Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Pa Fred
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Pa Fred
KAB. MANGGARAI
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi
Modul 1.4 Budaya Positif
VISI GURU
PENGGERAK
BUDAYA
POSITIF
Filosofi Pemikiran
PENDIDIKAN ADALAH PENUNTUN
KHD Menuntun segala potensi dan kodrat anak
agar mereka mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.
KEBUTUHAN SEGITIGA
DASAR RESTITUSI
Bertahan Hidup
Menstabilkan Identitas
Kasih Sayang dan Rasa Diterima
Validasi Tindakan yang Salah
Penugasan Kebebasan
Menanyakan Keyakinan
Kesenangan
Perubahan apa yang terjadi pada cara berfikir
Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas
maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul
ini?
Setelah mempelajari modul ini, saya berfikir bahwa untuk menciptakan budaya
positif di kelas maupun di sekolah harus melibatkan siswa dalam perencanaan hingga
pelaksanaan budaya positif, dengan harapan mewujudkan kelas atau sekolah yang
nyaman, aman, positif berdasarkan keyakinan kelas atau sekolah yang diyakini
bersama.
Perubahan lainnya bahwa posisi kontrol saya selama ini sebagai penghukum atau
pembuat merasa bersalah ternyata kurang tepat untuk mewujudkan disiplin,
sehingga saya perlu merubahnya menjadi posisi kontrol manajer dan menerapkan
Segitiga Restitusi
Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait
penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di
lingkup kelas maupun sekolah Anda?
Perasaan saya ketika mengalami hal tersebut adalah merasa lebih tertantang untuk
mengimplementasikan posisi guru sebagai MANAJER dan menerapkan Segitiga
Restitusi dalam menangani kasus indisipliner siswa. Karena dengan menempatkan diri
sebagai MANAJER, guru akan memberikan kesempatan kepada murid untuk
mempertanggungjawabkan perilaku dan mendukung murid menemukan solusi atas
permasalahannya.
Saya juga merasa tertantang untuk menyusun strategi dalam menyosialisasikan konsep
Budaya Positif kepada rekan sejawat, agar kami dapat berkolaborasi melakukan
perubahan Budaya Positif di kelas maupun sekolah.
Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep- konsep tersebut, hal apa
sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Menurut saya, hal baik yang sudah ada di lingkungan kelas dan sekolah adalah
Disiplin Positif, Nilai-nilai Kebajikan, serta Keyakinan Kelas yang dibangun
bersama dengan Berpihak pada Murid.
Adapun yang perlu diperbaiki adalah Posisi Kontrol seorang guru yang selama
ini cenderung sebagai PENGHUKUM dan PEMBUAT MERASA BERSALAH,
menuju posisi seorang MANAJER.
Sebelumnya, saya sering menggunakan posisi kontrol
sebagai Penghukum dan Pemantau.Saat Itu, perasaan saya
Sebelum mempelajari modul ini, merasa sudah berjalan sesuai ketentuan dengan langkah
ketika berinteraksi dengan murid, yang saya berikan kepada murid saya walau hasilnya
berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi ternyata masih kurang dari yang diharapkan.
Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba
manakah yang paling sering Anda pakai,
menggunakan posisi kontrol sebagai Manajer.Saat saya
dan bagaimana perasaan Anda saat itu? mampu memposisikan diri sebagai Manajer dengan
Setelah mempelajari modul ini, posisi penerapan Segitiga Restitusi,
apa yang Anda pakai, dan bagaimana saya merasa bangga dengan murid saya yang lebih
perasaan Anda sekarang? Apa menunjukkan rasa tanggungjawabnya saat memperbaiki
kesalahan.
perbedaannya?
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi
ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda
praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?
Sebelumnya saya pernah menerapkan secara tidak sadar konsep Segitiga Restitusi,
namun tahapan restitusinya tidak secara utuh.
Tahapan yang tanpa sadar pernah saya lakukan adalah Menstabilkan Identitas dan
Validasi Tindakan yang Salah. Pada saat itu saya belum menerapkan Menanyakan
Keyakinan, karena saat itu saya cenderung meminta siswa melakukan perbaikan
atas kesalahannya berdasarkan cara saya, bukan pendapat atau cara siswa sendiri.
Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-
hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses
menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
Hal yang menurut saya penting dalam menciptakan Budaya Positif adalah
Kolaborasi atau Kerjasama yang baik antara warga sekolah dan semua
stakeholder yang ada di kelas maupun sekolah serta Sarana Prasarana
sekolah yang mendukung.
Kerjasama warga sekolah dalam mewujudkan nilai-nilai kebajikan diperlukan
agar dapat membangun Budaya Positif sekolah. Sarana Prasarana sekolah
sangat menunjang untuk mewujudkan sekolah yang nyaman, aman, dan
mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan. Karena itu penting
bagi kita memahami aset yang dimiliki sekolah dan memanfaatkannya
semaksimal mungkin aset yang ada.
Terimakasih
GURU BERGERAK, INDONESIA MAJU.