Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PENGISIAN

(CHARGING SYSTEM)
Nama : Wahyudi (K2515070)
Wibowo Budi Utomo (K2515071)
PTM 2015
Fungsi Sistem Pengisian

Mobil dilengkapi dengan banyak bagian kelistrikan untuk alasan


keamanan dan kenyamanan. Sistem kelistrikan tidak saja diperlukan pada saat
jalan melainkan juga perlu pada saat berhenti.
Karena itulah perlunya baterei sebagai catu daya dan sistem pengisian
untuk seluruh keperluan kelistrikan pada saat mesin hidup. Sistem ini menjamin
ketersediaan listrik serta pengisian kembali ke baterai.
 Mengisi arus listrik ke battery
 Mensuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan setelah mesin
hidup
Konstruksi Sistem Pengisian

1. Ignition Switch

2. Baterai

3. Alternator

4. Regulator
Konstruksi Sistem Pengisian

Ignition Switch

sebagai pemutus dan


penghubung arus dari baterai ke
regulator
Konstruksi Sistem Pengisian

Baterai

sebagai sumber arus dan media


penyimpanan arus pengisian Fungsi lainnya
sebagai pemasok arus listrik untuk
kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan
berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam
elektronik, dan sebagainya saat mesin mati.
Ketika mesin hidup, aki berhenti bekerja. la
hanya menerima pengisian yang dikirim oleh
alternator.
Konstruksi Sistem Pengisian

Alternator

Alternator berfungsi untuk merubah


energi mekanik yang didapatkan dari mesin
menjadi tenaga listrik. Energi mekanik mesin
dihubungkan oleh pully yang memutarkan rotor
sehingga membangkitkan arus bolak-balik pada
stator yang diubah menjadi arus searah oleh
dioda. Sebagai tambahan terdapat pula brush
yang mengalirkan arus ke rotor coil untuk
membentuk garis gaya magnet
Konstruksi Sistem Pengisian

Regulator

mengatur besarnya arus listrik yang


masuk kedalam rotor coil sehingga tegangan
yang dihasilkan oleh alternator tetap/konstan
menurut harga yag ditentukan walaupun
kecepatannya berubah-ubah, selain itu juga
berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu
pengisian, lampu ini akan otomatis mati
apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik.
Konstruksi Alternator
Konstruksi Alternator

6. Rear end frame


Konstruksi Alternator

1. Pulley
2. Cooling fan
3. Drive end frame
4. Stator core
5. Stator coil
6. Brush (sikat)
7. Brush holder
8. Rectifier
9. Rear end frame
10. Rotor coil
11. Rotor core
Konstruksi Alternator

ROTOR

Rotor berfungsi
untuk membangkitkan medan
magnet.

Rotor terdiri dari :


1. Rotor coil
2. Rotor core
3. Slip ring
4. Rotor shaft
Drive
Pole core Rotor coil Magnetic pole (Claw) Rear end frame
end
frame Fan
Brush
Slip ring

Slip ring
Brush
Fan Rotor coil
Lines of
Rotor magnetic force
Saluran angin yang didinginkan
Magnetic pole dan
Garis gaya magnetik

Brush holder Battery

Resin insulator Brush


Spring

Brush Rotor shaft

Slip ring
Coil terminal line
Slip ring (Rotor coil)
: Electricity
Pandangan sikat dan slip ring Skematik sikat dan slip ring
1.Rotor
(1)Rotor adalah magnet yang bergerak dalam stator coil dan menghasilkan
medan magnet untuk menggerakkan daya elektromotif pada stator coil. Coil
memiliki enam pasang (12 besi) inti besi (besi magnetik), coil akan menjadi
magnet elektro bila ada arus mengalir.
Jika arus yang mengalir ke rotor makin besar, daya elektromagnetik juga
semakin kuat.
(2)Di dua sisi rotor, kipas dipasang untuk mendinginkan rotor coil, stator coil
dan rectifier supaya tetap di bawah batas temperatur. Yaitu dengan cara
menghisap udara dari ventilasi rangka ujung dari perputaran rotor.

2.Sikat dan slip ring


(1)Komponen ini menghasilkan medan magnet dengan cara membuat arus
listrik mengalir ke rotor coil. Komponen ini dipasang di ujung belakang rotor.
(2)Biasanya sikat terbuat dari grafit metal dan digunakan untuk menurunkan
tahanan mesin dan kontak.
Konstruksi Alternator

STATOR
Stator membangkitkan gelombang
listrik 3 fase berbentuk arus bolak-balik
dengan mengubah fluks magnetik yang
disebabkan perputaran rotor

Stator terdiri dari :


1. Stator coil
2. Stator core
3.Stator
(1)Stator membangkitkan gelombang listrik 3
Drive end frame
fase berbentuk arus bolak-balik dengan
mengubah fluks magnetik yang disebabkan
Stator core
Stator coil perputaran rotor. Stator terdiri dari inti stator dan
stator coil. Dipasang jadi satu di rangka ujung
Neutral point
penggerak.
Stator core
PETUNJUK:
Gulungan stator coil.
Y (Star) connection Stator coil terdiri dari 3 pasang gulungan dimana
ujung tempat bertemunya disebut titik netral.
Stator coil Metode pelilitan stator coil
Stator (2)Karena stator menghasilkan panas jauh lebih
banyak daripada komponen lain dalam
alternator, pembungkus panas digunakan untuk
membungkus koil.
Konstruksi Alternator

Pulley
Pulley berfungsi untuk menerima
te-naga mekanis dari mesin untuk me-
mutarkan rotor.
Rasio pulley alternator terhadap
pulley mesin adalah 1,8 – 2,2 : 1.
Konstruksi Alternator

End Frame
End frame berfungsi untuk pemegang
bagian-bagian alternator. Pada end frame
terdapat lubang venti-lasi untuk tempat
mengalirnya udara pendingin.
Konstruksi Alternator
Rectifier
Terminal
Rectifier berfungsi untuk merubah arus
AC menjadi arus DC. Rectifier terdiri dari 3
dioda positif, 3 dioda negatif, dan diode
Positive (+) side Negative (-) side
holder. Diode holder berfungsi untuk mera-
diasikan panas dan mencegah dioda panas.

Holder fin
(Heat-releasing fin) Diode
Rectifier

(1)Rectifier (penyearah) berupa gelombang penyearah untuk mengubah 3 fase arus


bolak-balik menjadi arus searah dengan menggunakan 6 diode (atau delapan diode
dengan 2 dioda titik netral.)
(2)Rectifier terdiri dari terminal (terminal output), sirip holder (sirip pelepas panas) dan
dioda. Konstruksi dua lapis dari sirip holder meningkatkan radiasi padas dan
mengecilkan rectifier.

 PETUNJUK:
Temperatur rectifier
Dioda di dalam rectifier menghasilkan panas jika ada arus mengalir. Elemennya
(semikonduktor) yang tidak tahan panas menyebabkan tidak berfungsi dengan baik
jika ada panas. Karena itu sirip holder (sirip pelepas panas) dibutuhkan sebanyak
mungkin untuk melepaskan panas.

Anda mungkin juga menyukai