Anda di halaman 1dari 112

PERTEMUAN

1-2

PENDAHULUAN

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
Kontrak Kuliah
1. Boleh tidur tidak boleh ngobrol
2. Menerima telepon di luar kelas
3. Keterlambatan ditoleransi 20 menit
selebihnya boleh masuk tidak boleh
absen
4. Akan ada recek catatan setiap akhir
kuliah
5. Penilaian akhir didasarkan pada
- Hasil Ujian
- Kehadiran
- Softskill
Setuju ?
REFERANSI
• Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum.
• Satjipto Rahardjo, Aneka Persoalan Hukum dan
Masyarakat, Bandung: Alumni
• George Gurvitch. Sosiologi Hukum, Jakarta: Rineka
Cipta
• Munir Fuady, Sosiologi Hukum Kontemporer :
interaksi hukum, kekuasaan, dan masyarakat,
Bandung: Citra Aditya
• Munir Fuady, Teori-Teori dalam Sosiologi Hukum,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
• David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi,
Jakarta: Rajawali

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Pengertian Sosiologi Hukum
Menurut Para Ahli
J. Hall :
“Suatu ilmu teoritis yang berisikan
generalisasi tentang fenomena
masyarakat sejauh yang
menyangkut dengan substansi,
aplikasi dan akibat dari suatu
aturan hukum “
Roscoe Pound

•“ Suatu studi tentang


hukum sebagai
sarana kontrol sosial”
George Gurvich
• “ Sosiologi hukum sebagai suatu disiplin
ilmu yang merupakan bagian dari ilmu
sosiologi. Dalam hal ini sosiologi jiwa
manusia yang mempelajari realitas sosial
dari hukum secara lengkap yang dimulai
dari pengungkapan yang dapat
diobservasi yang bersifat eksternal dan
dapat berwujud dalam suatu sikap kolektif
yang efektif dan yang didasari atas dasar-
dasar materil”
Satjipto Rahardjo
”Suatu ilmu yang mempelajari fenomena hukum
dengan karatristik sebagai berikut:
a. Bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang
praktik hukum, baik oleh hakim maupun dalam
masyarakat.
b. Berusaha untuk menguji keabsahan empiris dari
suatu aturan atau pernyataan hukum.
c. Tidak melakukan penjelasan tentang hukum.
Jadi berbeda dengan ilmu hukum karena
perhatian utama dari sosiologi hukum hanyalah
memberikan penjelasan semata-mata .
D. Tujuan Mempelajari Sosiologi Hukum

1. Sosiologi hukum bertujuan untuk memberikan


kemampuan-ke­mampuan bagi pemahaman terhadap
hukum di dalam konteks sosial dan menjadi acuan
dalam penelitian hukum.
2. Penguasaan konsep-konsep sosiologi hukum dapat
memberikan kemampuan-kemampuan untuk
mengadakan analisis terhadap efektivitas hukum dalam
masyarakat, baik sebagai sarana pengendalian sosial,
sarana untuk mengubah masyarakat, dan sarana untuk
mengatur interaksi sosial agar mencapai keadaan­
keadaan sosial tertentu.
3. Sosiologi hukum memberikan kemungkinan-
kemungkinan serta kemampuan untuk mengadakan
evaluasi terhadap efektivitas hukum di dalam
masyarakat.
SOSIOLOGI HUKUM
BAGIAN DARI
ILMU SOSIOLOGI ATAU ILMU HUKUM ?

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


MASYARAKAT PERLU TERTIB, DAMAI,
SEJAHTERA, ADIL DAN NILAI IDEAL LAINYA
YANG DIBUTUHKAN. UNTUK
MEWUJUDKANNYA KARENA ITU PERLU
HUKUM
BERARTI HABITAT HUKUM
HANYA ADA PADA MASYARAKAT

KAJIAN HUKUM DI MASYARAKAT UNTUK ITU


MEMBUTUHKAN SOSIOLOGI HUKUM

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


BERARTI……………

SOSIOLOGI HUKUM BAGIAN DARI


CABANG SOSIOLOGI UMUM BUKAN
CABANG DARI ILMU HUKUM

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


SOSIOLOGI DAN HUKUM
1. Sosiologi membatasi diri
pada apa yang terjadi
dewasa ini dan tidak
menelaah tentang apa yang
seharusnya terjadi.
Hukum menelaah apa yang
seharusnya terjadi.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
SOSIOLOGI DAN HUKUM

2. Sosiologi tidak menetapkan ke


arah mana sesuatu seharusnya
berkembang.
Hukum menetapkam ke arah
mana sesuatu seharusnya
berkembang.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
SOSIOLOGI DAN HUKUM
3. Sosiolog tidak memberikan
penilaian tentang apa yang baik dan
apa yang buruk, apa yang benar
atau salah.
Hukum memberikan penilaian
tentang apa yang baik dan apa yang
buruk, apa yang benar atau salah.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


KEGUNAAN SOSIOLOGI HUKUM
1. Memberikan kemampuan bagi
pemahaman hukum dalam konteks
sosial.
2. Memberikan kemampuan dalam
menganalisis efektivitas hukum dalam
masyarakat.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Sejarah Pembentukan dan
Perkembangan Sosiologi Hukum

Sosiologi hukum diperkenalkan oleh orang


Itali yang bernama Anzilotti pada tahun
1882.
Sosiologi hukum lahir dari hasil-hasil
pemikiran para ahli pemmikir baik dari
bidang filsafat hukum, ilmu hukum
maupun sosiologi. Oleh karena itu
sosiologi hukum merupakan refleksi dari
inti pemikiran disiplin ilmu tersebut.
Perkembangan sosiologi
hukum banyak dipengaruhi
oleh aliran-aliran/madhab-
madhab hukum dalam
filsafat hukum.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Aliran Hukum Alam: (Aristoteles, Aquinas,
Grotius), faktor-faktor yang mempengaruhi:
• Hukum dan Moral
• Kepastian hukum dan keadilan sebagai
tujuan-tujuan dari sistem hukum atau
bahkan sebagai syarat utama dari hukum
Mazhab Formalisme; (Austin, Kelsen) faktor-
faktor yang mempengaruhi :
• Menelaah logika hukum
• Tekanan pada Fungsi keajegan dari
hukum
• Peranan formil dari penegak
/petugas/pejabat hukum
Mazhab Kebudayaan dan Sejarah: (Von
Savigny, Maine) faktor-faktor yang
mempengaruhi:
• Kerangka kebudayaan dari hukum;
hubungan antara hukum dengan sistem
nilai-nilai.
• Hukum dan perubahan-perubahan sosial
Aliran Utilitarianism dan Sosiological
Jurisprudence: (Betham, Ihering, Ehrlich dan
Pound) faktor-faktor yang mempengaruhi:
• Konsekuensi-konsekuensi sosial dari hukum.
• Penggunaan yang tidak wajar dari
pembentukan undang-undang
• Klasifikasi tujuan dan kepentingan warga dan
masyarakat serta tujuan-tujuan sosial.
Aliran Sosiological Jurisprudence dan Legal Realism:
(Ehrlich, Rescou Pound, Holmes Llewellyn, Frank)
faktor-faktor yang mempengaruhi:
• Hukum sebagai mekanisme pengendalian social.
• Faktor politik dan kepentingan dalam hukum.
• Hubungan antara kenyataan hukum dengan hukum
yang tertulis.
• Stratifikasi sosial dan hukum
• Hukum dan kebijaksanaan umum
• Segi prikemanusiaan dan hukum
• Studi tentang keputusan pengadilan dan pola
prikelakuan atau hakim.
KETERKAITAN SOSIOLOGI HUKUM
DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA
Antropologi Hukum
=
Mempelajari pola-pola sengketa dan
penyelesaian pada masyarakat-
masyarakat sederhana maupun
masyarakat-masyarakat yang sedang
mengalami proses modrenisasi
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
KETERKAITAN SOSIOLOGI HUKUM
DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA

Phisikologi Hukum

=
Mempelajari hukum sebagai
suatu perwujudan dari jiwa
manusia.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
KETERKAITAN SOSIOLOGI HUKUM
DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA

Sejarah Hukum
=
Mempelajari perkembangan dan
asal usul sistem hukum dalam
suatu masyarakat tertentu.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
KETERKAITAN SOSIOLOGI HUKUM
DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA

Politik Hukum
=
Kegiatan memilih nilai-nilai dan
menerapkan nilai-nilai
tersebut.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
KETERKAITAN SOSIOLOGI HUKUM
DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA
Filsafat Hukum
=
Perenungan nilai-nilai;
Perumusan nilai-nilai;
Penyerasian nilai-nilai yang
berpasangan tetapi kadangkala
bersitegang
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
sosiologi hukum itu mempunyai keterkaitan
dengan ilmu-ilmu lainnya karena hukum
itu mempunyai tiga dimensi yakni sebagai

Nilai,
Kaedah,
dan perikelakuan.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
REFERENSI
• Munir Fuady, Sosiologi Hukum
Kontemporer Interaksi Hukum ,
Kekuasaan, dan Masyarakat, Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2007, hlm. 1-38

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


PERTEMUAN
3-4

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


RUANG LINGKUP
SOSIOLOGI HUKUM
Pola-pola perikelakuan dalam masyarakat
Contohnya :
Mengapa manusia patuh pada hukum?
Mengapa manusia tidak menaati hukum?

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


MASALAH YANG MENJADI
KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM
1. Hukum dan Sistem Sosial Masyarakat
2. Persamaan-persamaan dan perbedaan-
perbedaan sistem-sistem hukum
3. Sifat sistem hukum yang dualistis
4. Hukum dan kekuasaan
5. Hukum dan nilai-nilai sosial budaya
6. Kepastian hukum dan kesebandingan
7. Peranan hukum sebagai alat untuk mengubah
masyarakat
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
Hukum dan Sistem Sosial
Masyarakat
• Sistem hukum cerminan dari sistem
sosial.
Pertanyaan sosiologi hukumnya adalah
bagaimana sistem sosial mempengaruhi
sistem hukum sebagai subsistemnya ?
Contoh:
Apakah sistem kewarisan dalam suatu
masyarakat selalu mempengaruhi sistem
hukum kewarisannya ?
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
Persamaan-Persamaan dan
Perbedaan-Perbedaan Sistem-
Sistem Hukum
• Perlunya penelitian perbandingan hukum untuk
mengetahui:
Apakah terdapat konsep-konsep hukum yang
universal ? Apakah perbedaan-perbedaan yang
ada merupakan bentuk penyimpangan dari
konsep yang universal?
• Penelitian perbandingan tidak hanya lintas
negara tapi juga dapat dilakukan dalam satu
masyarakat yang heterogen.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
Sifat Sistem Hukum
Yang Dualistis
• Di satu pihak hukum berisikan ketentuan
tentang bagaimana manusia akan dapat
menjalankan, mempertahankan, dan
mengembangkan hak-haknya, menjamin
kesejahteraannya dst., di lain pihak hukum
dapat menjadi alat untuk mengendalikan
masyarakat atau bagi penguasa untuk
mempertahankan kedudukan sosial politik
ekonominya yang lebih tinggi
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
Hukum dan Kekuasaan
Hukum tanpa kekuasaan adalah angan-
angan. Sebaliknya kekuasaan tanpa
hukum adalah kelaliman

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Hans Kelsen =
Madhab Hukum Murni lahir atas
sikap kesewenangan Hitler
Ajaran hukum murni tentang
Grundnorm =
Norma dasar = Pancasila

Stufenbau =
Peraturan perundang-undangan=
UUD 1945
UU/Perpu
PP
Keppres
Perda
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
Hukum dan
Nilai-Nilai Sosial Budaya
• Hukum sebagai kaidah atau norma sosial
tidak terlepas dari nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat.
Contoh:
Hukum Waris Tapanuli
Janda bukanlah ahli waris bagi suaminya
karena dianggap orang luar. Aturan ini
cerminan dari nilai-nilai sosial budaya
yang patrilineal
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
Kepastian Hukum dan
Kesebandingan
• Kepastian hukum indikatornya adalah
konsistensi pengaturan dan
pemberlakuannya.
• Dilema dalam konsistensi hukum
terkadang muncul disatu sisi perlu
membentuk sistem hukum yang langgeng
yang memberikan kesempatan yang sama
bagi warga, namun di sisi lain perubahan
sosial dan budaya cukup terbuka.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Peranan Hukum Sebagai Alat
Untuk Mengubah Masyarakat
• Perubahan sosial dipelopori oleh agent of
change. Seperti: pemerintah, sekolah,
organisasi politik dll.
• Dalam orientasinya agent of change
menggunakan instrumen hukum untuk
melegitimasi kebijakannya dan untuk
mencapai tujuannya.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
KESADARAN HUKUM
MASYARAKAT
Menurut Prof. Soerjono Soekanto, ada
empat indikator yang membentuk
kesadaran hukum yang secara berurutan
(tahap demi tahap) yaitu:
1.Pengetahuan Hukum
2.Pemahaman hukum

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


3. Sikap Hukum (Legal Attitude)
• Merupakan suatu kecenderungan untuk
menerima atau menolak hukum karena
adanya penghargaan atau keinsafan
bahwa hukum tersebut bermanfaat atau
tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Dalam hal ini, sudah ada elemen apresiasi
terhadap kehidupan aturan hukum.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


4. Pola Perilaku Hukum
• Yang dimaksudkan adalah
tentang berlaku atau tidaknya
suatu aturan hukum dalam
masyarakat. Jika berlaku suatu
aturan hukum, sejauh mana
berlakunya itu dan sejauh mana
masyarakat mematuhinya.
EFEKTIVITAS HUKUM
Efektivitas hukum dalam masyarakat
ditentukan oleh berbagai faktor berikut:
1. Faktor hukumnya Sendiri
Yakni apakah hukumnya memenuhi syaratt
yuridie, sosiologis, dan filosofis.
2. Faktor Penegak Hukum
Yakni apakah para penegak hukum sudah
betul-betul melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
3. Faktor Fasilitas
Yakni, misalnya, apakah prasarana sudah
mendukung dalam proses penegakan
hukum.
4. Faktor Kesadaran Hukum Masyarakat
Dalam hal ini, apakah, misalnya, masyarakat
tidak main hakim sendiri terhadap para
penjahat.
5. Faktor Budaya Hukum
Dalam hal ini, adanya budaya”malu” atau
budaya perasaan bersalah dari warga
masyarakat.
PEMBAGIAN TUGAS
KELOMPOK
1. Pembentukan kelompok belajar
2. Setiap kelompok wajib membuat makalah
dengan tema-tema yang telah ditentukan,
yakni masalah-masalah yang menjadi
kajian sosiologi hukum
3. Makalah dipresentasikan pada
pertemuan13-16

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


REFERENSI
• Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi
Hukum, Jakarta: Rajawali, 1980, hlm. 9-33.
• Satjipto Rahardjo, Aneka Persoalan Hukum dan
Masyarakat, Bandung: Alumni, 1977, hlm. 171-
177.
• Munir Fuady, Sosiologi Hukum Kontemporer
Interaksi Hukum, Kekuasaan, dan Masyarakat,
Bandung: Citra Aditya Bakti, 2007, hlm. 75-82,
107-122.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


PERTEMUAN
5-6

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


STRUKTUR SOSIAL
DAN HUKUM

Masyarakat dapat dikaji


dari dua segi, yakni: segi
dinamika dan segi
strukturalnya.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


STRUKTUR SOSIAL
DAN HUKUM
Dinamika masyarakat, yaitu proses
sosial dan perubahan-perubahan
sosial.
Yang mempengaruhi dinamika
sosial/terjadinya perubahan sosial
adalah hukum, politik, ekonomi,
pendidik, dll.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
STRUKTUR SOSIAL
DAN HUKUM
Struktural masyarakat dinamakan
struktur sosial, yaitu keseluruhan
jalinan antara unsur-unsur sosial
yang pokok yakni kaidah-kaidah
sosial, lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok serta lapisan-
lapisan sosial.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
KAIDAH SOSIAL DAN HUKUM
• Pergaulan hidup manusia diatur oleh
pelbagai macam kaidah. Tujuannya untuk
menghasilkan kehidupan bersama yang
tertib dan tenteram.
• Mencapai tujuan itu diperlukan pedoman
dalam bertingkah laku berupa kaidah-
kaidah.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


MACAM-MACAM KAIDAH
Kaidah yang mengatur pribadi manusia
meliputi:
• Kaidah kepercayaan bertujuan untuk
mencapai kehidupan yang beriman.
• Kaidah kesusilaan bertujuan agar
manusia berakhlak dan mempunyai hati
nurani bersih.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Kaidah yang mengatur antar-
manusia meliputi:

• Kaidah kesopanan bertujuan agar


pergaulan hidup berlangsung dengan
menyenangkan.
• Kaidah hukum bertujuan untuk mencapai
kedamaian dalam pergaulan antar-
manusia

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Menurut Malinowski ada beberapa kaidah
yang penerapannya memerlukan
dukungan dari suatu kekuasaan, kaidah
itu dinamakan dengan hukum.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


FUNGSI HUKUM DALAM
MASYARAKAT
Bagaimanapun, fungsi hukum dalam
masyarakat sangat beraneka ragam,
bergantung pada berbagai faktor dan
keadaan masyarakat.
Dalam masyarakat yang sudah maju, hukum
menjadi lebih umum, abstrak, dan lebih
berjarak dengan konteksnya.
Secara umum fungsi hukum dalam
masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Memfasilitasi
Dalam hal ini termasuk
memfasilitasi sehingga tercapai
suatu ketertiban.
2. Fungsi Represif
Dalam hal ini termasuk
penggunaan hukum sebagai
alat bagi alite berkuasa untuk
mencapai tujuan-tujuannya.
3. Fungsi Ideologis
Menjamin pencapaian legitimasi,
hegemoni, dominasi, kebebasan,
kemerdekaan, keadilan, dan lain-
lain.
4. Fungsi Reflektif
Hukum merefleksi keinginan
bersama dalam masyarakat
sehingga mestinya hukum bersifat
netral.
Aubert menyatakan bahwa fungsi hukum
dalam masyarakat adalah sebagai
berikut:
• Fungsi mengatur (govermeance).
• Fungsi distribusi sumber daya.
• Fungsi safeguard terhadap ekspektasi
masyarakat.
• Fungsi penyelesaian konflik.
• Fungsi ekspresi dari nilai dan cita
dalam masyarakat.
Podgorecki (sosiolog hukum dari
Polindia), menyatakan bahwa fungsi
hukum dalam masyarakat adalah
1. Fungsi Integrasi
Yakni bagaimana hukum merealisasi
saling berharap (mutual expectation) dari
masyarakat.
2. Fungsi Petrifikasi
Yakni bagaimana hukum melakukan
seleksi dari pola-pola perilaku manusia
agar dapat mancapai tujuan-tujuan
sosial.
3. Fungsi reduksi
Yakni bagaimana hukum menyeleksi
sikap manusia yang berbedabeda
dalam masyarakat yang kompleks
sehingga sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Dalam hal ini, hukum
berfungsi untuk mereduksi
kompleksitas ke dalam pembuatan
putusan-putusan tertentu.
4. Fungsi Memotivasi
Hukum mengatur agar manusia
dapat memilih perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai dalam masyarakat.
5. Fungsi Edukasi
Hukum bukan saja menghukum
dan memotivasi masyarakat,
melainkan juga melakukan edukasi
dan sosialisasi.
Berfungsinya hukum
manjadikan masyarakat
lebih maju dan lebih baik

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Satu masyarakat yang sudah maju
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Jujur;
• Tepat waktu;
• Efisien;
• Orientasi ke masa depan;
• Produktif;
• Tidak status simbol.
Sementara itu, ciri-ciri hukum yang maju,
antara lain, seperti yang dikemukan oleh
Marc Galanter adalah:
1.Terdapatnya aturan yang seragam, baik
substansinya maupun pelaksanaannya.
2.Hukum bersifat transaksial, yang berati
bahwa hak dan kewajiban timbul dari
perjanjian tanpa dipengaruhi oleh usia, kelas,
agama, gender, ras, dan lain-lain.
3.Bersifat universal, yang berati hukum dapat
diterima oleh umum.
4.Hirarkis peradilan yang tegas.
5. Bersifat birokratis, artinya
prosedur dilasanakan sesuai
yang telah ditetapkan oleh
undang-undang.
6. Hukum haruslah rasional.
7. Profesional, palaksana hukum
haruslah orang-orang
profesional.
8. Karena menjurus pada spesialisasi,
harus ada jembatan penghubung antara
satu spesialisasi dan spesialisasi yang
lain.
9. Fleksibel, yakni mudah diubah untuk
disesuaikan dengan perkembangan
masyarakat.
10.Hukum dilaksanakan oleh negara atau
lembaga-lembaga negara.
11.Berlaku prinsip trias politika.
Syarat hukum yang baik menurut Soerjono
Soekanto
1.Hukum merupakan aturan umum yang
tetap (bukan ad hoc).
2.Hukum harus jelas, diketahui,dan
dimengerti oleh masyarakat.
3.Hukum tidak retroaktif (berlaku surut).
4.Aturan hukum tidak boleh saling
bertentangan.
5. Hukum harus sesuai dengan kemampuan
masyarakat untuk mengikutinya.
6. Perubahan-perubahan hukum jangan
dilakukan terlalu sering dan berlebihan.
7. Ada krelasi anatara hukum dan
pelaksanaan hukum.
Di samping itu, dalam pandangan sosiologi
hukum, dapat dikatakan bahwa hukum
yang baik harus dapat memperlancar dan
mengamankan interaksi sosial dalam
masyarakat.
REFERENSI
• Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Jakarta:
Rajawali, 1980, hlm. 65-93.
• Satjipto Rahardjo, Aneka Persoalan Hukum dan Masyarakat,
Bandung: Alumni, 1977, hlm. 171-177.
• Munir Fuady, Sosiologi Hukum Kontemporer Interaksi Hukum ,
Kekuasaan, dan Masyarakat, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2007,
hlm. 57-74.
• Munir Fuady, Teori-Teori dalam Sosiologi Hukum, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011, hlm. 117-242.
• David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, Jakarta:
Rajawali, 1982, hlm. 1-18, 43-70.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


PERTEMUAN
7-8

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


TEORI KLASIK SOSIOLOGI HUKUM
1. Sosiologi Hukum dari Emile Durkheim
Seorang Sosiolog Hukum berkebangsaan
Perancis. Menurutnya hukum merupakan
simbol yang paling nyata dari masyarakat.
Hukum dirumuskan sebagai suatu kaedah
yang bersanksi. Berat ringannya sanksi
tergantung pada sifat pelanggaran,
anggapan-anggapan serta keyakinan
masyarakat tentang baik buruknya suatu
tindakan dan peranan sanksi-sanksi
tersebut dalam masyarakat.
Teori Durheim tersebut terutama
mengetengahkan:
1. Hukum merupakan gejala yang
tergantung pada struktur sosial dalam
masyarakat.
2.Hukum merupakan sarana untuk
mempertahankan keutuhan masyarakat,
maupun untuk menentukan adanya
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.
Menurut Durkheim
semua hukum adalah
hukum publik oleh karena
itu semua hukum sosial.
2. Sosiologi Hukum Max Weber
• Max Weber berkebangsaan Jerman(1864-1920)
yang mempunyai latar belakang keilmuan bidang
hukum, ekonomi, sejarah, filosofi dan teleologi.
• Konsepnya dikenal dengan istilah ”herschaff” ,
yakni suatu konsep yang bersifat subjektif di
mana antara satu individu dan individu lainnya
saling mempengaruhi.
• Menurut konsep ini seseorang yang dapat
mendominasi akan mempengaruhi yang lainnya.
Pada akhirnya dominasi akan bersesuaian dengan
otoritas yang memberikannya suatu kekuasaan.
Konsep dominasi ini kemudian dalam sosiologi
hukum menjadi dominasai hukum.
Max Weber mengakui adanya
dua kategori hukum antara
lain:
1.Kategori hukum yang dibuat
(law making
2.Hukum yang ditemukan (law
fiding)
Pada dominasi hukum Max Weber
membagi tahap perkembangannya
ke dalam tiga bentuk:
1. Bentuk tradisional
2. Bentuk otoritas karismatik
3. Bentuk hukum rasional
Menurut Max Weber otoritas atau dominasi
hukum dijalankan atas prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Validasi hukum sangat bergantung pada
kesakralan pencipta hukum.
2. Sangat bergantung pada hal-hal yang
bersifat magis
3. Karakteristik magisnya inherent dalam
formalismenya.
4. Keadilan Khadi artinya kepada
hakim diberikan kebebasan sebesar-
besarnya untuk mencari keadilan.
5. Hukum menjadi tidak rasional
6. Sangat bergantung pada prosedur
yang detail
7. Pada awalnya hukum
dikembangkan oleh pidato-pidato
hukum dan putusan pejabat hukum.
8. Kemudian hukum dikembangkan
oleh para penerap hukum yang
karismatis dan menjalankan
dengan bersandar pada
kebijaksanaan hukum (legal
wisdom).
9. Karena unsur karismatik maka
kurang diperhatikan
pengembangan hukum substantif
yang konnsisten.
3. Sosiologi Hukum Eugen Ehrlich (1862-1922)
Seorang Profesor hukum Austria keturunan
Yahudi memperkenalkan konsep ” hukum yang
hidup” (Living Law) dan kehidupan hukum
(legal life) yang merupakan dasar bagi suatu
penemuan hukum yang bebas ” free finding of
law” agar hukum tertulis dapat selalu
mengadaptasi perkembangan masyarakat dalam
wujud dogmatisme dan begriffsjurisprudents.
Ehrlich berharap agar ilmu hukum dapat
dikembangkan menjadi suatu ”teknologi sosial”
(social technology).
Pandangan dari Ehrlich dalam bidang
sosiologi hukum :
1. Akan ada situasi dalam hidup ini dimana
seorang ahli hukum harusmengambil
keputusan hukum tanpa dapat
berpedoman pada norma hukum
manapun. Namun mereka sampai juga
pada keputusan hukumnya. Bagaimana
mereka mengambill keputusan tersebut.
2. Jika para ahli hukum dapat mengambil
keputusan hukum tanpa berdasarkan
norma hukum yang tegas berarti hukum
lebih dari hanya sekedar apa yang
terdapat dalam undang-undang, kitab-
kitab komentar hukum atau kumpulan
putusan pengadilan. Jadi apakah hukum
dalam kenyataan itu (the law in action)
4. Sosiologi hukum Roscoe Pound
(1870-1964)
• Dekan Fak. Hukum Universitas Harvad
Amerika Serikat
• Pendapatnya dalam bidang sosiologi
hukum adalah hukum sebagai a tool of
social engineering (alat rekayasa
masyarakat)

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Dalam hubunganya dengan
masyarakat hukum dibedakan dalam
kategori:
1.Proses pengadilan
2.Hukum
3.Ketertiban hukum
4.Pendapat jury

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Menurut Roscoe Pound hukum yang baik
adalah hukum yang ideal-realistik, yang
merupakan kombinasi dari paham
idealisme dan paham pragmatisme, yang
merupakan kombinasi paham keduanya
yakni kombinasi antara unsur-unsur:
1.Unsur realitas dari hukum yang berupa
kebutuhan sosial, kepentingan sosial,
penyesuaian sosial.
2.Elemen ideal dalam masyarakat berupa
nilai-nilai spiritual.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
Teori Perubahan Masyarakat
dan Hukum
Teori perubahan masyarakat:
1.Perubahan masyarakat secara konstan
menuju ke arah industrialisasi, demokrasi,
dan perlindungan HAM. Dasarnya dari
rovolusi Perancis
2.Teori umum abad 19, yakni masyarakat
berubah menuju historisme dan
utopianisme.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
3. Teori Dinamika Sosial, masyarakat terus
berkembang secara bertahap seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki
oleh masyarakat. Dianut oleh Aguste Comte.
4. Teori Evolusi, masyarakat berkembang secara
evolusi seiring dengan pertambahan penduduk
dan diferensiasi struktural. Dianut oleh Herbert
Spencer
5. Teori Revolusi, perkembangan masyarakat
sebenarnya terjadi secara revolusioner
berdasarkan perjuangan kelas ekonomi. Dianut
oleh Karl Marx

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Perubahan Hukum
Perkembangan hukum terjadi dalam
beberapa tahap:
1.Tahap awal, dibuat kaidah dan aturan
hukum yang sederhana, langsung, dan
lugas. Contoh: UU baru yang dibuat oleh
legislatif bersama eksekutif yang mengatur
sesuatu yang belum pernah diatur.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


2. Perubahan hukum yang bersifat
penghancuran hukum yang sudah ada
atau revolusi hukum. Dalam hal ini hukum
yang sudah ada dicabut diganti dengan
yang baru.
3. Perubahan hukum yang bersifat
pengabaian hukum yang sudah ada.
Contoh: Hakim tidak menjatuhkan
hukuman mati padahal secara yuridis
hukuman mati masih diberlakukan.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Perubahan hukum baru dapat terjadi jika
dipicu beberapa faktor berikut:
1.Globalisasi
2.Politik
3.Sosial budaya
4.Ekonomi
5. Pendidikan
6.Iptek
7.Supremasi hukum
8.Ijtihad dalam hukum Islam
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
REFERENSI
• Munir Fuady, Sosiologi Hukum Kontemporer Interaksi
Hukum , Kekuasaan, dan Masyarakat, Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2007, hlm. 39-56.
• Munir Fuady, Teori-Teori dalam Sosiologi Hukum,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, hlm. 51-
116, 243-276.
• Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum,
Jakarta: Rajawali, 1980, hlm. 95-141.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


PERTEMUAN
9

UJIAN MID SEMESTER


Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
PERTEMUAN
10

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


KONFLIK DAN PENYELESAIANNYA

Konflik adalah suatu perbedaan atau


pertentangan ide, persepsi, dan
kepentingan di antara dua pihak
atau lebih, baik dalam bentuk fisik
maupun nonfisik, baik sudah
terbuka maupun yang belum
terbuka.
Tedd Robert Gurr memberikan kriteria bagi
sebuah konflik, yaitu sebagai berikut:
1. Melibatkan dua atau lebih para pihak.
2.Para pihak terlibat dalam aksi yang saling
memusuhi.
3.Cenderung berperilaku kejam kepada
musuh.
4. Interaksi pertentangan dapat dideteksi
secara nyata.
RAGAM BENTUK
PENYELESAIAN KONFLIK
1. Penyelesaian sepihak
2. Pengelolaan sendiri penyelesaian
konflik
3. Pra Yuridis
4. Yuridis-Kehakiman
5. Yuridis-Politik
6. Penyelesaian dengan kekerasan
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
PENYELESAIAN SEPIHAK
1. Penundukan sementara
Pihak yang paling lemah akan
menyingkir atau kembali melakukan
perlawanan
2. Penundukan permanen
Pihak yang lebih lemah mengakui pihak
lawan mempunyai kekuasaan lebih
besar.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
PENYELESAIAN SEPIHAK
3. Opsi Exit
contoh: Bila karyawan berada dalam
situasi konflik dengan atasannya, maka
karyawan ini bisa saja minta dipindahkan
ke bagian lain atau keluar dari
perusahaan.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


PENGELOLAAN SENDIRI
PENYELESAIAN KONFLIK
1. Musyawarah
2. Perundingan
Ada kecenderungan mengedepankan
kepentingan diri sendiri
3. Pengundian
contoh: menentukan siapa yang
memegang bola terlebih dahulu diawal
pertandingan sepakbola
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
PENYELESAIAN KONFLIK
SECARA PRA YURIDIS
“Penyelesaian konflik model ini memerlukan
pihak ketiga.”
1. Upaya menengahi/memerantarai
2. Perdamaian
3. Rekonsiliasi
Saling memaafkan dan melupakan
konflik yang terjadi
4. Pengaduan
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
PENYELESAIAN KONFLIK
SECARA YURIDIS-KEHAKIMAN
1. Arbitrase
2. Perdamaian yudisial
3. Sidang pengadilan hukum tata
usaha negara
4. Sidang pengadilan hukum pidana
5. Sidang pengadilan hukum perdata

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


PENYELESAIAN KONFLIK
SECARA YURIDIS-POLITIK
“Dalam penyelesaian konflik model ini para
pihak terikat dengan peraturan-peraturan.”
1.Penyelesaian melalui pemerintahan
2.Proses pengambilan keputusan legislatif
3.Aksi-aksi politik dan sosial
4.Ketahanan sosial tanpa kekerasan.
Poin 3-4 dapat dicontohkan dengan aksi
demonstrasi secara damai.
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
PENYELESAIAN KONFLIK
SECARA KEKERASAAN
Dalam situasi tertentu negara diberikan hak
untuk menggunakan cara kekerasan
dalam penyelesaian konflik, terutama bila
permasalahan itu sudah mengarah pada
tindakan disintegrasi bangsa. Namun cara
ini tidak menjamin terselesaikannya konflik
bahkan berpotensi akan muncul konflik
baru.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


REFERENSI
• Munir Fuady, Sosiologi Hukum Kontemporer Interaksi
Hukum , Kekuasaan, dan Masyarakat, Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2007, hlm. 95-106.
• David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi,
Jakarta: Rajawali, 1982, hlm. 19-26.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


PERTEMUAN
11-14

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


Presentasi tugas makalah tentang:
1. Hukum dan Sistem Sosial Masyarakat
2. Persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan
sistem-sistem hukum
3. Sifat sistem hukum yang dualistis
4. Hukum dan kekuasaan
5. Hukum dan nilai-nilai sosial budaya
6. Kepastian hukum dan kesebandingan
7. Peranan hukum sebagai alat untuk mengubah
masyarakat
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
MASALAH YANG MENJADI
KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM
1. Hukum dan Sistem Sosial Masyarakat
2. Persamaan-persamaan dan perbedaan-
perbedaan sistem-sistem hukum
3. Sifat sistem hukum yang dualistis
4. Hukum dan kekuasaan
5. Hukum dan nilai-nilai sosial budaya
6. Kepastian hukum dan kesebandingan
7. Peranan hukum sebagai alat untuk mengubah
masyarakat
Hak Cipta @ Taufiqul Hulam
REFERENSI
• Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi
Hukum, Jakarta: Rajawali, 1980, hlm. 19-26.

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam


SEKIAN
TERIMA KASIH

Hak Cipta @ Taufiqul Hulam

Anda mungkin juga menyukai