Pertemuan 6 Psibel Teori Contigous Conditioning
Pertemuan 6 Psibel Teori Contigous Conditioning
CONTIGUOUS
CONDITIONING
EDWIN RAY GUTHRIE
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
2023B (Pertemuan 6 )
1. Cindy Amelia Putri (23010644029)
2. Ensya Fitria Maharani (23010644034)
3. Syifa Ainur Rafiqoh (23010664042)
BAHAN KAJIAN
01. Biodata Edwin Ray Guthrie
Sebagai contoh, jika kamu sedang melakukan suatu hal dalam situasi tertentu, dan pada waktu lain
saat dalam situasi itu kamu cenderung melakukan hal yang sama. Mudahnya, ketika kamu sedang
memberi makan kucing / peliharaanmu dirumah dan pada waktu lain saat kamu sedang pergi
belanja di minimarket dan melihat seekor kucing jalanan kamu akan memberi dia makan juga.
~ ONE-TRIAL LEARNING ~
Menurut Guthrie, pengaruh latihan terhadap peningkatan performa atau ketrampilan bukan berupa
berbagai respons kompleks yang akan mampu dimunculkan terhadap stimulus-stimulus yang ada,
melainkan kedekatan (contiguity) asosiasi antara stimulus dengan respons yang relevan.
Suatu keterampilan atau keahlian membutuhkan banyak gerakan spesifik yang harus dikaitkan dengan
berbagai situasi-situasi mulus yang berbeda. Kesimpulannya suatu keterampilan bukan kebiasaan
sederhana, melainkan sekumpulan besar tindakan yang terdiri dari banyak gerakan sehingga
menghasilkan sesuatu prestasi tertentu dalam berbagai macam situasi.
~ PROSES LUPA ~
Menurut Guthire proses lupa disebabkan oleh munculnya respon alternatif dalam satu pola stimulus, setelah
menghasilkan proses stimulus kemudian cenderung akan menghasilkan respon baru. Lupa pasti melibatkan proses
belajar baru. Fakta dari Retroactive Inhibition (hambatan retroaktif) adalah bahwa proses belajar lama diintervensi oleh
proses belajar baru.
Sebagai contoh adalah, Keysa belajar tugas A dan kemudian dia belajar tugas B. Lalu Anjar belajar tugas A namun tidak
belajar tugas B. Keduanya kemudian diuji dengan tugas A. Secara umum menjelaskan bahwa Keysa “lebih sedikit”
mengingat tugas A daripada Anjar. Dapat disimpulkan bahwa mempelajari hal baru (Tugas B) telah mencampuri retensi
dari apa yang dipelajari sebelumnya (Tugas A).
Menurut Interference Theory, proses lupa terjadi karena informasi terganggu oleh informasi lainnya, misal seperti
informasi tersebut mirip dengan informasi yang akan diingat. Sebagai contoh, suatu hari kita mengingat nomor rumah
Tuan X. Keesokan harinya, kita juga mengingat nomor Nyonya Y. Namun saat berusaha mengingat kembali nomor
rumah Tuan X kita menjadi kesulitan karena terganggu dengan ingatan mengenai nomor rumah Nyonya Y tadi.
HABIT (kebiasaan)
Melanggar Kebiasaan
Guthrie percaya bahwa lusinan gerakan kecil membentuk apa yang dianggap sebagai satu
perilaku; Mirip seperti melambaikan tangan, sebenarnya melibatkan puluhan gerakan otot.
Guthrie memandang kebiasaan sebagai suatu respon yang menghubungkan dengan
sejumlah besar rangsangan, yang menyebabkan kebiasaan itu lebih sering terjadi pada
berbagai macam hal. Dia mendalilkan bahwa ada tiga cara berbeda untuk menghentikan
suatu kebiasaan, metode ambang batas, metode kelelahan, dan metode respons yang tidak
sesuai.
Berikut ini terdapat penjelasan tentang berbagai metode dalam kebiasaan:
1.) The threshold method (Metode ambang batas): melibatkan pengenalan rangsangan yang
berhubungan dengan respons kebiasaan pada tingkat yang sangat lemah sehingga tidak benar-benar
menimbulkan respons. Kekuatan rangsangan ditingkatkan secara perlahan sampai rangsangan dapat
disajikan dengan kekuatan penuh tanpa menimbulkan respon kebiasaan. Guthrie membandingkan
metode ini dengan "bisikan kuda".
2.) The fatigue method is quite simple (Metode kelelahannya cukup sederhana) : dengan terus
memberikan stimulus hingga orang yang memiliki kebiasaan tersebut tidak lagi membalas dengan respon
kebiasaannya. Guthrie menganggap metode ini mirip dengan "mematahkan kuda".
3.) The incompatible response method (Metode respons yang tidak sesuai) : memasangkan
rangsangan yang menyebabkan perilaku kebiasaan tersebut dengan rangsangan lain yang memicu
respons yang berlawanan atau tidak sesuai dengan kebiasaan yang ingin Anda hilangkan.
~ PUNISHMENT / HUKUMAN ~
Menurut Guthrie, pengaruh latihan terhadap peningkatan performa atau ketrampilan bukan
berupa berbagai respons kompleks yang akan mampu dimunculkan terhadap stimulus-stimulus
yang ada, melainkan kedekatan (contiguity) asosiasi antara stimulus dengan respons yang
relevan.
keefektivitasan hukuman ditentukan oleh apa penyebab tindakan yang dilakukan oleh
organisme yang dihukum itu, hal ini efektif jika dapat menghasilkan respons baru terhadap
stimulus yang sama. Hukuman dikatakan gagal apabila perilaku yang disebabkan oleh
hukuman selaras dengan perilaku yang dihukum. sedangkan hukuman dikatakan berhasil jika
dapat mengubah perilaku yang tak diinginkan karena tidak sesuai dengan perilaku yang
dihukum. Hukuman bekerja baik bukan karena adanya rasa sakit yang dialami oleh individu
terhukum, tetapi karena hukuman mengubah cara individu merespons stimuli tertentu.
MOVEMENT PRODUCED STIMULI
Guthrie berkata bahwa ia tak terlalu mengharapkan adanya transfer training karena pada dasarnya seseorang akan
menunjukkan respons yang sesuai dengan stimuli jika ada di kondisi yang sama. Guthrie sering memberi tahu
siswanya bahwa mereka harus berlatih dalam lingkungan yang persis sama di mana mereka akan diuji, jika mereka
ingin mendapatkan manfaat terbaik dari pendidikan mereka. Tidak ada jaminan bahwa apa yang Anda pelajari di
kamar akan ditransfer ke kelas. Saran Guthrie adalah bahwa kita harus selalu mempraktikkan perilaku yang persis
sama yang akan kita lakukan saat diuji. Selain itu, kita harus melatihnya dalam lingkungan yang sama dengan
lingkungan yang akan kita gunakan saat diuji. Guthrie menganggap gagasan tentang pemahaman, wawasan, dan
pemikiran tidak signifikan. Hukum kontiguitas adalah satu-satunya hukum belajar yang mengatakan bahwa ketika
dua peristiwa terjadi pada saat yang sama, keduanya akan dipelajari.
EVALUASI TEORI
GUTHRIE
KONTRIBUSI KRITIK
Teori Guthrie unik dalam penegasannya bahwa belajar Ada daya tarik substansial di dalam pandangan yang
berasal dari kontiguitas antara stimuli dan respons dan dapat menjelaskan belajar penghindaran, belajar imbalan,
dari kontiguitas saja. Teorinya menarik banyak ilmuwan pelenyapan dan lupa dengan prinsip yang sama. Tetapi,
karena dapat menjelaskan proses belajar, pelenyapan, kemudahan penjelasan inilah yang menyebabkan para
dan generalisasi, dengan analisis sederhana sehingga ilmuwan merasa tidak nyaman terhadap pandangan
dapat mengingatkan bahwa sebuah teori tidak harus Guthrie. Berdasarkan pendapat Popper yang prihatin
sangat ruwet untuk menjelaskan perilaku yang dengan teori-teori yang tampaknya dapat menjelaskan
kompleks. Meskipun teori Guthrie tidak memunculkan segala sesuatu, kita mencatat bahwa ada situasi di mana
banyak riset dan kontroversi sebagaimana teori Skinner pendapat Guthrie menjadi ambigu dan terlalu
dan Hull, namun teorinya menyediakan penjelasan menggampangkan penjelasan terlalu banyak fenomena
alternatif yang penting mengenai belajar. (Mueller & Schoenfeld, 1954).
REFERENSI
Buku
Hergenhan, B.R., & Oslon, M.H. 2008. Theories Of Learning. Jakarta: Kencana Prenada media.
Jurnal
Held, R., & Hein, A. (1963). Movement-produced stimulation in the development of visually guided behavior. Journal of Comparative and
Physiological Psychology, 56(5), 872–876. https://doi.org/10.1037/h0040546
Arlotas, R. K. (2019). Lupa, Dalam Perspektif Psikologi Belajar dan Islam, 1. https://doi.org/10.36269/psyche.v1i1.72
Teori Contiguity Edwin Ray Guthrie. (2022, Oktober 2). Teori Belajar Aliran BEehavioristik Contiguous Conditioning dan Penerapannya
dalam Pembelajaran PAI di Sekolah, 2. https://doi.org/10.51700/empowerment.v2i2.215
Ardaneswari, C. P. (2016). Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara. Transfer Of Training (Aanalisis Pelaksanaan Transfer Of Training di
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Daerah Istimewa Yogyakarta), 4 no.2, 137-152. 10.21831/jnp.v4i2.12622
Guthrie, E. R., & Powers, F. F. (1950). Transfer of training. In E. R. Guthrie & F. F. Powers, Educational psychology (pp. 240–256). Ronald
Press Company. https://doi.org/10.1037/14555-015
TERIMA KASIH
SESI TANYA JAWAB
Sesi 1
1.
2.
3.
Sesi 2
1.
2.
3.