Penanggung Jawab :
Penyusun :
Editor :
1
BIODATA MAHASISWA
Foto
Nama : ..................................................................
NIM : ..................................................................
TTL : ..................................................................
Alamat : ..................................................................
2
KATA PENGANTAR
Direktur
Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lamongan
3
VISI DAN MISI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
A. Visi
Menjadi Institusi Pendidikan Vokasi yang Berkualitas dan Berdaya
Saing di Tingkat Regional Tahun 2020..
B. Misi
Misi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan :
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang kompeten dan
kompetitif
2. Meningkatkan kualitas penelitian keperawatan/ kesehatan yang
berdayaguna dalam pelayanan kesehatan
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan
4. Mengembangkan kemitraan dengan Lembaga Terkait
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana, prasarana
dan kelembagaan
4
A. PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat baik individu maupun kelompok, Institusi pendidikan
tenaga kesehatan mempunyai tantangan yang cukup berat dalam
upaya menciptakan tenaga keperawatan yang profesional dan
terampil dalam memberikan asuhan keperawatan, terlebih lagi
dalam menghadapi era globalisasi, dengan menitik beratkan
pendidikan keperawatan terletak pada penguasaan teknologi
keperawatan, bukan hanya menguasai ilmu semata-mata.
Profesi keperawatan memberikan pelayanan yang mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia yang terdiri : bio, psiko mental
dan sosial secara komprehensif, yang menuntut anggota profesi
untuk memahami aspek kehidupan agar pelayanan yang diberikan
sesuai dengan tuntutan profesi.
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan,
memberikan kesempatan kepada mahasiswa semester V untuk
melaksanakan praktik pelayanan keperawatan pada klien ke suatu
tatanan nyata, yaitu lahan praktik di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, guna meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam mata kuliah Keperawatan Jiwa. Selama praktik,
mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan jiwa dan
melakukan analisis dan sintesis pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan yang diperlukan, baik dari segi fisik maupun
mentalnya, dengan penekanan pada aspek ketrampilan
peningkatan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi klien
dengan gangguan jiwa.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik keperawatan jiwa selama 12 hari,
diharapkan mahasiswa dapat memahami macam-macam kasus
Keperawatan Jiwa, baik di masyarakat maupun di unit
pelayanan Keperawatan Jiwa.
5
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Praktik di ruang Keperawatan Jiwa
selama 12 hari, mahasiswa diharapkan mampu:
a. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada klien anak,
remaja, dewasa dan usia lanjut dengan kasus gangguan
penyesuaian dan adaptasi psikososial, perilaku kekerasan,
halusinasi dengar, gangguan orientasi realita, harga diri
rendah, penyalahgunaan obat, kegawatdaruratan psikiatri
disertai LP dan SP.
b. Menentukan diagnosa keperawatan klien pada anak,
remaja, dewasa dan lanjut usia dengan kasus gangguan
penyesuaian dan adaptasi psikososial, perilaku kekerasan,
halusinasi dengar, gangguan orientasi realita, harga diri
rendah, penyalahgunaan obat, kegawatdaruratan psikiatri.
c. Membuat perencanaan keperawatan pada klien anak,
remaja, dewasa dan usia lanjut dengan gangguan
penyesuaian dan adaptasi psikososial, perilaku kekerasan,
halusinasi dengar, gangguan orientasi realita, harga diri
rendah, penyalahgunaan obat, kegawatdaduratan psikiatri
dan terapi modalitas meliputi psikofarmaka, pre dan post
ECT (Elektro Convulsi Terapi), terapi aktivitas kelompok,
psikoterapi, terapi okupasi dan rehabilitasi.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
tindakan keperawatan yang telah disusun.
e. Melaksanakan evaluasi keperawatan dan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan.
6
2. Pembimbing Praktik
Pembimbing Praktik terdiri dari pembimbing
ruangan/ CI masing-masing ruang dan pembimbing
Akademik dari Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Lamongan, sebagai berikut :
a. Ali Sairozi, SKM., S.Kep.Ns., MM. Kes., M.Kes
b. Endah Sri Wijayanti, SST, M. Kes
c. Hj. Iswatun, S. Kep., Ns., M.Kes
d. Khotibul Umam, S. Kep., Ns., M.Kes
e. H. M. Bakri Priyo Dwiatmadji, M. Kep.
7
gangguan penyesuaian dan adaptasi psikososial, perilaku
kekerasan, halusinasi dengar, gangguan orientasi realita, harga
diri rendah, penyalahgunaan obat, dan kegawatdaruratan
psikiatri.
3. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengambil klien kelolaan
yang berhubungan dengan masalah: klien anak, remaja, dewasa
dan usia lanjut dengan kasus gangguan penyesuaian dan
adaptasi psikososial, perilaku kekerasan, halusinasi dengar,
gangguan orientasi realita, harga diri rendah, penyalahgunaan
obat, dan kegawatdaruratan psikiatri.
4. Selama Praktik pertama mahasiswa diwajibkan untuk
melaksanakan prosedur keperawatan jiwa yang berkaitan
dengan masalah: klien anak, remaja, dewasa dan usia lanjut
dengan kasus gangguan penyesuaian dan adaptasi psikososial,
perilaku kekerasan, halusinasi dengar, gangguan orientasi
realita, harga diri rendah, penyalahgunaan obat, dan
kegawatdaruratan psikiatri.
5. Penyusunan laporan, dalam bentuk asuhan keperawatan
diserahkan kepada penanggung jawab selambat-lambatnya hari
terakhir Praktik.
8
G. METODE BIMBINGAN
Metode yang digunakan selama pelaksanaan kegiatan
Praktik Keperawatan Jiwa, adalah:
1. Konferensi
2. Responsi
3. Diskusi
4. Supervisi
5. Seminar kasus
H. METODE PENILAIAN
Penilaian dalam Praktik keperawatan jiwa dengan
memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1. Kehadiran 100%.
2. Keaktifan mahasiswa selama kegiatan Praktik keperawatan.
3. Responsi, supervisi dan diskusi.
4. Penilaian penerapan tindakan keperawatan untuk setiap kasus
yang diambil berikut penampilan dan sikap dalam
memberikan tindakan keperawatan
5. Prosedur-prosedur keperawatan yang telah dicapai selama
Praktik klinik
6. Laporan kegiatan sehari-hari dan laporan tindakan prosedur
keperawatan
7. Penilaian selama Praktik yang dilakukan oleh pembimbing dari
lahan Praktik yang ditunjuk
I. BIAYA
Biaya Praktik klinik keperawatan jiwa bersumber dari
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun
Anggaran 2016-2017.
9
J. EVALUASI
Evaluasi Praktik klinik keperawatan jiwa dilaksanakan
melalui :
1. Penilaian penerapan proses keperawatan untuk setiap kasus
yang diambil berikut penampilan dan sikap dalam
memberikan asuhan keperawatan (40%)
2. Prosedur keperawatan yang telah dicapai selama Praktik klinik
keperawatan (20%)
3. Laporan dokumentasi penerapan proses keperawatan (20%)
4. Penilaian selama Praktik yang dilakukan oleh pembimbing
Akademi Keperawatan Kabupaten Lamongan dan
Pembimbing/ CI RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
(20%).
K. PENUTUP
Demikian, buku ini kami susun, sebagai bahan acuan
pelaksanaan Praktik klinik keperawatan jiwa bagi mahasiswa
semester V Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Lamongan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
10
DAFTAR NAMA MAHASISWA PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN JIWA SEMESTER V
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN
LAMONGAN
TAHUN AKADEMIK 2016-2017
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
1 AILY MUFIDAH 430114004 PEREMPUAN
2 AINUN MUDLI’AH 430114005 PEREMPUAN
3 ANA 430114009 PEREMPUAN
4 ANEKSA SARAH MEIASTARI 430114012 PEREMPUAN
5 ANIS NAILATUL FITRIYAH 430114014 PEREMPUAN
6 APRILIYA QURBANDINI 430114015 PEREMPUAN
7 ARI SETIAWAN SAPUTRO 430114016 LAKI-LAKI
8 ASTI FATUL MU'AWANAH 430114017 PEREMPUAN
9 AYU ROHMAWATI 430114018 PEREMPUAN
10 DODIK ANUGRAH SUSBINTORO 430114027 LAKI-LAKI
11 EMI MUFIDAH 430114035 PEREMPUAN
12 ENYK KHURNIAWATI 430114037 PEREMPUAN
13 IDA PURWATI 430114050 PEREMPUAN
14 INCA SEPTIANA 430114053 PEREMPUAN
15 LAILATUL NISFANA 430114059 PEREMPUAN
16 LILY OCTRIADINY 430114061 PEREMPUAN
17 MAWADDATUL ASROFIYAH 430114068 PEREMPUAN
18 MEILINDA LAFIA SAKIM 430114069 PEREMPUAN
19 MUHAMAD ANSHORI 430114076 LAKI-LAKI
20 MUHAMAD NASRUDIN 430114077 LAKI-LAKI
21 MUHAMMAD ABDUL ROKHIM 430114078 LAKI-LAKI
22 MUMTAKHANAH 430114079 PEREMPUAN
23 NUR ELISA RATNAFIFKA 430114089 PEREMPUAN
24 NUR LATIFAH FITRIYANTI 430114091 PEREMPUAN
25 NUR MAULIDIYAH 430114092 PEREMPUAN
11
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
26 NURUL AFIFATUL AMALIYAH 430114093 PEREMPUAN
27 NURUL LAILI 430114095 PEREMPUAN
28 NURUN NISA' QOMARIYAH H. 430114097 PEREMPUAN
29 RIA FEBRIANA 430114101 PEREMPUAN
30 RIA PUTRI KUSUMAWARDANI 430114102 PEREMPUAN
31 RIA RISTIANI OKTAVIAN 430114103 PEREMPUAN
32 RIKHI BAGUS TRIONO 430114104 LAKI-LAKI
33 RIRIN DEWI NURHIDAYATI 430114106 PEREMPUAN
34 SAFIERA PUTRI AULIYAH 430114112 PEREMPUAN
35 SINTYA PRI EKA HARDIYANI 430114114 PEREMPUAN
36 SITI NUR AISAH 430114116 PEREMPUAN
37 SITI ROHMAWATI 430114117 PEREMPUAN
38 ULFA MAISYAROH 430114122 PEREMPUAN
39 UMI HALIMATUS SA'DIYAH 430114123 PEREMPUAN
40 UMMU KHOIROH 430114124 PEREMPUAN
41 UTAMI MUSTIKASUCI 430114125 PEREMPUAN
42 VICKY ROSDIANA LAELI 430114126 PEREMPUAN
VIORINA HARLEY APRILIA
43 430114127 PEREMPUAN
RIZKY
WINDAWATI SYAFA'ATUL
44 430114132 PEREMPUAN
ULLAH
45 ADHINDA AYU LESTARI 430114002 PEREMPUAN
46 AHMAD ISOMUDIN 430114003 LAKI-LAKI
47 AJENG DWI RAHAYU PUTRI 430114007 PEREMPUAN
ANANDA NUR YANIS ASIRIL
48 430114010 PEREMPUAN
HIDAYAH
49 AYUNI TYAS PURNAMASARI 430114019 PEREMPUAN
50 DANY EKO SUSANTO 430114022 LAKI-LAKI
51 DESSY WULANDARI 430114024 PEREMPUAN
52 DINAR FATMAWATI 430114026 PEREMPUAN
12
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
53 DWI RIZA OKTAVIA 430114029 PEREMPUAN
54 EKA MALA MARYANTI 430114031 PEREMPUAN
55 ELLA ENJELIA PRASTIKA 430114032 PEREMPUAN
56 ELLYAH PUSPITASARI 430114033 PEREMPUAN
57 EVI AYU NINGSIH 430114039 PEREMPUAN
58 FAIQOH 430114041 PEREMPUAN
59 HINDAYATUS SHOKHIFAH 430114049 PEREMPUAN
60 INDAH LISTIAWATI 430114054 PEREMPUAN
61 INDAH SILVIA HIDAYATI 430114055 PEREMPUAN
62 INGGRID NADYA FIRANANTA 430114056 PEREMPUAN
63 ISNANDAR MA’RUF 430114057 LAKI-LAKI
64 KHALIMATUS SYADIYAH 430114058 PEREMPUAN
65 LULUK KISMAWATI DEWI 430114063 PEREMPUAN
66 MERY RHOSITA 430114070 PEREMPUAN
67 MIA DWI WAHYU ANGGRAENNY 430114071 PEREMPUAN
68 MILA WAHYUNINGSIH 430114072 PEREMPUAN
69 MOH. CHESAR FEBRIANTO 430114073 LAKI-LAKI
70 MUSTOFA 430114080 LAKI-LAKI
71 NIA ASTINI 430114082 PEREMPUAN
72 NOVIANTIKA WAKHIDATUL M. 430114086 PEREMPUAN
73 NUR ABIDAH HUSNA 430114087 PEREMPUAN
74 NURJANNA SELA APRILIA 430114090 PEREMPUAN
75 NURULITA ULFIA 430114096 PEREMPUAN
76 RESA AMARULLY UTAMI 430114099 PEREMPUAN
77 ROSSYDATUL MAGHFIROH 430114109 PEREMPUAN
78 SHANTY LESTARI 430114113 PEREMPUAN
79 SISCHA NUR AIDAH 430114115 PEREMPUAN
SYAYIDAH AMINATUZ
80 430114121 PEREMPUAN
ZUHRIYAH
13
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
81 VIVA RONICA PUSPITA H 430114128 PEREMPUAN
82 WAHYU NUR AINI 430114130 PEREMPUAN
83 WASIATUL ISTI FAROH 430114131 PEREMPUAN
84 WINDY ANDRIANI TUTU ARIMA 430114143 PEREMPUAN
85 ZUMROTUL BADRIYAH 430114139 PEREMPUAN
86 ACHMAD FANANI APRILIANTO 430114001 LAKI-LAKI
87 AINUR RUSMITA 430114006 PEREMPUAN
88 AMELIA NURCAHYANI 430114008 PEREMPUAN
89 ANDRA RAHMAWATI 430114011 PEREMPUAN
90 ANGGA ADI SETIAWAN 430114013 LAKI-LAKI
91 CHAMIDATUL UMMAH 430114020 PEREMPUAN
92 DENISE ANITA FIRDHA SAPUTRI 430114023 PEREMPUAN
93 DEVI ADILAH KURNIA SARI 430114025 PEREMPUAN
94 DWI QONIATUL ISLAMIYAH 430114028 PEREMPUAN
95 ELSA ARMITANIA PUTRI UTAMI 430114043 PEREMPUAN
ENGGAR DWI
96 430114036 PEREMPUAN
WAHYUNINGTYAS
97 FAIDATUR ROSYIDAH 430114040 PEREMPUAN
98 FAIZATUL LAILIYAH 430114042 PEREMPUAN
99 FEBRILIA NOVITASARI 430114043 PEREMPUAN
100 HAPPY DWI KURNIAWAN 430114046 LAKI-LAKI
101 HASWATUL ILMI 430114047 PEREMPUAN
102 HAZIZATUL FITRYANA DWI 430114048 PEREMPUAN
103 IDA ROFIATUL ADAWIYAH 430114051 PEREMPUAN
104 IMRO'ATUS AULIA SHOLIKAH 430114052 PEREMPUAN
105 LELY DWI RAHAYU 430114060 PEREMPUAN
106 LINDA LAYLATI 430114062 PEREMPUAN
107 LULUK RIZQI KHUSNIAH 430114064 PEREMPUAN
108 M. ISLAKHUL HIDAYAT 430114065 LAKI-LAKI
14
JENIS
NO NAMA MAHASISWA NIM
KELAMIN
1 2 3 4
109 M. KHOIRUR ROZAQ 430114066 LAKI-LAKI
110 MARKHATUS SHOLIHAH 430114067 PEREMPUAN
111 MOHAMMAD FAJAR ZULIANTO 430114074 LAKI-LAKI
112 NADHOFAH THALIA NAJAH 430114081 PEREMPUAN
113 NISWATUN NIKMAH 430114083 PEREMPUAN
114 NIZRA WIJAYANTI 430114085 PEREMPUAN
115 NUR AHMAD FATIKH 430114088 LAKI-LAKI
116 NURUL AINI ALIFAH 430114094 PEREMPUAN
117 PINKY MAULIDIA RAHMA 430114098 PEREMPUAN
118 RESTU SINGGIH WIJAYA 430114100 LAKI-LAKI
119 RINGGA ISWARA 430114105 PEREMPUAN
120 RISKA TRI WULANSARI 430114108 PEREMPUAN
121 RUS ENDAH SULISTYOWATI 430114110 PEREMPUAN
122 RYAN VIKI DUWI PERTIWI 430114111 PEREMPUAN
123 SUYATIN 430114119 PEREMPUAN
SYARIFUDIN BAGUS
124 430114120 LAKI-LAKI
KURNIAWAN
125 WAHYU EKO SETIYAJI 430114129 LAKI-LAKI
126 WINDY VERONICA 430114133 PEREMPUAN
127 WIWID WIDIA NINGSIH 430114135 PEREMPUAN
128 YUNI NUR ROHMAWATI 430114136 PEREMPUAN
129 ZAHROTUL KHOIRIYAH 430114137 PEREMPUAN
130 ZIAR ROSA KURNIAWATI 430114138 PEREMPUAN
Lamongan, Januari 2017
Pudir I
Bidang Akademik,
15
PETUNJUK PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
A. SHIFT
1. Shift dinas diatur oleh Kepala ruang tempat praktik
2. Mahasiswa harus mengisi buku absensi di bangsal rawat inap
(datang dan pulang)
3. Shift dibagi menjadi 3 (tiga) : Pagi (07.00-13.30), Sore (13.30-
20.30), dan Malam (20.30-07.00)
4. Jadwal dinas di ruangan disesuaikan dengan program praktik
klinik mahasiswa
5. Rincian jadwal program praktik klinik mahasiswa, sebagai
berikut :
a. Praktik di bangsal rawat inap
b. Praktik hari pertama dimulai setelah acara serah terima dan
orientasi ruangan
c. Praktik di PKJ (Poliklinik Kesehatan Jiwa) : jam 08.00-
16.00, sebelumnya jam 07.00-08.00 harus ke bangsal rawat
inap tempat praktik
d. Praktik di IGD jam 13.00-20.30, sebelumnya jam 07.00-
09.00 harus ke bangsal rawat inap tempat praktik
e. Praktik di ECT jam 08.00-10.00, sebelum dan sesudahnya
kembali lagi praktik di bangsal rawat inap dan jam 15.00-
18.00 mahasiswa kembali praktik di bangsal rawat inap
f. Praktik di Instalasi Rehabilitasi (Rehabilitasi Mental) jam
08.00-13.00, sebelum dan sesudahnya kembali lagi praktik
di bangsal rawat inap dan jam 15.00-18.00 mahasiswa
kembali praktik di bangsal rawat inap
g. Seminar/ Presentasi, jam 09.00-12.00, sebelum dan
sesudahnya kembali lagi praktik di bangsal rawat inap dan
jam 15.00-18.00 mahasiswa kembali praktik di bangsal rawat
inap
16
B. SEMINAR MAHASISWA
1. Dilaksanakan di bangsal rawat inap
2. Seminar dilaksanakan pada minggu terakhir
3. Seminar dilakukan oleh setiap kelompok secara bergantian
4. Setiap seminar jumlah kelompok : 4-6 kelompok
5. Makalah untuk seminar dengan mengambil 1 kasus baru yang
akan dilakukan pengkajian sampai dengan evaluasi bersama-
sama anggota kelompok
6. Pembimbing klinik yang ditunjuk sebagai penanggung jawab
presentasi wajib hadir dalam seminar
7. Media seminar : LCD yang sudah ditanam pada tempatnya
8. Materi seminar diketik dengan menggunakan kertas folio,
batas kanan 3 cm, batas atas 2 cm, batas kiri 2 cm, dan batas
bawah 2 cm
9. Pada saat seminar melibatkan perawat ruangan
10. Pembimbing memberikan pengarahan, masukan dan koreksi
kepada mahasiswa
11. Pengesahan makalah dilakukan oleh pembimbing klinik dan
Kepala Ruangan
12. Materi seminar adalah asuhan keperawatan paripurna
17
KETENTUAN DAN TATA TERTIB MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
B. KETENTUAN PRESENSI
1. Prosentase kehadiran mahasiswa adalah 100%
2. Ketentuan Presensi :
a. Sakit
Harus ada surat keterangan dokter, selanjutnya mahasiswa
harus mengganti dinas sebanyak hari yang ditinggalkan
b. Ijin
Surat ijin harus ada surat pengantar dari institusi
pendidikan dan mengetahui Diklit RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, selanjutnya mahasiswa harus
mengganti dinas sebanyak hari yang ditinggalkan
c. Tanpa Keterangan
Tidak masuk tanpa keterangan, mahasiswa harus
membuat surat pernyataan dengan diketahui institusi
18
pendidikan dan Dklit RSJ, selanjutnya mahasiswa harus
mengganti dinas sebanyak 2 kali hari yang ditinggalkan
d. Meninggalkan tempat praktik harus seijin Kepala Ruang
C. KATEGORI PELANGGARAN
1. Ringan
a. Menggunakan perhiasan diluar ketentuan (berlebihan)
b. Berambut panjang (putra)
c. Tidak mengenakan seragam sesuai ketentuan
2. Sedang
a. Terlambat masuk dinas lebih dari 3 kali
b. Tidak mengikuti kegiatan praktik tanpa keterangan
c. Memalsukan tanda tangan presensi mahasiswa
d. Meninggalkan tempat praktik tanpa ijij dari Kepala
Ruangan
e. Berperilaku tidak sopan terhadap klien, keluaraga klien
dan tenaga kesehatan lainnya
f. Merokok baik di dalam maupun di luar bangsal
g. Melakukan kegiatan diluar kegiatan praktik
3. Berat
a. Memalsukan tanda tangan pembimbing
b. Tidak mengikuti kegaiatn praktik sebanyak 3 kali tanpa
keterangan
c. Dua kali melakukan pelanggaran sedang
d. Melakukan tindakan yang membahayakan klien
e. Mengabaikan teguran pembimbing
f. Melakukan tindakan yang merugikan klien, institusi
pendidikan/ rumah sakit
g. Memfoto/ merekam klien
h. Meminjamkan barang pribadi (HP, uang, dll) bukan untuk
kepentingan praktik
19
D. SANKSI PELANGGARAN
1. Ringan-Sedang
a. Mahasiswa yang bersangkutan membuat surat pernyataan
rangkap 3 (tiga), ditujukan kepada Ka.Sub.Bag Diklit
Keperawatan, Pimpinan institusi pendidikan yang
bersangkutan
b. Ka.Sub.Bag Diklit Keperawatan RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang membuat laporan untuk
disampaikan kepada Pimpinan institusi pendidikan dan
Direktur Utama RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
2. Berat
a. Mahasiswa yang bersangkutan membuat surat pernyataan
rangkap 3 (tiga), ditujukan kepada Ketua Bakordik,
Pimpinan institusi pendidikan dan yang bersangkutan
b. Ketua Bakordik akan menghadirkan Pimpinan institusi
pendidikan dan mengembalikan mahasiswa kepada
institusi pendidikan tersebut
c. Ketua Bakordik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang membuat laporan untuk disampaikan kepada
Pimpinan institusi pendidikan dan Direktur Utama RSJ
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Catatan :
Pelanggaran lain yang belum tercantum di atas diputuskan bersama
antara institusi pendidikan dengan pihak RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang
20
TATA TERTIB ASRAMA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
21
B. TATA TERTIB KHUSUS
1. Tata tertib Makan
a. Setiap penghuni asrama makan ditempat yang telah
disediakan (kecuali sakit)
b. Menu makanan disediakan secara umum kecuali sakit atau
alergi (Ketua rombongan melaporkan ke bagian gizi)
c. Waktu makan diatur sebagai berikut :
1) Makan pagi : jam 06.00-07.00 WIB
2) Makan siang : jam 13.00-14.00 WIB
3) Makan malam : jam 18.00-19.00 WIB
d. Diluar jam makan tersebut di atas, bukan menjadi tanggung
jawab petugas gizi kecuali sepengetahuan petugas gizi
e. Memakai pakaian rapi dan sopan saat makan di Instalasi gizi
22
c. Waktu jam keluar, diatur sebagai berikut :
a. Hari Sabtu : jam 16.00-20.00 WIB
b. Hari Minggu/ Hari Besar : jam 09.00-18.00 WIB
c. Diluar jam tersebut di atas dengan catatan telah
mendapatkan ijin dari pengawas asrama
d. Sanksi pelanggaran tata tertib asrama :
1) Mahasiswa yang bersangkutan membuat surat pernyataan
rangkap 3 (tiga), ditujukan kepada Ketua Bakordik,
Pimpinan institusi pendidikan dan yang bersangkutan
2) Apabila pelanggran berat, maka Ka.Sub.Bag Diklit
Keperawatan akan menghadirkan Pimpinan institusi
pendidikan dan mengembalikan mahasiswa kepada
institusi pendidikan tersebut
3) Penangung jawab asrama membuat berita acara sebagai
bahan laporan
4) Ketua Bakordik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang membuat laporan untuk disampaikan kepada
Pimpinan institusi pendidikan dan Direktur Utama RSJ
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
23
BEBAN TUGAS DAN KOMPETENSI MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
A. KOMPETENSI
1. Melaksanakan asuhan keperawatan dan dokumentasi melalui
pendekatan proses keperawatan pada 5 diagnosa keperawatan
yang sering terjadi :
a. Perilaku kekerasan
b. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
c. Isolasi sosial
d. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
e. Defisit perawatan diri
2. Melaksanakan asuhan keperawatan dan dokumentasi melalui
pendekatan proses keperawatan pada unit :
a. Rawat Jalan (Poliklinik Kesehatan Jiwa)
b. IGD/ Kegawatdaruratan psikitari
c. DUL (Dewasa Usia Lanjut)
d. Napza (Askep Napza)
e. IPCU/ Intensive Psikiatri Care Unit (Askep Kritis)
f. Psikogeriatri (Askep Psikogeriatri)
g. Unit Anak Remaja (Askep Mental Organik)
h. Unit Mental Organik (Askep Mental Organik)
3. Mampu menerapkan komunikasi terapeutik
4. Mampu merencanakan dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada klien dan keluarga dengan menggunakan 3 askep
psikososial :
a. Askep ketidakberdayaan
b. Askep ansietas
c. Askep keputusasaan
5. Mendokumentasikan kegaiatan pada unit :
a. ECT (Elektro Convulsi Terapi)
b. Unit Rehabilitasi Mental
24
6. Mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan terapi
modalitas
7. Mampu bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya
B. BEBAN TUGAS
1. Mengelola 1 (satu) klien untuk asuhan keperawatan paripurna
(Pengkajian s/d Evaluasi) + LP dan SP
2. Membuat resume keperawatan bila klien kelolaan pindah
ruang/ pulang
3. Membuat resume ruangan untuk memenuhi target 5 diagnosa
4. Menyiapkan 5 LP dan 1 SP untuk pertemuan pertama sebelum
interaksi dengan klien
5. Membuat resume keperawatan di unit rawat jalan/ IGD
6. Mendokumentasikan kegiatan di unit ECT dan rehabilitasi
7. Membuat strategi pelaksanaan tindakan keperawatan setiap kali
interaksi dengan klien
8. Responsi askep kasus kelolaan
9. Tugas Kelompok :
a. Penyusunan proposal pelaksanaan kegiatan TAK
b. Melaksanakan kegiatan TAK, satu kelompok cukup satu kali
TAK, dan apabila ada anggota kelompok yang ingin
melaksanakan TAK harus ijin terlebih dahulu ke CI
c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan TAK
d. Seminar kasus kelolaan (seminar askep)
25
JADWAL KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA
DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
No Kegiatan Waktu
1. Membuat Laporan Pendahuluan (LP) Sebelum praktik
minimal 7 kasus yang sering terjadi di RSJ
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan (SP) sesuai dengan LP
(Pertemuan I)
2. Responsi Laporan Pendahuluan (LP) dan Hari I
Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan (SP)
3. Melaksanakan pre dan post conference Setiap hari
4. Membuat Strategi Pelaksanaan Tindakan Setiap hari
Keperawatan (setiap kali interaksi dengan
klien) dan aplikasinya (melaksanakan
askep)
5. Pemenuhan ADL klien Setiap hari
6. Membuat resume ruangan, jumlah klien Setiap hari
dibagi habis jumlah mahasiswa (untuk
mahasiswa S1)
7. Membuat proposal pelaksanaan TAK Minggu I
8. Melaksanakan kegaiatan TAK Minggu I dan II
9. Melaksanakan penyuluhan dilengkapi SAP Saat praktik di
(untuk mahasiswa program pendidikan Klinik Kesehatan
Profesi Ners) Jiwa dan IGD
10. Membuat resume Klinik Kesehatan Jiwa Saat praktik di
dan IGD (untuk mahasiswa program Klinik Kesehatan
pendidikan Profesi Ners, D-III, dan D-IV Jiwa dan IGD
Keperawatan)
11. Presentasi kasus Minggu Terakhir
12. Responsi askep kelolaan Minggu Terakhir
26
FORMAT
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Rentang Respon
3. Penyebab
5. Akibat
V. RENCANA KEPERAWATAN
TUM :
TUK :
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
27
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi/ pertemuan dengan klien)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
……………………………………………………………..
2. Diagnosa Keperawatan
……………………………………………………………..
3. Tujuan Khusus (TUK)
……………………………………………………………..
4. Tindakan Keperawatan
……………………………………………………………..
28
PEDOMAN
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. TOPIK
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
…………………………………………………………….
2. Tujuan Khusus
…………………………………………………………….
C. LANDASAN TEORI
Yaitu : justifikasi TAK dibutuhkan pada kondisi klien yang akan
disertakan
D. KLIEN
1. Karakteristik/ kiteria
2. Proses seleksi
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu : Tanggal, hari, jam, lama tiap langkah kegiatan
2. Tim Terapis : Leader, Co Leader, Fasilitator, Observer
3. Metoda/ Media :
F. PENGORGANISASIAN
1. Orientasi
Salam dan perkenalan
Penjelasan tujuan dan aturan main
2. Kerja
Langkah-langkah kegiatan
3. Terminasi
Evaluasi respon subyektif
Evaluasi respon obyektif
Tindak lanjut
Kontrak yang akan datang
29
LAPORAN HASIL PRESENTASI
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA
30
B. PENUTUP
1. Kesimpulan
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
2. Saran
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
(…………………………………) (…………………………………)
(…………………………………)
31
INSTRUMEN EVALUASI
LAPORAN PENDAHULUAN
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Kasus (masalah utama) 5
2. Proses terjadinya suatu masalah 5
3. Kemungkinan data fokus :
Wawancara
30
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan diagnostik
4. Psikopatologi 20
5. Diagnosa keperawatan yang mungkin
20
muncul
6. Rencana tindakan keperawatan 20
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
INSTRUMEN EVALUASI
32
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. PROSES KEPERAWATAN
Menuliskan kondisi klien
Menuliskan diagnosa keperawatan
20
Menuliskan tujuan dan rencana
tindakan keperawatan untuk diagnosa
yang dipilih
2. STRATEGI KOMUNIKASI
TINDAKAN KEPERAWATAN (FASE
ORIENTASI)
Salam terapeutik 25
Evaluasi dan validasi
Kontrak (topik, waktu dan tempat)
3. FASE KERJA
Teknik komunikasi
Sikap terapeutik 30
Langkah-langkah tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana
4. TERMINASI
Evaluasi respon klien
Rencana tindak lanjut 25
Kontrak yang akan datang (topik,
waktu dan tempat)
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
INSTRUMEN PENILAIAN
33
LAPORAN KASUS HARIAN (RESUME)
Nama Mahasiswa :
NIM :
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Pengkajian : 25
Ketepatan data
Ketepatan penentuan diagnosa
keperawatan
2. Perencanaan : 20
Persiapan alat dan klien
Kesesuaian rencana keperawatan
dengan diagnosa keperawatan
3. Tindakan Keperawatan : 30
Kesesuaian tindakan keperawatan
dengan rencana keperawatan
4. Evaluasi : 25
Evaluasi respon klien
Rencana tindak lanjut
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
INSTRUMEN EVALUASI
SEMINAR KASUS
34
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Persiapan Seminar : 20
a. Penggunaan media
b. Alokasi waktu
c. Kelengkapan anggota
2. Presentasi : 45
a. Pengulasan materi jelas dan menarik
b. Interaksi dengan audien
c. Penguasaan materi
d. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Makalah : 20
a. Sistematika penulisan
b. Kelengkapan materi
c. Kelengkapan kepustakaan
4. Kerjasama dalam kelompok 15
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
INSTRUMEN PENILAIAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
35
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
A. FASE ORIENTASI
1. Memberi salam 3
2. Melakukan evaluasi/ validasi 4
3. Melakukan kontrak topik 5
4. Melakukan kontrak tempat 2
5. Melakukan kontrak waktu 2
B. FASE KERJA
1. Membina hubungan saling percaya 5
2. Menjelaskan/ mendemonstrasikan sesuai kontrak 10
topik pada fase orientasi
3. Meminta klien untuk bertanya/ redemonstrasi 4
4. Memberikan tanggapan atas pertanyaan klien 4
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi subyektif 3
2. Melakukan evaluasi obyektif 3
3. Memberikan reinforcement 3
4. Memberikan tindak lanjut 3
5. Melakukan kontrak topik yang akan datang 3
6. Melakukan kontrak tempat yang akan datang 2
7. Melakukan kontrak waktu yang akan datang 2
D. TEKNIK KOMUNIKASI
1. Pengaturan waktu komunikasi dilakukan dengan 3
baik
2. Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti 4
3. Intonasi jelas 3
4. Menggunakan teknik komunikasi secara benar 7
5. Non verbal perawat terapeutik 5
E. PERILAKU SELAMA BERKOMUNIKASI
1. Menghargai klien 5
2. Empati 5
3. Tanggap atas perilaku komunikasi verbal dan non 5
verbal klien
4. Memperhatikan/ menyiapkan kondisi lingkungan 5
yang baik
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
INSTRUMEN PENILAIAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
36
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
A. FASE ORIENTASI
1. Memberi salam 3
2. Melakukan evaluasi/ validasi 5
3. Melakukan kontrak topic/ tujuan kegiatan 5
4. Melakukan kontrak waktu 4
5. Menjelaskan aturan main 5
B. FASE KERJA
1. Memberikan contoh sesuai dengan jenis TAK 5
yang akan dilakukan
2. Melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan pada 10
fase orientasi
3. Memberikan kesempatan giliran yang sama pada 4
klien
4. Memberikan reinforcement 4
5. Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam 5
kegiatan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi subyektif 4
2. Melakukan evaluasi obyektif 4
3. Memberikan reinforcement 4
4. Memberikan tindak lanjut 4
5. Melakukan kontrak kegiatan TAK untuk 4
pertemuan yang akan datang
D. PERILAKU SELAMA MEMIMPIN TAK
1. Pengaturan waktu berkomunikasi dilakukan 3
dengan baik
2. Penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti 4
3. Intonasi jelas, tegas 5
4. Non verbal perawat terapeutik 5
5. Tanggap atas perilaku/ komunikasi verbal dan 5
non verbal klien
6. Memperhatikan/ menyiapkan kondisi lingkungan 4
dengan baik
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
INSTRUMEN PENILAIAN
PENERAPAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
37
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. PENGKAJIAN
Kelengkapan data
Data subyektif
20
Data obyektif
Data penunjang
Menggunakan berbagai sumber
2. ANALISA DATA
Pengelompokan data
15
Relevansi data dengan masalah
Interpretasi data
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Spesifik
Berfokus pada kebutuhan klien 20
Dapat diatasi dengan tindakan keperawatan
Rumusan diagnosa PE/ P
3. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan dilaksanakan sesuai SP
Peran serta klien 30
Peran serta keluarga
Tindakan kolaborasi
4. EVALUASI
Respon klien terhadap tindakan (obyektif dan
subyektif)
15
Analisa respon klien
Rencana tindak lanjut sesuai kondisi dan
kebutuhan klien
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
INSTRUMEN PENILAIAN
PERAN SERTA MAHASISWA DALAM PRE CONFERENCE
38
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue 25
untuk diskusi kelompok
2. Mensintesa pengetahuan dan memakainya dalam 25
pemecahan masalah
3. Menerima ide-ide orang lain 15
4. Memperlihatkan perhatian dalam proses kelompok 15
dan kerjasama dalam pencapaian kelompok
5. Memberi ide selama conference 20
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
INSTRUMEN PENILAIAN
PERAN SERTA MAHASISWA DALAM POST CONFERENCE
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue 25
untuk diskusi kelompok
2. Mensintesa pengetahuan dan memakainya dalam 25
pemecahan masalah
3. Menerima ide-ide orang lain 15
4. Memperlihatkan perhatian dalam proses kelompok 15
dan kerjasama dalam pencapaian kelompok
5. Memberi ide selama conference 20
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
FORMAT EVALUASI
MEMBANTU KLIEN DALAM PERAWATAN DIRI
39
Nama Mahasiswa :
NIM :
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. PERSIAPAN
Peralatan sesuai kebutuhan (mandi, makan, 10
dll)
2. PELAKSANAAN
Menjelaskan pada klien manfaat kebersihan
diri
Mengajarkan kepada klien cara mandi yang
benar
Mengajarkan kepada klien cara menggosok
gigi yang benar
Mengajarkan kepada klien cara berpakaian
yang benar, menyisir rambut dan berdandan
sewajarnya 70
Menjelaskan kepada klien tentang
pentingnya makanan
Memberikan kesempatan klien untuk
menyiapkan makan
Menganjurkan klien untuk makan bersama
klien yang lain
Mengajarkan kepada klien cara makan yang
benar
Memberi reinforcement positif
3. EVALUASI
Klien tampil bersih dan rapi 20
Klien dapat makan dengan baik dan benar
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
FORMAT EVALUASI
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA
40
Nama Mahasiswa :
NIM :
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
Bobot Nilai
1. PERSIAPAN 30
Identifikasi masalah
Membaca SAP
Penggunaan metode
Penggunaan media
2. PELAKSANAAN 50
Menjelaskan topik dan tujuan
Menjelaskan materi secara sistematis
dan bahasa yang mudah dimengerti
Mampu membangkitkan motivasi
peserta
Tidak kaku
3. EVALUASI 20
Peserta kooperatif selama penyuluhan
Pemateri mengajukan pertanyaan
Peserta memberi umpan balik
TOTAL 100
Pembimbing,
______________
41
Institusi Pendidikan :
Ruang :
Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Nilai Mahasiswa
No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai
1 2 3 4 5 6
1. Pre Conference 5
2. Post Conference 5
3. Laporan Pendahuluan 5
4. Strategi Tindakan 5
Keperawatan
5. Presentasi/ Responsi 5
6. Ketrampilan : 10
7. a. Komunikasi Terapeutik
b. TAK 5
c. ADL/ Self Care 5
d. Resume PKJ/ IGD/ 5
Ruangan
8. Penerapan Proses Askep 30
9. Performance 15
TOTAL NILAI
NILAI RATA-RATA
100
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari, Tanggal :
Nama Penguji :
Bobo Nilai
No Aspek Yang Dinilai Keterangan
t 0 -100
PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Ketepatan Data NA = ∑N x 2
2
2. Kelengkapan Data 3
3. Relevansi dan nyata
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa dan sintesa
NB = ∑N x 1
2. Pencerminan PES, PE dan P 1
3
3. Perumusan Diagnosa
Keperawatan
C. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah
2. Tujuan NC = ∑N x 1
1
3. Kriteria Keberhasilan 5
4. Rencana Tindakan
5. Rasional
D. IMPLEMENTASI
1. Prosedur Tindakan
2. Menciptakan lingkungan
terapiutik
3. Pendidikan keperawatan
4. Kolaborasi ND = ∑N x 3
3
5. Interaksi klien 10
6. Perilaku dan penampilan
7. Advokasi
8. Ketepatan pelaksanaan tindakan
9. Menilai respon klien kembali
10. Dokumentasi keperawatan
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Bobot Keterangan
0 -100
E. EVALUASI 1
43
1. Kesesuaian kriteria keberhasilan NE = ∑N x 1
2. Penilaian secara objektif 4
3. Pengamatan perubahan
4. Pengambilan keputusan
F. RESPONSI
1. Pengetahuan gangguan sistem
2. Perencanaan keperawatan
3. Tindakan keperawatan
2 NF = ∑N x 2
- Pendidikan keperawatan (HE)
5
- Mandiri (prosedur tindakan)
- Kolaborasi
4. Studi Obat
5. Proses keperawatan
JUMLAH TOTAL
Penguji,
______________
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
44
Nama : .............. Tgl Dirawat : ...............
Umur : .............. (tahun) Tgl Pengkajian : ...............
Alamat : .............. Ruang Rawat : ...............
Pendidikan : ..............
Agama : ..............
Status : ..............
Pekerjaan : ..............
Jenis Kelami : ..............
No. RM : ..............
ALASAN MASUK
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
3. Riwayat Trauma ?
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi Masalah/Diagnosa
Aniaya fisik ........ ........ ........ ........ Keperawatan
Perubahan
Aniaya sekusal ........ ........ ........ ........ pertumbuhan dan
45
Penolakan ........ ........ ........ ........ perkembangan
Berduka antisipasi
Kekerasan ........ ........ ........ ........
Berduka disfungsional
dalam keluarga
Respon pasca trauma
Tindakan ........ ........ ........ ........ Sindrom trauma
kriminal perkosaan
Jelaskan ........................................................................ Resiko kekerasan
........................................................................ Ketidakefektifan
penatalaksanaan
regiment terapeutik
Lain-lain, jelaskan…...
47
- Kepuasan klien terhadap status dan
posisinya (sekolah, tempat kerja,
kelompok).
- Kepuasan klien sebagai laki-
laki/perempuan.
c. Peran
- Tanyakan tugas/ peran yang diemban
dalam keluarga/ kelompok/
masyarakat.
- Kemampuan klien dalam melaksanakan
tugas.
d. Ideal diri
- Tanyakan harapan terhdap tubu, posisi,
status, tugas/peran.
- Harapan klien terhadap lingkungan
(keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat).
- Harapan klien terhadap penyakitnya.
e. Harga diri
- Tanyakan ubungan klien dengan orang
lain.
- Penilaian/ penghargaan orang lain
terhadap diri dan kehidupanya.
3. Hubungan sosial
Masalah/Diagnosa Keperawatan
- Orang yang berarti/ terdekat Kerusakan komunikasi
……………………………….. Kerusakan komuinikasi verbal
- Peran serta dalam kegiatan Kerusakan interaksi sosial
kelompok/masyarakat. Isolasi sosial
……………………………….. Lain-lain, jelaskan……………
- Hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain.
………………………………..
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan, tanyakan : Masalah/Diagnosa Keperawatan
Distress spiritual
- Pandangan dan keyakinan Lain-lain, jelaskan……………
terhadap gangguan jiwa sesuai
dengan norma dan budaya
dan agama yang dianut
- Pandangan masyarakat
setempat tentang gangguan
jiwa
48
b. Kegiatan ibadah, tanyakan :
- Kegiatan ibadah di rumah dan
kelompok
- Pendapat klien / keluarga
tentang kegiatn ibadah
Penjelasan :
Distres spiritual keadaan dimana individu/kelompok
mengalami/beresiko mengalami gangguan sistem keyakinan/nilai
yang memberikan kekuatan. Harapan dan arti kehidupan seseorang
dengan karakteristik adanya gangguan suatu keyakinan,
mempertahankan makna kehidupan, kamatian, pendiritaan,
keputusan tak melakuakan ritual keagamaan, ragu tentang keyakinan
dan kekosongan spiritual (carpenito, 1998; 384.
Distres spiritual kerusakan kemampuan dalam mengalami
dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang di hubngan
dengan diri sendir, orang lain, musik literatur, alam atau kekuatan
yang lebih besar dari dirinya (Nanda , 2005-2006 : 211-213)
Berhubungan dengan diri sendiri :
Mengekpresikan kurang dalam ; harapan, arti dan tujuan hidup,
kedamaian, penerimaan, cinta, memaafkan diri, keberanian.
Marah
Rasa bersalah
Kaping buruk
Berhubungan dengan orang lain :
Menolak berinteraksi dengan pemimpin agama
Menolak berinteraksi dengan teman, keluarga
Mengungkapkan terpisah dari sistim dukungan
Mengekpresikan tersaing
Berhubungan dengan kekuatan yang melebihi dirinya:
Tidak mampu beribadah
Tidak mampu berpartisipasi dalam aktivitas agama
Mengekpresiakan ditinggalkan atau marah pada tuhan
Memeinta untuk bertemu pemimpin agama
Perubahan dalam praktek agama
Tidak mampu instropeksi
Mengalami penderitaan, tanpa harapan
Risiko distres spiritual :
Fisik :
Penyakit fisik prilaku kekerasan/ minm berlebihan, penyakit
kronik
Psikososial:
Harga diri rendah, depresi, cemas, stress, hubungan buruk,
berpisah dari sistim dukungan, terhalang dalam mengalami cinta,
49
tidak dapat memaafkan, kehilangan, rasial/ konflik kultural,
perubahan ritual agama, perubahan praktek agama,
Perkembangan:
Perubahan hidup, perubahan perkembangan kehidupan.
2. Pembicaraan
Cepat Masalah/Diagnosa
Keras keperawatan :
Gagap Kerusakan komunikasi
Apatis Kerusakan komunikasi
Lambat verbal
Membisu Lain-lain, jelaskan…………
Inkoheren
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain …………
Jelaskan :
………………………………………………………………
Peningkatan :
Hiperkinesia, hiperaktifitas Grimace
Gagap Otomatisma
50
Stereotipi Negativisme
Gaduh gelisah katatonik Reaksi konversi
Mannarism Tremor
Katapleksi Verbigerasi
Tik Berjalan kaku/ rigid
Ekhopraxia Kompulsif : sebutkan ……..
Command automatism
Jelaskan :
…………………………………
Penjelasan :
Intoleransi aktivitas→ ketidak cukupan energi secara fisoligis dalm
pemenuhan aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan, karakteristik :
laporan verbal dan kelemahan.
Kurang aktivitas hiburan → penurun stimulus (ketertarikan atau
penjadwalan) rekreasi atau aktivitas bersantai, karakteristik: hobi
yang biasa tak dilaksanakan di RS, kondisi klien bosan, ingin
melakukan sesuatu seperti membaca dll.
Isyarat tubuh/mannerisme, prilaku motorik/ konasi, ( efek yang
mengenai badan dan jiwa) lesu, tegang, gelisah, agitasi,tik,
grimasen, tremor, kompulsif, dll.
Gangguan psikomotor dapat berupa kelambatan atau peningkatan
aktifitas.
a. Kelambatan aktifitas
Hipokinesia/hipoaktifitas gerakan atau aktifitas yang
berkurang/menurun
Sub stupor katatonik reaksi terhadap lingkungan sangat
berkurang, gerakan aktifitas sangat lambat.
Kata lepsi memperthankan badan secara kaku dan posisi
tertentu
Fleksibilitas serea mempertahankan posisi
mempertahankan posisi badan yang dibuat atau orng lain
atau menirukan posisi orng lain.
b. Peningkatan aktifitas gerakan dan reaksi motorik terhadap
rangsangan menjadi lebih cepat.
Hiperkinesia/ hiperaktifitas gerakan/ aktifitas yang
berlebihan.
Gaduh gelisah atau katatonik gerakan motorik yang
meningkat, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi rangsangan
dari luar dan menunjukan kegelisahan.
c. Tik gerakan kecil involunter/tidak terkontrol, sekejap dan
berkali-kali sekolompok otot atau bagian badan yang relatif kecil
51
d. Grimsen gerakan otot muka/ mimik yang aneh dan berubah-
ubah, tidak dapat terkontrol klien sendiri dan berulang-ulang.
e. Tremor jari-jari gemetar ketika klien menjulurkan tangan
f. Stereotipi gerakan salah satu anggota badan yang berulang-
ulang dan tidak bertujuan
g. Mennerisme/pelagakan gerakan atau lagak yang stereotipi.
Teatrikal dan di buat-buat seperti pada suatu pertunjukan.
h. Ekhoprxia meniru gerakan orang lain pada saat dilihatnya
secara langsung.
i. Echolalia mengulang/meniru gerakan apa yang diucapkan
oleh orang lain secara langsung.
j. Otomatisme berbuat sesuatu secara otomatis sebagai
pernyataan atau ekspresi simbolik daripada aktifitas yang tidak
disadarinya.
k. Negativisme menentang nasihat atau permintaan orang lain
untuk beraktifitas atau melakukan aktifitas yang berlawanan.
l. Otomatisme perintah (command automatism) menuruti
sebuah perintah secara otomatis tanpa memikirka terlebih dahulu
m. Katapleksi tonus otot menghilang mendadak untuk
beraktifitas dan sejenak, diikuti atau tidak diikuti oleh penurunan
kesadaran yang disebabkan oleh keadaan emosi.
n. Verbigerasi berkali-kali mengucapkan kata-kata yang sama
atau latah
o. Gagap berbicara terhenti-henti /tersendat-sendat kerena
adanya spasme otot- otot untuk berbicara spererti terlihat
sangat ragu-ragu sampai expolsif (terucap)
p. Besikap aneh sengaja mengambil sikap/posisi badan yang
aneh, tidak wajar atau cenderung bizar (berlebihan).
q. Berjalan kaku/rigit gerakan lambat, kaku, tidak tegap dan
terputus-putus.
r. Kompulsif kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti
berulang kali mencuci tangan, muka atau mandi karena adanya
dorongan yang mendesaknya agar berbuat sesuatu yang
bertentangan dengan keinginan sehari-hari, kebiasaan atau
norma-norma yang berlaku, macam-macam kompulsif :
1. Dipsomania kegiatan yang berulang karena ada dorngan
untuk meminum air
2. Egomania → kegiatan berulang/preokupasi karena ada
dorngan p[ada dirinya
3. Erotomania → kegiatan berulang karena ada dorngan dengan
hal sexual.
4. kleptomania→ kegiatan berulang karena ada dorngan untuk
mencuri.
52
5. Megalomaniakegiatan berulang karena ada dorngan untuk
mencari kekuasaan.
6. monomania→ kegiatan berulang karena ada dorngan dengan
satu obyek
7. himfomania→kegiatan berulang karena ada dorongan untuk
bersengama dg wanita.
8. satiriasi→ kegiatan berulang karena ada dorongan untuk
bersengama dengan pria
9. trikhotilomania→ kegiatan berulang karena ada dorongan
untuk mencabut rabutnya
10. ritualistic→kegiatan berulangkarena ada dorongan untuk
bertingkah laku melakukan upacara ritual.
s. Gangguan somatomotorik pada reaksi koversi →
menggambarkan/memperlihatkan/ melakuakan prilaku sebagai
simbul adanya konvlik emosional, berupa :
Kelumpuhan
Pergerakan abnormal, seperti termor, TIK, kejang, ataxia
Atasia-abasia→ tidak dapat duduk, berdiri dan berjalan.
53
Afek→ adalah nada perasaan yang menyenangkan atau tidak
(seperti kebanggan, kekecewaan, kasih sayang) yang menyertai yang
biasanya berlangsung lama serta kurang disertai oleh komponen
fisiologis.
Emosi → manifestasi afek keluar dan disertai oleh banyak
komponen fisiologis biasanya berlangsung relatif tidak lama, misal :
ketakutan, kecemasan, depresi dan kegembiraan, (Maramis, 2005;
107).
Afek emosi :
a. Adekuat : Afek emosi yang sesuai dengan stimulus yang ada
b. Inadekuat : Emosi yang tidak sesuai/ bertentang denag
stimulus yang ada
c. Datar/dangkal : Tidak ada perubahan roman muka pada saat
ada stimulus yang menyenangka atau menyedihkan
d. Tumpul : hanya ada bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.
e. Labil : emosi yang cepat berubah-ubah
f. Anhedonia : ketidak mampuan merasakn kesenangan
g. Kesepian : merasa dirinya ditinggalkan
h. Eforia : Rasa gembira yang berlebihan
i. Ambivalensi : Afek emosi yang berlawanan timbul bersama-
sama terhadap seseorang, obyek atau suatu hal.
j. Apatis : berkurangnya afek emosi terhadap sesuatu atau semua
hal disemeartai rasa terpencil dan tidak perduli
k. Marah : permusuhan yang berifat agresif, tidak realistic,
menghancurkan dirinya, orang lain, lingkungan yang ifatnya
tidak untuk memecahkan suatu masalah, yang dihadapi
l. Depresi/sedih : perasaan susah, tidak berguna gagal, putus asa
m. Cemas : persaan kwatir yang tidak jeela obyeknya.
54
Panik→ kecemasan hebat dengan kegelisahan, kebingungan dan
hiperaktifitas yang tidak terorganisasi.
Depresi→ keadaaan psikologis dengan manifestasi perasaan sedih,
susuah, rasa tidak berguna, gagal, kehilangan, rasa berdosa, putus
asa, penyesalan, tidak ada harapan.
Komponen fisiologis: anoreksia , konstipasi, kulit lembab/dingin,
tensi/nadi turun, bergaul, dan nafsu sexual menurun.
Ketakutan → eek emosi terhadap obyek yang ditakuti sudah jelas.
6. Persepsi-Sensorik
Halusinasi Masalah/ Diagnosa Kperawatan
Perubahan persepsi sensori : halusinasi
Pendengaran
……… (pendengaran, pengelihatan,
Pengelihatan perabaan, pengecapan, penciuman)
Perabaan Lain-lain, jelaskan……………….
Pengecapan
Penciuman
Ilusi
Ada
Tidak Ada
Depersonalisasi
Ada
Tidak Ada
Derealisasi
Ada
Tidak Ada
Jelaskan :
…………………………………………………………………….
55
Penjelasan :
Perepsi adalah daya mengenal barang, kualitas hubungan, perbedaan
sesuatu melalui proses mengamati, mengetahiu dan mengartikannya
setelah panca indra mendapatkan rangsangan.
Gangguan sensori dan presepsi ;
a. Halusinasi → pencerapan tanpa adanya suatu rangnagan( obyek)
yang jelas dari luar diri klien terhadap panca indra pada saant
klien dalam keadaan sadar atau bangun ( keasan/pengalaman
sensoris yang salah).
Jenis halusinasi:
1. Halusinasi visual/optic/pengelihatan → bisa berbentuk
seperti orang bintang, atau tidak berbentuk seperti sinar, kilat
bisa berwarna dan tidak berwarna.
2. Halusinasi pendengaran/auditif/akustik/uara→ bisa berupa
suara manusia, hewan, mesin, music atau kejadian alam
lainya.
3. Halusinasi penciuman/alfatorik→ bisa mencium sesuatu bau
khusus dimana orang lain tidak
4. Haluinasi pengecapan/gustatorik→ bisa mengecap/
merasakan sesuatu enak atau tidak
5. Halusinasi perabaan/taktil→ bisa merasakan suatu
perabaan,sentuhan, tiupan, disinari atau dipanasi
6. Halusinasi kinestetik/phanthom limb→badanya bergerak
dalam satu ruangan, atau anggota badanya bisa merasakan
sesuatu gerakan seperti pada klien amputasi.
7. Halusinasi viseral→ seperti ada rasa-rasa tertentu yang terjadi
pada organ tubuh
8. Halusinasi histerik→ timbul pada neurosa histerik karena
adanya konflik emosional
9. Halusinasi hipnogoglik→sensori-persepsi yang berkerja salah
tepat sebelum tidur
10. Halusinasi hipnopompik→ sensori-persepsi yang berkerja
salah tepat sebelum tidur
11. Halusinasi perintah→ menyuruh klien untuki melakukan
sesuatu, seperti membunuh dirinya dan mencabut tanaman.
b. Ilusi → pencerapan yang sungguh-sungguh terjadi dengan
adanya suatu rangsangan (obyek) yang jelas/nyata dari luar diri
klien pada panca indra pada saat klien dalam keadaan sadar atau
bangun, karena adanya gangguan pada panca indra maka
interpretasi/penilaianya yang salah terhadap rangsangan/obyek
tersebut, contoh ilusi seperti bunyi angin didengarnya memangil
dirinya, daun jatuh dilihat sebagi penjahat yang menyelinap.
56
c. Derealisasi→ perasaan aneh pada lingkungan, tidak sesuai
dengan kenyataan dan semuanya sebagai mimpi
d. Depersonalisasi →pearasaan yang aneh/asing terhadap dirinya
sendiri, orng lain/ lingkungan dirinya sudah tidak seperti
biasanya, bagian tubuhnya sudah bukan miliknya lagi, atau sudah
diluar dirinya(out of body experince).
e. Agnosia→ kietidak mampuan mengenal atau menagrtikan
penerapan akibat kerusakan otak
f. Ganguan somatosensorik pada reaksi konversi yang
dimanivestasikan secara simbolis dan menggambarkan konflik
emosional, gangguan ini dapat berupa:
1. Anesthesia→hilangnya indra praba pada kulit yang tidak
sesuai dengan anatomi syaraf.
2. Parathesia→ berubahnya indra peraba yang tiak sesuai dengan
kenyataan
3. Ganguan pendengaran atau pengelihatan
4. Perasaan nyeri
5. Makropsia→ obyek terlihat lebih besar daripada yang
sebenarnya
6. Mikropsia→ obyek terlihat lebih kecil dari yang sebenarnya.
57
b. Isi Pikir :
Masalah/ Diagnosa Keperawatan
Obsesif Perubahan proses pikir : ………..
Ekstansi (jelaskan )
Fantasi Lain-lain, jelaskan……………….
Alienasi
Pikiran bunuh diri
Preokupasi
Pikiran isolasi social
Ide yang terkait
Pikiran rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia, sebutkan : ………..
Waham
- Agama
- Somatic/ hipokondria
- Kebesaran
- Kejar/ curiga
- Nihilistic
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Jelaskan :
………….…………………………….
Penjelasan :
Meliputi proses pertimbangan (judgement), pemahaman
(komprehension), ingatan dan penalaran (reasoning), proses pikir
normal mengandung idea, simbol-simbol, asosiasi terarah, bertujuan
yang dibangkitkan oleh masalah.
a. Sirkumstansial →pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai
pada tujuan pembicaraan
b. Bloking → jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di
tengah sebuah kalimat, klien tidak dapat menerangkan kenapa ia
berhenti.
c. Tangensial → pembicaraan berbelit-belit tapi tidak sampai pada
tujuan
d. Pikiran melayang (flaigt of idea)→ perubahan mendadak lagi
cepat dalam pembicaraan, sehingga suatu idea yang belum
muncul sudah disusul oleh idea yang lain, misal seorang pasien
58
pernah bercerita “ waktu saya datang ke rumah sakit kakak saya
baru dapat SIM, untung saya pakai kemeja biru, hingga pak
dokter menanyakan bila sudah makan”
e. persevarasi→ berulang-ulang menceritakan suatu idea, pikiran
atau tema secara berlebihan, misal besok saya pulang, ya saya
sudah rumah, besok saya sudah berada di rumah, sudah makan
enak di rumah sendiri, besok ayah akan mengambil pualang.
f. Asosiasi longgar→ klien mangatakan hal-hal ayang tidak ada
hubungannya satu sama lain, misal : saya mau makan, semua
orang dapat berjalan bila ekstrim akan menjadi inkoheren.asosiasi
yang sangat longgar misal, saya akan menjalankan mobil kita
harus membikin tenaga nuklir dan harus minum es krim.
g. Inkoherensi → gangguan dalam bentuk bicara/ pembicaraan
sulit dipahami, misal saya minta dijanji, tidur, lahir, dengan
pakaian lengkap untuk anak saya satu atau lebih,menurut
pengadilan Allah dengan suami jodohnya yang menyinggung
segal percobaan.
h. logorea→ banyak bicara, kata-kata dikeluarkan bertubi-tubi
tanpa kontrol, mungkin koheren ataupun inkoheren.
i. asosiasi bunyi (calng assosiation) → mengucapkan perkataan
yang mempunyai persamaan bunyi misal “saya mau makan di
tarakan, seakan akan berantakan”.
j. Neologisme → membentuk kata-kata baru yang tidak bisa
dipahami oleh umur, misal “ saya radiltu, semua ratimun”.
k. Irelevansi → isi pikiran atau ucapan yang tidak ada hubungannya
dengan pertanyaan atau dengan hal yang dibicarakan.
l. Main-main dengan kata-kata→ menyajak(membuat sajak) secara
tidak wajar, misal :
Wahai jagoku yang bersembunyi
Meskipun kau jago
Tanpa hatiku kau sunyi
Tanpa hatiku kau wangi
m. Afasi → mungkin sensorik (tidak atau sukar mengerti bicara
orang lain) atau motorik (tidak dapat atau sukar berbicara) sering
kedua-duanya sekaligus dan terjadi karena kesukaran otak.
Bentuk pikir
a. Dereistik →bentuk pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada atau tidak mengikuti logika secara umum (tidak ada
sangkut pautnya antara proses mental individu dan pengalan
yang sedang terjadi)
59
b. Otistik (autisme) → bentuk pemikiran yang berupa fantasi atau
lamunan yang memuaskan keinginan yang tidak dapat
dicapainya. Hidup dalm pikiran sendiri, hanya memuaskan
keinginanya dengan lamunan, fantasi, waham dan halusinasi yang
cenderung menyenagkan dirinya.
c. Nonrealistic →bentuk pemikiran yang tidak logis/tidak masuk
akal, sama sekali tidak berdasarkan kenyataan.
Isi pikir
a. Obsesi → isi pikiran yang telah muncul/kokoh/persisten,
walaupun klien berusaha menghilangkanya. Tidak di kehendaki,
tidak diketahui dan tidak wajar.
b. Hipokondria → isi pikiran yang meyakinkan adanya suatu
gangguan pada organ didalam tubuh yang dimanifestasikan
dengan keluhan atau sakit secara fisik yang sebenarnya keadaan
tersebut tidak pernah terjadi, seperti jantungnya copot, ususnya
meledak.
c. Depersonalisasi → isi pikiran yang berupa perasaan yang aneh/
asing terhadap dirinya sendiri, orang lain atau lingkungan
sekitarnya.
d. Phobia/fobi → rasa takut yang irrasional terhdap suatu benda
atau keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan oleh
pasien, biarpun diketahuinya bahwa hal itu irrasional adanya.
e. Magical thinking (pikiran magis)→ isi pikiran yang terwujud
dengan keyakinan klien tentang dirinya yang mampu melakukan
hal-hal yang mustahil dilakukan secara umum atau diluar
kemampuannya, seperti saya bisa terbang kelangit ke tuju, bisa
mengangkat beras tiga ton
f. Idea of reference (ide terkait, pikiran berhubungan)→ isi pikiran
yang di manifestasikan dengan keyakinan klien terhadap kejadian
yang terjadi dilingkungan sekitar, pembicaraan orng lain, benda-
benda atau sesuatu kejadian yang dihubung-hubungkan/ terkait
dengan dirinya dan hal tersebut bermakna bagi klien.
g. Ekstasi/extacy →isi pikiran yang tidak dapat di ceritakan yang
dimanifestasikan dengan kegembiraan yang luar biasa dan
timbulnya secara mengambang/melayng
h. Fantasi → isi pikiran tentang keadaan/ kejadian yang
diharapkan/diinginkan sebagai hal-hal yang tidak nyata sebagai
pelarian terhadap keinginan yang tidak dapat dipenuhinya.
Sedangkan pseudologia fantastika merupakan bentuk kepercayaan
akan kebenaran fantasinya secara intermeitten dalam jangka
60
waktu yang cukup lama dan dapat bertindak sesuai denagan
fantasinya.
i. Social isolation ( pikiran isolasi sosial) → isi pikiran yang berupa
rasa terisolasi, tersekat, terkucil, terpencil dari lungkungan
sekitarnya/masyarakat, merasa ditolak, tidak disukai orang lain,
dan tidak enak berkumpul dengan orang lain sehingga sering
menyendiri.
j. Pikiran tak memadahi(inadekuat) → pikiran eksentrik, tidak
cocok dengan banyak hal terutama dalam hal pekerjaan dan
pergaulan.
k. Preokupasi → isi pikiran yang terpaku pada sebuah id saja,
biasanya berhubungan atau bernada emosianal dan sangat kuat.
l. Suisidal thought/ideation/pikiran bunuh diri → isi pikiran yang
dimulai dengan memiirkan usaha bunuh diri sampai terus
menerus berusaha untuk dapat bunuh diri.
m. Alienasi/ rasa tersaing → pikiran/dirinya sudah menjadi lain,
berbeda, asing dan aneh.
n. Pikiran rendah diri → merendahkan, menghinakan dirinya
sendiri, menyalahkan dirinya tentang suatu hal yang pernah atau
tidak pernah dilakuakn.
o. Merasa dirugikan oleh orang lain → menyangka orng lain telah
merugikan, mencelakai dirinya dan mengambil keuntungan dari
dirinya.
p. Hiposexsual →acuh tak acuh tentang hal sexual, kegiatan sexual
berkurang secara umum, ini debedakan dari gangguan potensi
sexual dari impotensia dan frigiditas.
q. Rasa salah →sering ia mengakan bahwa ia merasa bersalah. Ini
bukan waham dosa.
r. pesimisme→mempunyai pandangan surang tentang banyak
haldalam hidupnya.
s. Sering curiga→mengutarakan ketidak percayaan kepada orang
lain. Ini bukan waham curiga.
t. Fobia dapat menimbulkan kompulsif, macam macam fobia:
Agorafobi→ takut terhadap ruang yang luas
Ailurofibi →takut terhadap kucing
Akrofobi →takut terhadap tempat yang tinggi
Algofobi →takut terhadap perasaan nyeri
Astrafobi→takut terhadap badai, guntur, kilat
Bakteriofobi →taut terhadap kuman.
Eritrofobi →takut terhadap mukanya yang akan menjadi
merah.
Hematofobi →takut terhadap darah.
61
Kankerofobi →takut terhadap penyakit kanker.
Kluastrofobi →takut terhadap ruang yang tertutup.
Misofobi→takut terhadap kotoran.
Monofobi →takut terhadap keadaan sendirian.
Niktofobi →takut terhadap keadaan gelap
okholofobi→takut terhadap keadaan ramai atau banyak orang
Patofobi →takut terhadap penyakit
Pirofobi →takut terhadap api.
Sifilofobi →takut terhadap penyakit sifilis
Xenofobi →takutterhadap orang asing
Zoofobi →takut terhadap binatang
u. Gangguan pertimbangan→ gangguan yang berhubungan dengan
keadaan mental yang menghindari kenyataan yang menyakitkan.
v. Waham → keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai
dengan kenyataanyaatau tidak cocok dengan intelegensi dan latar
belakang kebudayaan, biarpun dibuktikan denagnkemustahilan
itu.
Jenis waham;
Waham kejaran →klien yakin bahwa ada orang atau komplitan
yang menganggunya atau ia sedang ditipu, dimata-matai atau
kejelekanya sedang dibiucarakan banyak orang.
Waham somatik/hipokhondhrik→keyakinan tentang
(sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar, umpamanya
ususnya sudah busuk, otaknya sudah cair, ada kuda dalam
perutnya.
Waham kebesaran →klien yakin bahwa ia mempunyai
kekuatan, pendidkan, kepandaian, atau kekayaan yang luar
biasa.
Waham keagamaan→waham dengan tema agama/keyakinan
yang berlebihan
Wahm dosa →keyakinan bahwa ia berbuat dosaatau keasalah
yang besar, yang tidak dapat di ampuniatau bahwa ia
bertanggung jawab atas suatu kejadian yang tidak baik, misal
kecelakaan keluarga, karena pikiranya tidak baik.
Waham pengaruh→yakin bahwa pikiranya, emosi atau
perbuatanya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau
suatu kekuasaan yang aneh.
Waham nihilistik →klien yakin bahwa dunia ini sudah hancur
atau bahwa ia sendiri dan atau orang lain sudah mati.
Waham bizar :
1. Sisip pikir →keyakinan terhadap suatu pikiran orang lain
disisipkan kedalam pikiranya sendiri.
62
2. Siar pikir/broadcasting →klien yakin bahwa idenya dipakai
oleh/disampaikan kepada orang lain mengetahui apa yang
ia pikirkan meskipun ia tidak secara nyata mengatakan pada
orang tersebut.
3. Kontrol pikir→klien yakin pikiranya dikontrol oleh
kekuatan dari luar.
8. Kesadaran
Menurun Masalah/ Diagnosa Keperawatan
- Composmentis Risiko cedera
- Sopor Perubahan proses pikir : …….
- Apatis/ sedasi (jelaskan )
Lain-lain, jelaskan……………
- Subkoma
- Somnolensi
- Koma
Meninggi
Hipnosa
Disosiasi : …….
Gangguan perhatian
Jelaskan :
………….…………………………….
Penjelasan :
Tingkat kesadaran →kemampuan individu mengadakan hubungan
dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendir (melalui panca
indranya), dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya
serta terhadap dirinya sendir (melalui perhatian). Kesadaran yang
baik biasanya dimanifestasikan dengan orientasi yang bain dengan
waktu, tempat, orang lain dan lingkungan sekitarnya, (maramis,
2005 : 101)
Gangguan menurut ilmu jiwa dapat diuaraikan sebagai berikut :
1. Kesadaran yang menurun → suatu keadaan dengan kemampuan
persepsi perhatian dan pemikiran yang berkurang secara
keseluruhan (secara kwantitatif). Kemudian munculah amnesia
yang sebagian atau total.
2. Kesadaran yang meninggi→ keadaaan dengan respon yang
meninggi terhadap rangsang; suara-suara terdengan lebih keras,
warna- warni kelihaan lebih terang, disebabkan oleh berbagai zat
yang merangsang otak (psikostimulant, misalnya amfetamin dan
caffein) atau oleh faktor psikologis.
a. Kesadaran kwantitaif/penurunan kesadaran
Composmentis→ Sadarkan diri
63
Apatis → individu mulai mengantuk dan acuh tak acuh
terhadap rangsangan yang masuk; diperlukan rangsang
yang sedikit lebih keras dari biasanya untuk menarik
perhatiannya.
Somnolen → jelas sudah mengantuk dan rangsang yang
lebih keras lagi diprlukan untuk menarik perhatiannya.
Bingung, delirium, sedasi(kacau, merasa melayang antara
sadar dan tidak sadar)
Sopor →hanya berespon dengan rangsang yang keras;
ingantan, orientasi dan pertimbngan sudah hilang
Subkoma dan koma→ tidak ada lagi respon rangsangan
yang keras ; bila sudah dalam sekali, maka reflek pupil
(yang sudah melebar) dan reflek muntah hilang lalu
timbullah reflek patologik
b. Kesadaran kwalitatif
Tidak berubah →mampu mengadakan hubungan dan
pembatasan dengan lingkunganya dan dirinya (sesuai
dengan kenyataan)
Berubah →kesadaran yang tidak menurun, tidak meninggi,
tidak normal, bukan disosiasi, tetapi kemampuan
mengadakan hubungan dengan dan pembatasan terhadap
dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf
“tidak sesuai dengan kenyataan”
Hipnosa →kesadaran yang sengaja dirubah (menurun dan
menyempit, arrtinya menerima rangsang hanya dari
sumber tertentu saja) melalui sugesti; mirip tidur dan di
tandai oleh mudahnya disugesti;setelah itu timbul amnesia.
Disosiasi → sebagian tingkah laku atau kejadian yang
memisahkan sirinya secara psikologis dari kesadaran.
Kemudian terjadi amnesia sebagian atau total. Disosiasi
dapat berubah:
1. Trans (trance); keadaan kesadaran tanpa reaksi yang
jelas terhadap lingkunganya yang biasanya mulai
mendada; mungkin terjadi imobilisasi dan ruman
mukanya kelihatan bengong (kehilanagn akal) atau
melamun; dapat di timbulak hipnosa atau upaca
kepercayaan umpanya; kuda lumping, kesurupan, tari
keris dan meditasi.
2. Senjakala histerik ( hysterical twilight state); kehilangan
ingatan atas dasar psikologik, sisosiasi itu terjadi tentang
suatu waktu tertentu dan biasanya selektif. Ini
debedakan dari gangguan ingatan secara umum.
64
3. Fugue; suatu periode penurunan kesadaran dengan
pelarian secara fisik dari suatu keadaan yang
menimbulkan banyak ster, tetapi dengan
mempertahankan kebiasaan dan keterampilan.
4. Serangan histerik; suatu suatu penampilan emosiaonal
yang jelas dengan unsur menarik perhatian dan
kelihatanya tidak ada kontak dengan lingkungan. Ini
dibedakan dari reaksi konversi dan dari “trance”
Tidur →penurunan kesadaran secara reversible, biasanya
disertai dengan posisi terbaring dan sedikit bergerak.
Gangguan kesadaran yang berkaitan dengan tidur sebagai
berikut:
1. Insomnia →sukar tidur, biasanya terkena faktor
psikologis.
2. Somnabolisme →berjalan sambil tidur.
3. Nigtmore, mimpi buruk, pavor noctumus →biasanya terjadi
pada anak-anak dan biasanya akan hilang dengan
sendirinya.
4. Narkolepsi →seranag tidur bersama dengan kataplexi,
kelumpuhan tidur atau halusinasi hiponogogik
(maramis, 2005:102)
65
Penjelasan :
Ingatan berdasar tiga proses utama yaitu:
1. Pencatatan (registrasi) mencatan atuau meregistrasi suatu
pengalaman didlam susuna saraf pusat.
2. Penahanan atau restensi : menyimpan atau menahan catatan.
3. Pemanggilan kembali (recall) mengingat atau mengeluarkan
kembali catatan itu (maramis, 2005;105)
Gangguan daya ingat:
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat
kejadian yang lebih dari 1 bulan
b. Gangguan daya ingat jangka pendek: tidak dapat mengingat
kejadia dalam minggu terkhir.
c. Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian
yang baru saja terjadi.
d. Amnesia : ketidak mampuan mengingat kembali pengalaman
yang telah terjadi baik sebagian/total kejadian. Hal ini dapat
terjadi akibat trauma kepal gangguan emosi/amnesia histerik,
sesudah hipnosa dan trans.
Amnesia retrograd: yaitu hilangnya daya ingat terhadap
pengalaman sebelum kejadian sampai kejadian
Amnesia anterograd : hilangnya daya ingat terhadap
pengalaman setelah terjadinya suatu pristiwa
e. Hipermnesia: adanya penahan/retensi dalam ingatan dan
pemanggilan kembali/recall terhadap suatu yang berlebihan.
f. Paramnesia : ingatan yang keliru akibat distorsi/ gangguan pada
proses pemanggilan kembali/recall, seperti pada:
Deja Vu: seperti sudah melihat sesuatu, tetapi sebernya
belum pernah.
Jamais Vu: seperti belum melihat sesuatu, tetapi sebenarnya
sudah.
Fausse reconnaissance: pengenalan kembali yang keliru,
merasa pasti bahwa pengenalanya itu benar tetapi
sesungguhnya tidak benar sama sekal.
Konfabulasi: secara tidak sadar mengisi lubang-lubang
dalam ingatanya dengancerita yang tidak sesuai dengan
kenyataan, akan tetapi si pasien percaya akan kebenaranya.
66
Penjelasan :
Konsentrasi adalah kemampuan klien untuk memperhatikan selama
wawancara/kontak.
Kalkulasi : kemampuan klien untuk mengerjakan hitungan baik yang
sederhana maupun yang koplek.
a. Mudah beralih/ dialihkan : perhatian klien mudah berganti dari
satu obek ke obyek yang lain.
b. Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu meminta agar
pertnyaan diulang/tidak dapat menjelaskan kembali pertanyaan.
c. Tiudak mampu berhitung: tidak dapat melakukan
penambahan/pengurangan angka-angka/benda-benda nyata.
Penjelasan :
Penelitian melibatkan pembuatan keputusan yang konstruktif dan
adaptif, kemampuan mengerti fakta dan menarik kesimpulan dari
hubungan.
Hal ini dapat dikaji dengan menggali keterlibatan klien dalam
aktivitas. Hubungan dengan penelaian pekerjaan, misalnya
bagaimana ia dapat menemukan jalan keluar dan bagai mana ia dapat
bertindak. Bagaimana kemampuan klien menilai sesuatu hal dan
bagaimana ia mengambil keputusan terhadap suatu hal.
a. Gangguan kemampuan ringan : dapat mengambil keputusan
yang sederhana dengan bantuan orang lain, misal berikan
kesempatan klien untuk memilih mandi dulu sebelum makan
atau makan dulu sebelum mandi, jika diberi penjelasan, klien
masih tidak mampu mengambil keputusan.
67
Penjelasan :
Merujuk pada pemahaman klien tentang sifat suatu
penyakit/gangguan. Penghayatan ini biasanya mengalami gangguan
pada kelainan mental organik, psikosis dan retardasi mental.
Bagaimana klien memandang/menilai dirinya secara keseluruhan
terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya.
a. Menghindari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala
penyakit (perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak
perlu pertolongan.
b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan orang
lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat ini
68
2. BAB/ BAK
Masalah/ Diagnosa keperawatan
Bantuan minimal
Perubahan eliminasi fases
Bantuan total Perubahan eliminasi urine
Jelaskan : Deficit perawatan diri : ……….. (makan,
………….……………………………. mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan……………….....
Penjelasan :
Apakah klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari –hari
seperti BAB/ BAK, secara mandiri, bantuan total dan bantuan
mandiri.
BAB/ BAK → bila ia tahu kapan/ waktunya menyiapkan
peralatan mampu melaksanakan dan merapikan kembali apa
yang telah ia kerjakan.
Bantuan minimal →bila ia mampu mengerjakan setelah diberi
penjelasanatau dorngan untuk melaksanakan.
Bantuan total →bila ia tidak mampu mengerjakan setelah
diberikan penjelasan atau dorongan untuk melaksanakannya.
3. Mandi
Bantuan minimal Masalah/ Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri : ……….. (makan,
Bantuan total
mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
Jelaskan :
Lain-lain, jelaskan……………….....
………….…………………………….
Penjelasan :
Apakah klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari –hari
seperti mandi, secara mandiri, bantuan total dan bantuan mandiri.
Mandi → bila ia tahu kapan/ waktunya menyiapkan peralatan
mampu melaksanakan dan merapikan kembali apa yang telah ia
kerjakan.
Bantuan minimal →bila ia mampu mengerjakan setelah diberi
penjelasanatau dorngan untuk melaksanakan.
Bantuan total →bila ia tidak mampu mengerjakan setelah diberikan
penjelasan atau dorongan untuk melaksanakannya.
4. Berpakaian/ berhias
Masalah/ Diagnosa keperawatan
Bantuan minimal
Defisit perawatan diri : ……….. (makan,
Bantuan total
mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
Jelaskan : Lain-lain, jelaskan……………….....
………….…………………………….
69
Penjelasan :
Apakah klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari –hari
seperti berpakaian/ berhias, secara mandiri, bantuan total dan
bantuan mandiri.
Berpakaian/ berhias → bila ia tahu kapan/ waktunya
menyiapkan peralatan mampu melaksanakan dan merapikan
kembali apa yang telah ia kerjakan.
Bantuan minimal →bila ia mampu mengerjakan setelah diberi
penjelasanatau dorngan untuk melaksanakan.
Bantuan total →bila ia tidak mampu mengerjakan setelah diberikan
penjelasan atau dorongan untuk melaksanakannya.
70
6. Penggunaan obat
Masalah/ Diagnosa keperawatan
Bantuan minimal
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Bantuan total
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment
Jelaskan : terapeutik
………….……………………………. ketidakpatuhan
Penjelasan : Kerusakan Lain-lain, jelaskan………………...
Apakah klien mampu mengatasi kebutuhan hidupnya, membuat
keputusan berdasarkan keinginannya, mengatur penggunaan obat
(frekwensi, jenis, dosis waktu, cara dan reaksi obat) dan melakukan
pemeriksaan kesehatanya sendiri (kapan dan kemana, peraawatan
dan pengobatan lanjut). Bila tidak apa yang terjadi dan apa
penyebabnya.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan Lanjutan : Ya Tidak Masalah/ Diagnosa
keperawatan
Sistem Pendukung : Ya Tidak Perilaku mencari bantuan
Keluarga kesehatan
Terapis Lain-lain, jelaskan………….
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan :
………….…………………………….
Penjelasan :
Apakah klien memiliki sistim penddukung seperti, keluarga, teman
sejawat, terapis atau kelompok sosial, bila mempunyai sejauh mana
keterlibatan sisitim pendukung tersebut, bila tidak bagaimana.
71
9. Aktivitas di luar rumah
Ya Tidak Masalah/ Diagnosa
Belanja keperawatan
Perubahan pemeliharaan
Transportasi
kesehatan
Lain-lain
Kerusakan penatalaksanaan
Jelaskan : pemeliharaan rumah
………….……………………………. Lain-lain, jelaskan………….
Penjelasan :
Tanyakan kemampuan klien dalam belanja untuk kebutuhan sehari-
hari, dalam melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki,
menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum, kegiatan lain,
(bayar listrik/telpon/air, ke kantor pos dan bank).
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan Reaksi lambat/ berlebihan
masalah Bekerja berlebihan
Teknik relaksasi Menghindar
Aktivitas konstruktif Mencederai diri
Olahraga Lain-lain …….
Lain-lain …….
Jelaskan :
………….……………………………………………………………
Masalah/ Diagnosa Keperawatan
Kegiatan penyesuaian
Koping individu tidak efektif
Koping individu tidak efektif (koping defensive)
Koping individu tidak efektif (menyangkal)
Lain-lain, jelaskan ………………………………..
Penjelasan :
Mekanisme koping →suatu pola untuk menahan ketegangan yang
mengamcam dirinya (pertahanan dir/maladaptif) atau menyelesaikan
masalah yang dihadapi (mekanisme koping/adaptif).
72
Jenis mekanisme koping :
1. Orientasi pada tugas (taks orientasi) →bila kita mampu menangani
suatu keadaan setress, yang bertujuan utama manghadapi tuntutan
keadaan.
Cara penyesuaian yang berorientasi pada tugas :
a. Serangan atau menghadapi tuntutan secara formal (terang-
terangan)
b. Penarikan diri atau tidak mau tau lagi tentang halitu.
c. Kompromi
Misal bila seorang gagal dalam suatu usaha, maka ia akan mungkin
akan bekerja keras (serangan), atau menarik diri tidak mau berusaha
lagi(penarika diri), atau mengurangi keinginannya lalu memilih jalan
tengah (kompromi),
2. Mekanisme perjalanan ego (ego defence oriented) → bial setress itu
mengancam perasaan kemampuan dan harga diri kita, yang
bertujuan utama untuk diri kita sendiri terhadap rasa envaluasi diri
dan meringankan ketegangan serta kecemasan yang menyakitkan
berbagai mekanisme pembelaan ego (ego deffence orientade/mechanism)
a. Fantasi keinginan yang tidak terkabul dipuaskan dalam imajinasi.
Misal : seorang anak kurang pandai kemudian berfantasi menjadi
bintang pelajar.
b. Penyangkalan; tidak berani melihat dak tidakmengakui kenyataan
yang menyakitkan, misal ; tidak mau menerima anaknya
keterbelakangan.
c. Rasionalisai; berusaha untuk membuktikan bahwa perbuatanya
(yang sebenarnya tidak baik) rasional adanya, dapat dibenerkan
dan dapat diterima.
d. Identifikasi ; menambah rasa harga diri dengan menyamakan
dirinya dengan seorang atau sesuatu yang dikagumi.
e. Introyeksi : identifikasi yang berbentuk primitif →individu
menerima dan memuaskan kedalam pendiranya berbagai aspek
keadaan yang mengancamnya, sebagai kontrol diri untuk
mencegah pelanggaran dan hukuman sebagai akibatnya.
f. Represi; secara tidak sadar menekan pikiran yang berbahaya dan
yang menyedihkan keluar dari alam sadar ke alam tidak sadar.
g. Regresi ; kembali ketaraf perkembangan yang sudah dilalui, misal
; seorang dewasa yang menginginkan suatu yang harus segera
dipenuhi, kalu tidak ia akan marah-marah seperti anak kecil.
h. Proyeksi ; menyalahkan orang lain mengenai kesulitanya sendiri.
Misal, seorang bulutangkis pukulanya tidak baik, lantas ia
melihat-liaht raketnya.
73
i. Kompensasi; menutupi kesalah dengan menonjolkan sifat yang
baik. Misal, tidak menerima dalam suatu pekerjaan, lantas yang
bersangkutan menjadi pembalap yang ulung.
j. Salh pindah (displancement) ; pengalihan emosi, dalm arti
simbolik atau fantasi terhadap seseorang atau benda,
dilampiaskan pada seseorang atau benda lain. Misal seorang anak
dimarahi ibunya, kemudian memukul adiknya atau menendang
kucing.
k. Pelepasan/penebasan (undoing) ; meniadakan atau membatalkan
suatu pikiran, kecendrungan atau tindakan yang tidak disetujui,
misal, minta maaf, menjalani hukum, rasa sesal.
l. Sublimasi ; mencari pemuasan atau menghilangkan keinginan
sexual dalm kegiatan non-sexual
m. Penyusunan reaksi (reaction faramtion) ; mencegah kenginan
yang berbahaya bila dieksprsikan, dengan melebih-lebihkan sikap
dan prilaku yang berlawanan dan menggunakan sebagai
rintangan. Misal, bersikap hormat secara berlebihan terhadap
seorang yang justru tidak kita sukai. Orang yang fanatik dalam
mengantuk perjudian, hanya gar dapat menahan kecendrungan
dirinya sendiri kearah itu.
n. Penyekatan emosional ; mengurangi keterlebitang ego dan
menarik diri menjadi pasif untuk melindungi diri kesakitan.
o. Isolasi (intelektualisasi, disosiasi), merupakan bentuk penyekatan
emosional: beban emosi dalam suatu keadaan yang menyakitkan,
diputuskan atau diubah (distarsi). Misal, rasa sedih karena
kematian seorang kekasih, dikurangi dengan mengatakan “sudah
nasibnya” atau “sekatang dia sudah tidak menderita lagi”.
p. Simpatisme; berusaha mendapatkan simpati dengan jalan
menceritakan kesukaranya. Misal maslah kesusahan, bila ada
orang yang menyatakn simpati kepadanya, maka harga dirinya
akan diperkuat, biarpun ada kegagalan.
74
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya …………….
Misal, kematian/kehilangan sahabat, dukungan sosial inadekuat,
hidup sendiri, kesukaran berbaur/ beradaptasi/beraktualisasi,
penyesuaian terhadap siklus hidup (pensiun).
3. Masalah berhubungan dengan pendidikan, spesifiknya ……………
Misal, buta aksara, maslah dengan akademik, maslah dengan
guru/teman, lingkungn sekolah inadekuat.
4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, spesifiknya ………………
Misal, menganggur, ancaman kehilangn pekerjaan, jadwal kerja yang
tidak sesuai, kesulitan kondisi pekerjaan, tidak puas bekerja,
perubahan pekerjaan, perselisihan dengan atasan/teman kerja.
5. Masalah berhubungan dengan perumahan, spesifiknya ……………
Misal, gelandangan, rumah inadekuat, lingkungan tidak aman,
perselisihan dengan tetangga/pemilik rumah.
6. Masalah berhubungan dengan ekonomi, spesifiknya ………………
Misal, sangat miskit, final inadekuat, dukungan kesejahteraan
inadekuat.
7. Masalah berhubungan dengan kesehatan, spesifiknya ………………
Misal, pelayanan kesehatan inadekuat, transportasi jauh, tidak
mempunyai jaminan/asuransi kesehatan.
8. Masalah lainnya, spesifiknya ………………………………………
Misal, dipenjara, proses pengadilan, korban kekerasan/kriminal.
75
X. ASPEK PENGETAHUAN
Apakah klien mempunyai masalah yang Masalah/ Diagnosa
berkaitan dengan pengetahuan yang Keperawatan
kurang tentang suatu hal ? Perilaku mencari bantuan
Penyakit/ gangguan jiwa kesehatan
Ketidakefektifan
Sistem pendukung
penatalaksanaan regiment
Faktor presipitasi
terapeutik
Mekanisme koping Kurang pengetahuan
Penyakit fisik (tentang………...)
Obat-obatan
Lain-lain, jelaskan ……………………
Jelaskan :
………….……………………………………………………………….
Penjelasan :
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang
penyakit/pengetahuan jiwa. Sistim pendukung, faktor yang memperberat
masalah (presipitasi), mekanisme koping penyakit fisik, obat-obatan atau
lainya. Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan berkaitan dengan
spesifikasinya.
DO :
2. DS :
DO :
3. Dan seterusnya……..
76
XIII. DAFTAR MASALAH/ DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ………………………………………………..
2. ………………………………………………..
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..
5. ………………………………………………..
6. ………………………………………………..
7. ………………………………………………..
8. Dan seterusnya….
Malang, ……………….
Perawat yang Mengkaji,
____________________
NIM. …………………
77
PRESENSI
KEHADIRAN MAHASISWA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Datang Pulang Ttd
No Tanggal Ket
Praktik Jam Ttd Jam Ttd Pembimbing
78
PRESENSI
KEHADIRAN MAHASISWA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Datang Pulang Ttd
No Tanggal Ket
Praktik Jam Ttd Jam Ttd Pembimbing
79
REKAPITULASI
TUGAS MAHASISWA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tanggal Tanggal TTD
No Jenis Tugas Ket
Praktik Pengumpulan Pembimbing
80
REKAPITULASI
TUGAS MAHASISWA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tanggal Tanggal TTD
No Jenis Tugas Ket
Praktik Pengumpulan Pembimbing
81