Anda di halaman 1dari 82

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN


Jl. Kusuma Bangsa No. 7A Lamongan
TIM PENYUSUN
BUKU PANDUAN KOMPETENSI
KEPERAWATAN JIWA II

Penanggung Jawab :

Hj. Supanik, S.Kep., Ns., MM.Kes., M.Kes

Penyusun :

1. Ali Sairozi, SKM., S.Kep.Ns., MM.Kes., M.Kes


2. Endah Sri Wijayanti, SST., M.Kes
3. Hj. Iswatun, S.Kep., Ns, M.Kes
4. Khotibul Umam, S.Kep., Ns., M.Kes
5. H.M. Bakri Priyo DwiAtmadji, M.Kep

Editor :

1. Joko Susanto, S.Kep., Ns., M.Kes


2. Ali Sairozi, SKM., S.Kep.Ns., MM.Kes., M.Kes

1
BIODATA MAHASISWA

Foto

Nama : ..................................................................

NIM : ..................................................................

TTL : ..................................................................

Alamat : ..................................................................

No. Telp./ HP : ..................................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, atas


karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku
Panduan Kompetensi Keperawatan Jiwa II, sebagai bahan acuan atau
pedoman dalam melaksanakan kegiatan kegiatan Praktik Keperawatan
Jiwa II, terutama dalam meningkatkan ketrampilan dan memberikan
asuhan keperawatan jiwa di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Buku ini disusun sebagai pegangan untuk memudahkan
mahasiswa dan pedoman dalam menyusun laporan pencapaian target
dan kompetensi, sesuai dengan ketentuan, prosedur dan standar yang
telah ditetapkan. Selain sebagai pedoman mahasiswa, buku ini juga
sebagai pegangan bagi pembimbing, sehingga ada kesamaan persepsi
antara mahasiswa dan pembimbing, sehingga tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat tercapai.
Kami menyadari buku ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Akhirnya kami berharap semoga
buku ini bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi semua
pembaca pada umumnya. Amin.

Lamongan, Januari 2017

Direktur
Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lamongan

Hj. Supanik, S.Kep. Ns.,MM.Kes., M.Kes


NIP. 19590426 198103 2 001

3
VISI DAN MISI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

A. Visi
Menjadi Institusi Pendidikan Vokasi yang Berkualitas dan Berdaya
Saing di Tingkat Regional Tahun 2020..

B. Misi
Misi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan :
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang kompeten dan
kompetitif
2. Meningkatkan kualitas penelitian keperawatan/ kesehatan yang
berdayaguna dalam pelayanan kesehatan
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan
4. Mengembangkan kemitraan dengan Lembaga Terkait
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana, prasarana
dan kelembagaan

4
A. PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat baik individu maupun kelompok, Institusi pendidikan
tenaga kesehatan mempunyai tantangan yang cukup berat dalam
upaya menciptakan tenaga keperawatan yang profesional dan
terampil dalam memberikan asuhan keperawatan, terlebih lagi
dalam menghadapi era globalisasi, dengan menitik beratkan
pendidikan keperawatan terletak pada penguasaan teknologi
keperawatan, bukan hanya menguasai ilmu semata-mata.
Profesi keperawatan memberikan pelayanan yang mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia yang terdiri : bio, psiko mental
dan sosial secara komprehensif, yang menuntut anggota profesi
untuk memahami aspek kehidupan agar pelayanan yang diberikan
sesuai dengan tuntutan profesi.
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan,
memberikan kesempatan kepada mahasiswa semester V untuk
melaksanakan praktik pelayanan keperawatan pada klien ke suatu
tatanan nyata, yaitu lahan praktik di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, guna meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam mata kuliah Keperawatan Jiwa. Selama praktik,
mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan jiwa dan
melakukan analisis dan sintesis pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan yang diperlukan, baik dari segi fisik maupun
mentalnya, dengan penekanan pada aspek ketrampilan
peningkatan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi klien
dengan gangguan jiwa.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik keperawatan jiwa selama 12 hari,
diharapkan mahasiswa dapat memahami macam-macam kasus
Keperawatan Jiwa, baik di masyarakat maupun di unit
pelayanan Keperawatan Jiwa.

5
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Praktik di ruang Keperawatan Jiwa
selama 12 hari, mahasiswa diharapkan mampu:
a. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada klien anak,
remaja, dewasa dan usia lanjut dengan kasus gangguan
penyesuaian dan adaptasi psikososial, perilaku kekerasan,
halusinasi dengar, gangguan orientasi realita, harga diri
rendah, penyalahgunaan obat, kegawatdaruratan psikiatri
disertai LP dan SP.
b. Menentukan diagnosa keperawatan klien pada anak,
remaja, dewasa dan lanjut usia dengan kasus gangguan
penyesuaian dan adaptasi psikososial, perilaku kekerasan,
halusinasi dengar, gangguan orientasi realita, harga diri
rendah, penyalahgunaan obat, kegawatdaruratan psikiatri.
c. Membuat perencanaan keperawatan pada klien anak,
remaja, dewasa dan usia lanjut dengan gangguan
penyesuaian dan adaptasi psikososial, perilaku kekerasan,
halusinasi dengar, gangguan orientasi realita, harga diri
rendah, penyalahgunaan obat, kegawatdaduratan psikiatri
dan terapi modalitas meliputi psikofarmaka, pre dan post
ECT (Elektro Convulsi Terapi), terapi aktivitas kelompok,
psikoterapi, terapi okupasi dan rehabilitasi.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
tindakan keperawatan yang telah disusun.
e. Melaksanakan evaluasi keperawatan dan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan.

C. SASARAN DAN PEMBIMBING PRAKTIK


1. Sasaran Praktik
Peserta praktik adalah mahasiswa semester V
Akademi Keperawatan Kabupaten Lamongan tahun akademi
2016-2017 sebanyak 130 mahasiswa (Secara rinci daftar nama
mahasiswa terlampir).

6
2. Pembimbing Praktik
Pembimbing Praktik terdiri dari pembimbing
ruangan/ CI masing-masing ruang dan pembimbing
Akademik dari Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Lamongan, sebagai berikut :
a. Ali Sairozi, SKM., S.Kep.Ns., MM. Kes., M.Kes
b. Endah Sri Wijayanti, SST, M. Kes
c. Hj. Iswatun, S. Kep., Ns., M.Kes
d. Khotibul Umam, S. Kep., Ns., M.Kes
e. H. M. Bakri Priyo Dwiatmadji, M. Kep.

D. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIK


Kegiatan Praktik, dibagi menjadi 2 gelombang, yang akan
dilaksanakan pada tanggal 2 – 14 Januari 2017
Kegiatan Praktik dilaksanakan di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, di ruang perawatan, sebagai berikut :
1. Ruang Dewasa Pria
2. Rawat jalan (klinik kesehatan jiwa)
3. IGD atau kegawat daruratan psikiatri
4. Unit DUL (dewasa usia lanjut)
5. IPCU atau intensive psichiatri unit (askep krisis)
6. Psikogeriatri (askeppsikogeriatri)
7. Unit anakremaja (askep anak remaja)
8. Unit mental organik (askep mental organik).

E. KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


1. Setiap mahasiswa melakukan Praktik selama 2 minggu, terbagi
dalam beberapa kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari 5-6
mahasiswa, yang ditempatkan ruang perawatan, sebagai berikut:
Ruang Dewasa Pria, Ruang Dewasa Wanita, Ruang Geriatri,
Ruang Remaja, IRD, Poliklinik dan Unit Rehabilitasi
2. Setiap mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk memberikan
asuhan keperawatan pada klien yang ada di ruangan tersebut,
yaitu klien anak, remaja, dewasa dan usia lanjut dengan kasus

7
gangguan penyesuaian dan adaptasi psikososial, perilaku
kekerasan, halusinasi dengar, gangguan orientasi realita, harga
diri rendah, penyalahgunaan obat, dan kegawatdaruratan
psikiatri.
3. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengambil klien kelolaan
yang berhubungan dengan masalah: klien anak, remaja, dewasa
dan usia lanjut dengan kasus gangguan penyesuaian dan
adaptasi psikososial, perilaku kekerasan, halusinasi dengar,
gangguan orientasi realita, harga diri rendah, penyalahgunaan
obat, dan kegawatdaruratan psikiatri.
4. Selama Praktik pertama mahasiswa diwajibkan untuk
melaksanakan prosedur keperawatan jiwa yang berkaitan
dengan masalah: klien anak, remaja, dewasa dan usia lanjut
dengan kasus gangguan penyesuaian dan adaptasi psikososial,
perilaku kekerasan, halusinasi dengar, gangguan orientasi
realita, harga diri rendah, penyalahgunaan obat, dan
kegawatdaruratan psikiatri.
5. Penyusunan laporan, dalam bentuk asuhan keperawatan
diserahkan kepada penanggung jawab selambat-lambatnya hari
terakhir Praktik.

F. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Penyerahan mahasiswa ke lahan Praktik
2. Menjelaskan tanggung jawab dan kewajiban mahasiswa selama
Praktik
3. Sebelum melaksanakan kegiatan, mahasiswa di wajibkan
konsultasi kepada pembimbing
4. Setelah melakukan kegiatan, mahasiswa wajib membuat
laporan kegiatan
5. Setiap melakukan kegiatan hendaknya didampingi oleh
pembimbing
6. Seminar kasus merupakan tanggung jawab setiap mahasiswa
dan wajib melakukan konsultasi kepada pembimbing

8
G. METODE BIMBINGAN
Metode yang digunakan selama pelaksanaan kegiatan
Praktik Keperawatan Jiwa, adalah:
1. Konferensi
2. Responsi
3. Diskusi
4. Supervisi
5. Seminar kasus

H. METODE PENILAIAN
Penilaian dalam Praktik keperawatan jiwa dengan
memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1. Kehadiran 100%.
2. Keaktifan mahasiswa selama kegiatan Praktik keperawatan.
3. Responsi, supervisi dan diskusi.
4. Penilaian penerapan tindakan keperawatan untuk setiap kasus
yang diambil berikut penampilan dan sikap dalam
memberikan tindakan keperawatan
5. Prosedur-prosedur keperawatan yang telah dicapai selama
Praktik klinik
6. Laporan kegiatan sehari-hari dan laporan tindakan prosedur
keperawatan
7. Penilaian selama Praktik yang dilakukan oleh pembimbing dari
lahan Praktik yang ditunjuk

I. BIAYA
Biaya Praktik klinik keperawatan jiwa bersumber dari
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun
Anggaran 2016-2017.

9
J. EVALUASI
Evaluasi Praktik klinik keperawatan jiwa dilaksanakan
melalui :
1. Penilaian penerapan proses keperawatan untuk setiap kasus
yang diambil berikut penampilan dan sikap dalam
memberikan asuhan keperawatan (40%)
2. Prosedur keperawatan yang telah dicapai selama Praktik klinik
keperawatan (20%)
3. Laporan dokumentasi penerapan proses keperawatan (20%)
4. Penilaian selama Praktik yang dilakukan oleh pembimbing
Akademi Keperawatan Kabupaten Lamongan dan
Pembimbing/ CI RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
(20%).

K. PENUTUP
Demikian, buku ini kami susun, sebagai bahan acuan
pelaksanaan Praktik klinik keperawatan jiwa bagi mahasiswa
semester V Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Lamongan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Lamongan, Januari 2017


Pudir I
Bidang Akademik,

ENDAH SRI WIJAYANTI, SST., M. Kes


NIP. 19700811 199401 2 001

10
DAFTAR NAMA MAHASISWA PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN JIWA SEMESTER V
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN
LAMONGAN
TAHUN AKADEMIK 2016-2017
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
1 AILY MUFIDAH 430114004 PEREMPUAN
2 AINUN MUDLI’AH 430114005 PEREMPUAN
3 ANA 430114009 PEREMPUAN
4 ANEKSA SARAH MEIASTARI 430114012 PEREMPUAN
5 ANIS NAILATUL FITRIYAH 430114014 PEREMPUAN
6 APRILIYA QURBANDINI 430114015 PEREMPUAN
7 ARI SETIAWAN SAPUTRO 430114016 LAKI-LAKI
8 ASTI FATUL MU'AWANAH 430114017 PEREMPUAN
9 AYU ROHMAWATI 430114018 PEREMPUAN
10 DODIK ANUGRAH SUSBINTORO 430114027 LAKI-LAKI
11 EMI MUFIDAH 430114035 PEREMPUAN
12 ENYK KHURNIAWATI 430114037 PEREMPUAN
13 IDA PURWATI 430114050 PEREMPUAN
14 INCA SEPTIANA 430114053 PEREMPUAN
15 LAILATUL NISFANA 430114059 PEREMPUAN
16 LILY OCTRIADINY 430114061 PEREMPUAN
17 MAWADDATUL ASROFIYAH 430114068 PEREMPUAN
18 MEILINDA LAFIA SAKIM 430114069 PEREMPUAN
19 MUHAMAD ANSHORI 430114076 LAKI-LAKI
20 MUHAMAD NASRUDIN 430114077 LAKI-LAKI
21 MUHAMMAD ABDUL ROKHIM 430114078 LAKI-LAKI
22 MUMTAKHANAH 430114079 PEREMPUAN
23 NUR ELISA RATNAFIFKA 430114089 PEREMPUAN
24 NUR LATIFAH FITRIYANTI 430114091 PEREMPUAN
25 NUR MAULIDIYAH 430114092 PEREMPUAN

11
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
26 NURUL AFIFATUL AMALIYAH 430114093 PEREMPUAN
27 NURUL LAILI 430114095 PEREMPUAN
28 NURUN NISA' QOMARIYAH H. 430114097 PEREMPUAN
29 RIA FEBRIANA 430114101 PEREMPUAN
30 RIA PUTRI KUSUMAWARDANI 430114102 PEREMPUAN
31 RIA RISTIANI OKTAVIAN 430114103 PEREMPUAN
32 RIKHI BAGUS TRIONO 430114104 LAKI-LAKI
33 RIRIN DEWI NURHIDAYATI 430114106 PEREMPUAN
34 SAFIERA PUTRI AULIYAH 430114112 PEREMPUAN
35 SINTYA PRI EKA HARDIYANI 430114114 PEREMPUAN
36 SITI NUR AISAH 430114116 PEREMPUAN
37 SITI ROHMAWATI 430114117 PEREMPUAN
38 ULFA MAISYAROH 430114122 PEREMPUAN
39 UMI HALIMATUS SA'DIYAH 430114123 PEREMPUAN
40 UMMU KHOIROH 430114124 PEREMPUAN
41 UTAMI MUSTIKASUCI 430114125 PEREMPUAN
42 VICKY ROSDIANA LAELI 430114126 PEREMPUAN
VIORINA HARLEY APRILIA
43 430114127 PEREMPUAN
RIZKY
WINDAWATI SYAFA'ATUL
44 430114132 PEREMPUAN
ULLAH
45 ADHINDA AYU LESTARI 430114002 PEREMPUAN
46 AHMAD ISOMUDIN 430114003 LAKI-LAKI
47 AJENG DWI RAHAYU PUTRI 430114007 PEREMPUAN
ANANDA NUR YANIS ASIRIL
48 430114010 PEREMPUAN
HIDAYAH
49 AYUNI TYAS PURNAMASARI 430114019 PEREMPUAN
50 DANY EKO SUSANTO 430114022 LAKI-LAKI
51 DESSY WULANDARI 430114024 PEREMPUAN
52 DINAR FATMAWATI 430114026 PEREMPUAN

12
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
53 DWI RIZA OKTAVIA 430114029 PEREMPUAN
54 EKA MALA MARYANTI 430114031 PEREMPUAN
55 ELLA ENJELIA PRASTIKA 430114032 PEREMPUAN
56 ELLYAH PUSPITASARI 430114033 PEREMPUAN
57 EVI AYU NINGSIH 430114039 PEREMPUAN
58 FAIQOH 430114041 PEREMPUAN
59 HINDAYATUS SHOKHIFAH 430114049 PEREMPUAN
60 INDAH LISTIAWATI 430114054 PEREMPUAN
61 INDAH SILVIA HIDAYATI 430114055 PEREMPUAN
62 INGGRID NADYA FIRANANTA 430114056 PEREMPUAN
63 ISNANDAR MA’RUF 430114057 LAKI-LAKI
64 KHALIMATUS SYADIYAH 430114058 PEREMPUAN
65 LULUK KISMAWATI DEWI 430114063 PEREMPUAN
66 MERY RHOSITA 430114070 PEREMPUAN
67 MIA DWI WAHYU ANGGRAENNY 430114071 PEREMPUAN
68 MILA WAHYUNINGSIH 430114072 PEREMPUAN
69 MOH. CHESAR FEBRIANTO 430114073 LAKI-LAKI
70 MUSTOFA 430114080 LAKI-LAKI
71 NIA ASTINI 430114082 PEREMPUAN
72 NOVIANTIKA WAKHIDATUL M. 430114086 PEREMPUAN
73 NUR ABIDAH HUSNA 430114087 PEREMPUAN
74 NURJANNA SELA APRILIA 430114090 PEREMPUAN
75 NURULITA ULFIA 430114096 PEREMPUAN
76 RESA AMARULLY UTAMI 430114099 PEREMPUAN
77 ROSSYDATUL MAGHFIROH 430114109 PEREMPUAN
78 SHANTY LESTARI 430114113 PEREMPUAN
79 SISCHA NUR AIDAH 430114115 PEREMPUAN
SYAYIDAH AMINATUZ
80 430114121 PEREMPUAN
ZUHRIYAH

13
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
81 VIVA RONICA PUSPITA H 430114128 PEREMPUAN
82 WAHYU NUR AINI 430114130 PEREMPUAN
83 WASIATUL ISTI FAROH 430114131 PEREMPUAN
84 WINDY ANDRIANI TUTU ARIMA 430114143 PEREMPUAN
85 ZUMROTUL BADRIYAH 430114139 PEREMPUAN
86 ACHMAD FANANI APRILIANTO 430114001 LAKI-LAKI
87 AINUR RUSMITA 430114006 PEREMPUAN
88 AMELIA NURCAHYANI 430114008 PEREMPUAN
89 ANDRA RAHMAWATI 430114011 PEREMPUAN
90 ANGGA ADI SETIAWAN 430114013 LAKI-LAKI
91 CHAMIDATUL UMMAH 430114020 PEREMPUAN
92 DENISE ANITA FIRDHA SAPUTRI 430114023 PEREMPUAN
93 DEVI ADILAH KURNIA SARI 430114025 PEREMPUAN
94 DWI QONIATUL ISLAMIYAH 430114028 PEREMPUAN
95 ELSA ARMITANIA PUTRI UTAMI 430114043 PEREMPUAN
ENGGAR DWI
96 430114036 PEREMPUAN
WAHYUNINGTYAS
97 FAIDATUR ROSYIDAH 430114040 PEREMPUAN
98 FAIZATUL LAILIYAH 430114042 PEREMPUAN
99 FEBRILIA NOVITASARI 430114043 PEREMPUAN
100 HAPPY DWI KURNIAWAN 430114046 LAKI-LAKI
101 HASWATUL ILMI 430114047 PEREMPUAN
102 HAZIZATUL FITRYANA DWI 430114048 PEREMPUAN
103 IDA ROFIATUL ADAWIYAH 430114051 PEREMPUAN
104 IMRO'ATUS AULIA SHOLIKAH 430114052 PEREMPUAN
105 LELY DWI RAHAYU 430114060 PEREMPUAN
106 LINDA LAYLATI 430114062 PEREMPUAN
107 LULUK RIZQI KHUSNIAH 430114064 PEREMPUAN
108 M. ISLAKHUL HIDAYAT 430114065 LAKI-LAKI

14
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
109 M. KHOIRUR ROZAQ 430114066 LAKI-LAKI
110 MARKHATUS SHOLIHAH 430114067 PEREMPUAN
111 MOHAMMAD FAJAR ZULIANTO 430114074 LAKI-LAKI
112 NADHOFAH THALIA NAJAH 430114081 PEREMPUAN
113 NISWATUN NIKMAH 430114083 PEREMPUAN
114 NIZRA WIJAYANTI 430114085 PEREMPUAN
115 NUR AHMAD FATIKH 430114088 LAKI-LAKI
116 NURUL AINI ALIFAH 430114094 PEREMPUAN
117 PINKY MAULIDIA RAHMA 430114098 PEREMPUAN
118 RESTU SINGGIH WIJAYA 430114100 LAKI-LAKI
119 RINGGA ISWARA 430114105 PEREMPUAN
120 RISKA TRI WULANSARI 430114108 PEREMPUAN
121 RUS ENDAH SULISTYOWATI 430114110 PEREMPUAN
122 RYAN VIKI DUWI PERTIWI 430114111 PEREMPUAN
123 SUYATIN 430114119 PEREMPUAN
SYARIFUDIN BAGUS
124 430114120 LAKI-LAKI
KURNIAWAN
125 WAHYU EKO SETIYAJI 430114129 LAKI-LAKI
126 WINDY VERONICA 430114133 PEREMPUAN
127 WIWID WIDIA NINGSIH 430114135 PEREMPUAN
128 YUNI NUR ROHMAWATI 430114136 PEREMPUAN
129 ZAHROTUL KHOIRIYAH 430114137 PEREMPUAN
130 ZIAR ROSA KURNIAWATI 430114138 PEREMPUAN
Lamongan, Januari 2017
Pudir I
Bidang Akademik,

ENDAH SRI WIJAYANTI, SST., M. Kes


NIP. 19700811 199401 2 001

15
PETUNJUK PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

A. SHIFT
1. Shift dinas diatur oleh Kepala ruang tempat praktik
2. Mahasiswa harus mengisi buku absensi di bangsal rawat inap
(datang dan pulang)
3. Shift dibagi menjadi 3 (tiga) : Pagi (07.00-13.30), Sore (13.30-
20.30), dan Malam (20.30-07.00)
4. Jadwal dinas di ruangan disesuaikan dengan program praktik
klinik mahasiswa
5. Rincian jadwal program praktik klinik mahasiswa, sebagai
berikut :
a. Praktik di bangsal rawat inap
b. Praktik hari pertama dimulai setelah acara serah terima dan
orientasi ruangan
c. Praktik di PKJ (Poliklinik Kesehatan Jiwa) : jam 08.00-
16.00, sebelumnya jam 07.00-08.00 harus ke bangsal rawat
inap tempat praktik
d. Praktik di IGD jam 13.00-20.30, sebelumnya jam 07.00-
09.00 harus ke bangsal rawat inap tempat praktik
e. Praktik di ECT jam 08.00-10.00, sebelum dan sesudahnya
kembali lagi praktik di bangsal rawat inap dan jam 15.00-
18.00 mahasiswa kembali praktik di bangsal rawat inap
f. Praktik di Instalasi Rehabilitasi (Rehabilitasi Mental) jam
08.00-13.00, sebelum dan sesudahnya kembali lagi praktik
di bangsal rawat inap dan jam 15.00-18.00 mahasiswa
kembali praktik di bangsal rawat inap
g. Seminar/ Presentasi, jam 09.00-12.00, sebelum dan
sesudahnya kembali lagi praktik di bangsal rawat inap dan
jam 15.00-18.00 mahasiswa kembali praktik di bangsal rawat
inap

16
B. SEMINAR MAHASISWA
1. Dilaksanakan di bangsal rawat inap
2. Seminar dilaksanakan pada minggu terakhir
3. Seminar dilakukan oleh setiap kelompok secara bergantian
4. Setiap seminar jumlah kelompok : 4-6 kelompok
5. Makalah untuk seminar dengan mengambil 1 kasus baru yang
akan dilakukan pengkajian sampai dengan evaluasi bersama-
sama anggota kelompok
6. Pembimbing klinik yang ditunjuk sebagai penanggung jawab
presentasi wajib hadir dalam seminar
7. Media seminar : LCD yang sudah ditanam pada tempatnya
8. Materi seminar diketik dengan menggunakan kertas folio,
batas kanan 3 cm, batas atas 2 cm, batas kiri 2 cm, dan batas
bawah 2 cm
9. Pada saat seminar melibatkan perawat ruangan
10. Pembimbing memberikan pengarahan, masukan dan koreksi
kepada mahasiswa
11. Pengesahan makalah dilakukan oleh pembimbing klinik dan
Kepala Ruangan
12. Materi seminar adalah asuhan keperawatan paripurna

17
KETENTUAN DAN TATA TERTIB MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

A. KETENTUAN SERAGAM PRAKTIK


Mahasiswa harus menggunakan seragam praktik sesuai dengan
ketentuan institusi pendidikan :
1. Baju praktik
2. Sepatu putih/ hitam (bukan sepatu olah raga dan tidak
berhak tinggi, tidak boleh lebih dari 3 cm dan berbunyi)
3. Kaos kaki
4. Identitas nama/ lencana
5. Atribut sesuai dengan ketentuan institusi pendidikan
6. Mahasiswa yang menggunakan jilbab harus sesuai dengan
ketentuan institusi pendidikan
7. Bagi mahasiswa yang tidak memakai jilbab, sebagai gantinya
memakai cap

B. KETENTUAN PRESENSI
1. Prosentase kehadiran mahasiswa adalah 100%
2. Ketentuan Presensi :
a. Sakit
Harus ada surat keterangan dokter, selanjutnya mahasiswa
harus mengganti dinas sebanyak hari yang ditinggalkan
b. Ijin
Surat ijin harus ada surat pengantar dari institusi
pendidikan dan mengetahui Diklit RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, selanjutnya mahasiswa harus
mengganti dinas sebanyak hari yang ditinggalkan
c. Tanpa Keterangan
Tidak masuk tanpa keterangan, mahasiswa harus
membuat surat pernyataan dengan diketahui institusi

18
pendidikan dan Dklit RSJ, selanjutnya mahasiswa harus
mengganti dinas sebanyak 2 kali hari yang ditinggalkan
d. Meninggalkan tempat praktik harus seijin Kepala Ruang

C. KATEGORI PELANGGARAN
1. Ringan
a. Menggunakan perhiasan diluar ketentuan (berlebihan)
b. Berambut panjang (putra)
c. Tidak mengenakan seragam sesuai ketentuan
2. Sedang
a. Terlambat masuk dinas lebih dari 3 kali
b. Tidak mengikuti kegiatan praktik tanpa keterangan
c. Memalsukan tanda tangan presensi mahasiswa
d. Meninggalkan tempat praktik tanpa ijij dari Kepala
Ruangan
e. Berperilaku tidak sopan terhadap klien, keluaraga klien
dan tenaga kesehatan lainnya
f. Merokok baik di dalam maupun di luar bangsal
g. Melakukan kegiatan diluar kegiatan praktik
3. Berat
a. Memalsukan tanda tangan pembimbing
b. Tidak mengikuti kegaiatn praktik sebanyak 3 kali tanpa
keterangan
c. Dua kali melakukan pelanggaran sedang
d. Melakukan tindakan yang membahayakan klien
e. Mengabaikan teguran pembimbing
f. Melakukan tindakan yang merugikan klien, institusi
pendidikan/ rumah sakit
g. Memfoto/ merekam klien
h. Meminjamkan barang pribadi (HP, uang, dll) bukan untuk
kepentingan praktik

19
D. SANKSI PELANGGARAN
1. Ringan-Sedang
a. Mahasiswa yang bersangkutan membuat surat pernyataan
rangkap 3 (tiga), ditujukan kepada Ka.Sub.Bag Diklit
Keperawatan, Pimpinan institusi pendidikan yang
bersangkutan
b. Ka.Sub.Bag Diklit Keperawatan RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang membuat laporan untuk
disampaikan kepada Pimpinan institusi pendidikan dan
Direktur Utama RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
2. Berat
a. Mahasiswa yang bersangkutan membuat surat pernyataan
rangkap 3 (tiga), ditujukan kepada Ketua Bakordik,
Pimpinan institusi pendidikan dan yang bersangkutan
b. Ketua Bakordik akan menghadirkan Pimpinan institusi
pendidikan dan mengembalikan mahasiswa kepada
institusi pendidikan tersebut
c. Ketua Bakordik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang membuat laporan untuk disampaikan kepada
Pimpinan institusi pendidikan dan Direktur Utama RSJ
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Catatan :
Pelanggaran lain yang belum tercantum di atas diputuskan bersama
antara institusi pendidikan dengan pihak RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang

20
TATA TERTIB ASRAMA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

A. TATA TERTIB UMUM


1. Setiap penghuni asrama wajib mematuhi tata tertib/ peraturan
yang berlaku
2. Setiap penghuni asrama harus menepati tempat tidur yang
telah ditetapkan
3. Dilarang memindahkan/ menukarkan barang-barang
inventaris asrama dari satu tempat ke tempat lain
4. Sebelum meninggalkan kamar :
a. Tempat tidur harus dalam keadaan rapi
b. Almari pakaian terkunci
c. Lampu kamar dipadamkan
d. Kunci kamar diserahkan ibu asrama
5. Selalu berpakaian rapi dan sopan
6. Dilarang merokok, membawa dan minum minuman keras
7. Harus menjaga kebersihan
8. Dilarang corat-coret di lingkungan asrama
9. Tidak boleh membawa barang-barang berharga (perhiasan)
10. Boleh membawa kendaraan bermotor, kehilangan bukan
menjadi tanggung jawab asaram/ rumah sakit
11. Jemuran pakaian, sepatu dan barang-barang lain tidak berada
diluar (malam hari)
12. Penangung jawab asrama tidak bertanggung jawab terhadap
hilangnya barang milik penghuni asrama
13. Setiap rombongan mahasiswa praktik, harus ada ketua
14. Apabila penghuni asrama merusakkan barang-barang
inventaris, maka yang bersangkutan wajib mengganti barang
tersebut

21
B. TATA TERTIB KHUSUS
1. Tata tertib Makan
a. Setiap penghuni asrama makan ditempat yang telah
disediakan (kecuali sakit)
b. Menu makanan disediakan secara umum kecuali sakit atau
alergi (Ketua rombongan melaporkan ke bagian gizi)
c. Waktu makan diatur sebagai berikut :
1) Makan pagi : jam 06.00-07.00 WIB
2) Makan siang : jam 13.00-14.00 WIB
3) Makan malam : jam 18.00-19.00 WIB
d. Diluar jam makan tersebut di atas, bukan menjadi tanggung
jawab petugas gizi kecuali sepengetahuan petugas gizi
e. Memakai pakaian rapi dan sopan saat makan di Instalasi gizi

2. Tata Tertib Menerima Tamu


a. Setiap tamu harus mengisi buku tamu yang telah disediakan
b. Tempat terima tamu, harus diruang tamu
c. Tamu tidak diperkenankan bermalam
d. Pada saat menerima tamu harus berpakaian sopan
e. Apabila mendapat kunjungan orang tua diluar jam
kunjungan, mahasiswa yang bersangkutan diperkenankan
minta ijin kepada pengawas asrama
f. Mahasiswa dilarang menerima tamu pada saat jam praktik
g. Waktu menerima tamu, diatur sebagai berikut :
2) Hari Sabtu : jam 16.00-20.00 WIB
3) Hari Minggu/ Hari Besar : jam 09.00-18.00 WIB

3. Tata Tertib Ijin Keluar


a. Setiap mahasiswa yang ijin keluar harus mengisi buku ijin
keluar yang telah disediakan
b. Setiap mahasiswa yang ijin keluar harus melapor pengawas
asrama pada saat berangkat dan kembali ke asrama

22
c. Waktu jam keluar, diatur sebagai berikut :
a. Hari Sabtu : jam 16.00-20.00 WIB
b. Hari Minggu/ Hari Besar : jam 09.00-18.00 WIB
c. Diluar jam tersebut di atas dengan catatan telah
mendapatkan ijin dari pengawas asrama
d. Sanksi pelanggaran tata tertib asrama :
1) Mahasiswa yang bersangkutan membuat surat pernyataan
rangkap 3 (tiga), ditujukan kepada Ketua Bakordik,
Pimpinan institusi pendidikan dan yang bersangkutan
2) Apabila pelanggran berat, maka Ka.Sub.Bag Diklit
Keperawatan akan menghadirkan Pimpinan institusi
pendidikan dan mengembalikan mahasiswa kepada
institusi pendidikan tersebut
3) Penangung jawab asrama membuat berita acara sebagai
bahan laporan
4) Ketua Bakordik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang membuat laporan untuk disampaikan kepada
Pimpinan institusi pendidikan dan Direktur Utama RSJ
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

23
BEBAN TUGAS DAN KOMPETENSI MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

A. KOMPETENSI
1. Melaksanakan asuhan keperawatan dan dokumentasi melalui
pendekatan proses keperawatan pada 5 diagnosa keperawatan
yang sering terjadi :
a. Perilaku kekerasan
b. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
c. Isolasi sosial
d. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
e. Defisit perawatan diri
2. Melaksanakan asuhan keperawatan dan dokumentasi melalui
pendekatan proses keperawatan pada unit :
a. Rawat Jalan (Poliklinik Kesehatan Jiwa)
b. IGD/ Kegawatdaruratan psikitari
c. DUL (Dewasa Usia Lanjut)
d. Napza (Askep Napza)
e. IPCU/ Intensive Psikiatri Care Unit (Askep Kritis)
f. Psikogeriatri (Askep Psikogeriatri)
g. Unit Anak Remaja (Askep Mental Organik)
h. Unit Mental Organik (Askep Mental Organik)
3. Mampu menerapkan komunikasi terapeutik
4. Mampu merencanakan dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada klien dan keluarga dengan menggunakan 3 askep
psikososial :
a. Askep ketidakberdayaan
b. Askep ansietas
c. Askep keputusasaan
5. Mendokumentasikan kegaiatan pada unit :
a. ECT (Elektro Convulsi Terapi)
b. Unit Rehabilitasi Mental

24
6. Mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan terapi
modalitas
7. Mampu bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya

B. BEBAN TUGAS
1. Mengelola 1 (satu) klien untuk asuhan keperawatan paripurna
(Pengkajian s/d Evaluasi) + LP dan SP
2. Membuat resume keperawatan bila klien kelolaan pindah
ruang/ pulang
3. Membuat resume ruangan untuk memenuhi target 5 diagnosa
4. Menyiapkan 5 LP dan 1 SP untuk pertemuan pertama sebelum
interaksi dengan klien
5. Membuat resume keperawatan di unit rawat jalan/ IGD
6. Mendokumentasikan kegiatan di unit ECT dan rehabilitasi
7. Membuat strategi pelaksanaan tindakan keperawatan setiap kali
interaksi dengan klien
8. Responsi askep kasus kelolaan
9. Tugas Kelompok :
a. Penyusunan proposal pelaksanaan kegiatan TAK
b. Melaksanakan kegiatan TAK, satu kelompok cukup satu kali
TAK, dan apabila ada anggota kelompok yang ingin
melaksanakan TAK harus ijin terlebih dahulu ke CI
c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan TAK
d. Seminar kasus kelolaan (seminar askep)

25
JADWAL KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

No Kegiatan Waktu
1. Membuat Laporan Pendahuluan (LP) Sebelum praktik
minimal 7 kasus yang sering terjadi di RSJ
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan (SP) sesuai dengan LP
(Pertemuan I)
2. Responsi Laporan Pendahuluan (LP) dan Hari I
Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan (SP)
3. Melaksanakan pre dan post conference Setiap hari
4. Membuat Strategi Pelaksanaan Tindakan Setiap hari
Keperawatan (setiap kali interaksi dengan
klien) dan aplikasinya (melaksanakan
askep)
5. Pemenuhan ADL klien Setiap hari
6. Membuat resume ruangan, jumlah klien Setiap hari
dibagi habis jumlah mahasiswa (untuk
mahasiswa S1)
7. Membuat proposal pelaksanaan TAK Minggu I
8. Melaksanakan kegaiatan TAK Minggu I dan II
9. Melaksanakan penyuluhan dilengkapi SAP Saat praktik di
(untuk mahasiswa program pendidikan Klinik Kesehatan
Profesi Ners) Jiwa dan IGD
10. Membuat resume Klinik Kesehatan Jiwa Saat praktik di
dan IGD (untuk mahasiswa program Klinik Kesehatan
pendidikan Profesi Ners, D-III, dan D-IV Jiwa dan IGD
Keperawatan)
11. Presentasi kasus Minggu Terakhir
12. Responsi askep kelolaan Minggu Terakhir

26
FORMAT
LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS (MASALAH UTAMA) :

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Pengertian

2. Rentang Respon

3. Penyebab

4. Tanda dan Gejala

5. Akibat

III. A. POHON MASALAH

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG


PERLU DIKAJI

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

V. RENCANA KEPERAWATAN
TUM :
TUK :
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

27
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi/ pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
……………………………………………………………..
2. Diagnosa Keperawatan
……………………………………………………………..
3. Tujuan Khusus (TUK)
……………………………………………………………..
4. Tindakan Keperawatan
……………………………………………………………..

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN


TINDAKAN KEPERAWATAN
1. FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
…………………………………………………………
b. Evaluasi/ Validasi
…………………………………………………………
c. Kontrak
1) Topik : …………………………………………
2) Waktu : …………………………………………
3) Tempat : …………………………………………
2. FASE KERJA
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
………………………………………………………..
Evaluasi Obyektif (Perawat)
………………………………………………………..
b. Rencana Tindak Lanjut
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik : …………………………………………
2) Waktu : …………………………………………
3) Tempat : …………………………………………

28
PEDOMAN
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. TOPIK
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
…………………………………………………………….
2. Tujuan Khusus
…………………………………………………………….

C. LANDASAN TEORI
Yaitu : justifikasi TAK dibutuhkan pada kondisi klien yang akan
disertakan

D. KLIEN
1. Karakteristik/ kiteria
2. Proses seleksi

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu : Tanggal, hari, jam, lama tiap langkah kegiatan
2. Tim Terapis : Leader, Co Leader, Fasilitator, Observer
3. Metoda/ Media :

F. PENGORGANISASIAN
1. Orientasi
 Salam dan perkenalan
 Penjelasan tujuan dan aturan main
2. Kerja
 Langkah-langkah kegiatan
3. Terminasi
 Evaluasi respon subyektif
 Evaluasi respon obyektif
 Tindak lanjut
 Kontrak yang akan datang

29
LAPORAN HASIL PRESENTASI
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

Tempat : Ruang ………………………………………...


Hari, Tanggal dan Jam : ………………………………………………...
Institusi : ………………………………………………...
Materi Seminar : 1). ……………………………………………..
2). ……………………………………………..
3). ……………………………………………..
4). ……………………………………………..

A. PROSES PELAKSANAAN PRESENTASI


1. Proses Tanya jawab antar mahasiswa
 Pertanyaan
………………………………………………………………...
 Jawab
………………………………………………………………...
 Pertanyaan
………………………………………………………………...
 Jawab
………………………………………………………………...
(Dan seterusnya)

2. Masukan, saran dari Pembimbing Institusi dan Pembimbing Klinik


 Pembimbing Klinik
 Bpk/Ibu ……………………..
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
 Bpk/Ibu ……………………..
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
(Dan seterusnya)
 Pembimbing Institusi
 Bpk/Ibu ……………………..
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
 Bpk/Ibu ……………………..
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
(Dan seterusnya)

30
B. PENUTUP
1. Kesimpulan
 ………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
 ………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
 ………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
 ………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
2. Saran
 ………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
 ………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
 ………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
 ………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...

Lawang, ………………… Lawang, …………………


Pembimbing Ruang ……………. Pembimbing Ruang …………….

(…………………………………) (…………………………………)

Koordinator D-III Keperawatan

(…………………………………)

31
INSTRUMEN EVALUASI
LAPORAN PENDAHULUAN

Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Kasus (masalah utama) 5
2. Proses terjadinya suatu masalah 5
3. Kemungkinan data fokus :
 Wawancara
30
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan diagnostik
4. Psikopatologi 20
5. Diagnosa keperawatan yang mungkin
20
muncul
6. Rencana tindakan keperawatan 20
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

INSTRUMEN EVALUASI

32
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. PROSES KEPERAWATAN
 Menuliskan kondisi klien
 Menuliskan diagnosa keperawatan
20
 Menuliskan tujuan dan rencana
tindakan keperawatan untuk diagnosa
yang dipilih
2. STRATEGI KOMUNIKASI
TINDAKAN KEPERAWATAN (FASE
ORIENTASI)
 Salam terapeutik 25
 Evaluasi dan validasi
 Kontrak (topik, waktu dan tempat)
3. FASE KERJA
 Teknik komunikasi
 Sikap terapeutik 30
 Langkah-langkah tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana
4. TERMINASI
 Evaluasi respon klien
 Rencana tindak lanjut 25
 Kontrak yang akan datang (topik,
waktu dan tempat)
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

INSTRUMEN PENILAIAN

33
LAPORAN KASUS HARIAN (RESUME)

Nama Mahasiswa :
NIM :
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Pengkajian : 25
 Ketepatan data
 Ketepatan penentuan diagnosa
keperawatan
2. Perencanaan : 20
 Persiapan alat dan klien
 Kesesuaian rencana keperawatan
dengan diagnosa keperawatan
3. Tindakan Keperawatan : 30
 Kesesuaian tindakan keperawatan
dengan rencana keperawatan
4. Evaluasi : 25
 Evaluasi respon klien
 Rencana tindak lanjut
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

INSTRUMEN EVALUASI
SEMINAR KASUS
34
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Persiapan Seminar : 20
a. Penggunaan media
b. Alokasi waktu
c. Kelengkapan anggota
2. Presentasi : 45
a. Pengulasan materi jelas dan menarik
b. Interaksi dengan audien
c. Penguasaan materi
d. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Makalah : 20
a. Sistematika penulisan
b. Kelengkapan materi
c. Kelengkapan kepustakaan
4. Kerjasama dalam kelompok 15
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

INSTRUMEN PENILAIAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

35
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
A. FASE ORIENTASI
1. Memberi salam 3
2. Melakukan evaluasi/ validasi 4
3. Melakukan kontrak topik 5
4. Melakukan kontrak tempat 2
5. Melakukan kontrak waktu 2
B. FASE KERJA
1. Membina hubungan saling percaya 5
2. Menjelaskan/ mendemonstrasikan sesuai kontrak 10
topik pada fase orientasi
3. Meminta klien untuk bertanya/ redemonstrasi 4
4. Memberikan tanggapan atas pertanyaan klien 4
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi subyektif 3
2. Melakukan evaluasi obyektif 3
3. Memberikan reinforcement 3
4. Memberikan tindak lanjut 3
5. Melakukan kontrak topik yang akan datang 3
6. Melakukan kontrak tempat yang akan datang 2
7. Melakukan kontrak waktu yang akan datang 2
D. TEKNIK KOMUNIKASI
1. Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan 3
baik
2. Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti 4
3. Intonasi jelas 3
4. Menggunakan teknik komunikasi secara benar 7
5. Non verbal perawat terapeutik 5
E. PERILAKU SELAMA BERKOMUNIKASI
1. Menghargai klien 5
2. Empati 5
3. Tanggap atas perilaku komunikasi verbal dan non 5
verbal klien
4. Memperhatikan/ menyiapkan kondisi lingkungan 5
yang baik
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

INSTRUMEN PENILAIAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

36
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
A. FASE ORIENTASI
1. Memberi salam 3
2. Melakukan evaluasi/ validasi 5
3. Melakukan kontrak topic/ tujuan kegiatan 5
4. Melakukan kontrak waktu 4
5. Menjelaskan aturan main 5
B. FASE KERJA
1. Memberikan contoh sesuai dengan jenis TAK 5
yang akan dilakukan
2. Melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan pada 10
fase orientasi
3. Memberikan kesempatan giliran yang sama pada 4
klien
4. Memberikan reinforcement 4
5. Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam 5
kegiatan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi subyektif 4
2. Melakukan evaluasi obyektif 4
3. Memberikan reinforcement 4
4. Memberikan tindak lanjut 4
5. Melakukan kontrak kegiatan TAK untuk 4
pertemuan yang akan datang
D. PERILAKU SELAMA MEMIMPIN TAK
1. Pengaturan waktu berkomunikasi dilakukan 3
dengan baik
2. Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti 4
3. Intonasi jelas, tegas 5
4. Non verbal perawat terapeutik 5
5. Tanggap atas perilaku/ komunikasi verbal dan 5
non verbal klien
6. Memperhatikan/ menyiapkan kondisi lingkungan 4
dengan baik
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

INSTRUMEN PENILAIAN
PENERAPAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

37
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. PENGKAJIAN
 Kelengkapan data
 Data subyektif
20
 Data obyektif
 Data penunjang
 Menggunakan berbagai sumber
2. ANALISA DATA
 Pengelompokan data
15
 Relevansi data dengan masalah
 Interpretasi data
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Spesifik
 Berfokus pada kebutuhan klien 20
 Dapat diatasi dengan tindakan keperawatan
 Rumusan diagnosa PE/ P
3. TINDAKAN KEPERAWATAN
 Tindakan dilaksanakan sesuai SP
 Peran serta klien 30
 Peran serta keluarga
 Tindakan kolaborasi
4. EVALUASI
 Respon klien terhadap tindakan (obyektif dan
subyektif)
15
 Analisa respon klien
 Rencana tindak lanjut sesuai kondisi dan
kebutuhan klien
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

INSTRUMEN PENILAIAN
PERAN SERTA MAHASISWA DALAM PRE CONFERENCE

38
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue 25
untuk diskusi kelompok
2. Mensintesa pengetahuan dan memakainya dalam 25
pemecahan masalah
3. Menerima ide-ide orang lain 15
4. Memperlihatkan perhatian dalam proses kelompok 15
dan kerjasama dalam pencapaian kelompok
5. Memberi ide selama conference 20
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

INSTRUMEN PENILAIAN
PERAN SERTA MAHASISWA DALAM POST CONFERENCE

Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue 25
untuk diskusi kelompok
2. Mensintesa pengetahuan dan memakainya dalam 25
pemecahan masalah
3. Menerima ide-ide orang lain 15
4. Memperlihatkan perhatian dalam proses kelompok 15
dan kerjasama dalam pencapaian kelompok
5. Memberi ide selama conference 20
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

FORMAT EVALUASI
MEMBANTU KLIEN DALAM PERAWATAN DIRI

39
Nama Mahasiswa :
NIM :
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. PERSIAPAN
 Peralatan sesuai kebutuhan (mandi, makan, 10
dll)
2. PELAKSANAAN
 Menjelaskan pada klien manfaat kebersihan
diri
 Mengajarkan kepada klien cara mandi yang
benar
 Mengajarkan kepada klien cara menggosok
gigi yang benar
 Mengajarkan kepada klien cara berpakaian
yang benar, menyisir rambut dan berdandan
sewajarnya 70
 Menjelaskan kepada klien tentang
pentingnya makanan
 Memberikan kesempatan klien untuk
menyiapkan makan
 Menganjurkan klien untuk makan bersama
klien yang lain
 Mengajarkan kepada klien cara makan yang
benar
 Memberi reinforcement positif
3. EVALUASI
 Klien tampil bersih dan rapi 20
 Klien dapat makan dengan baik dan benar
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

FORMAT EVALUASI
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA

40
Nama Mahasiswa :
NIM :

Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. PERSIAPAN 30
 Identifikasi masalah
 Membaca SAP
 Penggunaan metode
 Penggunaan media
2. PELAKSANAAN 50
 Menjelaskan topik dan tujuan
 Menjelaskan materi secara sistematis
dan bahasa yang mudah dimengerti
 Mampu membangkitkan motivasi
peserta
 Tidak kaku
3. EVALUASI 20
 Peserta kooperatif selama penyuluhan
 Pemateri mengajukan pertanyaan
 Peserta memberi umpan balik
TOTAL 100

Pembimbing,

______________

REKAPITULASI HASIL NILAI


PRAKTIK KEPERAWATAN KEPERAWATAN JIWA

41
Institusi Pendidikan :
Ruang :
Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1. 4.
2. 5.
3. 6.

Nilai Mahasiswa
No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai
1 2 3 4 5 6
1. Pre Conference 5
2. Post Conference 5
3. Laporan Pendahuluan 5
4. Strategi Tindakan 5
Keperawatan
5. Presentasi/ Responsi 5
6. Ketrampilan : 10
7. a. Komunikasi Terapeutik
b. TAK 5
c. ADL/ Self Care 5
d. Resume PKJ/ IGD/ 5
Ruangan
8. Penerapan Proses Askep 30
9. Performance 15
TOTAL NILAI
NILAI RATA-RATA
100

Rentang Nilai : Lawang, - - 2014


79-100 : A (Sangat Baik) Pembimbing Asuhan
68-78 : B (Baik) Keperawatan Jiwa
56-67 : C (Cukup)
41-55 : D (Kurang) ____________________
0-40 : E (Gagal)

ACUAN PENILAIAN UJIAN


PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA
AKADEMI KEPERAWATAN
42
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari, Tanggal :
Nama Penguji :
Bobo Nilai
No Aspek Yang Dinilai Keterangan
t 0 -100
PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Ketepatan Data NA = ∑N x 2
2
2. Kelengkapan Data 3
3. Relevansi dan nyata
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa dan sintesa
NB = ∑N x 1
2. Pencerminan PES, PE dan P 1
3
3. Perumusan Diagnosa
Keperawatan
C. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah
2. Tujuan NC = ∑N x 1
1
3. Kriteria Keberhasilan 5
4. Rencana Tindakan
5. Rasional
D. IMPLEMENTASI
1. Prosedur Tindakan
2. Menciptakan lingkungan
terapiutik
3. Pendidikan keperawatan
4. Kolaborasi ND = ∑N x 3
3
5. Interaksi klien 10
6. Perilaku dan penampilan
7. Advokasi
8. Ketepatan pelaksanaan tindakan
9. Menilai respon klien kembali
10. Dokumentasi keperawatan
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Bobot Keterangan
0 -100
E. EVALUASI 1

43
1. Kesesuaian kriteria keberhasilan NE = ∑N x 1
2. Penilaian secara objektif 4
3. Pengamatan perubahan
4. Pengambilan keputusan
F. RESPONSI
1. Pengetahuan gangguan sistem
2. Perencanaan keperawatan
3. Tindakan keperawatan
2 NF = ∑N x 2
- Pendidikan keperawatan (HE)
5
- Mandiri (prosedur tindakan)
- Kolaborasi
4. Studi Obat
5. Proses keperawatan
JUMLAH TOTAL

NILAI AKHIR : NA + NB +NC + ND + NE + NF


10

Penguji,

______________

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN

44
Nama : .............. Tgl Dirawat : ...............
Umur : .............. (tahun) Tgl Pengkajian : ...............
Alamat : .............. Ruang Rawat : ...............
Pendidikan : ..............
Agama : ..............
Status : ..............
Pekerjaan : ..............
Jenis Kelami : ..............
No. RM : ..............

ALASAN MASUK
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG DAN FAKTOR


PRESIPITASI
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami ganguan jiwa dimasa lalu ?
 Ya
 Tidak
Jika Ya, Jelaskan :
………………………………………………………………………
2. Pengobatan sebelumnya ?
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan :
………………………………………………………………………

3. Riwayat Trauma ?
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi Masalah/Diagnosa
Aniaya fisik ........ ........ ........ ........ Keperawatan
 Perubahan
Aniaya sekusal ........ ........ ........ ........ pertumbuhan dan

45
Penolakan ........ ........ ........ ........ perkembangan
 Berduka antisipasi
Kekerasan ........ ........ ........ ........
 Berduka disfungsional
dalam keluarga
 Respon pasca trauma
Tindakan ........ ........ ........ ........  Sindrom trauma
kriminal perkosaan
Jelaskan ........................................................................  Resiko kekerasan
........................................................................  Ketidakefektifan
penatalaksanaan
regiment terapeutik
 Lain-lain, jelaskan…...

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?


………………………………. Masalah/Diagnosa keperawatan
……………………………….  Perubahan pertumbuhan dan
………………………………. perkembangan
……………………………….  Berduka antisipasi
……………………………….  Berduka disfungsional
 Respon pasca trauma
 Sindrom trauma perkosaan
 Lain-lain, jelaskan…………………..
5. Riwayat Penyakit Keluarga ?
Anggota Keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
Masalah/Diagnosa keperawatan
 Tidak
 Koping keluarga tidak efektif :
Kalau ada : ketidakmampuan
Hubungan keluarga : …………………………..  Koping keluarga tidak efektif : kompromi
Gejala : ………………………….. Resiko kekerasan
Riwayat Pengobatan : ………………………….. Lain-lain, jelaskan…………………..

IV. PEMERIKSAAAN FISIK


Tanggal : ………………... Masalah/Diagnosa Keperawatan
1. Kaji keadaan umum klien  Resiko perubahan suhu tubuh
 Defisitt volume cairan
 Kelebihan volume cairan
 Resiko infeksi
 Resiko transmisi infeksi 46
 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
 Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan
tubuh
2. Ukur dan observasi TTV :
Tekanan darah (mmHg),
Nadi (X/menit), Suhu (⁰C),
pernafasan (X/menit)
3. Ukur berat badan (kg), tinggi
badan (cm), kaji berat badan
naik apa turun ?
 Turun
 Naik
4. Tanyakan apakah ada keluhan
fisik ?
5. Lakukan pemeriksaan fisik
lebih lanjut sistim dan
Fungsi organ dan jelaskan
sesuai dengan keluhan yang
ada.
Jelaskan :
………………………………………………………………………

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram Masalah/Diagnosa Keperawatan
Jelaskan masalah yang terkait  Koping keluarga tidak efektif : ketidak
dengan komunikasi, mampuan
pengambilan keputusan dan  Koping keluarga tidak efektif : kompromi
pola asuh  Koping keluarga : potensial untuk
Keterangan Gambar : pertumbuhan
………………………………………………………………………  Lain-lain, jelaskan…………………..
………………………………………………………………………
Jelaskan :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2. Konsep diri
a. Citra tubuh Masalah/Diagnosa
Keperawatan
- Tanyakan presepsi klien terhadap  Pengabaian unilateral
tubuhnya, bagian tubuh yang disukai  Gangguan citra tubuh
dan tidak di sukai.  Gangguan identitas diri
 Harga diri rendah kronis
 Harga diri rendah sitiasional
 Lain-lain, jelaskan……………
b. Identitas diri
- Tanyakan tentang status dan posisi klien
sebelum dirawat.

47
- Kepuasan klien terhadap status dan
posisinya (sekolah, tempat kerja,
kelompok).
- Kepuasan klien sebagai laki-
laki/perempuan.
c. Peran
- Tanyakan tugas/ peran yang diemban
dalam keluarga/ kelompok/
masyarakat.
- Kemampuan klien dalam melaksanakan
tugas.
d. Ideal diri
- Tanyakan harapan terhdap tubu, posisi,
status, tugas/peran.
- Harapan klien terhadap lingkungan
(keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat).
- Harapan klien terhadap penyakitnya.
e. Harga diri
- Tanyakan ubungan klien dengan orang
lain.
- Penilaian/ penghargaan orang lain
terhadap diri dan kehidupanya.
3. Hubungan sosial
Masalah/Diagnosa Keperawatan
- Orang yang berarti/ terdekat  Kerusakan komunikasi
………………………………..  Kerusakan komuinikasi verbal
- Peran serta dalam kegiatan  Kerusakan interaksi sosial
kelompok/masyarakat.  Isolasi sosial
………………………………..  Lain-lain, jelaskan……………
- Hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain.
………………………………..
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan, tanyakan : Masalah/Diagnosa Keperawatan
 Distress spiritual
- Pandangan dan keyakinan  Lain-lain, jelaskan……………
terhadap gangguan jiwa sesuai
dengan norma dan budaya
dan agama yang dianut
- Pandangan masyarakat
setempat tentang gangguan
jiwa

48
b. Kegiatan ibadah, tanyakan :
- Kegiatan ibadah di rumah dan
kelompok
- Pendapat klien / keluarga
tentang kegiatn ibadah

Penjelasan :
Distres spiritual  keadaan dimana individu/kelompok
mengalami/beresiko mengalami gangguan sistem keyakinan/nilai
yang memberikan kekuatan. Harapan dan arti kehidupan seseorang
dengan karakteristik adanya gangguan suatu keyakinan,
mempertahankan makna kehidupan, kamatian, pendiritaan,
keputusan tak melakuakan ritual keagamaan, ragu tentang keyakinan
dan kekosongan spiritual (carpenito, 1998; 384.
Distres spiritual  kerusakan kemampuan dalam mengalami
dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang di hubngan
dengan diri sendir, orang lain, musik literatur, alam atau kekuatan
yang lebih besar dari dirinya (Nanda , 2005-2006 : 211-213)
Berhubungan dengan diri sendiri :
 Mengekpresikan kurang dalam ; harapan, arti dan tujuan hidup,
kedamaian, penerimaan, cinta, memaafkan diri, keberanian.
 Marah
 Rasa bersalah
 Kaping buruk
Berhubungan dengan orang lain :
 Menolak berinteraksi dengan pemimpin agama
 Menolak berinteraksi dengan teman, keluarga
 Mengungkapkan terpisah dari sistim dukungan
 Mengekpresikan tersaing
Berhubungan dengan kekuatan yang melebihi dirinya:
 Tidak mampu beribadah
 Tidak mampu berpartisipasi dalam aktivitas agama
 Mengekpresiakan ditinggalkan atau marah pada tuhan
 Memeinta untuk bertemu pemimpin agama
 Perubahan dalam praktek agama
 Tidak mampu instropeksi
 Mengalami penderitaan, tanpa harapan
Risiko distres spiritual :
Fisik :
 Penyakit fisik prilaku kekerasan/ minm berlebihan, penyakit
kronik
Psikososial:
 Harga diri rendah, depresi, cemas, stress, hubungan buruk,
berpisah dari sistim dukungan, terhalang dalam mengalami cinta,

49
tidak dapat memaafkan, kehilangan, rasial/ konflik kultural,
perubahan ritual agama, perubahan praktek agama,
Perkembangan:
 Perubahan hidup, perubahan perkembangan kehidupan.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan Masalah/Diagnosa
a. Penampilan tidak rapi jika dari ujung keperawatan :
rambut sampai ujung kaki ada yang  Sindroma defisit
tidak rapi. perawatan diri (makan,
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai, misal mandi, berpakaian,
toilleting, intrumentasi)
pakaian dalam dipakai di luar baju.
 Defisit perawatan diri
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya
(makan, mandi,
jika penggunaan pakaian tidak tepat berpakaian, toilleting,
(waktu,tempat, identitas, intrumentasi)
situasi/kondisi).  Lain-lain, jelaskan…….
Jelaskan :
………………………………………………………………

2. Pembicaraan
 Cepat Masalah/Diagnosa
 Keras keperawatan :
 Gagap  Kerusakan komunikasi
 Apatis  Kerusakan komunikasi
 Lambat verbal
 Membisu  Lain-lain, jelaskan…………
 Inkoheren
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain …………
Jelaskan :
………………………………………………………………

3. Aktifitas Motorik/ Psikomotor Masalah/ Diagnosa keperawatan :


Kelambatan :  Risiko cedera
 Hipokinesia, hiporaktifitas  Kerusakan mobilitas fisik
 Katalepsi  Perilaku kekerasan
 Sub stupor katatonik  Defisit aktivitas deversional/ hiburan
 Fleksibilitas serea  Intoleransi aktifitas
Jelaskan :  Resiko kekerasan
…………………………………  Lain-lain, jelaskan……………….

Peningkatan :
 Hiperkinesia, hiperaktifitas  Grimace
 Gagap  Otomatisma

50
 Stereotipi  Negativisme
 Gaduh gelisah katatonik  Reaksi konversi
 Mannarism  Tremor
 Katapleksi  Verbigerasi
 Tik  Berjalan kaku/ rigid
 Ekhopraxia  Kompulsif : sebutkan ……..
 Command automatism
Jelaskan :
…………………………………

Penjelasan :
Intoleransi aktivitas→ ketidak cukupan energi secara fisoligis dalm
pemenuhan aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan, karakteristik :
laporan verbal dan kelemahan.
Kurang aktivitas hiburan → penurun stimulus (ketertarikan atau
penjadwalan) rekreasi atau aktivitas bersantai, karakteristik: hobi
yang biasa tak dilaksanakan di RS, kondisi klien bosan, ingin
melakukan sesuatu seperti membaca dll.
Isyarat tubuh/mannerisme, prilaku motorik/ konasi, ( efek yang
mengenai badan dan jiwa)  lesu, tegang, gelisah, agitasi,tik,
grimasen, tremor, kompulsif, dll.
Gangguan psikomotor dapat berupa kelambatan atau peningkatan
aktifitas.
a. Kelambatan aktifitas
 Hipokinesia/hipoaktifitas  gerakan atau aktifitas yang
berkurang/menurun
 Sub stupor katatonik  reaksi terhadap lingkungan sangat
berkurang, gerakan aktifitas sangat lambat.
 Kata lepsi  memperthankan badan secara kaku dan posisi
tertentu
 Fleksibilitas serea mempertahankan posisi 
mempertahankan posisi badan yang dibuat atau orng lain
atau menirukan posisi orng lain.
b. Peningkatan aktifitas  gerakan dan reaksi motorik terhadap
rangsangan menjadi lebih cepat.
 Hiperkinesia/ hiperaktifitas  gerakan/ aktifitas yang
berlebihan.
 Gaduh gelisah atau katatonik  gerakan motorik yang
meningkat, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi rangsangan
dari luar dan menunjukan kegelisahan.
c. Tik  gerakan kecil involunter/tidak terkontrol, sekejap dan
berkali-kali sekolompok otot atau bagian badan yang relatif kecil

51
d. Grimsen  gerakan otot muka/ mimik yang aneh dan berubah-
ubah, tidak dapat terkontrol klien sendiri dan berulang-ulang.
e. Tremor  jari-jari gemetar ketika klien menjulurkan tangan
f. Stereotipi  gerakan salah satu anggota badan yang berulang-
ulang dan tidak bertujuan
g. Mennerisme/pelagakan  gerakan atau lagak yang stereotipi.
Teatrikal dan di buat-buat seperti pada suatu pertunjukan.
h. Ekhoprxia  meniru gerakan orang lain pada saat dilihatnya
secara langsung.
i. Echolalia  mengulang/meniru gerakan apa yang diucapkan
oleh orang lain secara langsung.
j. Otomatisme  berbuat sesuatu secara otomatis sebagai
pernyataan atau ekspresi simbolik daripada aktifitas yang tidak
disadarinya.
k. Negativisme  menentang nasihat atau permintaan orang lain
untuk beraktifitas atau melakukan aktifitas yang berlawanan.
l. Otomatisme perintah (command automatism)  menuruti
sebuah perintah secara otomatis tanpa memikirka terlebih dahulu
m. Katapleksi  tonus otot menghilang mendadak untuk
beraktifitas dan sejenak, diikuti atau tidak diikuti oleh penurunan
kesadaran yang disebabkan oleh keadaan emosi.
n. Verbigerasi  berkali-kali mengucapkan kata-kata yang sama
atau latah
o. Gagap  berbicara terhenti-henti /tersendat-sendat kerena
adanya spasme otot- otot untuk berbicara spererti terlihat
sangat ragu-ragu sampai expolsif (terucap)
p. Besikap aneh  sengaja mengambil sikap/posisi badan yang
aneh, tidak wajar atau cenderung bizar (berlebihan).
q. Berjalan kaku/rigit  gerakan lambat, kaku, tidak tegap dan
terputus-putus.
r. Kompulsif  kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti
berulang kali mencuci tangan, muka atau mandi karena adanya
dorongan yang mendesaknya agar berbuat sesuatu yang
bertentangan dengan keinginan sehari-hari, kebiasaan atau
norma-norma yang berlaku, macam-macam kompulsif :
1. Dipsomania  kegiatan yang berulang karena ada dorngan
untuk meminum air
2. Egomania → kegiatan berulang/preokupasi karena ada
dorngan p[ada dirinya
3. Erotomania → kegiatan berulang karena ada dorngan dengan
hal sexual.
4. kleptomania→ kegiatan berulang karena ada dorngan untuk
mencuri.

52
5. Megalomaniakegiatan berulang karena ada dorngan untuk
mencari kekuasaan.
6. monomania→ kegiatan berulang karena ada dorngan dengan
satu obyek
7. himfomania→kegiatan berulang karena ada dorongan untuk
bersengama dg wanita.
8. satiriasi→ kegiatan berulang karena ada dorongan untuk
bersengama dengan pria
9. trikhotilomania→ kegiatan berulang karena ada dorongan
untuk mencabut rabutnya
10. ritualistic→kegiatan berulangkarena ada dorongan untuk
bertingkah laku melakukan upacara ritual.
s. Gangguan somatomotorik pada reaksi koversi →
menggambarkan/memperlihatkan/ melakuakan prilaku sebagai
simbul adanya konvlik emosional, berupa :
 Kelumpuhan
 Pergerakan abnormal, seperti termor, TIK, kejang, ataxia
 Atasia-abasia→ tidak dapat duduk, berdiri dan berjalan.

4. Afek dan Emosi Masalah/ Diagnosa keperawatan :


a. Afek  Risiko cedera
 Adekuat  Kerusakan komunikasi
 Tumpul  Kerusakan komunikasi verbal
 Dangkal/datar  Kerusakan interaksi sosial
 Inadekuat  Isolasi sosial
 Labil  Lain-lain, jelaskan……………….
 Ambivalensi
Jelaskan :
…………………………………

b. Emosi Masalah/ Diagnosa keperawatan :


 Merasa kesepian  Risiko cedera
 Apatis  Ansietas : ……(jelaskan : ringan,
 Marah
sedang, berat, panik)
 Ketakutan
 Anhedonia
 Isolasi sosial
 Eforia  Resiko membahayakan diri
 Depresi/sedih  Resiko kekerasan
 Cemas (ringan, sedang,  Resiko penganiayaan diri
berat dan panik)  Resiko mutilasi diri
Jelaskan :  Lain-lain, jelaskan……………….
…………………………………
Penjelasan :

53
Afek→ adalah nada perasaan yang menyenangkan atau tidak
(seperti kebanggan, kekecewaan, kasih sayang) yang menyertai yang
biasanya berlangsung lama serta kurang disertai oleh komponen
fisiologis.
Emosi → manifestasi afek keluar dan disertai oleh banyak
komponen fisiologis biasanya berlangsung relatif tidak lama, misal :
ketakutan, kecemasan, depresi dan kegembiraan, (Maramis, 2005;
107).
Afek emosi :
a. Adekuat : Afek emosi yang sesuai dengan stimulus yang ada
b. Inadekuat : Emosi yang tidak sesuai/ bertentang denag
stimulus yang ada
c. Datar/dangkal : Tidak ada perubahan roman muka pada saat
ada stimulus yang menyenangka atau menyedihkan
d. Tumpul : hanya ada bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.
e. Labil : emosi yang cepat berubah-ubah
f. Anhedonia : ketidak mampuan merasakn kesenangan
g. Kesepian : merasa dirinya ditinggalkan
h. Eforia : Rasa gembira yang berlebihan
i. Ambivalensi : Afek emosi yang berlawanan timbul bersama-
sama terhadap seseorang, obyek atau suatu hal.
j. Apatis : berkurangnya afek emosi terhadap sesuatu atau semua
hal disemeartai rasa terpencil dan tidak perduli
k. Marah : permusuhan yang berifat agresif, tidak realistic,
menghancurkan dirinya, orang lain, lingkungan yang ifatnya
tidak untuk memecahkan suatu masalah, yang dihadapi
l. Depresi/sedih : perasaan susah, tidak berguna gagal, putus asa
m. Cemas : persaan kwatir yang tidak jeela obyeknya.

Khawatir, cemas, anxietas→ ketakutan pada suatu obyek yang belum


jelas atau keadaan tidak enak/tidak aman yang tidak jelas
penyebabnya.
Komponen psikologis : gugup, tegang, rasa tidak aman, lekas
terkejut.
Komponen fisologis: palpitasi, keringat dingin pada telapak tangan,
tensi meninggi, peristaltik usus meningkat.
Jenis cemas
 Kecemasan mengambang/fre floating anxietas→ kecemasan yang
menyerap dan tidak berhubungan dengan pemikiran.
 Agitasi→ kecemasan yang disertai kegelisahan motorik yang
hebat.

54
Panik→ kecemasan hebat dengan kegelisahan, kebingungan dan
hiperaktifitas yang tidak terorganisasi.
 Depresi→ keadaaan psikologis dengan manifestasi perasaan sedih,
susuah, rasa tidak berguna, gagal, kehilangan, rasa berdosa, putus
asa, penyesalan, tidak ada harapan.
Komponen fisiologis: anoreksia , konstipasi, kulit lembab/dingin,
tensi/nadi turun, bergaul, dan nafsu sexual menurun.
 Ketakutan → eek emosi terhadap obyek yang ditakuti sudah jelas.

5. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan Masalah/ Diagnosa Keperawatan
 Tidak kooperatif  Kerusakan komunikasi
 Mudah tersinggung  Kerusakan interaksi sosial
 Isolasi sosial
 Kontak mata kurang
 Resiko membahayakn diri
 Defensive
 Resiko kekerasan
 Curiga  Resiko penganiayaan diri
Jelaskan :  Resiko mutilasi diri
…………………………………  Lain-lain, jelaskan……………….

6. Persepsi-Sensorik
Halusinasi Masalah/ Diagnosa Kperawatan
 Perubahan persepsi sensori : halusinasi
 Pendengaran
……… (pendengaran, pengelihatan,
 Pengelihatan perabaan, pengecapan, penciuman)
 Perabaan  Lain-lain, jelaskan……………….
 Pengecapan
 Penciuman

Ilusi
 Ada
 Tidak Ada

Depersonalisasi
 Ada
 Tidak Ada

Derealisasi
 Ada
 Tidak Ada
Jelaskan :
…………………………………………………………………….

55
Penjelasan :
Perepsi adalah daya mengenal barang, kualitas hubungan, perbedaan
sesuatu melalui proses mengamati, mengetahiu dan mengartikannya
setelah panca indra mendapatkan rangsangan.
Gangguan sensori dan presepsi ;
a. Halusinasi → pencerapan tanpa adanya suatu rangnagan( obyek)
yang jelas dari luar diri klien terhadap panca indra pada saant
klien dalam keadaan sadar atau bangun ( keasan/pengalaman
sensoris yang salah).
Jenis halusinasi:
1. Halusinasi visual/optic/pengelihatan → bisa berbentuk
seperti orang bintang, atau tidak berbentuk seperti sinar, kilat
bisa berwarna dan tidak berwarna.
2. Halusinasi pendengaran/auditif/akustik/uara→ bisa berupa
suara manusia, hewan, mesin, music atau kejadian alam
lainya.
3. Halusinasi penciuman/alfatorik→ bisa mencium sesuatu bau
khusus dimana orang lain tidak
4. Haluinasi pengecapan/gustatorik→ bisa mengecap/
merasakan sesuatu enak atau tidak
5. Halusinasi perabaan/taktil→ bisa merasakan suatu
perabaan,sentuhan, tiupan, disinari atau dipanasi
6. Halusinasi kinestetik/phanthom limb→badanya bergerak
dalam satu ruangan, atau anggota badanya bisa merasakan
sesuatu gerakan seperti pada klien amputasi.
7. Halusinasi viseral→ seperti ada rasa-rasa tertentu yang terjadi
pada organ tubuh
8. Halusinasi histerik→ timbul pada neurosa histerik karena
adanya konflik emosional
9. Halusinasi hipnogoglik→sensori-persepsi yang berkerja salah
tepat sebelum tidur
10. Halusinasi hipnopompik→ sensori-persepsi yang berkerja
salah tepat sebelum tidur
11. Halusinasi perintah→ menyuruh klien untuki melakukan
sesuatu, seperti membunuh dirinya dan mencabut tanaman.
b. Ilusi → pencerapan yang sungguh-sungguh terjadi dengan
adanya suatu rangsangan (obyek) yang jelas/nyata dari luar diri
klien pada panca indra pada saat klien dalam keadaan sadar atau
bangun, karena adanya gangguan pada panca indra maka
interpretasi/penilaianya yang salah terhadap rangsangan/obyek
tersebut, contoh ilusi seperti bunyi angin didengarnya memangil
dirinya, daun jatuh dilihat sebagi penjahat yang menyelinap.

56
c. Derealisasi→ perasaan aneh pada lingkungan, tidak sesuai
dengan kenyataan dan semuanya sebagai mimpi
d. Depersonalisasi →pearasaan yang aneh/asing terhadap dirinya
sendiri, orng lain/ lingkungan dirinya sudah tidak seperti
biasanya, bagian tubuhnya sudah bukan miliknya lagi, atau sudah
diluar dirinya(out of body experince).
e. Agnosia→ kietidak mampuan mengenal atau menagrtikan
penerapan akibat kerusakan otak
f. Ganguan somatosensorik pada reaksi konversi yang
dimanivestasikan secara simbolis dan menggambarkan konflik
emosional, gangguan ini dapat berupa:
1. Anesthesia→hilangnya indra praba pada kulit yang tidak
sesuai dengan anatomi syaraf.
2. Parathesia→ berubahnya indra peraba yang tiak sesuai dengan
kenyataan
3. Ganguan pendengaran atau pengelihatan
4. Perasaan nyeri
5. Makropsia→ obyek terlihat lebih besar daripada yang
sebenarnya
6. Mikropsia→ obyek terlihat lebih kecil dari yang sebenarnya.

7. Proses pikir (Isi, Bentuk, dan Arus)


a. Arus Pikir dan Bentuk Pikir :
 Koheren Masalah/ Diagnosa Keperawatan
 Inkoheren  Perubahan proses pikir : ………..
 Sirkumstansial (jelaskan )
 Neologisme  Lain-lain, jelaskan……………….
 Tangensial
 Logorea
 Kehilangan asosiasi
 Bicara lambat
 Flight of idea
 Bicara cepat
 Irrelevansi
 Main kata-kata
 Blocking
 Perseverasi/ pengulangan pembicaraan
 Afasia
 Asosiasi bunyi
Jelaskan :
………….…………………………….

57
b. Isi Pikir :
Masalah/ Diagnosa Keperawatan
 Obsesif  Perubahan proses pikir : ………..
 Ekstansi (jelaskan )
 Fantasi  Lain-lain, jelaskan……………….
 Alienasi
 Pikiran bunuh diri
 Preokupasi
 Pikiran isolasi social
 Ide yang terkait
 Pikiran rendah diri
 Pesimisme
 Pikiran magis
 Pikiran curiga
 Fobia, sebutkan : ………..
 Waham
- Agama
- Somatic/ hipokondria
- Kebesaran
- Kejar/ curiga
- Nihilistic
 Sisip pikir

 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan :
………….…………………………….

Penjelasan :
Meliputi proses pertimbangan (judgement), pemahaman
(komprehension), ingatan dan penalaran (reasoning), proses pikir
normal mengandung idea, simbol-simbol, asosiasi terarah, bertujuan
yang dibangkitkan oleh masalah.
a. Sirkumstansial →pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai
pada tujuan pembicaraan
b. Bloking → jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di
tengah sebuah kalimat, klien tidak dapat menerangkan kenapa ia
berhenti.
c. Tangensial → pembicaraan berbelit-belit tapi tidak sampai pada
tujuan
d. Pikiran melayang (flaigt of idea)→ perubahan mendadak lagi
cepat dalam pembicaraan, sehingga suatu idea yang belum
muncul sudah disusul oleh idea yang lain, misal seorang pasien

58
pernah bercerita “ waktu saya datang ke rumah sakit kakak saya
baru dapat SIM, untung saya pakai kemeja biru, hingga pak
dokter menanyakan bila sudah makan”
e. persevarasi→ berulang-ulang menceritakan suatu idea, pikiran
atau tema secara berlebihan, misal besok saya pulang, ya saya
sudah rumah, besok saya sudah berada di rumah, sudah makan
enak di rumah sendiri, besok ayah akan mengambil pualang.
f. Asosiasi longgar→ klien mangatakan hal-hal ayang tidak ada
hubungannya satu sama lain, misal : saya mau makan, semua
orang dapat berjalan bila ekstrim akan menjadi inkoheren.asosiasi
yang sangat longgar misal, saya akan menjalankan mobil kita
harus membikin tenaga nuklir dan harus minum es krim.
g. Inkoherensi → gangguan dalam bentuk bicara/ pembicaraan
sulit dipahami, misal saya minta dijanji, tidur, lahir, dengan
pakaian lengkap untuk anak saya satu atau lebih,menurut
pengadilan Allah dengan suami jodohnya yang menyinggung
segal percobaan.
h. logorea→ banyak bicara, kata-kata dikeluarkan bertubi-tubi
tanpa kontrol, mungkin koheren ataupun inkoheren.
i. asosiasi bunyi (calng assosiation) → mengucapkan perkataan
yang mempunyai persamaan bunyi misal “saya mau makan di
tarakan, seakan akan berantakan”.
j. Neologisme → membentuk kata-kata baru yang tidak bisa
dipahami oleh umur, misal “ saya radiltu, semua ratimun”.
k. Irelevansi → isi pikiran atau ucapan yang tidak ada hubungannya
dengan pertanyaan atau dengan hal yang dibicarakan.
l. Main-main dengan kata-kata→ menyajak(membuat sajak) secara
tidak wajar, misal :
Wahai jagoku yang bersembunyi
Meskipun kau jago
Tanpa hatiku kau sunyi
Tanpa hatiku kau wangi
m. Afasi → mungkin sensorik (tidak atau sukar mengerti bicara
orang lain) atau motorik (tidak dapat atau sukar berbicara) sering
kedua-duanya sekaligus dan terjadi karena kesukaran otak.

Bentuk pikir
a. Dereistik →bentuk pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada atau tidak mengikuti logika secara umum (tidak ada
sangkut pautnya antara proses mental individu dan pengalan
yang sedang terjadi)

59
b. Otistik (autisme) → bentuk pemikiran yang berupa fantasi atau
lamunan yang memuaskan keinginan yang tidak dapat
dicapainya. Hidup dalm pikiran sendiri, hanya memuaskan
keinginanya dengan lamunan, fantasi, waham dan halusinasi yang
cenderung menyenagkan dirinya.
c. Nonrealistic →bentuk pemikiran yang tidak logis/tidak masuk
akal, sama sekali tidak berdasarkan kenyataan.

Isi pikir
a. Obsesi → isi pikiran yang telah muncul/kokoh/persisten,
walaupun klien berusaha menghilangkanya. Tidak di kehendaki,
tidak diketahui dan tidak wajar.
b. Hipokondria → isi pikiran yang meyakinkan adanya suatu
gangguan pada organ didalam tubuh yang dimanifestasikan
dengan keluhan atau sakit secara fisik yang sebenarnya keadaan
tersebut tidak pernah terjadi, seperti jantungnya copot, ususnya
meledak.
c. Depersonalisasi → isi pikiran yang berupa perasaan yang aneh/
asing terhadap dirinya sendiri, orang lain atau lingkungan
sekitarnya.
d. Phobia/fobi → rasa takut yang irrasional terhdap suatu benda
atau keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan oleh
pasien, biarpun diketahuinya bahwa hal itu irrasional adanya.
e. Magical thinking (pikiran magis)→ isi pikiran yang terwujud
dengan keyakinan klien tentang dirinya yang mampu melakukan
hal-hal yang mustahil dilakukan secara umum atau diluar
kemampuannya, seperti saya bisa terbang kelangit ke tuju, bisa
mengangkat beras tiga ton
f. Idea of reference (ide terkait, pikiran berhubungan)→ isi pikiran
yang di manifestasikan dengan keyakinan klien terhadap kejadian
yang terjadi dilingkungan sekitar, pembicaraan orng lain, benda-
benda atau sesuatu kejadian yang dihubung-hubungkan/ terkait
dengan dirinya dan hal tersebut bermakna bagi klien.
g. Ekstasi/extacy →isi pikiran yang tidak dapat di ceritakan yang
dimanifestasikan dengan kegembiraan yang luar biasa dan
timbulnya secara mengambang/melayng
h. Fantasi → isi pikiran tentang keadaan/ kejadian yang
diharapkan/diinginkan sebagai hal-hal yang tidak nyata sebagai
pelarian terhadap keinginan yang tidak dapat dipenuhinya.
Sedangkan pseudologia fantastika merupakan bentuk kepercayaan
akan kebenaran fantasinya secara intermeitten dalam jangka

60
waktu yang cukup lama dan dapat bertindak sesuai denagan
fantasinya.
i. Social isolation ( pikiran isolasi sosial) → isi pikiran yang berupa
rasa terisolasi, tersekat, terkucil, terpencil dari lungkungan
sekitarnya/masyarakat, merasa ditolak, tidak disukai orang lain,
dan tidak enak berkumpul dengan orang lain sehingga sering
menyendiri.
j. Pikiran tak memadahi(inadekuat) → pikiran eksentrik, tidak
cocok dengan banyak hal terutama dalam hal pekerjaan dan
pergaulan.
k. Preokupasi → isi pikiran yang terpaku pada sebuah id saja,
biasanya berhubungan atau bernada emosianal dan sangat kuat.
l. Suisidal thought/ideation/pikiran bunuh diri → isi pikiran yang
dimulai dengan memiirkan usaha bunuh diri sampai terus
menerus berusaha untuk dapat bunuh diri.
m. Alienasi/ rasa tersaing → pikiran/dirinya sudah menjadi lain,
berbeda, asing dan aneh.
n. Pikiran rendah diri → merendahkan, menghinakan dirinya
sendiri, menyalahkan dirinya tentang suatu hal yang pernah atau
tidak pernah dilakuakn.
o. Merasa dirugikan oleh orang lain → menyangka orng lain telah
merugikan, mencelakai dirinya dan mengambil keuntungan dari
dirinya.
p. Hiposexsual →acuh tak acuh tentang hal sexual, kegiatan sexual
berkurang secara umum, ini debedakan dari gangguan potensi
sexual dari impotensia dan frigiditas.
q. Rasa salah →sering ia mengakan bahwa ia merasa bersalah. Ini
bukan waham dosa.
r. pesimisme→mempunyai pandangan surang tentang banyak
haldalam hidupnya.
s. Sering curiga→mengutarakan ketidak percayaan kepada orang
lain. Ini bukan waham curiga.
t. Fobia dapat menimbulkan kompulsif, macam macam fobia:
 Agorafobi→ takut terhadap ruang yang luas
 Ailurofibi →takut terhadap kucing
 Akrofobi →takut terhadap tempat yang tinggi
 Algofobi →takut terhadap perasaan nyeri
 Astrafobi→takut terhadap badai, guntur, kilat
 Bakteriofobi →taut terhadap kuman.
 Eritrofobi →takut terhadap mukanya yang akan menjadi
merah.
 Hematofobi →takut terhadap darah.

61
 Kankerofobi →takut terhadap penyakit kanker.
 Kluastrofobi →takut terhadap ruang yang tertutup.
 Misofobi→takut terhadap kotoran.
 Monofobi →takut terhadap keadaan sendirian.
 Niktofobi →takut terhadap keadaan gelap
 okholofobi→takut terhadap keadaan ramai atau banyak orang
 Patofobi →takut terhadap penyakit
 Pirofobi →takut terhadap api.
 Sifilofobi →takut terhadap penyakit sifilis
 Xenofobi →takutterhadap orang asing
 Zoofobi →takut terhadap binatang
u. Gangguan pertimbangan→ gangguan yang berhubungan dengan
keadaan mental yang menghindari kenyataan yang menyakitkan.
v. Waham → keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai
dengan kenyataanyaatau tidak cocok dengan intelegensi dan latar
belakang kebudayaan, biarpun dibuktikan denagnkemustahilan
itu.
Jenis waham;
 Waham kejaran →klien yakin bahwa ada orang atau komplitan
yang menganggunya atau ia sedang ditipu, dimata-matai atau
kejelekanya sedang dibiucarakan banyak orang.
 Waham somatik/hipokhondhrik→keyakinan tentang
(sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar, umpamanya
ususnya sudah busuk, otaknya sudah cair, ada kuda dalam
perutnya.
 Waham kebesaran →klien yakin bahwa ia mempunyai
kekuatan, pendidkan, kepandaian, atau kekayaan yang luar
biasa.
 Waham keagamaan→waham dengan tema agama/keyakinan
yang berlebihan
 Wahm dosa →keyakinan bahwa ia berbuat dosaatau keasalah
yang besar, yang tidak dapat di ampuniatau bahwa ia
bertanggung jawab atas suatu kejadian yang tidak baik, misal
kecelakaan keluarga, karena pikiranya tidak baik.
 Waham pengaruh→yakin bahwa pikiranya, emosi atau
perbuatanya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau
suatu kekuasaan yang aneh.
 Waham nihilistik →klien yakin bahwa dunia ini sudah hancur
atau bahwa ia sendiri dan atau orang lain sudah mati.
 Waham bizar :
1. Sisip pikir →keyakinan terhadap suatu pikiran orang lain
disisipkan kedalam pikiranya sendiri.

62
2. Siar pikir/broadcasting →klien yakin bahwa idenya dipakai
oleh/disampaikan kepada orang lain mengetahui apa yang
ia pikirkan meskipun ia tidak secara nyata mengatakan pada
orang tersebut.
3. Kontrol pikir→klien yakin pikiranya dikontrol oleh
kekuatan dari luar.

8. Kesadaran
 Menurun Masalah/ Diagnosa Keperawatan
- Composmentis  Risiko cedera
- Sopor  Perubahan proses pikir : …….
- Apatis/ sedasi (jelaskan )
 Lain-lain, jelaskan……………
- Subkoma
- Somnolensi
- Koma
 Meninggi
 Hipnosa
 Disosiasi : …….
 Gangguan perhatian
Jelaskan :
………….…………………………….

Penjelasan :
Tingkat kesadaran →kemampuan individu mengadakan hubungan
dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendir (melalui panca
indranya), dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya
serta terhadap dirinya sendir (melalui perhatian). Kesadaran yang
baik biasanya dimanifestasikan dengan orientasi yang bain dengan
waktu, tempat, orang lain dan lingkungan sekitarnya, (maramis,
2005 : 101)
Gangguan menurut ilmu jiwa dapat diuaraikan sebagai berikut :
1. Kesadaran yang menurun → suatu keadaan dengan kemampuan
persepsi perhatian dan pemikiran yang berkurang secara
keseluruhan (secara kwantitatif). Kemudian munculah amnesia
yang sebagian atau total.
2. Kesadaran yang meninggi→ keadaaan dengan respon yang
meninggi terhadap rangsang; suara-suara terdengan lebih keras,
warna- warni kelihaan lebih terang, disebabkan oleh berbagai zat
yang merangsang otak (psikostimulant, misalnya amfetamin dan
caffein) atau oleh faktor psikologis.
a. Kesadaran kwantitaif/penurunan kesadaran
 Composmentis→ Sadarkan diri

63
 Apatis → individu mulai mengantuk dan acuh tak acuh
terhadap rangsangan yang masuk; diperlukan rangsang
yang sedikit lebih keras dari biasanya untuk menarik
perhatiannya.
 Somnolen → jelas sudah mengantuk dan rangsang yang
lebih keras lagi diprlukan untuk menarik perhatiannya.
 Bingung, delirium, sedasi(kacau, merasa melayang antara
sadar dan tidak sadar)
 Sopor →hanya berespon dengan rangsang yang keras;
ingantan, orientasi dan pertimbngan sudah hilang
 Subkoma dan koma→ tidak ada lagi respon rangsangan
yang keras ; bila sudah dalam sekali, maka reflek pupil
(yang sudah melebar) dan reflek muntah hilang lalu
timbullah reflek patologik
b. Kesadaran kwalitatif
 Tidak berubah →mampu mengadakan hubungan dan
pembatasan dengan lingkunganya dan dirinya (sesuai
dengan kenyataan)
 Berubah →kesadaran yang tidak menurun, tidak meninggi,
tidak normal, bukan disosiasi, tetapi kemampuan
mengadakan hubungan dengan dan pembatasan terhadap
dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf
“tidak sesuai dengan kenyataan”
 Hipnosa →kesadaran yang sengaja dirubah (menurun dan
menyempit, arrtinya menerima rangsang hanya dari
sumber tertentu saja) melalui sugesti; mirip tidur dan di
tandai oleh mudahnya disugesti;setelah itu timbul amnesia.
 Disosiasi → sebagian tingkah laku atau kejadian yang
memisahkan sirinya secara psikologis dari kesadaran.
Kemudian terjadi amnesia sebagian atau total. Disosiasi
dapat berubah:
1. Trans (trance); keadaan kesadaran tanpa reaksi yang
jelas terhadap lingkunganya yang biasanya mulai
mendada; mungkin terjadi imobilisasi dan ruman
mukanya kelihatan bengong (kehilanagn akal) atau
melamun; dapat di timbulak hipnosa atau upaca
kepercayaan umpanya; kuda lumping, kesurupan, tari
keris dan meditasi.
2. Senjakala histerik ( hysterical twilight state); kehilangan
ingatan atas dasar psikologik, sisosiasi itu terjadi tentang
suatu waktu tertentu dan biasanya selektif. Ini
debedakan dari gangguan ingatan secara umum.

64
3. Fugue; suatu periode penurunan kesadaran dengan
pelarian secara fisik dari suatu keadaan yang
menimbulkan banyak ster, tetapi dengan
mempertahankan kebiasaan dan keterampilan.
4. Serangan histerik; suatu suatu penampilan emosiaonal
yang jelas dengan unsur menarik perhatian dan
kelihatanya tidak ada kontak dengan lingkungan. Ini
dibedakan dari reaksi konversi dan dari “trance”
 Tidur →penurunan kesadaran secara reversible, biasanya
disertai dengan posisi terbaring dan sedikit bergerak.
Gangguan kesadaran yang berkaitan dengan tidur sebagai
berikut:
1. Insomnia →sukar tidur, biasanya terkena faktor
psikologis.
2. Somnabolisme →berjalan sambil tidur.
3. Nigtmore, mimpi buruk, pavor noctumus →biasanya terjadi
pada anak-anak dan biasanya akan hilang dengan
sendirinya.
4. Narkolepsi →seranag tidur bersama dengan kataplexi,
kelumpuhan tidur atau halusinasi hiponogogik
(maramis, 2005:102)

9. Orientasi Masalah/ Diagnosa Keperawatan


 Waktu  Risiko cedera
 Tempat  Perubahan proses pikir : ….
 Orang (jelaskan)
Jelaskan :  Lain-lain, jelaskan……………
………….…………………………….
10. Memori
 Gangguan daya ingat jangka Masalah/Diagnosa
panjang (> 1 bulan) keperawatan
 Perubahan proses pikir : ….
 Gangguan daya ingat jangka
(jelaskan)
pendek (1 hari-1 bulan)  Lain-lain, jelaskan…………
 Gangguan daya ingat saat ini (<
24 jam)
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 Hiperamnesia
Jelaskan :
………….…………………………….

65
Penjelasan :
Ingatan berdasar tiga proses utama yaitu:
1. Pencatatan (registrasi) mencatan atuau meregistrasi suatu
pengalaman didlam susuna saraf pusat.
2. Penahanan atau restensi : menyimpan atau menahan catatan.
3. Pemanggilan kembali (recall) mengingat atau mengeluarkan
kembali catatan itu (maramis, 2005;105)
Gangguan daya ingat:
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat
kejadian yang lebih dari 1 bulan
b. Gangguan daya ingat jangka pendek: tidak dapat mengingat
kejadia dalam minggu terkhir.
c. Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian
yang baru saja terjadi.
d. Amnesia : ketidak mampuan mengingat kembali pengalaman
yang telah terjadi baik sebagian/total kejadian. Hal ini dapat
terjadi akibat trauma kepal gangguan emosi/amnesia histerik,
sesudah hipnosa dan trans.
 Amnesia retrograd: yaitu hilangnya daya ingat terhadap
pengalaman sebelum kejadian sampai kejadian
 Amnesia anterograd : hilangnya daya ingat terhadap
pengalaman setelah terjadinya suatu pristiwa
e. Hipermnesia: adanya penahan/retensi dalam ingatan dan
pemanggilan kembali/recall terhadap suatu yang berlebihan.
f. Paramnesia : ingatan yang keliru akibat distorsi/ gangguan pada
proses pemanggilan kembali/recall, seperti pada:
 Deja Vu: seperti sudah melihat sesuatu, tetapi sebernya
belum pernah.
 Jamais Vu: seperti belum melihat sesuatu, tetapi sebenarnya
sudah.
 Fausse reconnaissance: pengenalan kembali yang keliru,
merasa pasti bahwa pengenalanya itu benar tetapi
sesungguhnya tidak benar sama sekal.
 Konfabulasi: secara tidak sadar mengisi lubang-lubang
dalam ingatanya dengancerita yang tidak sesuai dengan
kenyataan, akan tetapi si pasien percaya akan kebenaranya.

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih Masalah/Diagnosa
 Tidak mampu berkonsentrasi keperawatan
 Tidak mampu berhitung secara sederhana  Perubahan proses pikir
: …. (jelaskan)
Jelaskan :
 Isolasi sosial
………….…………………………….  Lain-lain, jelaskan……

66
Penjelasan :
Konsentrasi adalah kemampuan klien untuk memperhatikan selama
wawancara/kontak.
Kalkulasi : kemampuan klien untuk mengerjakan hitungan baik yang
sederhana maupun yang koplek.
a. Mudah beralih/ dialihkan : perhatian klien mudah berganti dari
satu obek ke obyek yang lain.
b. Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu meminta agar
pertnyaan diulang/tidak dapat menjelaskan kembali pertanyaan.
c. Tiudak mampu berhitung: tidak dapat melakukan
penambahan/pengurangan angka-angka/benda-benda nyata.

12. Kemampuan penelitian Masalah/Diagnosa keperawatan


 Gangguan ringan  Perubahan proses pikir : ….
 Gangguan bermakna (jelaskan)
Jelaskan :  Lain-lain, jelaskan……
………….…………………………….

Penjelasan :
Penelitian melibatkan pembuatan keputusan yang konstruktif dan
adaptif, kemampuan mengerti fakta dan menarik kesimpulan dari
hubungan.
Hal ini dapat dikaji dengan menggali keterlibatan klien dalam
aktivitas. Hubungan dengan penelaian pekerjaan, misalnya
bagaimana ia dapat menemukan jalan keluar dan bagai mana ia dapat
bertindak. Bagaimana kemampuan klien menilai sesuatu hal dan
bagaimana ia mengambil keputusan terhadap suatu hal.
a. Gangguan kemampuan ringan : dapat mengambil keputusan
yang sederhana dengan bantuan orang lain, misal berikan
kesempatan klien untuk memilih mandi dulu sebelum makan
atau makan dulu sebelum mandi, jika diberi penjelasan, klien
masih tidak mampu mengambil keputusan.

13. Daya Tilik Diri


 Menghindari penyakit yang diderita Masalah/Diagnosa
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya keperawatan
 Perubahan proses pikir :
Jelaskan :
…. (jelaskan)
………….…………………………….  Lain-lain, jelaskan……

67
Penjelasan :
Merujuk pada pemahaman klien tentang sifat suatu
penyakit/gangguan. Penghayatan ini biasanya mengalami gangguan
pada kelainan mental organik, psikosis dan retardasi mental.
Bagaimana klien memandang/menilai dirinya secara keseluruhan
terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya.
a. Menghindari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala
penyakit (perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak
perlu pertolongan.
b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan orang
lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat ini

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Data ini dikaji untuk mengetahui masalah yang mungkin akan
terjadi/akan dihadapi oleh klien, keluarga atau masyarakat sekitarnya
pada saat ini pasien pulang/setelah pulang dari rumah sakit
1. Makan
 Bantuan minimal Masalah/ Diagnosa keperawatan
 Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
 Bantuan total
 Perubahan Nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
Jelaskan :  Perubahan Nutrisi : potensial lebih dari
………….……………………………. kebutuhan tubuh
 Lain-lain, jelaskan……………….....
Penjelasan :
Bagaimana kepuasan klien dengan pola makanya, bila tidak puas
apa penyebabnya, apakan saat makan memisahkan diri, bila ya
jelaskan mengapa terjadi, tanyakan frekwansi makan dan
frekwansi kudapan dalam sehari, bagai mana selera makanya.
Pengendalian makan yang menunjang kesehatan dan
kesejahteraan. Respon makan adaptif mempunyai karakter
keseimbangan pola makan. Respon makan maladaptif termasuk
anoreksi nervosa, bulimia nervosa dan gangguan makan/minum.
1. Anoreksi nervosa : merupakan gangguan makan dengan
karakteriktik sering berusaha memuntahkan makanan,
penyalahgunaan pencahar/deuritik, kehilangn berat badan
berlebihan, penginkaran terhadap rasa lapar, sebagai upaya
prilaku bunuh diri dengan melaparkan diri.
2. Bulimia nervosa : merupakan gangguan makan dengan
karakteristik sering memuntahkan makanan, penyalah gunaan
pencahar/deuritik, kehilangn berat badan sedikit, merasa lapar,
prilaku makan dianggap aneh (sumber stress yang disertai
gambaran obsesional).
3. Makan sangat berlehan (blinge): menghabiskan makan dalam
jumlah besar dalam waktu singkat, hilang kendali dalam hal
makan dan masukan kalori berlebihan.

68
2. BAB/ BAK
Masalah/ Diagnosa keperawatan
 Bantuan minimal
 Perubahan eliminasi fases
 Bantuan total  Perubahan eliminasi urine
Jelaskan :  Deficit perawatan diri : ……….. (makan,
………….……………………………. mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan……………….....
Penjelasan :
Apakah klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari –hari
seperti BAB/ BAK, secara mandiri, bantuan total dan bantuan
mandiri.
 BAB/ BAK → bila ia tahu kapan/ waktunya menyiapkan
peralatan mampu melaksanakan dan merapikan kembali apa
yang telah ia kerjakan.
 Bantuan minimal →bila ia mampu mengerjakan setelah diberi
penjelasanatau dorngan untuk melaksanakan.
 Bantuan total →bila ia tidak mampu mengerjakan setelah
diberikan penjelasan atau dorongan untuk melaksanakannya.

3. Mandi
 Bantuan minimal Masalah/ Diagnosa keperawatan
 Defisit perawatan diri : ……….. (makan,
 Bantuan total
mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
Jelaskan :
 Lain-lain, jelaskan……………….....
………….…………………………….
Penjelasan :
Apakah klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari –hari
seperti mandi, secara mandiri, bantuan total dan bantuan mandiri.
 Mandi → bila ia tahu kapan/ waktunya menyiapkan peralatan
mampu melaksanakan dan merapikan kembali apa yang telah ia
kerjakan.
 Bantuan minimal →bila ia mampu mengerjakan setelah diberi
penjelasanatau dorngan untuk melaksanakan.
Bantuan total →bila ia tidak mampu mengerjakan setelah diberikan
penjelasan atau dorongan untuk melaksanakannya.

4. Berpakaian/ berhias
Masalah/ Diagnosa keperawatan
 Bantuan minimal
 Defisit perawatan diri : ……….. (makan,
 Bantuan total
mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
Jelaskan :  Lain-lain, jelaskan……………….....
………….…………………………….

69
Penjelasan :
Apakah klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari –hari
seperti berpakaian/ berhias, secara mandiri, bantuan total dan
bantuan mandiri.
 Berpakaian/ berhias → bila ia tahu kapan/ waktunya
menyiapkan peralatan mampu melaksanakan dan merapikan
kembali apa yang telah ia kerjakan.
 Bantuan minimal →bila ia mampu mengerjakan setelah diberi
penjelasanatau dorngan untuk melaksanakan.
Bantuan total →bila ia tidak mampu mengerjakan setelah diberikan
penjelasan atau dorongan untuk melaksanakannya.

5. Istirahat dan tidur


 Tidur siang, lama : ….. s/d …. Masalah/ Diagnosa
 Tidur siang, malam : ….. s/d …. keperawatan
 Gangguan pola tidur
 Aktivitas sebelum/ sesudah tidur ……….
 Lain-lain, jelaskan……
Jelaskan :
………….…………………………….
Penjelasan :
Kaji tentang :
 Apakan ada maslah tidur ?
 Apakah merasa segar setelah tidur ?
 Apakah ada kebiasaan tidur siang ?
 Lama tidur siang ?
 Apa yang menolong tidur
 Tidur malam jam,.....bangun jam ....?
Apakah ada gangguan tidur
 Sulit untuk tidur
 Somna bolisme
 Gelisah saat tidur
 Bangun terlalu pagi
 Terbngaun saat tidur
 Berbicara saat tidur
Tidur → penurunan kesadaran secara reversible, biasanya disertai
posisi terbaring dan sedikit bergerak, (Maramis, 2005, 102).
Gangguan kesadaran yang berkaitan dengan tidur sebagai berikut:
1. Insomia →sukar tidur, biasanya karena faktor psikologis.
2. Somnabolisme → berjalan sambil tidur.
3. Nightmore, mimpi buruk, pavor noctomus → biasanya terjadi pada
anak-anak dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
4. Narkolepsi →serangan tidur bersamaan dengan kataplexi,
kelumpuhan tidur atau atau halusinasi hipnogogik.

70
6. Penggunaan obat
Masalah/ Diagnosa keperawatan
 Bantuan minimal
 Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Bantuan total
 Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment
Jelaskan : terapeutik
………….…………………………….  ketidakpatuhan
Penjelasan :  Kerusakan Lain-lain, jelaskan………………...
Apakah klien mampu mengatasi kebutuhan hidupnya, membuat
keputusan berdasarkan keinginannya, mengatur penggunaan obat
(frekwensi, jenis, dosis waktu, cara dan reaksi obat) dan melakukan
pemeriksaan kesehatanya sendiri (kapan dan kemana, peraawatan
dan pengobatan lanjut). Bila tidak apa yang terjadi dan apa
penyebabnya.

7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan Lanjutan : Ya Tidak Masalah/ Diagnosa
  keperawatan
Sistem Pendukung : Ya Tidak  Perilaku mencari bantuan
Keluarga   kesehatan
Terapis    Lain-lain, jelaskan………….
Teman sejawat  
Kelompok sosial  
Jelaskan :
………….…………………………….
Penjelasan :
Apakah klien memiliki sistim penddukung seperti, keluarga, teman
sejawat, terapis atau kelompok sosial, bila mempunyai sejauh mana
keterlibatan sisitim pendukung tersebut, bila tidak bagaimana.

8. Aktivitas dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapian rumah  
Mencuci pakaian  
Pengaturan keuangan  
Jelaskan :
………….…………………………….
Penjelasan :
Tanyakan dalam merencanakan, mengubah, mengelola dan
menyiapkan makan, merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu
dan mengepel) menyapu sendiri, mengatur kehidap sehari-hari.

71
9. Aktivitas di luar rumah
Ya Tidak Masalah/ Diagnosa
Belanja   keperawatan
 Perubahan pemeliharaan
Transportasi  
kesehatan
Lain-lain  
 Kerusakan penatalaksanaan
Jelaskan : pemeliharaan rumah
………….…………………………….  Lain-lain, jelaskan………….
Penjelasan :
Tanyakan kemampuan klien dalam belanja untuk kebutuhan sehari-
hari, dalam melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki,
menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum, kegiatan lain,
(bayar listrik/telpon/air, ke kantor pos dan bank).

VIII. MEKANISME KOPING


Bagaimana reaksi klien dalam menghadapi permasalahan, apakah
menggunakan cara-cara yang adaptif, misal, bicara dengan orang lain,
aktivitas kontruktif, atau melakukan cara-cara maladaptif misal, minum
alkohol, reaksi lambat/berlebihan, bekerja berlebihan, menghindar,
mencederai diri sendiri atau orang lain.

Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat/ berlebihan
masalah  Bekerja berlebihan
 Teknik relaksasi  Menghindar
 Aktivitas konstruktif  Mencederai diri
 Olahraga  Lain-lain …….
 Lain-lain …….
Jelaskan :
………….……………………………………………………………
Masalah/ Diagnosa Keperawatan
 Kegiatan penyesuaian
 Koping individu tidak efektif
 Koping individu tidak efektif (koping defensive)
 Koping individu tidak efektif (menyangkal)
 Lain-lain, jelaskan ………………………………..

Penjelasan :
Mekanisme koping →suatu pola untuk menahan ketegangan yang
mengamcam dirinya (pertahanan dir/maladaptif) atau menyelesaikan
masalah yang dihadapi (mekanisme koping/adaptif).

72
Jenis mekanisme koping :
1. Orientasi pada tugas (taks orientasi) →bila kita mampu menangani
suatu keadaan setress, yang bertujuan utama manghadapi tuntutan
keadaan.
Cara penyesuaian yang berorientasi pada tugas :
a. Serangan atau menghadapi tuntutan secara formal (terang-
terangan)
b. Penarikan diri atau tidak mau tau lagi tentang halitu.
c. Kompromi
Misal bila seorang gagal dalam suatu usaha, maka ia akan mungkin
akan bekerja keras (serangan), atau menarik diri tidak mau berusaha
lagi(penarika diri), atau mengurangi keinginannya lalu memilih jalan
tengah (kompromi),
2. Mekanisme perjalanan ego (ego defence oriented) → bial setress itu
mengancam perasaan kemampuan dan harga diri kita, yang
bertujuan utama untuk diri kita sendiri terhadap rasa envaluasi diri
dan meringankan ketegangan serta kecemasan yang menyakitkan
berbagai mekanisme pembelaan ego (ego deffence orientade/mechanism)
a. Fantasi keinginan yang tidak terkabul dipuaskan dalam imajinasi.
Misal : seorang anak kurang pandai kemudian berfantasi menjadi
bintang pelajar.
b. Penyangkalan; tidak berani melihat dak tidakmengakui kenyataan
yang menyakitkan, misal ; tidak mau menerima anaknya
keterbelakangan.
c. Rasionalisai; berusaha untuk membuktikan bahwa perbuatanya
(yang sebenarnya tidak baik) rasional adanya, dapat dibenerkan
dan dapat diterima.
d. Identifikasi ; menambah rasa harga diri dengan menyamakan
dirinya dengan seorang atau sesuatu yang dikagumi.
e. Introyeksi : identifikasi yang berbentuk primitif →individu
menerima dan memuaskan kedalam pendiranya berbagai aspek
keadaan yang mengancamnya, sebagai kontrol diri untuk
mencegah pelanggaran dan hukuman sebagai akibatnya.
f. Represi; secara tidak sadar menekan pikiran yang berbahaya dan
yang menyedihkan keluar dari alam sadar ke alam tidak sadar.
g. Regresi ; kembali ketaraf perkembangan yang sudah dilalui, misal
; seorang dewasa yang menginginkan suatu yang harus segera
dipenuhi, kalu tidak ia akan marah-marah seperti anak kecil.
h. Proyeksi ; menyalahkan orang lain mengenai kesulitanya sendiri.
Misal, seorang bulutangkis pukulanya tidak baik, lantas ia
melihat-liaht raketnya.

73
i. Kompensasi; menutupi kesalah dengan menonjolkan sifat yang
baik. Misal, tidak menerima dalam suatu pekerjaan, lantas yang
bersangkutan menjadi pembalap yang ulung.
j. Salh pindah (displancement) ; pengalihan emosi, dalm arti
simbolik atau fantasi terhadap seseorang atau benda,
dilampiaskan pada seseorang atau benda lain. Misal seorang anak
dimarahi ibunya, kemudian memukul adiknya atau menendang
kucing.
k. Pelepasan/penebasan (undoing) ; meniadakan atau membatalkan
suatu pikiran, kecendrungan atau tindakan yang tidak disetujui,
misal, minta maaf, menjalani hukum, rasa sesal.
l. Sublimasi ; mencari pemuasan atau menghilangkan keinginan
sexual dalm kegiatan non-sexual
m. Penyusunan reaksi (reaction faramtion) ; mencegah kenginan
yang berbahaya bila dieksprsikan, dengan melebih-lebihkan sikap
dan prilaku yang berlawanan dan menggunakan sebagai
rintangan. Misal, bersikap hormat secara berlebihan terhadap
seorang yang justru tidak kita sukai. Orang yang fanatik dalam
mengantuk perjudian, hanya gar dapat menahan kecendrungan
dirinya sendiri kearah itu.
n. Penyekatan emosional ; mengurangi keterlebitang ego dan
menarik diri menjadi pasif untuk melindungi diri kesakitan.
o. Isolasi (intelektualisasi, disosiasi), merupakan bentuk penyekatan
emosional: beban emosi dalam suatu keadaan yang menyakitkan,
diputuskan atau diubah (distarsi). Misal, rasa sedih karena
kematian seorang kekasih, dikurangi dengan mengatakan “sudah
nasibnya” atau “sekatang dia sudah tidak menderita lagi”.
p. Simpatisme; berusaha mendapatkan simpati dengan jalan
menceritakan kesukaranya. Misal maslah kesusahan, bila ada
orang yang menyatakn simpati kepadanya, maka harga dirinya
akan diperkuat, biarpun ada kegagalan.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan sosial/kelompok, spesifiknya ………….
Misal, kematian anggota keluarga, kesehatan anggota keluarga,
gangguan dalam keluarga (perpisahan, penceraian,pengasingan,
pindah rumah, orang tua menikah lagi, penganiayaan fisik/seksual,
menelantatrkan anak, disiplin inadekuat, perselisihan saudara,
kelahiran saudara)

74
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya …………….
Misal, kematian/kehilangan sahabat, dukungan sosial inadekuat,
hidup sendiri, kesukaran berbaur/ beradaptasi/beraktualisasi,
penyesuaian terhadap siklus hidup (pensiun).
3. Masalah berhubungan dengan pendidikan, spesifiknya ……………
Misal, buta aksara, maslah dengan akademik, maslah dengan
guru/teman, lingkungn sekolah inadekuat.
4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, spesifiknya ………………
Misal, menganggur, ancaman kehilangn pekerjaan, jadwal kerja yang
tidak sesuai, kesulitan kondisi pekerjaan, tidak puas bekerja,
perubahan pekerjaan, perselisihan dengan atasan/teman kerja.
5. Masalah berhubungan dengan perumahan, spesifiknya ……………
Misal, gelandangan, rumah inadekuat, lingkungan tidak aman,
perselisihan dengan tetangga/pemilik rumah.
6. Masalah berhubungan dengan ekonomi, spesifiknya ………………
Misal, sangat miskit, final inadekuat, dukungan kesejahteraan
inadekuat.
7. Masalah berhubungan dengan kesehatan, spesifiknya ………………
Misal, pelayanan kesehatan inadekuat, transportasi jauh, tidak
mempunyai jaminan/asuransi kesehatan.
8. Masalah lainnya, spesifiknya ………………………………………
Misal, dipenjara, proses pengadilan, korban kekerasan/kriminal.

Masalah/ Diagnosa Keperawatan


 Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Perubahan eliminasi urine
 Gangguan konsep diri (gangguan citra tubuh)
 Gangguan konsep diri (gangguan identitas pribadi)
 Gangguan konsep diri (gangguan harga diri)
 Gangguan konsep diri (gangguan harga diri rendah kronis)
 Gangguan konsep diri (gangguan harga diri rendah situasional)
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Enureris maturasi
 Ketidakberdayaan
 Keputusasaan
 Perubahan kinerja peran
 Sindrom stress relokasi
 Lain-lain, jelaskan …………………………………………

75
X. ASPEK PENGETAHUAN
Apakah klien mempunyai masalah yang Masalah/ Diagnosa
berkaitan dengan pengetahuan yang Keperawatan
kurang tentang suatu hal ?  Perilaku mencari bantuan
 Penyakit/ gangguan jiwa kesehatan
 Ketidakefektifan
 Sistem pendukung
penatalaksanaan regiment
 Faktor presipitasi
terapeutik
 Mekanisme koping  Kurang pengetahuan
 Penyakit fisik (tentang………...)
 Obat-obatan
 Lain-lain, jelaskan ……………………
Jelaskan :
………….……………………………………………………………….

Penjelasan :
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang
penyakit/pengetahuan jiwa. Sistim pendukung, faktor yang memperberat
masalah (presipitasi), mekanisme koping penyakit fisik, obat-obatan atau
lainya. Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan berkaitan dengan
spesifikasinya.

XI. ASPEK MEDIS


Diagnosa Medis : .………………………………………………
………….……………………………………
Terapi Medis : .………………………………………………
………….……………………………………

XII. ANALISIS DATA


Masalah/ Diagnosa
No Data
Keperawatan
1. DS :

DO :

2. DS :

DO :

3. Dan seterusnya……..

76
XIII. DAFTAR MASALAH/ DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ………………………………………………..
2. ………………………………………………..
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..
5. ………………………………………………..
6. ………………………………………………..
7. ………………………………………………..
8. Dan seterusnya….

XIV. POHON MASALAH

XV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. ………………………………………………..
2. ………………………………………………..
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..

Malang, ……………….
Perawat yang Mengkaji,

____________________
NIM. …………………

77
PRESENSI
KEHADIRAN MAHASISWA

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Datang Pulang Ttd
No Tanggal Ket
Praktik Jam Ttd Jam Ttd Pembimbing

78
PRESENSI
KEHADIRAN MAHASISWA

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Datang Pulang Ttd
No Tanggal Ket
Praktik Jam Ttd Jam Ttd Pembimbing

79
REKAPITULASI
TUGAS MAHASISWA

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tanggal Tanggal TTD
No Jenis Tugas Ket
Praktik Pengumpulan Pembimbing

80
REKAPITULASI
TUGAS MAHASISWA

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tanggal Tanggal TTD
No Jenis Tugas Ket
Praktik Pengumpulan Pembimbing

81

Anda mungkin juga menyukai