Anda di halaman 1dari 27

TEORI

BEHAVIORISME
KELOMPOK 1:
Manestin Ni’matul Wafiroh (J01217027)
Miftahul Jannah (J7)
Abdullah Rasyid (J7)
Aisyah Sal Sabilla (J71217107)
Teori Behaviorisme

• Konsep Dasar
Teori behavioristic adalah teori pengembangan perilaku,
yang dapat diukur, diamati, dan dihasilkan oleh respon
terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan
dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau
negative terhadap perilaku atau kondisi yang diinginkan
Teori Behaviorisme

1. John B. Watson (1878-1958)


• Bapak Behaviorisme
• Stimulus  Respons
• Menolak adanya pengaruh naluri (instinct).
• Makan  lapar
• Kegiatan makan bukan karena naluri tetapi karena
adanya stimulus dan respon.
• Watson mengadaakan eksperimen terhadap Albert,
seorang bayi berumur sebelas bulan.
Albert adalah seorang bayi yang gembira dan tidak takut
bahkan senag bermain-main dengan tikus putih berbulu
halus. Dalam ejperimennya watson memulai proses
pembiasaannya dengan cara memukul sebatang besi dengan
sebuah palu setiap kali Albert mendekati dan ingin
memegang tikus putih itu. Akibatnya, tidak lama kemudian
Albert menjadi takut terhadap tikus putih juga kelinci putih.
Bahkan terhadap semua benda putih, termasuk jaket dan
topeng Sinterklas yang berjenggot putih.
2. Skinner (1957)
• Operant Conditioning
• Hukum-hukum belajar dari skinner yaitu:
- Law of operant conditioning, jika timbulnya perilaku
diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku
tersebut akan mengikat
- Law of operant extinction, jika timbulnya perilaku
operant yang telah diperkuat melalui proses conditioning
itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku
tersebut akan menurun bahkan akan menghilang
Ada seorang anak kecil menangis meminta es warna warni
kepada ibunya. Tetapi, karena ibunya yakin dan percaya
bahwa es itu menggunakan pemanis dan pewarna buatan
maka sang ibu tidak meluluskan permintaan anaknya. Sang
anak terus menangis. Tetapi, sang ibu bersikukuh untuk
tidak menuruti permintaan anaknya. Lama kelamaan tangis
anak tersebut reda dengan sendirinya dan dilain waktu tidak
meminta es semacam itu lagi kepada ibunya, apalagi dengan
menangis.
• Seandainya anak itu kemudian dituruti keinginannya
oleh ibunya, apa yang akan terjadi?
• Pada kesempatan lain anak tersebut akan meminta es
lagi. Apabila ibunya tidak meluluskannya, maka ia akan
menangis dan terus menangis karena dengan menangis
ia akan mendapatkan es.
• Kalau ibunya memberikan es lagi, maka perbuatan
menangis itu dikuatkan.
• Pada kesempatan lain, anak tersebut akan menangis
manakala ia meminta sesuatu pada ibunya
3. Pavlov (1948-1936)
• Teori Pembiasaan
• Pembelajaran merupakan rangkaian panjang dari
respons-respons yang dibiasakan.
• Teori ini diperkuat oleh Thorndike (1947-1919) yang
terkenal dengan teori Trial and Error.
Misalnya ada sekelompok banci, seringnya mereka diteriaki,
“Kamtib!.. Ada Kamtib!..” (Ada kamtib), mereka langsung
lari. Hal itu terjadi secara berulang-ulang. Sehingga, ketika
mereka diteriaki, “Kamtib!..” (Tanpa ada kamtib) mereka
langsung lari.
4. Thorndike
• Thorndike berpendapat bahwa pembelajaran
merupakan suatu proses menghubung-hubungkan di
dalam sistem saraf.
• Yang dihubungkan adalan peristiwa fisik dan mental.
• Fisik: segala rangsangang (stimulus) dan gerak balas
(respons).
• Mental: segala yang dirasakan oleh pikiran (akal).
Temuan Thorndike:
• the law of exercise,
• the law of effect
Misalnya, ketika sedang belajar bersepeda atau belajar bahasa
seperti pengucapan kata-kata yang sulit. Kegagalan diulang
terus-menerus lama-kelamaan akan berhasil
5. Albert Bandura
• Social Learning
• Observational Learning
• Perilaku Individu tidak semata-mata karena refleks otomatis
S-R, tetapi juga karena reaksi yang timbul sebagai interaksi
antara lingkungan dengan individu itu sendiri.
• Belajar menurutnya adalah yang dipelajari manusia terutama
belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation)
dan penyajian contoh periklaku (modeling).
• Teori ini juga masih memandang penting
conditioning.
• Pemberian reward dan punishment akan membuat
seorang berpikir dan memutuskan perilaku sosial
mana yang perlu dilakukan.
2. Edwin Ray Guthrie (1886-1959)
Konsep Teoritis Utama :
• Satu Hukum Belajar
Hukum belajar yang dikemukakan oleh Guthrie
adalah “ kombinasi stimuli yang mengiringi gerakan
akan cenderung diikuti oleh gerakan itu jika
kejadiaannya berulang”. Jadi, jika pada situasi
tertentu kita melakukan sesuatu, maka pada waktu
lain dan situasinya sama kita akan cenderung
melakukan hal yang sama juga
• Stimuli yang dihasilkan Oleh Gerakan
Guthrie selanjutnya mengatasi problem tersebut
dengan mengemukakan adanya movement-product
stimuli (stimuli yang dihasilkan oleh gerakan), yakni
disebabkan oleh gerakan tubuh. Contohnya, ketika
mendengar telepon berdering kita berdiri dan
berjalan mendekati pesawat telepon. Sebelum kita
sampai ke pesawat telepon, suara deringan tersebut
sudah tidak lagi bertindak sebagai stimulus. Kita tetap
bergerak karena ada stimuli dari gerakan kita sendiri
menuju pesawat telepon.
• Mengapa Praktik Latihan Meningkatkan Performa
Belajar tindakan membutuhkan praktik latihan.
Belajar bertindak, yang berbeda dari gerakan, jelas
membutuhkan praktik sebab ia mengharuskan
gerakan yang tepat telah diasosiasikan dengan
petunjuknya. Bahkan menurut Guthrie, tindakan
sederhana seperti memegang raket membutuhkan
beberapa gerakan berbeda sesuai jarak dan arah posisi
subjek itu. Untuk itulah diperlukan sebuah latihan,
karena dengan menguasai sebuah tindakan tidak
menjamin pada saat waktu, jarak, dan posisi yang
berbeda tindakan itu masih dapat dilakukan.
• Sifat Penguatan
Gutrie menganggap, penguatan mengubah kondisi
yang menstimulasi, dan karenanya mencegah
terjadinya nonlearning. Misalnya, dalam kotak teka
teki, hal yang dilakukan hewan sebelum menerima
satu penguat adalah menggerakkan satu tuas atau
menarik cincin, yang membuatanya bisa keluar dari
kotak itu, dan seterusnya. Oleh karena itulah, Guthrie
dan Horton mengatakan, menurut pendapat mereka
tindakan yang dilakukan oleh kucing itu akan selalu
sama, karena kucing itu menganggap itulah caranya
membebaskan diri dari kotak. Oleh karena itu, tidak
memungkinkan adanya respons baru yang
dihubungkan dengan kotak tersebut.
• Lupa
Menurut Guthrie, lupa pasti melibatkan proses belajar
baru. Ini adalah bentuk retroactive inhibition
(hambatan retroaktif) yang ekstrem, yakni fakta
bahwa proses belajar lama diintervensi oleh proses
belajar baru. bahwa setiap kali mempelajari hal yang
baru, maka proses itu akan menghambat sesuatu yang
lama. Dengan kata lain, lupa disebabkan oleh
intervensi. Tak ada intervensi, maka lupa tidak akan
terjadi.
• Cara Memutuskan Kebiasaan
Kebiasaan dalam teori Guthrie ini didefinisikan
sebagai sebuah respon yang diasosiasikan dengan
beberapa stimuli yang berbeda. Ada tiga metode yang
ditawarkan oleh Gutrhrie untuk memutuskan
kebiasaan yaitu metode ambang pintu ( threshold
methode ), metode yang kaku ( fatigue methode), dan
metode respons tandingan (incompatable respons
methode).
• Membelokkan Kebiasaan
Membelokkan kebiasaan dilakukan dengan
menghindari petujnjuk yang menimbulkan perilaku
yang tak diinginkan. Jika anda mengumpulkan
sejumlah besar pola perilaku tak efektif atau
menyebabkan kecemasan, hal terbaik yang bisa
dilakukan adalah meningkatkan situasi itu.
• Hukuman
Hukuman bekerja baik bukan karena rasa sakit yang
dialami oleh individu terhukum, tetapi karena
hukuman mengubah cara individu merespons stimuli
tertentu. Hukuman akan efektif jika menghasilkan
respons baru terhadap stimuli yang sama.
• Dorongan
Drives (dorongan) fisiologis merupkan apa yang oleh
Guthrie dikatakan maintaining stimuli (stimuli yang
mempertahankan) yang menjaga organisme tetap aktif
sampai tujuan tercapai. Misalnya, rasa lapar menghasilkan
stimuli internal yang terus ada sampai makanan dikonsumsi.
Ketika makan diperoleh, maintaining stimuli akan hilang,
dan karenanya kondisi yang menstimulasi telah berubah.
• Niat
Respons yang dikondisikan ke maintaining stimuli
dinamakan intentions (niat). Respons tersebut dinamakan
niat karena maintaining stimuli dari dorongan biasanya
berlangsung selama periode waktu tertentu (sampai
dorongan berkurang).
• Transfer Training
Pada dasarnya seseorang akan menunjukkan respons
yang sesuai dengan stimuli jika pada kondisi yang
sama. Guthrie selalu mengatakan pada mahasiswa
universitasnya, jika anda ingin mendapat manfaat
terbesar dari studi anda, anda harus berlatih dalam
situasi yang persis sama-dalam kursi yang sama-di
mana anda akan diuji. Jika anda belajar sesuatu di
kamar, tidak ada jaminan pengetahuan yang diperoleh
disitu akan ditransfer ke kelas.
• Formalisasi Teori Guthrie oleh Voeks
Sebagaian besar formalisasi Voeks atas teori Guthrie
dan riset yang dihasilkannya, terlalu komplek untuk
dipaparkan disini. Tetapi 4 postulat Voeks sudah
cukup meringkaskan dan menjadi contoh dari
formalisasi dari teori Guthrie yng dilakukannya.
Postulat I:Prinsiple of association,(a) setiap pola
stimulus yang pernah mengirimi satu respon, dan
atau muncul lebih awal setelah detik atau kurang,
akan menjadi petunjuk langsung yang kuat untuk
respon itu. (b) ini adalah salah satunya cara di mana
pola stimulus yang bukan petunjuk untuk respon
tertentu menjadi petunjuk langsung untuk respon itu
Postulat II : Prinsiple of Postremity, (a) suatu
stimulus yang mengiringi atau mendahului dua atau
lebih respon yang tidak kompatibel adalah stimulus
yang dikondisikan hanya untuk respon terakhir yang
diberi saat stimulus itu masih ada.(b) ini adalah satu-
satunya cara dimana stimulus yang merupakan
petunjuk untuk respon tertentu kini tidak lagi
menjadi petunjuk bagi respon itu.
Postulat III : Prinsiple of Response Probability
, Probabilitas dari kejadian respon tertentu pada
waktu tertentu merupakan suatu fungsi dari proporsi
kehadiran stimuli yang adalah petunjuk bagi respon
pada waktu itu.
Postulah IV :Prinsiple of Dynamic Situations. Pola
stimulus dari suatu situasi tidaklah statis tetapi
dimodifikasi dari waktu kewaktu karena ada
perubahan dari respon yang diberikan subjek,
akumulasi kelelahan, perubahan reaksi dan proses
internal lainnya didalam subjek, serta karena kadirnya
variasi terkontrol dan tak terkontrol dalam stimuli
yang ada saat itu

Anda mungkin juga menyukai