Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA ORGANISASI

Oleh: Kelopok 5 kelas D/ Pare pare

Delia Ramadhani 1965342013


Dzawil Kiram Irfan 1965342015
Eki 1965342017
Nur Ainun Rahmadani 1965342018
Itje Widyastuti 1965342019
Harfina Yadi 1965342020
Abd Majid. H 1965342021
Novia 1965342022
Nirmala Sari 2965342023
Wina Pratiwi Sukman 1965342024
Alim Bahri Waru Ahsar 1965342025
Nur Dzakiyah Dwi Putri 1965342026
Latar Belakang
Menurut Dipdiknas (2010), kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, nilai, moral,
norma, dan kepercayaan manusia yang dihasilkan oleh masyarakat. Sistem pemikiran, nilai, etika,
norma, dan kepercayaan yang merupakan hasil interaksi manusia dengan sesamanya dan dengan
lingkungan alamnya. Sistem pemikiran, nilai, etika, standar dan kepercayaan yang digunakan dalam
kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, sistem
pengetahuan, seni, dll. Manusia sebagai makhluk sosial menjadi produsen sistem pemikiran, nilai, etika,
norma dan kepercayaan; tetapi juga dalam interaksi dengan manusia lain dan alam, manusia diatur
oleh sistem ide, nilai, etika, norma dan kepercayaan yang telah dihasilkan.

Ketika kehidupan manusia terus berkembang, yang benar-benar berkembang adalah sistem sosial,
sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Oleh karena itu, tujuan
akhir MMT adalah menumbuhkan dan mengembangkan budaya mutu
Konsep Budaya Mutu

1. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar (keyakinan dan harapan)
yang ditemukan ataupun dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dari organisasi,
dan kemudian menjadi acuan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan
dengan adaptasi keluar dan integrasi internal budaya lebih terfokus pada pola pikir
seseorang yaitu bagaiman cara menganalisa sesuatu hal berdasarkan keyakinannya dan
bagaimana langkah yang akan diambil dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya untuk mencapai suatu harapan atau tujuan. Sedangkan, kebudayaan itu
sendiri lebih menyangkut pada tradisi yang dianut, symbol yang dibentuk suatu
kelompok tertentu dan nilai yang menjadi pedoman hidup dalam mengambil tindakan
apa yang dibenarkan sesuai dengan tradisi masing – masing kelompok etnis.
Konsep Budaya Mutu

2. Pengertian Budaya Mutu


.
Budaya mutu pada dasarnya adalah penggabungan kualitas dalam sistem
keseluruhan organisasi yang mengarah pada lingkungan internal positif dan
penciptaan pelanggan senang. Sebuah pola pikir berubah di semua tingkat
manajemen adalah alat dasar untuk pelaksanaan seperti suatu budaya
Konsep Budaya Mutu
3. Budaya organisasi berdasarkan ISO

Organisasi bisa memperoleh sertifikasi ISO jika tenaga kerjanya


multi skill dan mampu meng-handle seluruh pekerjaan dalam
organisasinya berdasarkan standar mutu. Tapi sertifikasi ISO
bukan hanya dipajang sebagai hiasan dinding saja.

4. Dasar budaya mutu

Keberhasilan dapat tercapai jika penerapan dan pemeliharaan


sistem manajemen yang dirancang dapat untuk memperbaiki
kinerja mutu dan dapat memenuhi kepuasan kebutuhan semua
pihak berkepentingan (pengguna jasa mutu).
.
Proses Perubahan Budaya
a.Mekanisme perubahan budaya

Proses ini memerlukan tahapan–tahapan apakah jangka pendek


maupun jangka panjang, semuanya sangat tergantung warga
organisasi. Tahapan perubahan yang cepat dan lambat semuanya
akan terdapat untung dan rugi bagi organisasi.

B. Penolakan terhadap perubahan budaya

Perubahan budaya yang mulus mungkin proses waktu dapat


cepat atau lambat, sedangkan perubahan budaya yang tidak
mulus akan melalui pertentangan yang lama. Kedua hal tersebut
mengandung penolakan,
.
Proses Perubahan Budaya
C. Pembentukan Budaya Kualitas

Diperlukan komitmen anggota organisasi terhadap perubahan


budaya tradisional menjadi budaya kualitas, memerlukan proses
sosialisasi yang lama, dituntut kesabaran dan sebagainya.
Kesediaan warga organisasi menjadi tumpuan dalam
pembentukan budaya kualitas

Elemen Budaya Mutu


1. Etika
2. Integritas (kejujuran)

, 3.
4.
Kepercayaan
Pelatihan (training)
. 5. Kerja tim (team work)
6. Kepemimpinan (leadership)
7. Penghargaan (recognition)
8. Komunikasi
Penanggulangan Penolakan Perubahan Budaya Mutu

Setiap orang mendefinisikan perusahaan tidak hanya sebagai bangunan,


aset, dan karyawan, tetapi juga pelanggan dan pemasok. Ini menyoroti bahwa
,
kesejahteraan perusahaan secara langsung terikat dengan yang pemasok,
.
karyawan, dan pelanggan. Tujuannya adalah konsisten menang-menang bagi
semua pihak. Dalam jenis budaya, orang-orang berbagi kepedulian untuk semua
orang di perusahaan terus memperbaiki apa yang mereka lakukan untuk
kesejahteraan bersama antara perusahaan dan pelanggan, dan mereka telah
menyiapkan metode untuk melembagakan perbaikan proses.
Kesimpulan
Organisasi Berdasarkan ISO. Budaya mutu perlu diterapkan dalam
organisasi/perusahaan. Ternyata semua organisasi/perusahaan punya peluang
sama untuk mendapatkan sertifikasi ISO, meskipun organisasi tersebut hanya
memiliki satu orang tenaga kerja. Organisasi bisa memperoleh sertifikasi ISO jika
tenaga kerjanya multi skill dan mampu meng-handle seluruh pekerjaan dalam
organisasinya berdasarkan standar mutu.

Metode dan cara kerja dari setiap individu dalam organisasi dituntut untuk
dapat menemukan metode dan cara yang efektif dan efisien, sehingga untuk
mencapainya perlu perbaikan-perbaikan terus menerus. Dengan demikian,
perbaikan berkelanjutan organisasi secara menyeluruh hendaknya dijadikan tujuan
tetap dari organisasi.

Sedangkan nilai yang kedua merupakan nilai yang berhubungan secara


langsung dengan adaptasi dan pencapaian tujuan organisasi serta berhubungan
tidak langsung terhadap koordinasi dan aktivitas kerja yang efektif. Apabila TQM
berguna untuk membangun elemen integral dari budaya organisasi, Seperangkat
nilai dan kepercayaan merupakan bagian terpenting dari budaya tersebut. Nilai
dan kepercayaan mengingatkan pada kita yang benar dan yang salah . Bentuk
budaya sangat komplek.

Dalam membentuk budaya organisasi, kepercayaaan dan nilai saling mendukung


dan melengkapi satu sama lain
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai