalam administrasi keuangan
dan pelayanan di luar medis
• Memberikan edukasi tentang obat yang perlu
dikomunikasikan kepada pasien maupun keluarga
pasien dengan tepat
• Mengingatkan rekan kerja mengenai waktu untuk
beristirahat (tidak terlalu lama/seperlunya)
• Peka dan tanggap terhadap kondisi lingkungan

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 25 -


• Menjaga kesehatan ditempat kerja merupakan suatu
keharusan
• Menggunakan APD (alat pelindung diri) untuk
menjaga keselamatan kerja
• Kepala ruangan selalu mengingatkan isi SPO dan
mengajak untuk bertindak sesuai SPO dalam
keselamatan kerja
• Mengikuti prosedur K3 & SPO
• Menjalani kegiatan vaksinasi dan check-up kesehatan
secara berkala, minum vitamin, olahraga teratur dan
istirahat yang cukup
• Menjaga privasi pasien
• Membantu pekerjaan rekan agar selesai dengan baik
dan sesuai dengan cara kerja yang benar
• Peka dan tanggap apa yang dibutuhkan rekan kerja
• Selalu saling membantu dalam melayani pasien
• Untuk membantu rekan kerja tidak diperlukan izin
khusus, lakukan sesuai hati nurani
• Saling membantu sudah jadi budaya, bila ada yang
tidak bisa masuk kerja maka yang lain akan berupaya
membantu dibawah komando para koordinator
selama tugasnya sesuai dengan keterampilannya

3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
• Mencari penyebab masalah bersama, bukan malah
menambah masalah
• Identifikasi masalah dilakukan dalam ruang lingkup
kecil terlebih dahulu. Jika belum tertangani maka akan
dirundingkan pada briefing ruangan. Jika masih
terulang maka akan dievaluasi dalam briefing rutin.

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 26 -


Setiap orang dapat saling mengingatkan jika terjadi
penyimpangan
• Mendampingi dan membantu menyelesaikan masalah
dan memberikan arahan yang sesuai
• Tidak menyalahkan orang lain dan seharusnya semua
yang terkait dilibatkan dalam menyelesaikan masalah
• Mempelajari kesalahan agar tidak terulang kembali
• Mau bertanya dan belajar
• Memberikan contoh pada rekan kerja
• Selalu bertanya kepada rekan yang lebih menguasai
tugas, membaca literatur, ikut seminar-seminar dan
mendorong orang lain untuk bisa membaca literatur
sehingga bisa meningkatkan kualitas diri sendiri dan
orang lain
• Mengikuti kesempatan untuk mengembangkan diri
dan meningkatkan kompetensi melalui program-
program pengembangan yang ada
• Saling bertukar pikiran, diskusi, antar teman satu tim
dan atasan
• Mengikuti perubahan-perubahan terkini terkait
dengan pekerjaan
• Setiap anggota organisasi yang mengikuti pelatihan
harus presentasi membagi ilmunya
• Meningkatkan keterampilan dalam pelaksanaaan
tugas
• Meningkatkan pengetahuan, bentuknya dapat berupa
seminar, simposium, latihan penyegaran dan lain-lain
• Setiap orang mempunyai kemampuan berbeda-beda.
Biasanya yang kemampuannya kurang akan diikutkan
seminar dan diberi bimbingan khusus supaya
kemampuannya bertambah

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 27 -


• Memberikan kesempatan membuat inovasi dengan
cara yang lebih sederhana
• Menyampaikan ide/gagasan baru kepada
atasan/kepala instalasi pada saat rapat
• Menciptakan suasana yang adil dan atau
equal/seimbang
• Menerima saran & kritik dengan sikap positif.
• Ada program coaching dan mentoring, pelatihan,
seminar, program baru guna meningkatkan kinerja
dan efektivitas dalam menunjang pekerjaan
• Menyampaikan umpan balik dilakukan dengan 5W1H
(What, When, Where, Who, Why, How)
• Melatih atau membimbing rekan kerja untuk
pekerjaan yang diberikan
• Selalu membagi pengetahuan baru yang didapatkan
baik secara formal maupun informal
• Mengadakan studi banding dengan rumah sakit lain
melalui kursus atau kunjungan langsung
• Memanfaatkan masukan dari pegawai, pasien dan
pihak terkait untuk melakukan perbaikan
• Sharing/berbagi cara menyelesaikan pekerjaan
kepada unit terkait guna kelancaran dalam
mengerjakan pekerjaan
• Berbagi pengetahuan dari unit yang terbilang baik

4. SINERGI
• Tidak hanya mau menang sendiri
• Setiap individu berperan serta dalam menyelesaikan
tanggung jawab kelompok.
• Bersedia menjawab pertanyaan dari rekan kerja
sehingga terselesaikan masalah yang dihadapi

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 28 -


• Menyampaikan pendapat dengan jelas, langsung dan
terbuka
• Saling membantu untuk memecahkan masalah,
menyelesaikan program dan melayani pasien
• Saling membantu kalau ada teman yang kesulitan dan
ada beban kerja yang tidak tertangani
• Saling kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas
tertentu yang diinstruksikan oleh pemimpin/atasan
(kolaborasi)
• Mengumumkan pencapaian keberhasilan untuk
diketahui oleh seluruh pihak yang terlibat (pegawai)
• Memberikan selamat dan pujian bagi pencapaian yang
ada
• Tidak memanfaatkan kebaikan teman untuk
keuntungan pribadi
• Menjalankan tugas semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan terkait dengan pencapaian
tujuan tim
• Tidak “perhitungan” dalam melakukan tugas bersama
• Menyepakati aturan yang digunakan untuk
memecahkan konflik
• Melakukan komunikasi yang baik, secara terbuka
untuk mendapatkan kesepakatan
• Permasalahan dibicarakan bersama, kemudian
diselesaikan bersama sampai tuntas
• Konflik diselesaikan secara bersama-sama dan terbuka
agar semua dapat memahami masalahnya
• Mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak yang
terlibat konflik untuk mendapatkan solusi
• Menanyakan infromasi yang kurang jelas kepada
rekan kerja/unit terkait

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 29 -


• Klarifikasi harus selalu dilakukan guna menghindari
kesalahan komunikasi dalam menyelesaikan
pekerjaan dan meminimalisi konflik
• Melaksanakan fungsi “TBaK” (tulis, baca, konfirmasi)
• Tidak menjatuhkan rekan kerja, tetapi saling
mendukung
• Tidak boleh meremehkan orang lain
• Saling bekerja sama
• Melakukan koordinasi
• Saling mengingatkan
• Melakukan komunikasi kepada sesama petugas secara
terbuka dan transparan
• Melakukan komunikasi dengan pasien & dan keluarga
serta tenaga kesehatan lain dalam mengkordinasikan
asuhan pasien .
• Komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan
antar sesama pegawai dilakukan saat briefing pagi dan
sore
• Menyampaikan gagasan/ide di dalam rapat dan
memanfaatkan gagasan yang terbaik
• Menyampaikan tujuan bersama dengan cara jelas,
transparan, dan sesuai fakta
• Saling mengingatkan rekan terhadap pekerjaan,
sehingga tercapai hasil kerja yang baik
• Melakukan rapat koordinasi bulanan dipimpin kepala
instalasi
• Koordinasi mengenai pelaksanaan pekerjaan dan
sistem kerja, informasi kerja, dan kerjasama dengan
baik (misalnya didalam rapat rutin, rapat koordinasi)

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 30 -


TIM PENYUSUN
I. Pengarah
1. Direktur Utama (dr. Sonar Soni Panigoro, SpB-Onk(K),
M.Epid, MARS)
2. Direktur Medik dan Keperawatan (dr.Bambang
Dwipoyono, SpOG,MS,MARS)
3. Direktur SDM dan Pendidikan (GK Wirakamboja,
SKM,MPS)
4. Direktur Umum dan Operasional (dr.Susy Himawati,
MARS)
5. Direktur Keuangan (drg. Dince Erwina Indriyani, MARS)

II. Konsultan
1. Dra. Tuti Indrawati, M.Psi
2. Drs. Henry D E Rumeser, M.Psi
3. Drs. Ilyas Budiman, M.Psi
4. Dra. Sri Sumarsinah, M.Psi
5. Utari Dewi Astuti, S.E
6. Darmawan, S.Psi. Psi
7. Ratnanitya Pradipta, S.Psi

III. Tim Budaya Rumah Sakit Kanker Dharmais

A. Tim Inti
1. drg. Retno Budiastuti, MS
2. Dra. Yuri Permatasari, Apt,MARS
3. Muslina Handayani, ST,MKKK
4. Drs. Suparno, MM
5. dr. Irena Sakura Rini, SpBP, MARS
6. Pastina R. Sihotang, S.Kp,M.Kes

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 31 -


7. Retno Setiowati, S.Kep.Ns, MKM
8. drg. Monika Indriana, SKG
9. Ari Purwohandoyo, SKM

B. Koordinator Agen Budaya


1. Dra.Lucia Rizka Andalucia. Apt, Pham, MARS
2. dr. Resti Mulya Sari, Sp.Pd
3. Nelly Frida Hursepuny, S.Psi, M.Psi, Psikolog
4. Dr.dr. Sri Hartini, Sp.PK, MARS
5. drg. Anwarul Amin, MARS
6. Dr. Kemala Rita Wahidi, SKp,Sp.Onk,ETN,MARS
7. Dewi Anggraini, SE, MM

C. Anggota Agen Budaya


1. Dr.dr. Slamet Iman Santoso, Sp. KJ, MARS
2. Deni Teteng, SE, MM
3. Endah Gusnita, S.Farm, Apt
4. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt, MARS
5. dr. Hardina Sabrida, MARS
6. dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG
7. dr. Vinesia Lestari Ridi, Sp.PA
8. dr. Muhamad Alfin Hanif, Sp.P
9. dr. Nurul Fitri, Sp.Onk.Rad
10. dr. Fitriany Dwiandari Putri
11. dr. Victor Livinus
12. Coko Wielaksono, ST
13. Sulanjani, S.Kep, NS
14. Nanang Triharyadi, S.Kep.M.Biomed
15. Nurul Akma Iik Lolita Imrani, Skep, ETN
16. dr. Utami Asmarani, MM
17. Darmadi, SE
18. Dahlia Annisa Pratiwi, SKM
19. Sofia Heryeni, AMNes

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 32 -


20. Sri Susanawati, S.SE, Msi
21. Taswin, AMK
22. Indryani Dewy, S.Kep,NS
23. Rachmawati, SAP, M.Si
24. Drs. Masrial Mahyudin, Apt, MM
25. Dwi Kuntari, SE
26. Drs. Edward Halimi, MM
27. DR.dr. Fielda Juwita
28. Asmanah, SAP
29. dr. Rozaenah
30. Dr. Sri Agustini Kurniawati, Sp.PD

IV. Tim Administrasi


1. Suliati, SKM
2. Yuwana Hammam,S.Sos
3. Budiarti, S.Kom
4. Linda Nopiyani
5. Nasrulloh

Budaya Organisasi RSKD 2015 - 33 -

Anda mungkin juga menyukai