5
#3 AGENDA PERUBAHAN YANG KITA GULIRKAN :
6
PERUBAHAN MINDSET
DARI PENGURUS MENUJU ORGANISATORIS
//PENGURUS //ORGANISATORIS
Profesi yang telah memberikan nilai materiil dan non materiil pada
kehidupannya.
PERUBAHAN DESAIN ORGANISASI
DARI POLA STRUKTURAL MENUJU POLA ORGANISME
PC
model organisme lebih egaliter, semua
bergerak pada orbitnya dan cepat
Bangunan priamida rigid menyesuaikan diri, saling bertukar energi PD
dengan level bersekat, untuk tetap survive bergerak
cenderung birokratis PP
• Caranya tim building outbond, secara periodic seseorang diminta keluar dr zona
nyaman.
VISI
“ Menjadikan profesi fisioterapi sebagai profesi yang profesional,
berkemajuan dan sejahtera, kuat dalam sistem pelayanan
kesehatan, diakui oleh profesi lain dan aktif dalam perkembangan
internasional
visi/vi·si/ n 1 kemampuan untuk melihat pada inti persoalan; 2 pandangan atau wawasan ke depan: seluruh rakyat
mempunyai -- yang sama mengenai perjuangan bangsa; 3 kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui
kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan; 4 apa yang tampak dalam khayalan; 5 penglihatan; pengamatan
pernyataan pernyataan bersifat tehnis yg bisa diubah mjd rencana kerja. (tdk
hanya batas ini)
VISI
MISI-1
// mengupayakan akselerasi level pendidikan, dan mendorong setiap anggota
untuk meng-upgrade pendidikan.
Keyword: Pendidikan
Di Indonesia, kita masih memiliki kelemahan di bidang riset. Kita harus menyadari bahwa
fisioterapi Indonesia mengalami darurat sains dan riset. Penelitan yang dilakukan oleh
fisioterapi belum menggembirakan, sedangkan profesi lain dengan level pendidikan yang
lebih tinggi mulai meneliti modalitas, metode dan konsep yang telah umum dipraktikkan
oleh fisioterapis. Secara keilmuan kita tidak bisa melarang profesi lain untuk berkembang.
Meskipun ranah kompetensi dan kewenangan itu berbeda namun secara logika
kewenangan itu akhirnya akan diberikan kepada profesi yang lebih banyak mengkaji dan
lebih serius meneliti suatu modalitas, konsep atau metode-metode.
“Dirrect acess physiotherapy” yang kita suarakan beberapa tahun lalu sesungguhnya
merupakan suatu declare fisioterapis bisa mengakses pasien secara langsung (first
contact) ; bisa melakukan assessment, menentukan problem, memilih modalitas atau
memutuskan merujuk kepada ahli lain dan berkolaborasi dengan profesi lain. Praktik
mandiri dan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat satu yang paling
memungkinkan untuk itu.
Setiap anggota berhak mendapatkan pembelaan sebagaimana diatur dalam konstitusi organisasi. Hambatan
melakukan praktik mandiri, hambatan mengimplementasikan standar layanan fisioterapi baik di rumah sakit
maupun di fasiltas layanan kesehatan lain perlu mendapat perhatian pengurus di semua level organisasi baik PP,
PD maupun PC.
Hambatan-hambatan internal juga perlu menjadi perhatian. Standar pelayanan fisioterapi harus menjadi
pengetahuan wajib dan acuan bagi setiap fisioterapis dalam melakukan layanan. Di Rumah Sakit penerapan PMK
65 tentang pedoman pelayanan fisioterapi belum sepenuhnya bisa diimplementasikan, namun bukan beararti
harus ditinggalkan semuanya. Edukasi dan sosialisasi standar pelayanan fisioterapi kepada seluruh anggota
harus menjadi perhatian dan project utama
PP : Evaluasi pelaksanaan standar pelayanan fisioterapi,penyusunan dan sosialisasi PPK, bersurat ke menkes untuk
melakukan binwas implementasi PMK 65
PD : Bimbingan, pembinaan PC
PC : Bimbingan, pembinaan dan advokasi komisariat / anggota.
MISI-5
Keyword: JKN
Misi ini sangat spesifik, meskipun porsi terbanyak adalah domain PP,
namun dukungan PD, PC dan seuruh anggota tetap diperlukan. Kita
telah menempuh jalur mulai dari soft approach hingga hard
approach. Termasuk mengajukan draft revisi PMK 28. Episode 1
telah mencapai puncaknya di MA. Namun, kita tidak akan berhenti
disini. Usaha-usaha itu akan uterus kita lanjutkan dengan
menyesuaikan konteks kekinian.
MISI-6
// memanfaatkan media digital dengan gaya komunikasi yang relevan
untuk mengenalkan profesi fisioterapi.
Keyword: digital
Digitalisasi semua aspek kehidupan membuat dunia berubah. Berbagai informasi dapat kita
sampaikan dan peroleh dari media digital. Semua orang terhubung dengan internet untuk
mendapatkan informasi, menyampaikan pendapat dan mempengaruhi persepsi publik. Informasi bisa
diterima real time tanpa sensor dan editing redaktur.
Semua pihak memanfaatkan media digital mulai dari ahli agama hingga para penjaja judi. Mulai dari
ajakan berinfaq hingga ajakan melakukan trading. Iklan kesehatan melimpah , baik dilakukan oleh
tenaga kesehatan formal maupun tenaga kesehatan tradisional. Keseriusan kita dalam pemanfaatan
media digital merupakan suatu keharusan.
PP : website, sosmed PP
PD : kerjasama dengan pegiat media / membuat media komunikasi PD
PC : kerjasama dengan pegiat media / membuat media komunikasi PC
MISI-7
Keyword: data
Data adalah kilang minyak di abad 21. Siapa yang bisa menguasai data, dialah
yang akan memenangkan persaingan. Oleh karena itu saat ini data dan
analisisnya harus menjadi acuan dalam menyusun strategi dan kebijakan
organisasi di setiap level.
PP : Empowering
PD : Membangun komunikasi dengan stakeholder Propinsi
PC : Membangun komunikasi dengan stakeholder Kabupaten / Kota
MISI-10
Komunikasi PP – PD dan PC tidak lagi bersifat hirarkis yang kaku namun lebih koordinasi –
partisipasif untuk mencapai cita-cita bersama. Selama ini masing-masing PP, PD dan PC membuat
program sendiri-sendiri yang tidak simultan. Mulai saat ini kerja harus berbasis tujuan dan itu akan
dirumuskan dalam visi, misi organisasi yang terus kita diskusikan secara periodik.
Saat ini organisasi kita sudah dihuni oleh 4 generasi, jumlah generasi millenial dan generasi Z semakin
banyak. Mereka adalah pemilik zaman ini. Kedepan mereka adalah pengisi pos-pos organisasi dengan
tantangannya yang tentu berbeda dengan tantangan zaman para generasi X dan generasi sebelumnya.
5-10 tahun lagi mereka adalah para pengelola organisasi ini. Berilah mereka ruang untuk
mengaktualisasikan diri di organisasi, mereka harus belajar sejak dini bagaimana mengelola organisasi
dan mempelajari tantangan-tantangan profesi ini. Siapkan stok organisatoris untuk masa depan
organisasi dan profesi
Sebagaimana sifat dasar manusia, organisasi kita juga memiliki keterbatasan untuk
mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera. Oleh karena itu kita di setiap level organisasi
perlu berkolaborasi dan membuat jejaring strategis dengan berbagai organisasi profesi
kesehatan. Kita harus dirasakan “ada” , “bermanfaat” , dan “layak dijadikan teman” oleh
organisasi profesi lain. Kita juga harus menjalin hubungan strategis yang mutualisme dengan
organisasi fisioterapi internasional.
PP : Menjalin komunikasi dengan organisasi profesi kesehatan tingkat nasiomal , WCPT, AWP
PD : Menjalin komunikasi dengan organisasi profesi kesehatan tingkat Provinsi
PC : Menjalin komunikasi dengan organisasi profesi kesehatan tingkat kabupaten / kota
MISI-13