Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan
penting dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan. Guna menjalankan peranan tersebut, diperlukan
sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya
secara profesional.
Kegiatan latihan dasar (latsar) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
merupakan sebuah kegiatan yang amat penting, sebab melaui kegiatan
tersebut dapat membentuk sosok ASN yang profesional, dengan
kompetensi dan karier dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan
pembangunan serta pelayanan publik. Pembentukan ASN yang
profesional diperlukan adanya sebuah pembaharuan yang didukung oleh
semua pihak. Hal ini diharapkan calon ASN sehingga tertanam kuat dalam
dirinya nilai-nilai dasar tersebut diantaranya Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Indonesia menghadapi banyak masalah dalam berbagai bidang
termasuk bidang pendidikan. Salah satu masalah yang dihadapi dalam
bidang pendidikan adalah lemahnya pembelajaran di sekolah-sekolah.
Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
terlibat dalam semua kegiatan belajar mengajar. Diantara faktor-faktor
tersebut adalah siswa, guru, kebijakan pemerintah dalam membuat
kurikulum, serta dalam proses belajar seperti metode, sarana dan
prasarana (media pembelajaran), model, dan pendekatan belajar yang
digunakan.
Pada bidang mata pelajaran IPS, para guru dituntut mempunyai
kualitas dalam hal pengetahuan, ketrampilan, dan membimbing sehingga
proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif, efisien, serta
menarik bagi para peserta didik. Berkaitan dengan itu, maka dibutuhkan
suatu perbaikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam
mentransfer pengetahuan ke peserta didik dengan tidak menerapkan
model pembelajaran yang monoton. Sehingga akan tercipta suasana
belajar yang kondusif di kelas dan akan meningkatnya kemampuan
pengetahuan peserta didik akan materi yang disampaikan guru dengan
efektif dan efisien.

1
Di pihak lain secara empiris berdasarkan hasil analisis terhadap
rendahnya minat belajar peserta didik yang disebabkan dominannya
proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas
cenderung (Teacher center) sehingga siswa menjadi pasif, meskipun
demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak
memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep
yang ada dalam buku ajar. Dalam hal ini, siswa tidal diajarkan strategi
belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir, dan
memotivasi diri
Oleh karena itu, isu yang dianggap paling mendesak untuk segera
diatasi dalam aktualisasi ini yaitu “Penerapan Model pembelajaran
Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran IPS kelas VIII di MTsN 6 Aceh Besar tahun 2019.
B.Tujuan Aktualisasi
Tujuan penulisan kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Mendeskripsikan rancangan dan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam profesi guru di MTsN
6 Aceh Besar.
b. Terbentuknya ASN yang mampu menjadi pelayan masyarakat
yang profesional, berintegritas tinggi, inovatif, bertanggung
jawab serta mampu menjadi teladan di satuan kerja MTsN 6
Aceh Besar yang sesuai dengan lima nilai budaya kerja
Kementerian Agama.
c. Upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada
mata pelajaran IPS dikelas VIII MTsN 6 Aceh Besar.

C. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat yang diharapkan dalam rancangan aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN, yaitu dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang
terangkum dalam ANEKA akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi dalam menjalankan tugas sebagai ASN.
Bukan hanya saat menjalankan aktualisasi yang merupakan syarat
kelulusan dan CPNS menjadi PNS, melainkan nilai-nilai ANEKA tersebut
tetap ternanam dengan baik dalam diri saat menjalankan tugas-tugas
profesi sesungguhnya walaupun tanpa adanya laporan aktualisasi secara
tertulis.

1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai dasar ASN
dilaksanakan di satuan kerja MTsN 6 Aceh Besar spesifiknya yaitu kelas
VIII-2 pada mata pelajaran IPS dengan menginternalisasikan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran IPS

2
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
a. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MTsN 6 Aceh Besar
Nomor Statistik Madrasah : 121111060005
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 10114394
Tahun Didirikan : 1976
Tahun Penegerian : No. 515/Tgl. 05 Agustus 1995
Akreditasi Madrasah : B (Baik)
Nilai Akreditasi : 78
Tahun Akreditasi : 2015
Status Tanah : Sertifikat No.12/Tanggal 25 Juli2008
Luas Tanah : 3718 M2
NPWP : 002282937101000
Alamat : Jln. Montasik – Cot Goh KM 6,5
Desa : Lampaseh Lhok
Kecamatan : Montasik
Kabupaten : Aceh Besar
Provinsi : Aceh
Telp./Fax : (0651) 7556402
E-mail : mtsnmontasik@yahoo.co.id
atau mtsnmontasik@kemenag.go.id
Web http://mtsnegerimontasik.wordpress.com

b. Susunan Kepemimpinan MTsN 6 Aceh Besar dari Tahun ke tahun


Jenis
No Nama Kepala Periode Keterangan
Kelamin
1976 s/d
1 Drs. Yahya Aziz Lk Fillial Jeurela
1988
1988 s/d Fillial
2 Drs. Zainun Lk
1993 Jeureula/Penegerian
1993 s/d
3 Drs. Uzair Lk Penegerian
2001
Sudirman M, 2001 s/d
4 Lk
S.Ag 2004
2004 s/d
5 Drs. Junaidi Lk
2011
Drs. 2011 s/d
6 Lk
Burhanuddin 2018
7 Drs. Asnawi Lk 2018 –
Adam, M.Pd sekarang

3
2. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi
Adapun visi dan misi organisasi MTsN 6 Aceh Besar adalah
sebagai berikut.
a. Visi
Adapun yang menjadi Visi Madrasah adalah unggul dalam mutu,
Agama dan budaya serta santun dalam bahasa berdasarkan iman
dan taqwa.
b. Misi
Adapun yang menjadi misi Madrasah adalah :
1. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif integrative
dan demokratis
2. Memupuk rasa kerjasama yang tinggi dengan semua unsure
madrasah dan masyarakat
3. Menumbuhkan rasa solidaritas sosial, secara kekeluargaan,
demokratis dan rasa keagamaan dalam berbagai aktifitas
sebagai dasar bertindak arif dalam kehidupan madrasah dan
kemasyarakatan.
4. Menumbuhkan semangat bersaing yang positif sesuai dengan
potensial diri sehingga dapat berkembang secara optimal.
5. Mendorong dan memotifasi peningkatan kinerja semua warga
madrasah untuk mengembangkan potensi semua unsur
madrasah.
c. Tujuan
1. Mendidik siswa-siswi menjadi siswa-siswi yang mempunyai
pemahaman terhadap keislaman secara memadai untuk bekal
hidup siswa-siswi.
2. Membina siswa-siswi sehingga menjadi siswa-siswi yang
mempunyai kepribadian islam mawaddah warahmah yang mulia
3. Menyiapkan wadah pendidikan yang menyeluruh sehingga
terbentuk siswa-siswi yang unggul dari segi ilmu dan
keterampilan
4. Menciptakan lingkungan pendidikan yang integratife, efektif,
koknitif dalam suasana pendidikan yang islami.

B. Deskripsi Isu
Ada beberapa isu yang muncul di MTsN 6 Aceh Besar, yaitu:
1. Masih rendahnya kesadaran peserta didik dalam budaya sapa,
salam, senyum dan santun terhadap guru dan sesama peserta didik
di MTsN 6 Aceh Besar (WoG)
Rendahnya kesadaran peserta didik dalam budaya sapa, salam,
senyum dan santun dilihat dari keseharian peserta didik di madrasah.
Mereka selalu harus diingatkan untuk selalu salam kepada gurunya setiap
kali bertemu baik di dalam maupun diluar kelas, begitu juga dengan salam
yang sering dilupakan oleh peserta didik saat memasuki ruang kelas
maupun ruang guru.

4
2. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS
kelas VIII MTsN 6 Aceh Besar (PP)
Rendahnya hasil belajar peserta didik dilihat dari nilai belajar
peserta didik pada saat melakukan penilaian oleh guru baik berupa ujian
tulis, ujian lisan maupun ulangan Harian . Nilai yang di dapat peserta didik
masih dibawah kriteria ketuntas minimal (KKM). Sehingga perlu
penangganan yang serius untuk mendapatkan peserta didik yang lebih
berkualitas.
3. Rendahnya kemampuan membaca Peta peserta didik pada mata
pelajaran IPS kelas XI MTsN 6 Aceh Besar (PP)
Dalam maata pelajaran IPS, peta adalah media dasar dalam
penyampaian materi pembelajaran. Rendahnya kemampuan siswa dalam
membaca peta menyebabkan kendala bagi guru untuk menyampaikan
informasi yang bersangkutan dengan media peta tersebut. Sehingga
permaslahan tersebut tidak hanya berdampak pada peserta didik tapi juga
pada proses belajar mengajar dikelas.
4. Belum optimalnya fungsi dan tugas guru piket harian di MTsN 6
Aceh Besar (MA)
Piket harian merupakan kewajiban guru yang harus dilaksanakan
setiap satu minggu sehari dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh
wakil kurikulum dengan para dewan guru. Guru piket memiliki kewajiban
untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal. Belum
optimalnya fungsi dan tugas guru piket menyebabkan kurang kondusifnya
situasi dan kondisi madrasah. Sehingga ditakutkan menimbulkan hal-hal
yang tidak diinginkan.
5. Kurangnya kesadaran peserta didik MTsN 6 Aceh Besar dalam
menjaga kebersihan lingkungan madrasah.(WoG)
Kebersihan lingkungan madrasah berperan penting dalam
keberhasilan pendidikan siswa. Penanaman kesadaran untuk menjaga
lingkungan kebersihan seharusnya ditanamkan sejak dini sehingga
diharapkan kebiasaan tersebut akan bisa terbawa hingga mereka dewasa.
Penanaman kesadaran menjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai
dengan membuang sampah pada tempatnya. Namun, yang terjadi
dilapangan adalah masih banyaknya siswa yang membuang sampah
sembarangan dengan tidak memperhatikan kebersihan lingkungan
madrasah. Perilaku membuang sampah sembarangan seperti inilah yang
harus dihindari. Untuk menghindari perilaku seperti itu yaitu salah satunya
dengan saling mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya menjaga
kebersihan.
Isu-isu di atas akan dianalisis lebih lanjut menggunakan kriteria
tertentu untuk memilih isu-isu yang dianggap sangat penting untuk
diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini. Kriteria yang digunakan dalam
hal ini adalah AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan)
yang memiliki bobot 1-5. Bobot yang lebih tinggi menunjukkan tingkat
urgensi yang tinggi dan juga berarti bahwa isu yang memiliki nilai bobot

5
yang lebih tinggi adalah lebih penting untuk dipilih ke tahap berikutnya.
AKPK itu adalah:
1. Aktual adalah benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan adalah isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik adalah isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan adalah masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Pembobotan dan analisis AKPK
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis AKPK


N ISU A K P K JUM GRADE
O (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) LAH
1. Masih rendahnya 5 4 5 4 18 2
kesadaran peserta
didik dalam budaya
sapa, salam, senyum
dan santun terhadap
guru dan sesama
peserta didik di MTsN
6 Aceh Besar (WoG)
2. Rendahnya hasil 5 5 4 5 19 1
belajar peserta didik
pada mata pelajaran
IPS kelas VIII MTsN 6
Aceh Besar (PP)
3. Rendahnya 5 3 3 5 16 3
kemampuan membaca
Peta peserta didik
pada mata pelajaran
IPS kelas XI MTsN 6
Aceh Besar (PP)
4. Belum optimalnya 4 3 4 2 13 5
fungsi dan tugas guru
piket harian di MTsN 6
Aceh Besar (MA)
5. Kurangnya kesadaran 3 2 4 5 14 4

6
peserta didik MTsN 6
Aceh Besar dalam
menjaga kebersihan
lingkungan madrasah.

Dari Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK tersebut diatas
lalu terpilihlah tiga isu dengan nilai tertinggi yaitu:
1. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS
kelas VIII MTsN 6 Aceh Besar (PP)
2. Masih rendahnya kesadaran peserta didik dalam budaya sapa,
salam, senyum dan santun terhadap guru dan sesama peserta didik
di MTsN 6 Aceh Besar (WoG)
3. Rendahnya kemampuan membaca Peta peserta didik pada mata
pelajaran IPS kelas XI MTsN 6 Aceh Besar (PP)
Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut
kemudian dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat
analisis USG, yaitu:
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
2. Seriousness: seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
3. Growth (pertumbuhan): seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai
dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai
menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk
segera ditangani.

Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG


N ISU U S G JUMLAH GRADE
O (1-5) (1-5) (1-5)
1. Masih rendahnya 3 4 5 12 2
kesadaran peserta
didik dalam budaya 4S
terhadap guru dan
sesama peserta didik
di MTsN 6 Aceh Besar.
2. Rendahnya hasil 5 5 4 14 1
belajar peserta didik
pada mata pelajaran
IPS kelas VIII MTsN 6
Aceh Besar.
3. Rendahnya 3 4 4 11 3
kemampuan membaca
Peta peserta didik
pada mata pelajaran

7
IPS kelas XI MTsN 6
Aceh Besar.

Berdasarkan analisis prioritas isu menggunakan USG pada tabel di


atas maka diperoleh bahwa prioritas isu yang dipilih adalah Rendahnya
hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas VIII MTsN 6
Aceh Besar.

C. ARGUMEN TERHADAP CORE ISU


Dengan mempertimbangkan beberapa hal di atas, maka penting
kiranya untuk melakukan rancangan aktualisasi untuk menyelesaikan
masalah Penerapan Model pembelajaran Problem Based Learning dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas
VIII di MTsN 6 Aceh Besar tahun 2019. Penjelasan bagian selanjutnya
akan dijelaskan detail pada bagian matriks rancangan aktualisasi. Dengan
optimalnya penerapan model pembelajaran diharapkan akan menjadi
acuan penggunaan model pembelajaran pada setiap kelas untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas VIII MTsN 6 Aceh Besar.

D. NILAI-NILAI DASAR PNS


a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam proses pelaksanaan gagasan pemecahan
isu, melalui prosedur koordinasi dengan pihak-pihak penting yang
terkait.
b. Nasionalisme
Mengutamakan komunikasi, koordinasi, dan musyawarah melalui
permohonan izin dan diskusi untuk memastikan dan menentukan
rencana kegiatan yang dilakukan untuk penyelesaian isu
c. Etika Publik
Menghormati dan memberi penjelasan kepada Kepala Madrasah dan
guru IPS mengenai isu dan gagasan.
d. Komitmen Mutu
Berkomitmen untuk melakukan efektifitas dan efisiensi.
e. Anti Korupsi
Hadir tepat waktu dan memanfaatkan jam kerja sebaik mungkin.
Pelaksanaan kegiatan juga berkaitan dengan Peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI, yaitu:
a. Pelayanan Publik berupa upaya peningkatan mutu layanan.
b. Whole of Government berupa optimalisasi manajemen pengelolaan
aset dan sumber daya.
c. Manajemen ASN berupa upaya meningkatkan profesionalitas dan
efisiensi peran dan fungsi ASN dengan SOP.

E. Model pembelajaran Problem Based Learning


Problem Based Learning merupakan sebuah pendekatan
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga

8
merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata.
Langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning.
1. Pertama-tama Peserta didik disajikan suatu masalah.
2. Peserta didik mendiskusikan masalah dalam tutorial PBL dalam
sebuah kelompok kecil. Mereka mengklarifikasi fakta-fakta suatu
kasus kemudian mendefinisikan sebuah masalah. Mereka
membrainstorming gagasan-gagasannya dengan berpijak pada
pengetahuan sebelumnya. Kemudian, mereka mengidentifikasi apa
yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan masalah serta apa
yang mereka tidak ketahui. Mereka menelaah masalah tersebut.
Mereka juga mendesain suatu rencana tindakan untuk menggarap
masalah.
3. Peserta didik terlibat dalam studi independen untuk menyelesaikan
masalah diluar bimbingan guru.
4. Peserta didik kembali pada tutorial PBL, lalu saling sharing,
informasi, melalui peer teaching atau cooperative learning atas
masalah tertentu.
5. Peserta didik menyajikan solusi atas masalah.
6. Peserta didik mereview apa yang mereka pelajari proses
pengerjaan selama ini. Semua yang berpartisipasi dalam proses
tersebut terlibat dalam review berpasangan, dan review
berdasarkan bimbingan guru, sekaligus melakukan refleksi atas
kontribusinya tehadap proses tersebut.

F. Matriks Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : MTsN 6 Aceh Besar
Identifikasi Isu :
1. Masih rendahnya kesadaran peserta didik dalam budaya sapa,
salam, senyum dan santun terhadap guru dan sesama peserta didik
di MTsN 6 Aceh Besar (WoG)
2. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS
kelas VIII MTsN 6 Aceh Besar (PP)
3. Rendahnya kemampuan membaca Peta peserta didik pada mata
pelajaran IPS kelas XI MTsN 6 Aceh Besar (PP)
4. Belum optimalnya fungsi dan tugas guru piket harian di MTsN 6
Aceh Besar (MA)
5. Belum optimalnya warga madrasah dalam menjaga kebersihan
lingkungan di MTsN 6 Aceh Besar(WoG)

Isu Aktual yang Diangkat :


- Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS
kelas VIII MTsN 6 Aceh Besar.

Gagasan Pemecahan Isu :

9
- Penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas VIII di
MTsN 6 Aceh Besar.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam gagasan pemecahan isu
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan kepala Madrasah tentang aktualisasi
isu.
2. Menyusun rencana pembelajaran (RPP)
3. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran
4. Membuat dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
5. Laporan

10
Rancangan Aktualisasi

Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a. Melaksanakan a. Terlaksanany Penulis akan melakukan Dengan Dengan
koordinasi pertemuan a pertemuan koordinasi (WoG) dan terlaksananya terlaksananya
dengan dengan kepala dengan meminta persetujuan koordinasi dan koordinasi pada
Kepala madrasah kepala kepala madrasah dengan persetujuan dari kegiatan ini
Madrasah b. Mencatat madrasah. cara secara profesional Kepala Madrasah maka nilai
tentang masukan dan b. Terdapat (Etika publik), dengan maka misi santun dalam
aktualisasi saran kepala catatan cara bertanggung jawab organisasi dapat bahasa dapat
isu madrasah masukan dan dan transparansi terwujud yaitu misi terwujud.
c. Membuat surat saran (Akuntabilitas) memupuk rasa
rekomendasi c. Terwujudnya kerjasama yang
kegiatan ke izin tinggi dengan
kepala rekomendasi semua unsur
madrasah untuk kegiatan madrasah dan
disetujui dan d. Terciptanya masyarakat
ditandatangani Jadwal
kegiatan
2. Mengadaka a. Menyusun a. Print out soal a. Menerapkan nilai Hal ini sejalan Terwujudnya
n Pretest soal pretest pretest transparansi dan dengan misi nilai unggul
b. Memberikan b. Hasil pretest keadilan dalam madrasah yaitu dalam mutu
arahan mengadakan prestest menyelenggarakan
kepada (Akuntabilitas) proses

11
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
peserta b. Menjunjung tinggi nilai pembelajaran yang
didik dalam musyawarah mufakat efektif, integrative
menjawab dan keadilan sosial dan demokratis
soal pretest dalam melaksanakan
c. Mengoreksi kegiatan ini
soal pretest (Nasionalisme)
sesuai c. Membangun nilai - nilai
dengan profesional dan tidak
pedoman berpihak, non
penilaian diskriminatif,
kepemimpinan
berkualitas tinggi
dalam pelaksanaan
kegiatan
(Etika Publik)
3. Menyusun a. Menyiapkan a. Terwujudnya a. Penulis menyusun RPP Hal ini sejalan Terwujudnya
Rencana silabus sebagai RPP yang sesuai dengan dengan misi nilai unggul
Pelaksanaa pedoman dalam sesuai Kurikulum 2013 madrasah yaitu dalam mutu
n penyusunan dengan (Manajemen ASN) menyelenggarakan
Pembelajar RPP silabus d. Menyusun RPP dengan proses
an (RPP) b. Materi yang c. Menghasilkan mempertimbangkan pembelajaran yang
diajarkan dalam RPP sesuai penerapan model efektif, integrative
RPP sesuai dengan model pembelajaran Problem dan demokratis
dengan model pembelajaran Based Learning secara

12
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pembelajaran yang akan efektif dan inovatif serta
c. Membuat soal diterapkan berupaya untuk
pretest dan d. Menghasilkan mengadakan perbaikan
postest soal pretes berkelanjutan
dan postest (Komitmen Mutu)
e. Menyusun soal pretes
dan postest untuk
mengukur kemampuan
awal dan akhir peserta
didik (Akuntabilitas)
4. Melaksana Melaksanakan Dokumentasi a.Melaksanakan tugas, Hal ini sejalan Melaksanakan
kan proses tahapan-tahapan kegiatan penulis akan hadir tepat dengan misi proses belajar
belajar pembelajaran pembelajaran waktu diruang kelas dan madrasah dengan
mengajar yang diawali baik berupa masuk ke ruang kelas Menyelenggarakan menggunakan
dengan dengan Kegiatan foto maupun (Anti Korupsi) dengan proses model
mengguna pendahuluan, vidio mengucapkan salam, pembelajaran yang pembelajaran
kan model kegiatan inti dan serta mengawali efektif integrative (Profesionalita
pembelajar kegiatan kegiatan pembelajaran dan demokratis s)
an penutup yang dengan berdo’a.
sesuai dengan b. Pada proses
Rencana pembelajaran tidak
Pelaksanaan membedakan antar
Pembelajaran peserta didik dengan
memberikan

13
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kesempatan kepada
semua peserta didik
untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran
serta memfasilitasi dan
membimbing peserta
didik dalam memahami
materi (Nasionalisme)
c. Pada akhir
pembelajaran peserta
didik melakukan
evaluasi terhadap
pembelajaran yang
telah dilaksanakan
dengan jujur
(Akuntabilitas) dan
guru kembali menutup
pembelajaran tepat
waktu (Anti korupsi)
dengan berdo’a dan
memberikan salam

14
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7

5. Membuat Melakukan - Mendapatkan Dengan melakukan Hal ini sejalan


dan evaluasi dari hasil belajar evaluasi maka dapat dengan misi
melaksana proses peserta didik mengukur hasil belajar madrasah yaitu
kan pembelajaran siswa(Akuntabilitas) Menumbuhkan rasa
evaluasi setelah solidaritas sosial,
mengguanakan secara
model kekeluargaan,
pembelajaran demokratis dan rasa
Problem Based keagamaan dalam
Learning berbagai aktifitas
(posttest) sebagai dasar
bertindak arif dalam
kehidupan
madrasah dan
kemasyarakatan
6. Penyusuna Mengumpulkan Dokumen a. Menerapkan nilai Pada penyusunan Menyusun
n Laporan dokumen dan laporan transparansi dan laporan ini misi laporan dengan
bukti kegiatan kegiatan keadilan dalam yang ditanamkan efektif dan
penyusunan laporan adalah Mendorong efisien serta
(Akuntabilitas) dan memotifasi menjungjung
b. Menjujung tinggi nilai peningkatan kinerja tinggi nilai

15
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
keadilan dalam semua warga transparansi
melaksanakan madrasah untuk dan keadilan
kegiatan ini mengembangkan dalam
(Nasionalisme) potensi semua penyusunan
c. Terwujudnya nilai unsur madrasah laporan
efektivitas yaitu (Akuntabilitas)
tercapainya target
sesuai dengan
rencana kerja
(Komitmen Mutu)

G. Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan aktualisasi direncanakan sesuai jadwal, yakni pada tanggal 07 Oktober sampai 02 November 2019
dengan jadwal sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Time Schedule
(Penjadwalan)
1 2 3 4
1 Melakukan koordinasi dengan 1. Berkonsultasi dengan kepala madrasah. Minggu I
Kepala Madrasah tentang 2. Mencatat hasil konsultasi.
aktualisasi isu 3. Menindaklanjuti hasil konsultasi.

16
2 Mengadakan pretest 1. Menyusun soal pretest Minggu I
2. Memberikan arahan kepada peserta didik dalam
menjawab soal pretest
3. Mengoreksi soal pretest sesuai dengan pedoman
penilaian
3 Menyusun Rencana 1. Menyiapkan silabus sebagai pedoman dalam
Pelaksanaan Pembelajaran penyusunan RPP Minggu 2
(RPP) 2. Materi yang diajarkan dalam RPP sesuai dengan
model pembelajaran
3. Membuat soal pretest dan posttest
4 Melaksanakan proses belajar Melaksanakan kegiatan pembelajaran berupa tahapan Minggu II
mengajar dengan :
menggunakan model 1. Kegiatan awal
pembelajaran Problem Based 2. Kegiatan inti
Learning 3. Kegiatan penutup

5 Membuat dan melaksanakan - Melakukan evaluasi dari proses pembelajaran setelah


evaluasi mengguanakan model pembelajaran Problem Based
Learning (posttest) Minggu III
6 Laporan - Mengumpulkan dokumen dan bukti kegiatan berupa foto
dan vidio Minggu IV

17
Daftar Pustaka

Fatimah, E., dan E. Irawati. 2015. Modul Dasar Pelatihan Calon PNS:
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Kusumasari, B., S. Dwiputrianti dan E. L. Allo. 2015. Akuntabilitas: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kumorotomo, W., N. R. D. Wirapradja dan A. Imbaruddin. 2015. Etika


Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Latief, Y., A. Suryanto dan A. A. Muslim. 2015. Nasionalisme: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

N. Suparno, T.D. Haryo Tamtomo.2016. IPS Terpadu untuk SMP/MTs


Kelas VIII. Jakarta Erlangga
Purwanto, E. A., D. Tyastianti, A. Taufiq dan W. Novianto. 2015. Modul
Dasar Pelatihan Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Suwarno, Y. dan T. A. Sejati. 2015. Modul Dasar Pelatihan Calon PNS:


Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

18

Anda mungkin juga menyukai