Anda di halaman 1dari 12

GANGGUAN PADA

PAYUDARA TIDAK
MENYUSUI
Dosen Pengampu :
Dr. Rifzul Maulina.,S.ST., M.Kes
Disusun Oleh Kelompok 9 :

1. Rena Fidia Sari (226064)


2. Sinta Anggraeni Irwanto (226040)
3. Rara Adelia Cahya (226058)
4. Eva Puji Rahayu Ningtias (226011)
5. Salsa Nur Alfiatuzahro (226032)
6. Deva Rosa Fernanda (216039)
01

GANGGUAN
PAYUDARA
YANG TIDAK
MENYUSUI
Dalam masa nifas terdapat berbagai gangguan dalam
produksi ASI yang tidak lancar, puting lecet, payudara
bengkak, abses payudara, puting susu datar atau terbenam,
sindrom ASI kurang, ibu bekerja, ibu melahirkan dengan
sectio caesar dan ibu dengan kondisi sakit. Salah satu nya
adalah puting susu yang datar atau terbenam yang
menyebabkan masalah dalam menyusui. Dengan puting
susu yang datar dan terbenam menyebabkan ibu kesulitan
atau bahkan salah dalam menyusui. Akibat dari kesalahan
posisi dalam menyusui menyebabkan puting lecet
sehingga ibu enggan memberi ASI dari kedua payudara.
(sarlis,2019)
Akibat dari ASI yang tidak
diberikan secara bergantian akan terjadi
bendungan ASI. Sejak hari ketiga sampai hari
keenam setelah persalinan,ketika ASI secara
normaldihasilkan, payudara menjadi sangat
penuh. Hal ini bersifat fisiologis dan dengan
penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI
oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih dengan
cepat. Namun keadaan ini bisa menjadi
bendungan, pada bendungan payudara terisi
sangat penuh dengan ASI dan cairan jaringan.
(Sarlis,2019)
Bendungan ASI merupakan suatu peristiwa dimana
terjalin penyumbat pada aliran vena serta limfatik,
aliran susu jadi terhambat serta tekanan pada saluran air
susu serta alveoli bertambah. Peristiwa ini diakibatkan
sebab air susu yang terkumpul tidak dikeluark’an
sehingga menjadi penyumbat. Indikasi yang kerap
timbul pada dikala terjalin bendungan ASI antara lain
buah dada bengkak, payudara terasa panas dan keras
dan temperatur tubuh ibu sampai 38 derajat celcius.
Apabila peristiwa ini besinambung hingga bisa
mengakibatkan terjadinya bendungan ASI, perawatan
buah dada bisa memperlancar pengeluaran laktasi
(Perangin Angin, 2020).
Peristiwa bendungan ASI
terjalin sebab sebagian aspek antara
lain ialah metode yang salah dalam
menyusui, puting susu terbenam, bayi
tidak bisa menghirup puting serta
aerola, bunda yang tidak menyusukan
bayinya sesering bisa jadi ataupun
bayi yang tidak aktif menghisap.
Diantara sebagian aspek pemicu
diatas bila tidak lekas ditangani
hendak berdampak ke mastitis.(Oriza,
2019).
02

PENATALAKSANAAN
PUTING DATAR ATAU
TENGGELAM
Ada dua cara noninvasif yang dapat digunakan untuk
mengatasi inverted nipple, yaitu penarikan secara manual
dan penggunaan spuit terbalik. Penarikan puting secara
manual dilakukan dengan menarik puting secara lembut
menggunakan tangan beberapa kali hingga puting protrusi.
Penarikan manual dapat dilakukan dengan prosedur
Hoffman. Letakkan jari di dekat inverted nipple, tekan
jaringan dengan cukup kuat, kemudian gerakan jari-jari
menjauhi areola.
Teknik spuit terbalik dilakukan menggunakan
spuit ukuran 10-20 ml, tergantung pada besar
puting. Ujung spuit yang terdapat jarum
dipotong dan penarik spuit (spuit puller)
dipindahkan ke sisi bekas potongan. Ujung
yang tumpul diletakkan di atas puting,
kemudian lakukan penarikan beberapa kali
hingga puting keluar. Lakukan sehari tiga kali
(pagi, siang, dan malam) masing-masing 10
kali.
Jika kedua upaya di atas tidak memberikan hasil, ibu dapat memberikan air
susunya dengan cara memerah atau menggunakan pompa payudara.

● Nipple Shield
Nipple shield merupakan alat yang penggunaannya masih kontroversial. Jika
puting ibu dapat protrusi sedikit di atas payudara, nipple shield dapat membantu
proses laktasi. Nipple shield adalah alat berbentuk puting yang diletakan di atas
puting dan areola sebelum menyusui. Agar penggunaan dapat efektif, nipple
shield harus berukuran pas dengan payudara ibu, dan infant harus melakukan
perlekatan dengan baik terhadap areola, bukan hanya ujung alat saja.

● Pembedahan
Selain intervensi yang sudah disebutkan di atas, inverted nipple juga dapat ditata
laksana dengan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan yang
direkomendasikan adalah metode yang mempertahankan keberadaan duktus atau
meminimalisir cedera pada duktus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai