Anda di halaman 1dari 24

Sinergitas 2023

Sekapur Sirih
Profil Pelajar Pancasila &
Tiga Dosa Besar Dalam Pendidikan

Fasilitator : Yudha Laga Hadi Kusuma, S.Psi., Kep.Ns., M.Kes.

01.
No. Nama pendidikan Jurusan Tahun Tempat
Magister (S2) Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat minat Universitas Airlangga
1 2013-2015
Masyarakat studi Kesehatan Jiwa Masyarakat Surabaya
2 Profesi Ners Profesi Ners 2017-2018 STIKes Majapahit
3 S1 Keperawatan Ilmu Keperawatan 2015-2017 STIKes Majapahit
Universitas
4 S1 Psikologi Ilmu Psikologi 2006-2008
Darul’ulum Jombang
Politeknik Kesehatan
5 Diploma (D3) Keperawatan Keperawatan 2003-2005
Majapahit Mojokerto

No. Nama Organisasi Jabatan Masa Bhakti

1 Pasar Pon Dusun Glonggongan Ketua 2015-2018

2 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Anggota 2016-2021

3 Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) Anggota 2019-2024


Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Ds.
4 Ko. Keorganisasian 2014-2022
Sumbertebu
5 Badan Usaha Milik Desa Ds. Sumbertebu Ketua Unit Pujasera 2019-2024
TPK Dana Desa Ds. Sumbertebu Kec. Bangsal Kab.
6 Bendahara 2015-2022
Mojokerto
Kader Kesehatan Ds. Sumbertebu Kec. Bangsal
7 Pembina 2017-2022
Kab. Mojokerto
Yayasan Pondok Pesantren Miftakhul Ulum Jaya
8 Bendahara 2018-2023
Baru
Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Ko. Departeman Hubungan
9 2020-2025
Muda Jawa Timur Kemasyarakatan dan Kelembagaan

02. 10 Tim Desa Berdaya Pemuda Kreatif & Pelaku Ekonomi Desa 2022
MANDAT
Pencegahan dan Penanganan:

Intoleransi

Perundungan

Kekerasan Seksual

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/
profil-pelajar-pancasila/
Bertakwa
Tuhan
YME, Mulia
dan Berakhlak Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME , dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
Iman dan menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-
Akhlak Takwa
kepada hari.
bernegara
Tuhan Elemen Kunci:
YME ▪ Iman dan Takwa kepada Tuhan YME: Menerapkan pemahamannya tentang kualitas atau
Akhlak sifat-sifat Tuhan dalam kehidupan
Akhlak
▪ Akhlak pribadi: Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan
kepad bersamaan dengan menjaga dan merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya
pribadi
a alam
Akhlak ▪ Akhlak kepada manusia: Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas
kepada perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain
manusia ▪ Akhlak kepada alam: Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak
merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk
hidup saat ini maupun generasi mendatang
▪ Akhlak bernegara: Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara
Berkebinekaan
Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya
sehingga
lain, menumbuhkan rasa saling menghargai dan
terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan
kemungkinan
budaya luhur bangsa.
Elemen Kunci Berkebinekaan Global:
Mengenal dan Menghargai Budaya: mengenali, mengidentifikasi dan mendeskripsikan
Mengenal komunikasi berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi dan budayanya, serta
dan dan interaksi mendeskipsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis
mengharga antar budaya bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan
i budaya
global

Komunikasi dan interaksi Antar Budaya: Pelajar Indonesia berkomunikasi


Refleksi dan budaya yang berbeda dari dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami,
dengan
tanggung jawab menerima keberadaan, dan menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai
terhadap sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati
pengalaman terhadap sesama
kebinekaan
Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan: secara
reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya agar
terhindar
prasangka dari
dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, sehingga dapat
menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang harmonis antar
sesama; dan kemudian secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai
dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pembangunan
pada yang
berkelanjutan.
Bergotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong,
yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama
•dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar,
mudah dan ringan.
•Elemen Kunci Gotong Royong:

•Kolaborasi: bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan


senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan
Kolaborasi Kepedulian sikap positif terhadap orang lain.

Kepedulian: memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi


atau keadaan di lingkungan fisik sosial.

Berbagi
Berbagi: memberi dan menerima segala hal yang penting bagi
kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani
kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama
sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat.
Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat,
dan berdampak.
Elemen Kunci Kreatif:

Menghasilkan gagasan yang orisinal: menghasilkan gagasan yang


terbentuk dari hal paling sederhana, seperti ekspresi pikiran dan/atau
perasaan, sampai dengan gagasan yang kompleks untuk
kemudian mengaplikasikan ide baru sesuai dengan
Menghasilkan konteksnya guna mengatasi persoalan dan memunculkan berbagai
Menghasilkan
karya dan alternatif penyelesaian.
gagasan yang
tindakan yang Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal: menghasilkan karya
orisinal
orisinal yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi
yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya
terhadap lingkungan sekitarnya.
Bernalar
Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya.

Memperoleh dan Menganalisis Elemen Kunci Bernalar Kritis:


memproses dan
informasi dan mengevaluas Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan: memiliki rasa
gagasan i penalaran keingintahuan, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan
mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah
informasi tersebut.
Merefleksi
Mengambi Menganalisis dan mengevaluasi penalaran: dalam pengambilan keputusan,
pemikiran dan
l menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam
proses
keputusan berpikir pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi
dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
Merefleksi pemikiran dan proses berpikir: melakukan refleksi terhadap
berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya
proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
Mengambil keputusan: mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan
informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung.
Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen Kunci Mandiri:

Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi : Melakukan refleksi


Kesadaran
akan diri dan terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai dari memahami
Regulasi diri emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya, sehingga ia akan
situasi yang
dihadapi mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang
sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.

Regulasi diri: mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya


untuk mencapai tujuan belajarnya.
Tema proyek penguatan profil
pelajar Pancasila dan Budaya
1. gaya hidup berkelanjutan
Kerja
2. kearifan lokal
3. bhineka tunggal ika
4. bangunlah jiwa raganya
5. suara demokrasi
6. berekayasa dan bertknologi untuk
membangun NKRI
7. kewirausahaan
8. kebekerjaan
9. budaya kerja
Tema Projek dan Contoh
Implementasinya
Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik konservasi lingkungan: Gerakan peduli sampah untuk cegah banjir
Kearifan Lokal
Jawani : implementasi tata karma & penggunaan bahasa Jawa
Bhinneka Tunggal Ika
Topik kerukunan antar-agama: Membuat dialog lintas agama
Bangunlah Jiwa dan Raganya
Mencari solusi untuk masalah fatherless, sugar dady, cyber bullying
Suara Demokrasi
Eksplorasi sistem musyawarah pemilu OSIS
Rekayasa dan Teknologi
Membuat desain inovatif sederhana & ikut lomba TTG Kab Mojokerto
Kewirausahaan
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual
Kebekerjaan & Budaya Kerja
Kunjungan industry di NIP atau BLK
1. Projek Pemberdayaan 2. Projek Pengelolaan Makanan 3. Projek Melatih Kedisiplinan
Lingkungan dan Konservasi Air Tradisional untuk Ekonomi Kreatif dan Budaya Kerja yang Baik
Contoh kasus Kekeringan
Contoh misal bekerja sama
beberapa Desa di Ngoro Contoh Magang atau
dengan BUMDesa,
siswa belajar tentang siklus air, Ketapanrame, Kafe Lore Kunjungan Industri
lalu menyelidiki penyebab Omah, Cinandang selanjutnya siswa merefleksikan
keringnya mata air, sehingga budaya kerja yang baik di dunia
dimensi Akhlak Mulia, Mengasah dimensi Kreatif dan Gotong
Royong industri, dimensi Mandiri dan
khususnya Akhlak terhadap Gotong-Royong
Alam akan berkembang
Perhatian
Kemendikbudristek
Saat ini

Dikutip dari Suharti (2021). Paparan Sesjen Kemendikbudristek pada acara DKT
Penguatan Karakter bagi Ekosistem Pendidikan di Jogjakarta, 5 November 2021
3 Dosa Besar Pendidikan

Kekerasan
Perundungan Seksual Intoleransi
1. Pencegahan dan Penanganan Perundungan

41% 2 dari 3 Tiga pihak utama dalam


anak perempuan dan laki-laki aksi perundungan
pelajar berusia 15 tahun di
Indonesia pernah mengalami usia 13-17 tahun di Indonesia
1 Pelaku – orang yang melakukan
perundungan setidaknya pernah mengalami paling
aksi perundungan
beberapa kali dalam satu tidak satu jenis kekerasan
bulan dalam hidup mereka 2 Korban – orang yang menjadi
Sumber: Survei Nasional Pengalaman Hidup target aksi perundungan
Sumber: PISA (Program Penilaian
Anak dan Remaja (SNPHAR) 2018 oleh KPPPA
Pelajar Internasional) tahun 2018
3 Penonton (bystanders) – orang
yang menyaksikan aksi
Bentuk-bentuk perilaku perundungan terjadi
perundungan:

Banyak siswa di Indonesia yang


Fisik Psikis Cyberbullying masuk ke kategori bystanders,
Mencubit, Meremehkan, Menyebarkan rumor dimana mereka tidak
mencakar, mengejek, atau informasi melakukan apa-apa untuk
menghentikan aksi perundungan
menendang, membentak, pribadi melalui
menjewer, dll melecehkan, dll jaringan, dll
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 43
2. Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
Kita sedang berada dalam situasi Darurat Kekerasan Seksual di lingkungan perguruan tinggi

40% dari 304 mahasiswi di salah satu perguruan Berdasarkan 174 testimoni dari 79 kampus di 29 kota: (Tirto.id, 2019)
tinggi negeri pernah mengalami kekerasan seksual ● Kekerasan terjadi di lingkungan kampus, tempat magang, rumah
(Ardi & Muis, dosen, daring, dan luar kampus
2014) ● 172 mahasiswa, 1 dosen, dan 1 staf menjadi korban
● 89% korban adalah perempuan, 4% laki-laki, dan 8% tidak mau
Kekerasan seksual terjadi di semua jenjang menyebutkan
pendidikan, 27% dari aduan yang diterima
Komnas Perempuan terjadi di universitas
(2015 - 2020) 77% dosen menyatakan “kekerasan seksual pernah terjadi di kampus“ dan
63% dari mereka tidak melaporkan kasus yang diketahuinya kepada
pihak kampus (Survei Ditjen Diktiristek,
92% dari 162 responden mengalami Kekerasan 2020)
Berbasis Gender Online atau KBGO
(Penelitian BEM FISIP Univ. Mulawarman, 2021)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 48


Dampak Kekerasan Seksual

menghambat kehilangan kesempatan Berpotensi menyebabkan mendeskreditkan


pencapaian prestasi melaksanakan pendidikan korban drop-out posisi lembaga
akademik dengan aman dan optimal pendidikan

Terhambatnya pembangunan sumber daya manusia berkualitas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Inspirasi
Film pendek : Hujan tak akan turun
selamanya
3. Pencegahan dan Penanganan Intoleransi
“Ragam manusia, ragam bangsa, ragam
bahasa”

● Dunia yang indah ini, dihuni oleh


kurang lebih 7.7 milyar manusia
berbeda.
● Terdapat 5 benua dan kurang lebih 197
negara.
● Ada sekitar 6.500 bahasa baik
bahasa
etnik maupun nasional yang
digunakan bercakap-cakap penduduk di
dunia.
● Terdapat kurang lebih 4.200 agama dan
kepercayaan yang dipeluk oleh manusia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 49
INFOGRAFIS
0821 3232 3032

12.

Anda mungkin juga menyukai