1
OUTLINE
PENDAHULUAN
1
4 BTP PERISA
PENUTUP
65
2
1. PENDAHULUAN
Pangan :
Bahan Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
BTP
Baku sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan,
Bahan
Lain dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah
(Termasu
k Bahan
yang diperuntukkan sebagai makanan atau
Penolong) minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan,
dan bahan lainnya yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
Pangan pembuatan makanan atau minuman.
(UU Pangan No. 18 Tahun 2012)
3
2. PENGENALAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Definisi: Bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan
• Mengawetkan pangan
Tujuan penggunaan
• Membentuk pangan
• Memberikan warna
• Meningkatkan kualitas pangan
• Menghemat biaya
• Memperbaiki tekstur
• Meningkatkan cita rasa
• Meningkatkan stabilitas
5
Kajian Keamanan BTP di Indonesia
Acuan: Pertimbangan:
1. Kajian keamanan JECFA (Joint 1. Keamanan BTP
Expert Committee on Food 2. ADI (Acceptable Daily Intake)
Additive)
3. Estimasi paparan dari semua
2. Standar Codex Alimentarius produk pangan yang akan
Commission (Keluaran CCFA) menggunakan BTP (dihitung
3. Peraturan Negara Lain seperti terhadap ADI)
Eropa, negara ASEAN, Australia, 4. Kesesuaian fungsi teknologi
New Zealand, Jepang, Amerika
5. Penggunaan BTP oleh
dll
produsen pangan di
4. Pertimbangan tim Pakar (antara Indonesia
lain: UI, IPB, ITB, UGM)
BAGAIMANA BPOM MENETAPKAN BATAS MAKSIMUM BTP?
KONSENTRASI
MAKSIMUM BTP PADA PANGAN DIBATASI AGAR
PEMERINTA PAPARAN / ASUPAN BTP AMAN YAITU TIDAK
H MELEBIHI NILAI ADI
• Asupan maksimum harian yang dapat ditoleransi atau Maximum Tolerable Daily Intake
(MTDI) adalah jumlah maksimum suatu zat dalam mg/kg BB yang dapat dikonsumsi dalam
sehari tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.
• Asupan mingguan sementara yang dapat ditoleransi atau Provisional Tolerable Weekly
Intake (PTWI) adalah jumlah maksimum sementara suatu zat dalam mg/kg BB yang dapat
dikonsumsi dalam seminggu tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.
REGULASI BTP DI INDONESIA
Perlu penetapan penggunaan BTP untuk :
perlindungan konsumen dan;
fair trade.
Peraturan Terkait BTP :
Undang - Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu & Gizi
Pangan
PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 033 Tahun 2012 tentang
Bahan Tambahan Pangan
Peraturan Kepala Badan POM tentang Batas Maksimum
Penggunaan BTP (27 Peraturan)
BTP baru, tujuan penggunaan selain yang diatur,
dilakukan pengkajian sebelum disetujui digunakan di
Indonesia 9
Peraturan Kepala Badan POM terkait Batas
Maksimum Penggunaan BTP
(Terdapat 27 golongan)
1. Bahan Pengkarbonasi (No.4/2013 ) 14. Gas untuk Kemasan (No.17/2013)
2. Humektan (No.5/2013) 15. Sekuestran (No.18/2013)
3. Pembawa (No.6/2013) 16. Pembentuk Gel (No.19/2013)
4. Perlakuan Tepung (No.7/2013) 17. Pengemulsi (No.20/2013)
5. Pengatur Keasaman (No.8/2013) 18. Peretensi Warna (No.21/2013)
6. Pengeras (No.9/2013) 19. Pembuih (No.22/2013)
7. Antikempal (No.10/2013) 20. Penguat Rasa* (No.23/2013)
8.Pengembang (No.11/2013) 9. 21. Penstabil (No.24/2013)
Pelapis (No.12/2013) 22. Peningkat Volume (No.25/2013)
10. Antibuih (No.13/2013) 23. Pengawet* (No. 36/2013)
11. Propelan (No.14/2013) 24. Pewarna* (No.37/2013)
12. Pengental (No. 15/2013) 25. Antioksidan* (No.38/2013)
13. Garam Pengemulsi 26. Pemanis* (No. 4/2014)
(No.16/2013) 27. Perisa (No. 22/2016)
*) PP 69/1999 : Pangan yang mengandung BTP ini harus Semua peraturan tersebut dapat diunduh di
mencantumkan pula nama BTP, dan nomor indeks khusus untuk
pewarna : http://jdih.pom.go.id/
Definisi
Golongan Definisi Jumlah
BTP Jenis
BTP
Bahan Untuk membentuk karbonasi di dalam pangan. Cnth: CO2 1
Pengkarbonasi dalam minuman ringan
Humektan Untuk mempertahankan kelembaban pangan. Cnth: gliserol 7
dalam permen
Pembawa Untuk memfasilitasi penanganan, aplikasi atau 4
penggunaan BTP lain atau zat gizi di dalam pangan
dengan cara melarutkan, mengencerkan, mendispersikan
atau memodifikasi secara fisik BTP lain atau zat gizi tanpa
mengubah fungsinya dan tidak mempunyai efek teknologi
pada pangan. Cnth: PG digunakan dalam perisa dan perisa
tersebut digunakan untuk kembang gula
16
PRINSIP PENGGUNAAN BTP
2. BTP tidak boleh digunakan untuk:
• menyembunyikan penggunaan
bahan*) yang tidak memenuhi
persyaratan
• menyembunyikan cara kerja yang
bertentangan dengan cara produksi
yang baik
• Menyembunyikan kerusakan
pangan
*) dapat berupa bahan baku, BTP ataupun bahan penolong
17
PRINSIP PENGGUNAAN BTP
3. Gunakan BTP yang diizinkan sesuai dengan
peraturan
4. Penggunaan BTP tidak boleh melebihi
batas maksimum yang ditetapkan
5. Gunakan sediaan BTP yang telah memiliki
nomor Izin edar (MD/ML)
6. Baca takaran penggunaannya dan gunakan
sesuai petunjuk label sediaan BTP
18
Penggunaan BTP
Contoh penggunaan BTP Pengawet Natrium Sorbat
No. Kategori Pangan Jenis Produk Pangan Batas Maksimum (mg/kg)
dihit. sbg asam sorbat
19
BTP Ikutan (Carry over)
Adalah BTP yang berasal dari bahan baku baik yang dicampurkan
maupun yang dikemas secara terpisah tetapi masih merupakan
satu kesatuan produk
Komposisi:
Daging ayam, Tepun Batter
Tepung roti g(mengandung,
pewarna Kuning FCF
15985), Tepung CI.
Garam, Gula, Bumbu, Penguat
Terigu,
Rasa MononatriumAir,Glutamat,
Pengemulsi Fosfat
PERHITUNGAN RASIO 1
Contoh:
Minuman Yogurt BTP Batas Penggunaan
Maksimu pada produk
Rasio
Berperisa Jeruk m (mg/kg) (mg/kg)
Antosianin 200 X x/200
Komposisi:
Air, Yogurt, Gula, Maltodekstrin,
Konsentrat Jeruk, Penstabil Nabati,
Garam, Bubuk Stroberi(0,05%), Perisa Kuning FCF 70 y y/70
KETENTUAN:
Identik Jeruk, Pewarna Alami Antosianin, Rasio (hasil bagi) masing-masing jenis BTP+
(x/200)
Pewarna Kuning FCF CI. 15985
tidak boleh lebih dari satu (>1) (y/70) ≤
Perhitungan rasio tidak berlaku untuk1jenis
BTP yang memiliki batas maksimum
“secukupnya”. 21
Bahan yang Dilarang Digunakan sebagai BTP
☺ Asam borat dan senyawanya (Boric acid) ☺Sinamil antranilat (Cinamyl
→boraks anthranilate)
☺Asam Salisilat dan garamnya ☺ Dihirosafrol
(Salicylic acid and its salt) (Dihydrosafrole)
☺ Dietilpirokarbonat ☺ Biji tonka (Tonka bean)
(Diethylpyrocarbonate, ☺ Minyak kalamus (Calamus
DEPC) oil)
☺ Dulsin ☺ Minyak tansi (Tansi oil)
(Dulcin) ☺ Minyak sasafras (Sasafras
☺ Kalium oil)
klorat
(Potassium
chlorate)
☺
Kloramfenik
ol
(Chloramph
X
enicol)
→ Salah 22
satu
Contoh
Bahan yang dapat digunakan dengan fungsi serupa BTP
No Fungsi BTP Contoh bahan dengan fungsi serupa BTP Contoh jenis
pangan antara lain
1 Pemanis Gula pasir, gula merah, gula semut, gula batu, madu Es , minuman, keik,
dodol, jenang
2 Pewarna Daun suji, umbi bit, ubi ungu, daun jambu biji, Es , minuman, dodol,
kunyit, bubuk cokelat, gula karamel, tomat, wortel, wajik, makanan
buah stroberi, buah mangga, buah jeruk dan buah ringan (krupuk,
lainnya . keripik)
3 Perisa Rempah-rempah, daun pandan, vanili, bubuk Es , minuman, kue
cokelat, kopi, daun jeruk purut, daun kemangi, basah
wortel, buah stroberi, buah mangga dan buah
lainnya
4 Pengeras Air kapur (kalsium hidroksida food grade) Asinan buah, lontong
Putih telur Rempeyek
Tapioka, pati sagu, pati aren Bakso, siomay, cireng,
batagor
5 Pengemulsi Telur Bakso, siomay, keik
6 Pengawet Kunyit Tahu
Gula Manisan buah, selai
buah, dodol, lempok
23
BAHAN TAMBAHAN PANGAN CAMPURAN
Definisi: BTP Campuran adalah BTP yang mengandung dua atau lebih jenis BTP baik dari golongan
BTP yang sama atau pun berbeda dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.
Persyaratan BTP Campuran:
• BTP Campuran harus memiliki spesifikasi masing-masing BTP sebagai bahan penyusun
• Spesifikasi BTP sebagai bahan penyusun harus memenuhi persyaratan dalam Kodeks Makanan
Indonesia (KMI) atau standar dan persyaratan lain (SNI, JECFA)
• Selain harus memenuhi spesifikasi, BTP Campuran harus memenuhi persyaratan Cemaran Mikroba
dan Kimia
• Khusus untuk BTP Campuran yang mengandung pewarna, jenis BTP Pewarna harus dibuktikan
dengan hasil uji kualitatif identitas pewarna tersebut
• Khusus untuk BTP Campuran yang mengandung BTP Pemanis Buatan dan/atau glikosida steviol
hanya
dapat dalam bentuk table top sweetener
• Produk BTP Campuran harus memenuhi persyaratan seperti tercantum pada Lampiran
peraturan ini
• BTP Campuran dilarang menggunakan campuran: Senyawa nitrat, Senyawa nitrit, dan Senyawa
sulfit
• BTP Campuran harus memenuhi persyaratan label pangan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
• BTP Campuran, wajib mencantumkan:
- tulisan “Bahan Tambahan Pangan Campuran”;
- nama golongan BTP yang mempunyai fungsi utama; dan
5. PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
DENGAN SENDOK TAKAR
38
PENAKARAN BTP
DALAM UKURAN SENDOK TAKAR
1 Pengawet 1,25 g
2 Pewarna 1,25 g
Tabel ini hanya berlaku untuk jenis BTP yang berbentuk bubuk (serbuk,
butiran, granul, kristal)
39
Sendok takar
Sendok takar
Peres
40
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Pada Geplak
Contoh 1:
• Contoh pewarna yang diizinkan adalah
Ponceau 4R CI. No. 16255 (INS. 124)
• Batas maksimum yang diizinkan 70
mg/kg. Akan digunakan dalam 25 kg
adonan sehingga perhitungannya:
Contoh 2:
• Contoh pengawet yang diizinkan
adalah Natrium Sorbat (INS. 201)
• Batas maksimum yang diizinkan
1000 mg/kg. Akan digunakan dalam
10 kg adonan sehingga
perhitungannya:
Contoh 3:
• Contoh pengawet yang diizinkan adalah
Natrium Propionat (INS. 281)
• Batas maksimum yang diizinkan
2500 mg/kg. Akan digunakan dalam
5 kg larutan sehingga
perhitungannya:
43
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Pada Produk Wingko Babat
Contoh 4:
• Contoh pengawet yang diizinkan
adalah Natrium Sorbat (INS. 201)
44
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Pada Produk Sirup Buah
Contoh 5:
• Contoh pengawet yang diizinkan adalah
Natrium benzoat (INS. 211)
• Batas maksimum yang diizinkan
600 mg/kg. Akan digunakan dalam
10 kg adonan sehingga
perhitungannya:
45
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Pada Produk Bika Ambon
Contoh 6:
• Contoh pewarna yang diizinkan
adalah Kuning FCF (INS. 110)
46
Cara Menakar Menggunakan
Sendok Takar
Untuk penakaran 1 sendok takar:
- Ambil BTP menggunakan sendok takar,
kemudian peres menggunakan sumpit
yang bersih
- Peres hanya boleh dilakukan 1 kali saja,
tidak boleh berulang-ulang
47
Lanjutan menakar…
VIDEO
48
6. PELABELAN BTP PADA
PANGAN OLAHAN
49
(1) Untuk pangan yang mengandung BTP, pada label wajib
dicantumkan golongan BTP.
(2) Pada label pangan yang mengandung BTP golongan
antioksidan, pemanis buatan, pengawet, pewarna, dan
penguat rasa, wajib dicantumkan pula nama jenis BTP, dan
nomor indeks khusus untuk pewarna.
(3) Pada label pangan yang mengandung pemanis buatan,
wajib dicantumkan tulisan ”Mengandung pemanis buatan,
disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima)
tahun, ibu hamil, dan ibumenyusui”.
(4) Pada label pangan untuk penderita diabetes dan/atau
makanan berkalori rendah yang menggunakan pemanis
buatan wajib dicantumkan tulisan "Untuk penderita diabetes
dan/atau orang yang membutuhkan makanan berkalori
rendah”.
50
5) Pada label pangan olahan yang menggunakan pemanis buatan
aspartam, wajib dicantumkan peringatan “Mengandung fenilalanin,
tidak cocok untuk penderita fenilketonurik”.
6) Pada label pangan olahan yang menggunakan pemanis poliol,
wajib dicantumkan peringatan “Konsumsi berlebihan mempunyai
efek laksatif”.
7) Pada label pangan olahan yang menggunakan gula dan pemanis
buatan wajib dicantumkan tulisan ”Mengandung gula dan pemanis
buatan”.
8) Pada label pangan olahan yang mengandung perisa, wajib
dicantumkan
nama kelompok perisa dalam daftar bahan atau ingredient.
9) Pada label pangan olahan yang mengandung BTP ikutan (carry
over) wajib dicantumkan BTP ikutan (carry over) setelah bahan yang
mengandung BTP tersebut.
Komposisi :
Gula, air, sari buah melon,
pengatur keasaman,
pengawet asam benzoat,
pewarna
Klorofil CI. No. 75810
52
PELABELAN PERISA
55
DOWNLOAD •JENIS PENCARIAN
JENIS BTP
GOLONGAN BTP
KATEGORI PANGAN
INS
JENIS PANGAN (NEW)
•FITUR APLIKASI
KAMUS ISTILAH
PERHITUNGAN RASIO 1
(NEW)
57
PILIH BTP:
HASIL PENCARIAN
NATRIUM KARBONAT
58
Contoh
Bahan yang dapat digunakan dengan fungsi serupa BTP
No Fungsi BTP Contoh bahan dengan fungsi serupa BTP Contoh jenis
pangan antara lain
1 Pemanis Gula pasir, gula merah, gula semut, gula batu, madu Es , minuman, keik,
dodol, jenang
2 Pewarna Daun suji, umbi bit, ubi ungu, daun jambu biji, Es ,
minuman, dodol, kunyit, bubuk cokelat, gula karamel, tomat, wortel,
wajik, makanan buah stroberi, buah mangga, buah jeruk dan
buah ringan (krupuk, lainnya . keripik)
3 Perisa Rempah-rempah, daun pandan, vanili, bubuk Es ,
minuman, kue cokelat, kopi, daun jeruk purut, daun kemangi, basah
wortel, buah stroberi, buah mangga dan buah
lainnya
4 Pengeras Air kapur (kalsium hidroksida food grade) Asinan buah,
lontong Putih telur Rempeyek
Tapioka, pati sagu, pati aren Bakso, siomay,
cireng, batagor
5 Pengemulsi Telur Bakso, siomay, keik
6 Pengawet Kunyit Tahu
Gula