Anda di halaman 1dari 6

Sanad & Matan Hadits

Oleh
Fikri Aziz (2288204006)

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


DR. H. Abdul Basyit, M.A
1
Pengertian Sanad & Matan

Sanad secara Bahasa:


Matan secara Bahasa:
‫المعتمد‬
“Sandaran, tempat bersandar, yang Keras, kuat, sesuatu yang tampak dan asli
menjadi sandaran”
Sanad secara Istilah: Matan secara Istilah:
‫سلسلة الرجال الموصلة للمتن‬
“Mata rantai para periwayat hadits yang ‫ما ينتهي إليه السند من الكالم‬
Menghubungkan sampai kepada matan “Perkataan yang disebut pada akhir
hadits” sanad”

2
Unsur-unsur Sanad & Matan

Unsur-unsur pada Sanad: Unsur-unsur pada Matan:

● Rijal Al-Sanad (Perawi-perawi pada sanad, ● Unsur Lafazh (Teks)


dari yang pertama sampai terakhir) ● Unsur Makna (Konsep)
● Ittishal Al-Ruwat (Silsilah sanad)
● Tahammul Wa Al-Ada’ (Metode
periwayatan dan lambang-lambang
periwayatan)

3
SANAD DAN HUBUNGANNYA DENGAN DOKUMENTASI HADITS

• Dokumentasi sanad hadits


Dokumentasi sanad hadits merupakan hal yang sangat urgen dalam upaya menjaga
keotentikkan atau kemurnian suatu hadits. Karena hadits merupakan sumber ajaran
kedua setelah Al-Qur’an dan sudah menjadi pola amaliyah bagi umat muslim. Hal
tersebut untuk menyaring unsur-unsur luar yang masuk ke dalam hadits, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja. Maka dengan cara dokumentasi tersebut, hadits-hadits
nabi akan terhidar dari segala unsur yang akan mengotorinya.

• Peranan sanad dalam dokumentasi hadits


Peranan sanad dalam dokumentasi hadits, yaitu menyangkut pengumpulan dan
pemeliharaan hadits, baik dalam bentuk tulisan maupun mengandalkan daya ingat yang
kuat.
4
Metode Penulisan Sanad dan Matan Hadits
● Dilihat dari Segi Kelengkapan Sanad
Metode penulisan sanad tidak lepas dari metode yang digunakan oleh Nabi Muhammad ‫ صلى هللا عليه وسلم‬untuk mengajarkan haditsnya.
Meliputi; metode lisan, metode tulisan dan metode peragaan praktis.
Penulisan sanad dilihat dari segi kelengkapannya meliputi;
• Sanad dan Matan hadits yang ditulis secara lengkap
• Penulisan hadits dengan sanad yang ditulis lengkap

● Dilihat dari Sumber Sanad


Penulisan sanad dan matan memerlukan ketetelitian dan kehati-hatian. Maka para ulama hadits membuat persyaratan yang ketat untuk
para Rawi agar dapat diterima haditsnya, mereka diteliti tentang kejujuran, kekuatan hafalan, dan lain sebagainya. Agar hadits Nabi terjaga
dari segala upaya yang dapat melemahkannya dan menjadikan hadits tersebut menjadi hadits Maudhu’, maka segala hadits yang beredar
perlu diteliti siapa pembawanya. Demikian pula jika Sanad Hadits mengalami kecacatan, baik dari segi keadilan perawi, seperti sering
berbohong, fasik, pelaku bid’ah, ataupun tidak diketahui sifatnya, maupun cacat dari segi kedhabhitannya, seperti sering berbuat
kesalahan, buruk hafalannya, lalai, dan sering menyelisihi keterangan orang-orang terpecaya. Jadi, jika ditemukan salah satu ciri cacat
tersebut pada suatu sanad hadits maka hadits tersebut dimyatakan Dha’if dan ditolak sebagai dalil. Maka penulisan Sanad dilihat dari
sumber sanad adalah: (1) Hadits Marfu’, (2) Hadits Mauquf, (3) Hadits Maqthu’.

● Dilihat dari Segi Penilaian Sanad dan Matan Hadits


Dalam penulisan sanad, penilaian merupakan hal yang sangat urgen, dan merupakan bentuk yang komprehensif dari keutuhan berkualitas
atau tidaknya suatu hadits.
5
Matan Hadits Secara Umum

Matan hadits mengandung konsep ajaran Islam berupa sabda Nabi, surat-surat yang dibuat
Nabi seperti fakta perjanjian, hadits Qudsi, perbuatan atau tindakan yang dilakukan Nabi yang
diriwayatkan kembali oleh para sahabat dan perilaku sehari-hari Nabi. Dengan demikian, maka
kandungan matan secara umum adalahteks dalam suatu hadits mengenai suatu peristiwa atau pernyataan
yang disandarkan kepada Nabi.

Anda mungkin juga menyukai