Oleh :
Dr. Nanda Suriaini,S.T.,M.T.
1
A. CAMPURAN
Ketika 2 zat berbeda dalam satu wadah, ada kemungkinan :
1. Bereaksi : terbentuk zat baru
2. Bercampur : terbentuk zat yg sifatnya realatif sama
(dapat dipisahkan secara fisik )
3. Tidak bercampur
Suatu zat dikatakan bercampur, jika terdistribusi pada wadah
yang sama shg bersentuhan satu sama lain dan interaksi
antar partikel.
a. Campuran gas-gas
b. Campuran gas-cair
c. Campuran gas-padat
d. Campuran cair-cair
e. Campuran cair-padat
f. Campuran padat-padat.
2
KLASIFIKASI ZAT
Unsur
Zat tunggal
Senyawa homogen
Materi larutan
Campuran koloid
Suspensi heterogen
3
Definisi larutan
◆ Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat
atau lebih
◆ Larutan terdiri dari zat terlarut (solut) dan zat pelarut
(solven)
◆ Larutan tidak hanya berbentuk cair, tetapi juga
berbentuk gas dan padat.
◆ Contoh larutan:
- berbentuk cair : larutan gula
- berbentuk gas : udara yang merupakan campuran
dari berbagai jenis gas terutama gas nitrogen dan
oksigen
- berbentuk padat : emas 22 karat yang merupakan
campuran homogen dari emas dengan perak
Sifat larutan
◆ tidak ada bidang batas antar
komponen penyusunnya
◆ antara partikel solven dan solut tidak
bisa dibedakan
◆ komponen yang paling banyak
dianggap sebagai pelarut. Jika larutan
berbentuk cair, maka air yang
dianggap sebagai pelarut
◆ komposisi di seluruh bagian adalah
sama
Suspensi
Suspensi merupakan campuran zat heterogen. Partikel
dalam suspensi lebih besar daripada pertikel yang
ditemukan dalam larutan. Komponen suspensi dapat
merata dengan cara mekanis, seperti dengan
menggoyangkan atau mengaduknya, Namun, jika suspensi
diamkan selama beberapa saat, partikel menjadi turun ke
bawah dan komponen akan mengendap.
6
Koloid
Koloid merupakan campuran zat homogen, tetapi juga
bisa menjadi campuran heterogen. Partikel dalam
koloid memiliki ukuran menengah antara partikel yang
ditemukan dalam larutan dan suspensi dapat dicampur
sehingga mereka tetap merata tanpa mengendap.
7
Larutan : campuran yang homogen ( mempunyai
bag yg sama )
Komponen larutan : -zat pelarut ( solvent)
-zat terlarut (solute)
Contoh larutan :
1 gr gula dlm 1000 ml air > larutan gula
10 ml alkohol dalam 100 ml air
◆ Air sebagai pelarut universal, jika tanpa ket. khusus
--------> pelarut air
◆ Zat organik > sbg pelarut organik ( mis: petroleum,
alkohol, ether dll)
9
Baik pada larutan ataupun sistem dispersi, zat
terlarut dapat berupa padatan, cairan atau
gas.
Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak
ada kesulitan dalam membedakan peran
pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat
terlarut lebih kecil dari pelarut.
Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut,
sukar untuk memutuskan manakah pelarut
mana zat terlarut. Dalam kasus yang terakhir
ini, Anda dapat sebut komponen 1,
komponen2, dst.
10
Kecepatan melarut zat padat dalam air,
tergantung kepada:
1. Suhu, naiknya suhu mempercepat proses
pelarutan
2. Pengadukan, smakin banyak pengadukan
> mempercepat proses
3. Ukuran partikel,
smakin kecil partikel > cepat larut
11
Dlm sistem pelarutan, ada kemungkinan interaksi :
12
3. Zat berinteraksi lemah dg pelarut, terutama
jika molekul kedua zat bersifat non polar,
terdapat gaya tarik ( gaya London ) yg sangat
lemah, shg proses pelarutan lama di banding
Solvasi.kedua zat dapat saling melarutkan dlm
berbagai komposisi ( miscible)
Contoh : Benzena dan CCl4
4. Zat tidak larut dalam pelarut.
Kelarutan sangat kecil /dianggap tdk larut
(insolube) jika kelarutan < 0,1 gr dalam 1000 gr
pelarut
Contoh : kaca dan plastik dalam air
13
Pemanfaatan larutan yang ada di sekitar kita :
14
Pengaruh Suhu dan Tekanan dalam Kelarutan
◆ Umumnya daya larut padat ke dlm cair akan meningkat
dg naiknya suhu, tetapi daya larut gas dalam cair justru
menurun.
◆ Kelarutan : Jumlah zat yg dapat larut dalam pelarut
sampai terbentuk larutan jenuh.
◆ Cara menentukan kelarutan :
- Dibuat larutan lewat jenuh ( mis: suatu zat 10 gr dengan
pelarut 1 L ) , diaduk, kocok dan didiamkan.
- Endapan disaring, dan ditimbang ( mis: 6 gr)
- Maka zat terlarut : 10 – 6 = 4 gr
- ------🡪 kelarutan :4 gr/Liter
15
Pengaruh suhu
⮚ Kesetimbangan lewat jenuh adalah dinamis,
akan berubah jika keadaan berubah, misal suhu
di naikkan.
⮚ Pengaruh kenaikan suhu berbeda pada setiap
zat dlm pelarut, hal ini sbg dasar pemisahan
kristalisasi bertingkat.
⮚ Kelarutan zat padat bertambah pd kenaikan
suhu, tetapi kelarutan gas berkurang jika suhu
naik.hal ini terjadi pd minuman yg banyak
mengandung CO2 jika diletakkan dlm lemari es
dan dibandingkan dg di udara terbuka.
16
Pengaruh Tekanan
17
Hubungan antara kelarutan dan tekanan parsial suatu gas
Cg
Cg=Kg
=KgXXPg
Pg
◆ Hukum Hendry :
C=konsentrasi gasdlm cairan
K= konstantra hendry P = Tekanan parsiil gas di permukaan
18
◆ Contoh : Hitunglah kelarutan O2 pada 25 º C bila tekanan
total 1 atm, dan udara kering mengandung 20,95 % Oksigen
Diketahui tekanan parsial uap pada suhu yg sama adalah
0,0313 atm.
20
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap
satuan larutan atau pelarut.
21
KONSENTRASI LARUTAN
A. Konsep mol
Mol : Satuan jumlah suatu zat dalam perhitungan kimia
( 1mol =12 gr atom C-12)
= 6,02 x 1023 atom
Contoh: 1mol atom Zn = 6,02 x 1023 atom Zn
0,5 mol Zn = 0,5 x 6,02 x 1023 atom Zn
5 mol molekul air = 5 x 6,02 x 1023 molekul air
0,4 mol besi = 0,4 x 6,02 x 1023 atom Fe
= 2,4 x 1023 atom Fe
B. Massa Molar
Massa 1 mol zat dalam satuan gram
22
23
24
25
Contoh Soal :
1. 30 gram Asam asetat (BM = 60) dilarutkan dalam 45 gram air
(BM = 18). Tentukan : a. Konsentrasi larutan dalam %
b. Fraksi mol masing-masing zat
Jawab :
a. Jumlah larutan : 30 + 45 = 75 gram
% = (30/75) x 100% = 40%
0,17 + 0,83 = 1
26
Contoh:
27
PENGENCERAN
Membuat larutan supaya lebih encer dengan cara
menambah pelarutnya.
Rumus : Vp x Kp = Ve x Ke
Atau V1 . N1 = V2 . N2
V = Volume
N = Normalitas
28
Contoh
Botol asam klorida yg diambil dari gudang beretiket 35 %.
Kita membutuhkan larutan asam dengan kadar 25 % sebanyak 100 ml.
Berapa liter kita harus mengambil HCl yang berasal dari botol tersebut ?
Jawab:
Vp = ? Ve = 100 ml
Kp = 35 % Ke = 25 %
Maka : Vp x 35 = 100 x 25
100 x 25
Vp =------------------ = 71,428 ml
35
Sehingga HCl yang harus diambil dari botol sebanyak 71,428 ml
29
PERSAMAAN
PERSAMAAN REAKSI
REAKSI
1.
Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi
selalu sama
2.
Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah
reaksi selalu sama
3.
Perbandingan koefisien reaksi menyatakan
perbandingan mol (khusus yang berwujud gas
perbandingan koefisien juga menyatakan
perbandingan volume asalkan suhu den
tekanannya sama)
30
Contoh: Tentukanlah
Contoh: Tentukanlah koefisien
koefisien reaksi
reaksi dari
dari
HNO
HNO33 (aq)
(aq) +
+HH22SS (g) ------🡪
(g) ------ 🡪 NO
NO (g)
(g) +
+ SS (s)
(s) +
+
H
H22O
O (l)
(l)
Cara
Cara yang
yang termudah
termudah untuk
untuk menentukan
menentukan koefisien
koefisien
reaksinya
reaksinya
adalah
adalah dengan
dengan memisalkan
memisalkan koefisiennya
koefisiennya
masing-masing
masing-masing a,
a, b,
b, c,
c, dd dan
dan ee sehingga:
sehingga:
aa HNO
HNO33 +
+ bb H ----🡪
H22SS ---- 🡪 cc NO
NO +
+ dd SS +
+ ee H
H22O
O
31
◆ Berdasarkan reaksi di atas maka
◆ atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e 🡺 3a = a + e 🡺 e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a 🡺 2b = 3a 🡺
b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
32
Hukum2 kimia
◆ HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".
Contoh:
hidrogen + oksigen ® hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
◆ HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa
adalah tetap"
Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
33
◆Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah
satu unsur yang membentuk senyawa tersebut maka
massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ?
(Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
34
Perhitungan menggunakan hukum dasar kimia
35
◆ Sebanyak 5.4 gram logam alumunium (Ar = 27)
direaksikan dengan asam klorida encer berlebih sesuai
reaksi :
2 Al (s) + 6 HCl (aq) 🡺 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Berapa gram aluminium klorida dan berapa liter gas
hidrogen yang dihasilkan pada kondisi standar ?
Jawab:
Dari persamaan reaksi dapat dinyatakan
2 mol Al x 2 mol AlCl3 🡺 3 mol H2
5.4 gram Al = 5.4/27 = 0.2 mol
Jadi:
AlCl3 yang terbentuk = 0.2 x Mr AlCl3 = 0.2 x 133.5 = 26.7 gram
Volume gas H2 yang dihasilkan (0o C, 1 atm) = 3/2 x 0.2 x 22.4
= 6.72 liter
36
Untuk menentukan air kristal tembaga
sulfat (CuSO4) 24.95 gram, garam
tersebut dipanaskan sampai semua air
kristalnya menguap. Setelah pemanasan
massa garam tersebut menjadi 15.95
gram.
Berapa banyak air kristal yang terkandung
dalam garam tersebut ?
37
Jawab :
◆ misalkan rumus garamnya adalah CuSO4 . xH2O
CuSO4 . xH2O 🡺 CuSO4 + xH2O
24.95 gram CuSO4 . xH2O = 159.5 + 18x mol
15.95 gram CuSO4 = 159.5 mol = 0.1 mol
menurut persamaan reaksi di atas dapat dinyatakan
bahwa:
banyaknya mol CuS04 . xH2O = mol CuSO4;
sehingga persamaannya
24.95/ (159.5 + 18x) = 0.1 🡺 x = 5
◆ Jadi rumus garamnya adalah CuS04 . 5H2O
38
HUKUM-HUKUM
HUKUM-HUKUM GAS GAS
Untuk
Untuk gas
gas ideal
ideal berlaku persamaan :: PV
berlaku persamaan PV =
= nRT
nRT
dimana:
dimana:
PP =
= tekanan
tekanan gas
gas (atmosfir)
(atmosfir)
VV =
= volume
volume gas
gas (liter)
(liter)
nn =
= mol
mol gas
gas
RR =
= tetapan
tetapan gas
gas universal
universal =
= 0.082
0.082 lt.atm/mol
lt.atm/mol Kelvin
Kelvin
TT =
= suhu
suhu mutlak
mutlak (Kelvin)
(Kelvin)
Perubahan-perubahan
Perubahan-perubahan dari
dari P,
P, VV dan
dan TT dari
dari keadaan
keadaan 11
ke
ke keadaan
keadaan 22 dengan
dengan kondisi-kondisi
kondisi-kondisi tertentu
tertentu
dicerminkan
dicerminkan dengan
dengan hukum-hukum
hukum-hukum berikut:
berikut:
39
HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal
dengan n1 = n2 dan T1 = T2 ;
sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada
temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter dgn
tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P 1 V1 = P 2 V2
2 x 5 = P2 . 10
-> P2 = 1 atmosfir
40
.
HUKUM
HUKUM GAY-LUSSAC
GAY-LUSSAC
"Volume
"Volume gas-gas
gas-gas yang
yang bereaksi
bereaksi den
den volume
volume gas-gas
gas-gas
hasil
hasil reaksi
reaksi bile
bile diukur
diukur pada
pada suhu
suhu dan
dan tekanan
tekanan yang
yang
sama,
sama, akan
akan berbanding
berbanding sebagai
sebagai bilangan
bilangan bulat
bulat dan
dan
sederhana".
sederhana".
Jadi
Jadi untuk:
untuk: PP11 = = PP22 dan
dan TT11 = = TT22
berlaku
berlaku :: VV11 // VV22 =
= nn11 // nn22
41
◆
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen
(N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas
hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2
10/1 = (x/28) / (0.1/2)
x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
42
.
HUKUM
HUKUM BOYLE-GAY
BOYLE-GAY LUSSAC
LUSSAC
Hukum
Hukum ini
ini merupakan
merupakan perluasan
perluasan hukum
hukum
terdahulu
terdahulu diturunkan
diturunkan dengan
dengan keadaan
keadaan
harga
harga nn =
= n2
n2
shg
shg diperoleh
diperoleh persamaan:
persamaan:
P
P11 .. V
V11 // TT11 =
=PP22 .. V
V22 // TT22
43
HUKUM
. AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang
volumenya sama mengandung jumlah mol yang
sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada
keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas
volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai
volume molar gas.
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu
27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
44
◆ Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) ® V2 =
12.31 liter
45
TERIMA KASIH
46