Anda di halaman 1dari 69

Projek Penguatan Profil

Pelajar Pancasila
Dr. Riki Apriyandi Putra, M.Pd
• Dosen Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau
• Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan I
• Narasumber Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan II
• Wakil Ketua TIM Service Provider FKIP Universitas Riau
• Sekretaris BAN-S/M Provinsi Riau
• Hp: 08526584326
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Mindset Guru
Dr. Riki Apriyandi Putra, M.Pd
Mindset?
Kepercayaan dan cara berpikir seseorang yang akan mempengaruhi sikap
maupun perilaku seseorang untuk menentukan keberhasilan hidup

+ -
Bangkit dan Terus Berjuang Pasrah dan Malas

Kalau Anda tidak punya keunggulan dalam persaingan, Jangan berkompetisi!


Apakah KEUNGGULAN untuk BERSAING itu?

yaitu kemampuan organisasi untuk BELAJAR, dan dengan cepat


menerjemahkan pelajaran itu menjadi TINDAKAN
CEO Terhebat dalam sejarah General Electric

Juni 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3 3


FIXED MINDSET GROWTH MINDSET

Menghindari tantangan Menyukai tantangan

Tidak mudah menyerah dan terus


Mudah menyerah
belajar

Mengabaikan kritik dan saran Belajar dari kritik dan saran

Merasa terancam ketika orang lain Terinspirasi dari kesuksesan


sukses orang lain
https://www.insightoftheday.com/charles-darwin-motivational-quote

Juni 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


Change for the Sake of Change | Academic Briefing

1. Visi
2. Keterampilan (skills)
3. Insentif
4. Sumberdaya (resources)
5. Rencana tindakan (action plan)
Rhenald Kasali (2007)

Juni 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


SPIRITUAL COMMITMENT

SOCIAL COMMITMENT
.. Karena level
..pada level commitment
mana INTELECTUAL COMMITMENT
akan
commitment menentukan
kita sbg arahPOLITICAL COMMITMENT
perubahan
pendidik? ….. Muchlas Samani
Pengajar Universitas Negeri Surabaya
www.muchlassamani.blogspot.com
Apakah POTENSI tersebut akan
dibawa ke liang lahat?

Juni 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Juni 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10 10
The class of 2030 and life ready learning:
The technology imperative (McKinsey)

Juni 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11 11


Juni 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12 12
Juni 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13 13
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT INI:

Seorang petani ingin menyeberangi sungai dan membawa serigala, kambing,


dan kubis bersamanya. Dia punya perahu, tapi hanya muat untuk dirinya
sendiri ditambah serigala, kambing, atau kubis. Jika serigala dan kambing
sendirian di satu sisi sungai, serigala akan memakan kambing tersebut. Jika
kambing dan kubis sendirian di sana, kambing akan memakan kubisnya.
Bagaimana petani bisa membawa serigala, kambing, dan kubis menyeberangi
sungai tanpa ada yang dimakan?
Terkait P5, ada di nomor
berapakah posisi Bpk/Ibu saat ini?

Agustus 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15 15


Pertanyaan Orientasi

Apa yang sudah Bpk/Ibu ketahui/pahami mengenai Projek


Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)?

Menurut Bpk/Ibu, mengapa P5 perlu dilakukan?

Apa yang belum Anda pahami dan ingin Anda pelajari lebih
jauh mengenai projek penguatan profil pelajar Pancasila?
1. Untuk membangun keterampilan
dalam menghadapi abad ke-21

2. Untuk meraih pencapaian bersama


Mengapa peserta didik di satuan
pendidikan perlu mencapai profil pelajar
Pancasila?
3. Untuk melahirkan pelajar Indonesia yang kompeten

4. Untuk membangun karakter yang sesuai dengan


identitas Pancasila
Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek

Satuan pendidikan dapat melibatkan


masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan Dirancang untuk menguatkan kompetensi
projek penguatan profil pelajar dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila. Pancasila

P5

Dirancang terpisah dari intrakurikuler


(Tujuan, muatan, dan kegiatan Pelaksanaannya dilakukan secara
pembelajaran projek tidak harus fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
dikaitkan dengan tujuan dan materi waktu pelaksanaanya
pelajaran intrakurikuler)
Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh
sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat
menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila

Pemilihan dimensi sasaran projek


dilakukan berdasarkan pertimbangan
terhadap kebutuhan murid, hasil
rapor pendidikan, atau visi-misi
sekolah
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Dokumen Acuan

Dimensi, Elemen, dan Subelemen Panduan Pengembangan Projek Kepmen 262 Tahun 2022
Profil Pelajar Pancasila Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Subelemen
Beriman, bertakwa Akhlak beragama Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa
kepada tuhan yang
maha esa, dan Pemahaman agama/ kepercayaan
berakhlak mulia
Pelaksanaan ritual ibadah
Akhlak pribadi Integritas
Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual

Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai
perbedaan
Berempati kepada orang lain
Akhlak kepada alam Memahami keterhubungan ekosistem Bumi
Menjaga lingkungan alam sekitar
Akhlak bernegara Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia

Lihat SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Nomor 009/H/KR/2022 Tentang
Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN
KEAGAMAAN Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
TAHUN 2023
ALUR PERKEMBANGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SETIAP FASE

PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN


KEAGAMAAN Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
TAHUN 2023
02 Menyiapkan ekosistem sekolah
Peran pemangku
kepentingan
Peran pemangku
kepentingan
Peran pemangku
kepentingan
Mendesain projek penguatan
03 profil pelajar Pancasila
Tema-Tema Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan
Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)

Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya pikir Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun dialog
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi kritis, kreatif, inovatif, sekaligus tingkat lokal dan masalah yang ada penuh hormat tentang keberagaman
tentang budaya dan kearifan lokal kemampuan berempati untuk dalam pengembangan potensi tersebut, kelompok agama dan kepercayaan yang
masyarakat sekitar atau daerah tersebut, berekayasa membangun produk serta kaitannya dengan aspek dianut oleh masyarakat sekitar dan di
serta perkembangannya. berteknologi yang memudahkan lingkungan, sosial dan kesejahteraan Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. masyarakat. dianutnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi Kebekerjaan
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SMP/SMPLB-SMA/SMALB/SMK) (Tema wajib khusus SMK)

Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi dan Membangun pemahaman terhadap
manusia, baik jangka pendek maupun keterampilan untuk memelihara memahami implementasi demokrasi ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
panjang, terhadap kelangsungan kesehatan fisik dan mental, baik untuk serta tantangannya dalam konteks yang kesiapan kerja untuk meningkatkan
kehidupan di dunia maupun lingkungan dirinya maupun orang sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi kapabilitas yang sesuai dengan
sekitarnya. sekolah dan/atau dalam keahliannya, mengacu pada
dunia kerja. kebutuhan dunia kerja terkini.
Tema P5
1. Hidup Berkelanjutan 2. Kearifan Lokal
Peserta didik menyadari adanya generasi masa lalu dan Peserta didik memahami keragaman tradisi, budaya
masa yang akan datang, dampak aktivitas manusia dan kearifan lokal yang beragam yang menjadi
baik jangka pendek maupun panjang terhadap kekayaan budaya bangsa. Peserta didik membangun
kelangsungan kehidupan. Peserta didik membangun rasa ingin tahu melaui pendekatan inkuiri dan
kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah eksplorasi budaya dan kearifan lokal serta beperan
lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan untuk menjaga kelestariaannya. Peserta didik
yang terjadi di sekitarnya, serta mengembangkan mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat
kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. lokal/daerah berkembang seperti yang ada,
Mereka memerankan diri sebagai khalifah di bumi mempelajari konsep dan nilai di balik kesenian dan
yang berkewajikan menjaga kelestarian bumi untuk tradisi lokal kemudian merefleksikan nilai-nilai yang
kehidupan umat manusia dan generasi penerus. dapat diterapkan dalam kehidupannya.
Contoh kontektualisasi tema: Contoh kontektualisasi tema:
- Pemanfaatan sampah organik di madrasah - Sistem masyarakat adat di tengah modernisasi
- Hutan dan paru-paru dunia

PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN


KEAGAMAAN Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
TAHUN 2023
Tema P5
3. Bhinneka Tunggal Ika 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
Peserta didik memahami perbedaan suku, ras, Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan
agama dan budaya di Indonesia sebagai sebuah amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka. Peserta
keniscayaan. Setiap peserta didik menerima didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut
keragaman sebagai kekayaan bangsa. Peserta aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang
didik dapat mempromosikan kekayaan sehat. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan
budaya bangsa, menumbuhkan rasa saling memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya
menghargai dan menghindarkan terjadinya maupun orang sekitarnya.
konflik dan kekerasan. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan
Contoh kontektualisasi tema: masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing),
- Isu-isu keberagaman di lingkungan perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan
sekitar keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang
berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan
mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan
reproduksi. Memahami akan adanya kehidupan akhirat atau
yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia yang taat
beragama dan taat pada negara.
Contoh kontektualisasi tema:
- Bullying media sosial

PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN


KEAGAMAAN Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
TAHUN 2023
Tema P5
5. Demokrasi Pancasila 6. Berekayasa dan Berteknologi
untuk membangun NKRI
Peserta didik memahami demokrasi secara umum Peserta didik melatih untuk memiliki kecakapan
dan demokrasi Pancasila yang bersumber dari nilai- bernalar kritis, kreatif dan inovatif untuk mencipta
nilai luhur sila ke-4. Mengedepankan musyawarah produk berbasis teknologi guna memudahkan
untuk mufakat untuk mengambil keputusan, keputusan aktivitas diri dan berempati untuk masyarakat sekitar
dengan suara terbanyak sebagai pilihan berikutnya. berdasarkan karyanya. Peserta didik terus-menerus
Menerima keputusan yang diambil dari proses yang mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan
demokratis dan ikut bertanggung jawab atas keputusan persoalan-persoalan masyarakat. Peserta didik
yang telah dibuat. Peserta didik juga memahami makna menerapkan teknologi dan mensinergikan aspek
dan peran individu terhadap kelangsungan demokrasi sosial untuk membangun budaya smart society
Pancasila. Melalui pembelajaran demokrasi, peserta dalam membangun NKRI dan rasa cinta tanah air.
didik merefleksikan dan memahami tantangannya Contoh kontektualisasi tema:
dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam Kalkulator Faraid dengan Program Excel
organisasi madrasah, dalam kehidupan bermasyarakat Sederhana
dan dunia kerja.
Contoh kontektualisasi tema:
- Pilkades dan proses demokrasi di desa

PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN


KEAGAMAAN Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
TAHUN 2023
Tema P5
7. Kewirausahaan 8. Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik mengidentifikasikan potensi ekonomi Peserta didik menghubungkan berbagai
lokal dan upaya-upanya untuk mengembangkannya pengetahuan yang telah dipahami dengan
yang berkaitan dengan aspek lingkungan, sosial dan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan Peserta didik membangun pemahaman terhadap
kewirausahaan dapat menumbuhkan kreativitas dan ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja
jiwa kewirausahaan peserta didik. Peserta didik juga untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan
membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja
akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver terkini. Dalam Projeknya, peserta didik juga akan
yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
profesional penuh integritas. standar yang dibutuhkan di dunia kerja.
Contoh kontektualisasi tema: Membuat Produk Contoh kontektualisasi tema:
dengan konten lokal yang memiliki daya jual. - Potensi porang dalam meningkatkan ekonomi
keluarga.
- Budidaya ikan air tawar dan pengolahan
hasilnya

PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN


KEAGAMAAN Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
TAHUN 2023
1. Tahap kesiapan satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik dalam menjalankan projek
profil.
2. Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya tema ’Gaya
Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’
dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
Dasar 3. Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas
pemilihan satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya
tema: dengan tema projek profil yang sudah ditentukan. (Contoh isu modernisasi yang menghilangkan
tradisi baik masyarakat dapat menjadi bahan untuk tema Kearifan Lokal, isu minimnya
partisipasi publik untuk tema Suara Demokrasi, isu pemberdayaan potensi lokal untuk tema
kewirausahaan, isu kerusakan lingkungan untuk Gaya Hidup Berkelanjutan, isu toleransi untuk
Bhinneka Tunggal Ika, dan sebagainya)
4. Di setiap tahun ajaran, tema dapat dilakukan secara berulang jika dianggap masih
relevan atau diganti dengan tema lain untuk memastikan eksplorasi terhadap seluruh
tema yang tersedia. Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan, sangat penting bagi
satuan pendidikan memastikan terjadinya pendokumentasian dan pencatatan portofolio projek
profil di skala satuan pendidikan
Alokasi Waktu
Projek Profil
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:

- PAUD
1-2 projek dengan tema berbeda di PAUD
- Umum & Diksus
2-3 projek dengan tema berbeda di SD/MI
3-4 projek dengan tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
2-3 projek dengan tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
- SMK
3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK program 4 tahun
tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Tabel 7. Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA/bentuk lain yang sederajat kelas X
simulasi (Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)
penghitungan
alokasi waktu
projek profil
untuk Kelas X
SMA.

486 tidak perlu dibagi rata ke


masing-masing projek,
namun disesuaikan dg tujuan
dan kebutuhan projek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Setelah mendapatkan total alokasi waktu projek dalam satu tahun ajaran untuk satu
Contoh simulasi kelas tertentu, langkah berikutnya adalah membagi alokasi waktu berdasarkan
penghitungan alokasi jumlah projek yang dilaksanakan dalam satu tahun. Contoh di sebuah SMA di mana
waktu projek profil kelas X memiliki total alokasi waktu projek 486 JP dan akan melaksanakan 3 projek
profil, maka pembagiannya bisa sebagai berikut:
untuk Kelas X SMA.

Projek Profil 1 Projek Profil 2 Projek Profil 3

Dimensi Berkebinekaan Global & Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, &


Bergotong Royong Bergotong Royong, & Bernalar Kritis
Bernalar Kritis

Tema Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Kewirausahaan

Alokasi Waktu 166 JP 140 JP 180 JP

Pada pelaksanaannya, alokasi waktu ini dapat diterapkan secara fleksibel menggunakan sistem
harian (beberapa jam dalam satu hari), satu hari penuh, atau diblok dalam beberapa minggu.
Tahapan Awal Pelaksanaan Projek

Membentuk tim fasilitator projek penguatan 1


profil pelajar Pancasila

Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan 2
projek untuk seluruh kelas.
pendidikan

Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator


Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu 3 merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan
projek penguatan profil pelajar Pancasila pendidikan.

Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila Menyusun modul/rencana pengajaran projek
dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi 4 profil
waktunya.

Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat


Merancang strategi pelaporan hasil 5 kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
projek Menentukan sub-elemen (tujuan projek);
Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta;
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek.
pelaporan hasil projek.

Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan
Komponen
Modul Projek

Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan


untuk mengembangkan komponen dalam
modul projek sesuai dengan konteks
lingkungan, visi sekolah, kesiapan sekolah dan
kebutuhan belajar peserta didik.
Sekolah/pendidik boleh mengurangi atau
menambah jumlah komponen sesuai dengan
konteks masing-masing.
Contoh Alur
Kementerian Tahapan
Pendidikan, Kebudayaan,Aktivitas Projek
Riset, dan Teknologi
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan
iklim

Modul Projek Fase D 1. 2. 3. 4. 5.


Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis Masalah
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Sampah
Topik: Sampahku, Pengelolaan Sampah Sampah
Tanggungjawabku
Total waktu: 57 JP
Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
Dimensi Profil Pelajar
Pancasila: 6. 7. 8. 9.
● Beriman dan bertakwa Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
Pengorganisasian, dan Sampah di Sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
kepada Tuhan Yang Maha Penyajian Data Sekolahku
Esa
● Gotong royong
Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
● Bernalar kritis
10. 11. 12. 13. 14.
Sub-elemen yang disasar Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
● Memahami Keterhubungan Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
Ekosistem Bumi pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku
● Menjaga Lingkungan Alam yang ada yang Baik
Sekitar
● Kerja sama Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
● Koordinasi Sosial
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi, 15. 16. 17.
Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
mengklarifikasi, dan Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
mengolah informasi dan Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
gagasan
Contoh Jadwal P5
Satuan Pendidikan dapat merancang jadwal projek
menggunakan opsi/pilihan pola berikut:

Harian Mingguan Bulanan

Semesteran
Catatan:
Contoh Desain Waktu  Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk periode waktu belajar
Pelaksanaan P5 dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing.
 Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan, tidak terikat pada
tahapan kesiapan satuan pendidikan.

MARET 2022
Menentukan satu
hari dalam Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
seminggu untuk 1 2 3 4 5 6
pelaksanaan projek UPACARA P5
(misalnya hari
Jumat). Seluruh
jam belajar pada
7 8 9 10 11 12 13
hari itu digunakan UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
untuk projek
14 15 16 17 18 19 20
HARI RAYA UPACARA P5
NYEPI

21 22 23 24 25 26 27
UPACARA P5

28 29 30 31
UPACARA
No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 07.15-07.50 Upacara

2 07.50-08.25 Upacara

3 08.25-09.00
09.00-09.15 I S T I RAHAT
I Projek penguatan
profil pelajar
4 09.15-09.50 Pancasila
Projek penguatan Projek penguatan
profil pelajar profil pelajar -
5 09.50--10.25 Pancasila Pancasila
Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar - profil pelajar
6 10.25-11.00 Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila
Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan
- profil pelajar - profil pelajar - profil pelajar
7 11.00-11.35 Pancasila Pancasila Pancasila

Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari, khusus untuk mengerjakan projek. Bisa digunakan untuk eksplorasi
di sekitar satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang.
MARET 2022
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA

7 8 9 10 11 12 13
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA

14 15 UPACARA 16 17 18 19 20
HARI RAYA NYEPI Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5

21 22 UPACARA 23 24 25 26 27
Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5 Pelaksanaan P5

28 29 30 31
UPACARA

Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan - tergantung jumlah
jam tatap muka projek yang dialokasikan pada setiap projeknya), di mana semua Tenaga Pendidik berkolaborasi mengajar projek
setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan.
CONTOH MODUL PROJEK

CONTOH AKTIVITAS PROJEK


1. FIND/TEMUKAN 3. DO/LAKUKAN
• Orientasi, pemilihan topik,
perencanaan 6JP • Purwarupa (creativity, action, service) 8JP
• Refleksi awal 3JP • Ujicoba 12 JP
• Studi pustaka 6JP • Pelaksanaan 16JP
• Kunjungan 12JP

2. IMAGINE/BAYANGKAN
4. DO/LAKUKAN
• Pengolahan data 3JP
• Alternatif solusi 3JP • Refleksi dan laporan dalam bentuk pameran
• Presentasi hasil eksplorasi dan umpan balik • (asesmen sumatif)
(asesmen formatif) 6JP • 18JP

PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN


KEAGAMAAN Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
TAHUN 2023
04 Mendokumentasikan dan melaporkan
hasil projek penguatan profil pelajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Optimalisasi asesmen projek


profil
Guru dapat memperhatikan beberapa strategi berikut untuk dapat mengoptimalkan
asesmen projek:

1. Memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen


projek.
2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan
projek.
3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja.
4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam (rubrik, daftar cek, catatan
pengamatan, portofolio, dan sebagainya).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

1. Memastikan adanya
keselarasan antara tujuan,
aktivitas, dan asesmen projek.

Untuk memastikan adanya keselarasan antara


tujuan, aktivitas, dan asesmen projek, maka
guru dapat mengembangkan aktivitas
pembelajaran berdasarkan metode backward
design (memastikan terlebih dahulu bukti
pencapaian yang ingin dituju, baru kemudian
mengembangkan aktivitas yang relevan),
sehingga aktivitas projek yang dikembangkan
bukan berdasarkan pada tema projek, namun
berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen
yang hendak dicapai.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek.

Untuk mengoptimalkan asesmen formatif, maka guru perlu melakukan asesmen seiring berjalan (on going
assessment) yang fokus pada perkembangan dimensi, elemen, dan sublemen profil pelajar Pancasila. Asesmen yang
dilakukan seiring berjalan dapat membantu guru memahami perkembangan kemampuan murid dan memberikan umpan
balik yang dibutuhkan murid untuk mengoptimalkan pencapaiannya.

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif

Dilakukan untuk memetakan Dilakukan seiring proses Dilakukan untuk


kemampuan awal murid dalam pembelajaran untuk memahami menyimpulkan hasil
mencapai dimensi, elemen, dan perkembangan murid. Hasilnya pencapaian murid terhadap
sub elemen profil pelajar digunakan sebagai bahan umpan tujuan pembelajaran secara
Pancasila yang menjadi tujuan balik untuk mengoptimalkan keseluruhan di akhir projek.
projek. (Termasuk memahami pencapaian tujuan pembelajaran.
kesiapan belajar murid).
Asesmen ini memiliki porsi
paling besar dalam pelaksanaan
projek.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis


kinerja.
Pada asesmen projek, guru diharapkan bukan hanya membuat asesmen kognitif (tes tertulis) saja, namun juga
dapat mengembangkan asesmen kompetensi berbasis kinerja. Asesmen berbasis kinerja memberikan
kesempatan kepada murid untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbagai cara seperti membuat poster,
infografis, siniar (podcast), lagu, video, film, esai, majalah, buku, dsb. Atau merancang instalasi, pertunjukkan, aksi
kampanye, program sekolah, dan lain sebagainya.

Contoh: Terdapat sebuah projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan


dengan sasaran dimensi Bernalar Kritis. Aktivitasnya murid membuat
reportase mengenai pengelolaan sampah di lingkungan
rumah/sekolah dan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang tidak
sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan. Alih-alih hanya
membuat tes tulis di akhir untuk penilaian, tim fasilitator dapat menilai
kinerja murid selama proses pembuatan reportase berlangsung
menggunakan lembar observasi, rubrik, daftar cek, dan instrumen
asesmen lainnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4. Menggunakan
instrumen
asesmen yang
beragam

Sumber: Panduan Pembelajaran


dan Asesmen, 2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam

Contoh asesmen formatif kinerja berbentuk rubrik.

Kriteria Dimensi Bernalar Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Kritis

Kelengkapan Sajian Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk seluruh
Informasi sebagian kecil pertanyaan panduan. sebagian besar pertanyaan seluruh pertanyaan panduan. pertanyaan panduan secara
panduan. terperinci.

Mengidentifikasi contoh kebutuhan Mengidentifikasi contoh Mengidentifikasi contoh Mengidentifikasi banyak contoh
untuk sebagian kecil pertanyaan kebutuhan untuk sebagian besar kebutuhan untuk seluruh kebutuhan untuk seluruh
panduan. pertanyaan panduan. pertanyaan panduan. pertanyaan panduan.

Menganalisis jenis kebutuhan Menganalisis salah satu jenis Menganalisis jenis kebutuhan Menganalisis jenis kebutuhan
primer dan sekunder dengan kebutuhan (primer dan sekunder) primer dan sekunder dengan primer dan sekunder dengan tepat
kurang tepat. dengan tepat. tepat. dan terperinci.

Kejelasan penyampaian Menyampaikan sebagian kecil Menyampaikan sebagian besar Menyampaikan seluruh gagasan Menyampaikan seluruh gagasan
gagasan secara jelas. gagasan secara jelas. secara jelas. secara jelas dan terperinci.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Nama murid:
4. Menggunakan instrumen Nama peninjau (reviewer):Luar
Kriteria Baik
Perlu
Dikemban
asesmen yang beragam Biasa
Penilaian Awal Presentasi gkan
Penjelasan
pemahaman
Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek)
Percaya diri

Hal-hal yang perlu aku siapkan... Kontak mata

Level suara
Poster analisa diri
Memberikan
detail atau
Jurnal kreasi informasi
pendukung
Catatan: dalam
penjelasannya
Hasil kreasi _______________________________________________
___________
Penjelasan hubungan analisa diri dengan
_______________________________________________
hasil kreasi
___________
Penjelasan proses kreasi melalui jurnal
kreasi
Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4.
Menggunakan
instrumen
asesmen yang
beragam
Evaluasi danprofil
tindak lanjutPancasila
projek
05 penguatan pelajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Gambaran rapor projek profil

Pelaporan akhir di jenjang Dasmen berupa


rubrik dengan 4 kriteria (Mulai Berkembang,
Sedang Berkembang, Berkembang sesuai
Harapan, Sangat Berkembang) dilengkapi
dengan deskripsi pencapaian.
Deskripsi singkat projek
berisi penjelasan
mengenai konteks dan
tujuan projek serta
gambaran umum proses
pelaksanaannya.
Rapor mencantumkan dimensi, sub-
elemen, dan rumusan kompetensi
sesuai fase peserta didik dari profil
pelajar Pancasila sesuai dengan
tujuan projek yang sudah
ditentukan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Menggunakan instrumen
Riset, dan Teknologi
asesmen yang beragam
Contoh rekapan nilai akhir projek.
Menggunakan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi instrumen asesmen
yang beragam
Contoh rekapan nilai akhir projek.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Penguatan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar

Tujuan pembelajaran projek hanya menyasar level dimensi Tujuan pembelajaran projek harus sampai menyasar rumusan
karakter profil pelajar Pancasila. subelemen untuk setiap jenjang.

Rumusan subelemen dari


dimensi Berkebinekaan
Global, elemen Mengenal dan
Menghargai Budaya, sub
elemen Mendalami Budaya
dan Identitas Budaya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar


Projek profil adalah kegiatan integrasi dari berbagai Struktur projek profil berbeda dan berada di luar
mata pelajaran. struktur mata pelajaran.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi dari


berbagai pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan
pembelajarannya mengacu pada CP, sementara projek profil langsung
mengacu pada dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar
Pancasila. Oleh karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru
tidak lagi berperan sebagai guru mata pelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar

Kegiatan projek profil wajib menghasilkan sebuah produk Produk akhir projek profil bisa berupa aksi, kampanye,
dalam bentuk barang untuk dipamerkan dalam gelaran karya. pertunjukkan, dsb dan tidak harus diakhiri oleh sebuah
pameran.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan


pembelajaran berbasis projek. Identifikasi perbedaan pembelajaran projek dan
pembelajaran berbasis projek pada tabel berikut:

Pembelajaran projek Pembelajaran berbasis projek

- Penekanan pada produk - Penekanan pada proses


- Kegiatan dikembangkan dari - Kegiatan dikembangkan dari
pelaksanaan pembuatan isu yang sedang dieksplorasi
produk - Umumnya perlu dilakukan
- Bisa dilakukan dalam waktu dengan waktu yang cukup
singkat (Beberapa memadai (Beberapa pertemuan
pertemuan) untuk setiap tahapan alur)
- … - …
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar

Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan pada Asesmen projek fokus menyasar profil pelajar Pancasila
kompetensi sasaran. yang menjadi tujuan pembelajaran.

Ilustrasi: Kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang


menyasar dimensi Kemandirian dan Bernalar Kritis. Aktivitas utama
membuat poster mengenai pelestarian lingkungan.

Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria


penilaian berupa pemahaman konten mengenai pelestarian lingkungan
dan kerapian serta estetika dekorasi poster.

Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan


poster. Kriteria penilaian berupa kemampuan mengelola pekerjaan
secara mandiri dan mengembangkan ide selama pembuatan poster.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar

Pelaksanaan projek profil harus menggunakan Pelaksanaan projek profil dapat mengoptimalkan
anggaran/memerlukan biaya yang besar. aset/sumber daya yang ada tanpa memerlukan biaya
yang besar.

Kegiatan projek profil tidak memerlukan biaya yang besar. Kita dapat
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia seperti mengundang orang tua
untuk menjadi narasumber, melibatkan komunitas luar secara sukarela,
melakukan kunjungan ke area sekitar sekolah, dan membuat selebrasi akhir
sederhana berupa pameran di dalam kelas atau pertunjukan mini. Prinsipnya
projek yang baik bukan tergantung pada anggaran yang tersedia, namun pada
kreativitas sekolah dalam mengoptimalkan aset yang dimilikinya.
TERIMA KASIH
MOHON MAAF ATAS SEGALA
KEKHILAFAN

Welcome to visit…..

Anda mungkin juga menyukai