Anda di halaman 1dari 24

Hukum Adat

Presenter Name and Title


Buku Referensi
1. Dr. Djamanat Samosir, S.H.,M.H., Hukum
Adat Indonesia , Eksistensi dalam Dinamika
Perkembangan Hukum di Indonesia, 2013
2. Soerjono Soekanto, Hukum Adat
Penilaian

1. UJIAN AKHIR SEMESTER


2. UJIAN TENGAH SEMESTER
3. ABSENSI 75%=4 PERTEMUAN
4. QUIS (spontan)
5. TUGAS (terstruktur)
Kontrak Kuliah

1. Tidak datang terlambat


2. Berperilaku sopan santun
3. Memakai baju kemeja atau kaos berkerah
(tanpa jaket/almamater)
4. Siap ditanya kapan saja
5. Tidak berisik/ribut dikelas
Satuan Acara Perkuliahan
1. Pendahuluan, Istilah dan
Pengertian Hukum Adat
2. Masyarakat Hukum Adat
3. Hukum Adat Pertanahan
4. Hukum Adat Perjanjian
5. Hukum Adat Tentang Orang
6. Hukum Adat Keluarga
7. Hukum Adat Perkawinan
8. Hukum Adat Harta Perkawinan
9. Hukum Waris Adat
Arti dan Istilah Hukum Adat
• Mahasiswa diharapkan mampu:
• menyebutkan istilah hukum adat yang dikenal
masyarakat adat
• menjelaskan secara singkat definisi hukum
adat
• menjelaskan ragam hukum adat menurut
daerah asalnya
• menjelaskan hubungan hukum adat dengan
hukum perundang-undangan Republik
Indonesia
Pengertian Hukum Adat
Dalam sistem hukum di Indonesia, hukum
adat disebut hukum tidak tertulis
(unstatuta law), yang berbeda dengan
hukum kontinental sebagai hukum tertulis
(statuta law).

Dalam sistem Hukum Inggris, hukum


tidak tertulis disebut “common law” atau
“judge made law”
Istilah Hukum Adat
• di kalangan masyarakat umum (awam) sangat jarang
dijumpai.
• cenderung “adat” saja.
• Makna umum = “kebiasaan”
• yaitu serangkaian perbuatan yang pada umumnya
harus berlaku pada struktur masyarakat yang
bersangkutan. Adat merupakan pencerminan dari
kepribadian sesuatu bangsa, merupakan salah satu
penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan
dari abad ke abad.
adat Jawa, adat Batak, adat Lampung, adat
Bali.

Penyebutan hukum adat hanya merupakan


istilah yang secara teknis saja sekedar
merujuk kepada aturan-aturan kebiasaan
yang berlaku di kalangan masyarakat yang
tidak berbentuk peraturan perundang-
undangan formal oleh negara.
Konsep adat pada masyarakat
Minangkabau
Adat yang sebenarnya adat: ketatapan adat yang tidak
lekang oleh panas dan tidak lapuk oleh hujan.
Ketentuan ini adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
• ikan adatnya di air,
• air adatnya membasahi,
• pisau adatnya melukai, dll

Konsep ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa


tercermin sifat ajaran keagamaan, yaitu melafalkan asma
dan keagungan ciptaan Tuhan. Keteapan ini bersifat abadi,
dan bahwa segala sesuatunya dikuasai oleh-Nya.
Konsep adat pada masyarakat
Minangkabau
• Adat istiadat: aturan (kaidah, ketetapan) yang
ditetapkan oleh nenek moyang atau leluhur, yaitu para
Ninik Mamak Katamanggungan dan Ninik Parpatih
Nan Sabatang dalam penetapannya di Balairung
Padang Panjang.
• Misalnya: Negeri berpenghulu, suku berbuah perut,
kampung bertua, rumah bertungganai, diasak layu
dibubut mati”.
• adat istiadat adalah adat yang mengandung arti
kaidah-kaidah aturan kebiasaan yang keberlakuannya
sejak zaman dahulu sampai sekarang dan tidak mudah
berubah.
Konsep adat pada masyarakat
Minangkabau
• Adat nan diadatkan: aturan (kaidah) yang
penetapannya atas dasar “bulat mufakat” dari para
penghulu, para tetua adat,, para cerdik pandai,, dan
penetapannya dilaksanakan dalam suatu majelis
kerapatan adat berdasar “halur” dan “patut”.
• Adat jenis ini dapat berubah berdasarkan keadaan,
tempat dan waktu.
• Contoh: lain padang lain belalang, lain lubuk lain
ikannya.
Konsep adat pada masyarakat
Minangkabau
• Adat nan teradat: suatu aturan kebiasaan dan tingkah
laku yang pemakaiannya atas dasar tiru-meniru di
antara kelompok warga masyarakat.
• Karena telah cukup lama dipergunakan tidak baik
untuk ditinggalkan.
• Contohnya kebiasaan mempergunakan kain hitam
dan cadar hitam bila ada anggota kerabat meninggal
dunia.
Konsep adat masyarakat Bugis
• Ade’ Pura Onro
Adat yang sudah tetap dan tak dapat dirubah
lagi. Adat ini merupakan ketetapan atas dasar
sepakat antara raja dan rakyat yang
dipersaksikan ke hadapan Tuhan Yang Maha
Esa.
• Perubahan terhadap adat ini sama saja berarti
mengingkari kejujuran dan kodrat sehingga akan
membuat negeri runtuh.
Konsep adat masyarakat Bugis
• Ade’ Assituruseng
Adat yang telah ditetapkan, akan tetapi
terbuka untuk penyempurnaan atas dasar
bulat mufakat karena memang
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Konsep adat masyarakat Bugis
• Ade’ Maraja ri Arunggo
Adat yang berlandaskan kepatutan yang
memang secara khusus dapat dilaksanakan di
kalangan raja dan para bangsawan meskipun ada
halur yang tidak patut yang menjadi dasar.
• Misalnya penyembelihan kerbau, secara umum
bertentangan dengan kepatutan, tetapi
dipergunakan untuk upacara dan memberi
makan untuk orang banyak adalah suatu
kebolehan.
Konsep adat masyarakat Bugis
• Ade’ Abiasane Wanuae
Adat yang berlaku di kalangan seluruh
rakyat atas dasar persetujuan bersama dan
tidak bercacat serta harus dilaksanakan
seterusnya oleh seluruh rakyat.
Konsep adat masyarakat Bugis
• Ade’ Taro Anang
• Adat yang lahir dari tua-tua desa. Secara inti
dapat dikatakan bahwa perombakan dan
penyempurnaan tatanan adat yang telah mapan
dapat dilaksanakan bila mengacu kepada prinsip
penetapan keputusan rakyat di atas keputusan
yang lain.
Perbedaan antara ilmu hukum
barat dan ilmu hukum adat:
• Terdapat banyak lembaga hukum
(rechintellingen) dan kaidah-kaidah hukum
(rechtsregels) yang tidak berdasarkan atau
tidak ada kaitannya dengan faktor religio
dalam hukum asal saja bermanfaat dan
memberikan keuntungan praktis.
• Sebaliknya dalam hukum adat terdapat banyak
lembaga dan kaidah hukum yang berhubungan
dengan dunia di luar dan di atas kemampuan
manusia.
Untuk memahami dan mengerti
tentang hukum adat
• Pemahaman tentang hukum adat tidak dapat sebatas
pemahaman teori semata, tetapi juga harus dilihat pada
kenyataan.
• seandainya seorang hakim dalam penerapan hukum
menemukan aturan yang hidup, masih dipertahankan
oleh masyarakat, serta mengikat dan kenyataannya
harus dipertahankan maka hendaknya hakim
menetapkannya sebagai suatu aturan hukum yang
hidup dan dipertahankan.
• hukum adat harus dipertahankan, sekiranya pada
kenyataannya masih ada/masih hidup.
• sebaliknya, jika hukum itu sudah mati, tidak ada
alasan untuk tetap mempertahankannya.
Konsepsi hukum yang mandiri
• Terhadap konsepsi hukum yang akan
menjadi ciri khas hukum Indonesia,
janganlah hanya mengekor (bijwagen)
pada konsepsi hukum Belanda; pelajaran
hukum Indonesia hendaknya memberikan
tempat yang luas pada pengertian hukum,
pikiran hukum dan perasaan hukum
rakyat.
Kapan suatu adat menjadi hukum
adat?
• Tidak ada sesuatu alasan untuk menyatakan sesuatu itu
dengan sebutan “hukum” tanpa adanya keputusan tentang
hukum oleh para petugas hukum masyarakat.
• Keputusan itu bukan saja keputusan mengenai suatu sengketa
resmi, tetapi juga di luar itu berdasarkna kerukunan
(musyawarah). Keputusan-keputusan itu diambil berdasarkan
nilai-nilai yang hidup sesuai dengan alam rohani dan hidup
kemasyarakatan anggota-anggota persekutuan itu.
• Thank’s

Anda mungkin juga menyukai