Anda di halaman 1dari 35

PAPARAN

BIODATA
• Nama : MARTUTI
• NIP : 19590319 198603 2 005
• Pangkat / Gol : Pembina Utama Muda / IV c
• Jabatan : Widya Iswara Madya
• Pendidikan : S-1 Ekonomi UGM
S-2 Magister Manajemen UNDIP
S-3 Manajemen Pendidikan UNNES
• Status : Menikah ( 2 Anak )
• Alamat : Jl. Tlogosari Raya I / 65 c
PERUMNAS TLOGOSARI
Semarang. 0246707124
• Email : Martuti.bpptk@yahoo.com
RASA
Visi Reformasi Birokrasi
(Perpres 81 th 2010/ grand design
reformasi birokrasi 2010—2025)

Terwujudnya Pemerintahan
Kelas Dunia
5
REALITAS BIROKRASI
7. Budaya kerja 1. Organisasi
(Belum produktif,
efisien dan akuntabel) (gemuk)

6. Pola pikir
(al: berfikir sempit, 2. Peraturan PUU
Orientasi sebagai penguasa bkn (overlaping)
sebagai pelayan masyarakat

5. Pelayanan publik 3. SDM Aparatur 


(Belum Berkualitas) (Kurang Kompeten)

4. Kewenangan
(Overlaping)
UNDANG-UNDANG No. 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara

• Solusi atas buruknya performa birokrasi


dimata publik
• Mengubah paradigma aparatur sipil negara
sebagai sebuah profesi
• Membuat arah reformasi para birokrat
semakin jelas dan terarah

• FUNGSI ASN (Pasal 10 UU 5/2014) :


(1) Pelaksana kebijakan publik;
(2) Pelayan publik;
(3) Perekat & pemersatu bangsa
8 AREA PERUBAHAN SEMUA ASPEK MANAJEMEN PEMERINTAHAN

NO AREA PERUBAHAN KONDISI DIHARAPKAN

1 Pola pikir & budaya Birokrasi dengan integritas &


kerja kinerja tinggi
2 PERUNDANG-UNDANGAN Regulasi tertib, tidak tumpang tindih
dan kondusif
3 ORGANISASI Organisasi tepat fungsi dan tepat ukuran
4 TATALAKSANA Tatalaksana jelas, efektif, efisien, terukur
dan sesuai prinsip good governance
5 MANAJEMEN SDM SDM apatur berintegritas, netral , kompeten,
APARATUR capable, profesional, berkinerja tinggi dan
sejahtera
6 PENGAWASAN Penyelenggaraan pemerintahan bersih dan
bebas KKN
7 AKUNTABILITAS Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas
kinerja birokrasi
8 PELAYANAN PUBLIK Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat
JAPANESE CORPORATE CULTURE

Undang ahli Amerika:


Prof. Dr. Edward Deming
Prof Dr. Juran

Adaptasi dalam budaya Jepang oleh:


Prof. Dr. Kauro Ishikawa

Hasilnya:
MANAJEMEN MUTU TERPADU
(Total Quality Control)
Include: Corporate Culture
10 resep keberhasilan jepang
• Kerja keras
• Malu
• Hidup hemat
• Loyalitas
• Inovasi
• Pantang menyerah
• Budaya baca
• Kerjasama kelompok
• Mandiri
• Jaga tradisi
PRINSIP BUSHIDO
(BUDAYA KERJA JEPANG)

Gi : Integritas
Yu : Berani dan setia
Jin : Murah hati dan mencintai sesama
Re : Santun
Makoto : Tulus dan ikhlas
Melyo : Kemulyaan dan kehormatan
Chugo : Loyal
Etos Bushido
• Etos ini diperlihatkan dengan tingginya
integritas dan saling percaya antar warga
• Sehingga TQC bisa bisa berhasil
diterapkan
• Kalau TQC di Indonesia kurang berhasil
bukan karena konsepnya yang sulit
dipahami tetapi perlu transformasi
budaya dan etos kerja
Kepmenpan No. 4 Th 1991

Pencanangan Program
Budaya Kerja
BUDAYA KERJA

• Cara kerja sehari-hari yang bermutu dan


selalu mendasari nilai-nilai yang penuh
makna, sehingga menjadi motivasi, memberi
inspirasi untuk senantiasa bekerja lebih baik,
dan memuaskan bagi masyarakat yang
dilayani. (Kementerian PAN, 2002, 13)

13
Permenpan RB No. 39 Th 2012
• Tentang Pedoman Pengembangan Budaya
Aparatur
• Pasal 3 : Kepmenpan No.
25/Kep/M.Pan/4/2002 dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi (17 pasang nilai/ 34 nilai)
• Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Juli
2012
• Maksimal 5 Nilai, dan setiap nilai 7 perilaku
Budaya Akan Kuat
Kalau pegawai mempunyai cita cita
yang sama, sehingga nilai nilai pribadi
selaras dengan organisasinya
Nilai nilai inilah yg membimbing dan
mendukung perwujudan visi dan misi
organisasi
SEPADAN
(Peraturan Walikota Solo No. 28 B Th 2014)

• Selaras (5 perilaku)
• Profesional (8 perilaku)
• Integritas (4 perilaku)
• Disiplin (3 perilaku)
• Keteladanan (3 perilaku)
Selaras
• Artinya dalam kehidupan selalu menjaga
kelestarian dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia.
• Indikator perilaku:
1. Taqwa dan patuh pada nilai-nilai agama.
2. Mencintai lingkungan hidup dengan peduli dan menjaga
lingkungan alam sekitar.
3. Memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan kerja
dan lingkungan hidup.
4. Menjaga hubungan masyarakat yang harmonis dengan
keluarga, rekan kerja, dan masyarakat.
Profesional

• Artinya mempunyai kompetensi, komitmen,


dan prestasi pada pekerjaan.
• Indikator perilaku:
1. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
2. Mempunyai komitmen yang tinggi dalam melakukan
pekerjaannya.
3. Dengan keahlian dan kecerdasan yang dimiliki selalu
ingin mencapai yang terbaik.
4. Cermat, tepat, dan cepat.
5. Bertindak secara efektif dan efisien.
6. Mempunyai kreativitas dalam bekerja.
7. Bekerja mandiri dalam kebersamaan.
8. Berfikir jauh kedepan dengan melihat peluang inovasi.
Integritas

• Artinya kepribadian yang dilandasi unsur


kejujuran, keberanian, kebijaksanaan, dan
pertanggungjawaban sehingga menimbulkan
kepercayaan dan rasa hormat.
• Indikator perilaku:
1. Bekerja dengan jujur, tulus, dan ikhlas.
2. Disiplin, konsisten, dan bertanggung jawab pada
etika dan nilai organisasi yang berlaku.
3. Memiliki komitmen terhadap visi dan misi
organisasi.
4. Obyektif terhadap setiap permasalahan.
Disiplin

• Artinya sikap yang selalu taat kepada aturan,


norma, dan prinsip-prinsip tertentu.
• Indikator perilaku:
1. Selalu menaati jam kerja.
2. Taat kepada aturan dan norma-norma yang berlaku
yang bersifat sistematis, dinamis, dan berorientasi
pada hasil.
3. Mengikuti jadwal dan sistem kerja yang tersusun
dan terencana dengan baik.
Keteladanan

• Artinya kesadaran diri yang ditunjukkan melalui


kemampuan untuk mempengaruhi dan
menjadikan diri sebagai teladan, serta mampu
memotivasi orang lain agar tergerak mencapai
sasaran yang lebih tinggi berdasarkan nilai-nilai
moral.
• Indikator perilaku:
1. Menjadi teladan dalam perilaku.
2. Menjalankan perannya secara adil dan arif bijaksana.
3. Menjadi pendorong kemajuan.
OUR GUIDANCE
Adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai
sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebener
an doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap atau
perilaku
Internalisasi

1. Menciptakan Yel yel


2. Pembuatan PIN
3. Pemasangan Pamflet/ Banner
4. Bintek
Penerapan Budaya Kerja

a. Pembentukan Kelompok Budaya Kerja (KBK)


b. Role Model
BUDAYA KERJA
( TOTAL QUALITY CONTROL)

Sistem manajemen yang melibatkan seluruh karyawan


pada semua tingkatan manajemen/ organisasi secara
gotong royong dan musyawarah untuk mufakat dalam
rangka meningkatkan mutu hasil pekerjaan sehingga
memberikan kepuasan pelanggan dan meningkatkan
produktivitas organisasi

WUJUD PENERAPAN  KBK/ GKM


KBK (Kelompok Budaya Kerja)
/GKM (Gugus Kendali Mutu)
Sekelompok kecil karyawan (3-10 orang) dari pekerjaan sejenis,
mengadakan pertemuan secara teratur, berkesinambungan,
dan berdasarkan kerja sukarela untuk mengidentifikasi,
menganalisa, dan memecahkan berbagai persoalan dibidang
tugasnya untuk peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan
pelanggan

KBK : Kelompok Budaya Kerja


PHILIPINA : Productivity Improvement Circle
Kawasaki : Tinking Group
Singapura : - Work Improvement Team (WIT)
- Work Innovation Group (WING)
RS Moewardi GKM.
RS Tugu : PSBH
PT. Djarum : QIT (Quality Improvement Team)
DLL
PRINSIP GKM
PENGENDALIAN DENGAN “PDCA”
A P
Siklus Deming/
Deming Circle
A P

C D
HASIL YANG DITARGETKAN
A P

PERBAIKAN
C D

HASIL BERIKUTNYA
PERBAIKAN

C D
HASIL SEBELUMNYA
MENTALITAS DASAR SISTEM MANAJEMEN SARANA/ TULTA

KESADARAN BRAINSTORMING
BERKUALITAS POLICY MANAGEMEN
EIGHT STEPS
SIKLUS PDCA
ACTIVITY SEVEN TOOLS
PENGENDALIAN MANAGEMENT
BERDASARKAN FAKTA

ASPEK SUMBER DAYA QCC MANAGEMENT


MANUSIA

PENDEKATAN PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN

- KOMITMEN PIMPINAN
- ORGANISASI
- PELATIHAN YANG MASIF
- INFORMASI
- PROGRAM TAHUNAN PENINGKATAN KUALITAS
TERPADU
- PROSEDUR OPERASI STANDAR
SISTEM MANAJEMEN DALAM
ORGANISASI

KEBERHASILAN ORGANISASI
T
• MIDLE MGT – TOP MGT (80%)
• LOWER MGT + PEKERJA (20%)
M

W
SISTEM
MANAJEMEN
ORGANISASI GKM

Komite Pengarah Eselon II

Komite Pelaksana Eselon III

Fasilitator Eselon IV

Pinpinan Kelompok Staff Senior

3 – 10 orang

Anggota kelompok Pegawai


Secara diagram dapat digambarkan
sebagai berikut :
Bidang Promosi
Komite Pengarah

Bidang Pelatihan
Komite Pelaksana

Bidang KKT
Koord.Fasilitator

Bidang Standardisasi

Fasilitator Fasilitator Fasilitator

GKM GKM GKM GKM GKM GKM GKM GKM GKM


Tugas dan tanggung jawab Bidang – bidang :
1. Promosi
Membuat program agar karyawan tertarik atau tumbuh minat untuk turut
berpartisipasi.

2. Pelatihan
Menyusun program pelatihan untuk peningkatan ketrampilan anggota –
anggota kelompok.

3. Kelompok Kerja Terpadu


Membangun, menimbang dan memantau, aktivitas kelompok.

4. Standardisasi
 Mengumpulkan hasil-hasil perbaikan kerja oleh kelompok-kelompok.
 Menyusun laporan dan menyampaikan kepada pejabat lini (garis)
Sampai jumpa lagi
Good luck to improve your productivity

Anda mungkin juga menyukai