NIM D400190140
Latar Profil Sejarah
Belakang Perusahaan Perusahaan
Logo
Latar belakang
Bab 1
Bab 2
Sistem lalu lintas perkereta-apian di Indonesia saat ini
masih sangat buruk, dilihat sehari hari bahwa sering kali
Bab 3 terjadi keterlambatan kereta, kecelakaan yang
menyebabkan terhambatnya seluruh lalu lintas
perkeretaapian. Untuk meningkatkan keamanan dan
keselamatan lalu lintas perkereta-apian di Indonesia
Bab 4
sangatlah perlu dirancang suatu alat yang memungkinkan
keselamatan kereta api secara aman yaitu dengan alat
sistem pengamanan deadman pedal.
Bab 5
Latar Profil Sejarah
Belakang Perusahaan Perusahaan
Logo
Profil PT.TELKOM
INDONESIA
Bab 1
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Bab 2 yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan
jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah
Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai
Bab 3 oleh publik
Bab 4
Bab 5
Latar Profil Sejarah
Belakang Perusahaan Perusahaan
Logo
Sejarah PT.
TELKOM INDOESIA
Bab 1
Bab 4
Bab 5
Kajian Teori
Logo
Kajian Teori
Bab 1
OLT
Bab 2 Optical Line Termination (OLT) merupakan perangkat Active Optical
Network (AON) yang terdapat pada sentral office yang berfungsi sebagai
Bab 3 antar muka sentral dengan jaringan yang dihubungkan ke satu atau lebih
jaringan distribusi optik.
Bab 4
Bab 5
Kajian Teori
Logo
Kajian Teori
Bab 1
ODF
Bab 2 Optical Distribution Frame (ODF) merupakan perangkat tempat terminasi
awal kabel serat optik. Selain itu juga sebagai tempat peralihan dari kabel
Bab 3 outdoor dengan kabel indoor dan sebaliknya.
Bab 4
Bab 5
Kajian Teori
Logo
Kajian Teori
Bab 1
ODC
Bab 2 Optical Distribution Cabinet (ODC) merupakan suatu perangkat Passive
Optical Network (PON) yang diinstalasi di luar sentral, bisa di lapangan
Bab 3 (outdoor) maupun di dalam ruangan (indoor). ODC memiliki fungsi
sebagai berikut : Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal
kabel distribusi, Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder)
Bab 4 menjadi kabel yang berkapasitas lebih kecil (distribusi), Tempat pembagi
informasi sinyal optik (splitter), Tempat penyambungan.
Bab 5
Kajian Teori
Logo
Kajian Teori
Bab 1
ODP
Bab 2 Optical Distribution Point (ODP) merupakan perangkat terminasi akhir
kabel distribusi dan terminasi awal penggunaan kabel drop
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Kajian Teori
Logo
Kajian Teori
Bab 1
ONT
Bab 2 Optical Network Terminal (ONT) merupakan perangkat di sisi pelanggan
yang menyediakan interface baik data, voice, maupun video. Fungsi
Bab 3 utama ONT ini adalah menerima trafik dalam format optik dan
mengkonversinya menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data, voice,
dan video
Bab 4
Bab 5
Kajian Teori
Logo
Kajian Teori
Bab 1
KABEL DISTRIBUSI
Bab 2 Kabel distribusi sama halnya seperti kabel feeder yang mempunyai fungsi
untuk meneruskan informasi sinyal optic mulai dari Optical Distribution
Bab 3 Cabinet (ODC) sampai dengan Optical Distribution Point (ODP).
Bab 4
Bab 5
Metode
Penelitian
Logo
Metode
Penelitian
Bab 1
Bab 2
Data yang digunakan Teknik Analisis Data
Data Primer Teknik analisis
Bab 3
Data Sekunder kualitatif
Hasil Analisa
Bab 1
Bab 4
Bab 5
Hasil Pembahasan
Logo
Hasil Analisa
Bab 1
Prinsip kerja Deadman pada kereta api yaitu berbetuk pedal dan atau
Bab 2
tombol yang terhubung dengan kemudi untuk mendeteksi keberadaan
masinis sebagai pengendalinya yang memiliki tugas menginjak atau
menekannya sesaat dalam kurun waktu tertentu, Untuk saat ini masinis
Bab 3 perlu menginjak atau menekannya selama kurang dari 45 detik dan
melepaskannya dalam kurun waktu 3-5 detik. Setiap setelah waktu yang
telah di tetapkan terpenuhi selalu ada bunyi peringatan selama 5 (lima)
Bab 4
detik, Apabila dalam kurun waktu 5 (lima) detik selama peringatan
berbunyi masinis tidak memberikan feed back pada deadman maka
Bab 5 terjadila pengereman darurat secara otomatis.
Hasil Pembahasan
Logo
Block Diagram
FTTH
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Kesimpulan Saran
Logo
Kesimpulan
Bab 1
1 Deadman pada sistem kereta api memiliki fungsi akan melakukan pengereman
secara otomatis jika masinis tidak menekan dan melepasnya dalam waktu
Bab 2
tertentu. Proses pengereman ini dilakukan dengan sistem kontrol elektronik,
sebagai tindak pencegahan adanya bahaya dikarenakan tidak adanya masinis
yang siap mengambil kendali.
Bab 3
2 Sistem deadman dibagi menjadi 2 yaitu deadman dengan sistem otomatis dan
deadman dengan sistem manual.
Bab 4
3 Deadman berpengaruh terhadap kinerja katup brake cylinder dan brake pipe
yang mana mengatur proses pengereman otomatis pada kereta. Jika deadman
Bab 5
ditekan sesuai dengan aturan yang berlaku maka pengereman akan normal, jika
deadman tidak ditekan sesuai aturan yang berlaku maka terjadi pengereman
100% atau emergency brake
Kesimpulan Saran
Logo
Saran
Bab 1
Bab 4
B Bagi mahasiswa yang akan melakukan Pratek
Kerja Nyata sebaiknya mempersiapkan diri
terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan
Bab 5
sehingga akan memudahkan pembimbing
lapangan terutama dalam menjelaskan
produksi
Terima
Kasih