Anda di halaman 1dari 15

TINDAK PIDANA

NARKOBA DAN
PSIKOTROPIKA
Di Susun Oleh :
Arya Riananda (212710024)
Negrita Bulian (212710025)
PENGERTIAN
NARKOTIKA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan ke
dalam golongan-golongan.
PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sirrtetis bukan narkotika, yang berkasiat
psikoaktif melalui pengaaih selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.

1. Golongan I Psikotropika dalam golongan I memiliki kemungkinan yang sangat kuat memicu
ketergantungan. Zat atau obat golongan I dinyatakan sebagai barang terlarang. Contohnya yaitu 3,4-
methylenedeoxy methamfetamine (ekstasi), lysergic acid diethylamid (LSD), dan DOM.
2. Golongan II Dalam golongan ini, psikotropika memiliki potensi kuat untuk menyebabkan
ketergantungan. Contohnya yaitu amfetamin, metamfetamin (sabu), dan fenetilin.
3. Golongan III Psikotropika golongan III memiliki potensi sedang untuk memicu ketergantungan. Zat
atau obat dalam golongan ini dapat digunakan pada pengobatan harus memakai resep dokter.
Contohnya yaitu amorbarbital, brupornorfina, dan magadon.
4. Golongan IV Pada psikotropika golongan IV memiliki reaksi ringan untuk menyebabkan
ketergantungan. Sama seperti golongan III, psikotropika ini masih dapat digunakan pada pengobatan
tapi wajib memakai resep dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan, pil koplo, obat penenang),
dan obat tidur.
DASAR HUKUM
UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

UU No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.


SUBJEK DAN UNSUR-UNSUR
TINDAK PIDANA NARKOTIKA
DAN PSIKOTROPIKA
Narkotika : Subjek hukum tindak pidana narkotika sebagaimana telah tercantum dalam UU No 35 tahun
Subjek Tindak Pidana
2009 tentang narkotika “Setiap orang adalah perorangan atau korporasi”
Narkotika dan Psikotropika

Psikotropika : Subjek hukum tindak pidana psikotropika terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu :
a. Individual
Para pengguna psikotropika tanpa izin, para pengedar yang illegal, dan kemungkinan para dokter yang
melakukan mal praktek.

b. Badan-Badan Hukum Ilegal


Badan-badan hukum yang bersifat illegal melakukan peredaran psikotropika tidak sesuai dengan izin yang
telah diberikan oleh pejabat yang berwenang,

Unsur-Unsur Tindak Pidana Narkotika : Unsur Tindak Pidana Narkotika (Terdapat dalam pasal 111 ayat (1))
Narkotika dan Psikotropika

Psikotropika : Unsur Tindak Pidana Psikotropika (Terdapat dalam pasal 59 ayat (1)-pasal 72)
SANKSI PIDANA
Sanksi Pidana Narkotika

Sanksi bagi pengguna narkotika adalah pidana penjara maksimal 4 tahun dan denda maksimal 10.000.000.000

Pengguna narkotika berhak melakukan rehabilitasi

Sanksi bagi pengedar narkotika adalah pidana penjara seumur hidup, atau paling singkat 5 tahun, paling lama 20 tahun dan hukuman mati serta
denda paling sedikit satu miliar rupiah dan paling banyak sepeluh miliar rupiah

Pemberatan sanksi pidana juga diatur dalam bentuk pidana minimum khusus, pidana penjara 20 tahun, pidana penjara seumur hidup, maupun
pidana mati
Sanksi Pidana Psikotropika

Pidana pokok meliputi pidana penjara 20 tahun, pidana seumur hidup dan pidana mati

Pidana tambahan untuk pidana tambahan berupa pencabutan izin usaha dijatuhkan pada korporasi dan orang asing sesuai dengan
kualifikasi perbuatan yang dilarang yaitu, memiliki, membawa, mengedarkan, menggunakan, Psikotropika.
ANALISIS KASUS
Bareskrim Polri Tangkap 16 Tersangka Peredaran Narkotika
dengan Beragam Modus
Analisis
• Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri mengungkap kasus peredaran gelap
narkoba. Barang bukti yang diamankan berupa sekitar 75 kilogram (kg) sabu-sabu, 13.007 butir ekstasi, dan 1,9
kilogram ketamin. Seluruh barang bukti itu akumulasi dari tujuh kasus yang ditangani pada April hingga Mei
2023. Penyalahgunaan obat-obatan diungkap karena terkait dengan kesediaan farmasi.
• Subjek dalam tindak pidana narkotika psikotropika dalam kasus tersebut merupakan korporasi. Disebut korporasi
karena pelaku tindak pidana dilakukan oleh beberapa orang yang melakukan kerja sama tidak secara individual.
• Unsur dalam kasus tersebut yaitu adanya pengedaran narkotika dan psikotropika.
• Para tersangka akan dijerat Undang-Undang (UU) Narkotika, baik primer maupun subsider. Untuk primer,
tersangka dikenakan Pasal 114 Ayat (2) UU RI No 35/2009 tentang Narkoba. Ancaman hukuman pidana mati,
pidana seumur hidup atau pidana penjara minimal 6 tahun, maksimal 20 tahun penjara dan denda minimal Rp 1
miliar, maksimal Rp 10 miliar; subsider.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai