Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN


HUKUM DI INDONESIA
PENGERTIAN HUKUM

Secara UMUM:

PERATURAN yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban,
MENCIPTAKAN KEADILAN, mencegah terjadinya kekacauan
Menurut KBBI:
Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan
dikukuhkAn oleh penguasa, pemerintah atau otoritas//undang-
undang, peraturan dsb untuk mengatur kehidupan masyrakat

Menurut Para Ahli (-PLATO-)


Sebuah peraturan yang teratur dan tersusun dengan
baik serta juga mengikat terhadap masyarakat maupun
pemerintah
TUJUAN HUKUM

Sifat Dari Tujuan Hukum Ni UNIVERSAL Dimana


Terdapat Hal, yaitu:
• Ketertiban
• Ketentraman
• Kedamaian
• Kesejahteraan
• Kebahagiaan dalam tata
kehidupan bermasyarakat
UNSUR HUKUM

 PERATURAN TENTANG TINGKAH LAKU MANUSIA


 PERATURAN DILEGALKAN OLEH LEMBAGA RESMI(BADAN
RESMI) YANG DITUNJUK SECARA KHUSUS OLEH PEMERINTAH
 PERATURAN YANG BERSIFAT MEMAKSA
 KARENABERSIFAT MEMAKSA, HUKUM MEMPUNYA SANKSI
YANG TEGAS TERHADAP PELANGGAR-PELANGGAR
PERATURAN TERSEBUT
DASAR Indonesia SEBAGAI NEGARA
HUKUM
 UUD NRI TAHUN 1945 PASAL 1 AYAT 3 (NEGARA
INDINESIA ADALAH NEGARA HUKUM)
 UUDNRI TAHUN 1945 PASAL 27 AYAT 1 (SEGALA WARGA
NEGARA BERSAMAAN KEDUDUKANNYA DI DALAM
HUKUM DAN PEMERINTAHAN WAJIB MENJUNJUNG
HUKUM DAN PEMERINTAH ITU DENGAN TIDAK ADA
KECUALINYA)
CIRI Indonesia SEBAGAI NEGARA
HUKUM
o HUKUMNYA BERSUMBER DARI PANCASILA
o BERKEDAULATAN RAKYAT
o PEMERINTAHAN BERDASARKAN ATAS SISTEM KONSTITUSI
o PERSAMAAN KEDUDUKAN DI DALAM HUKUM
o KEKUASAAN KEHAKIMAN YANG BEBAS DARI PENGARUH
KEKUASAAN LAINNYA
o PEMBENTUKAN UU OLEH PRESIDEN BERSAMA DENGAN DPR
LEMBAGA PENEGAK HUKUM DI INDONESIA

1. POLISI
PASAL 5 AYAT (1) : POLISI ADALAH ALAT NEGARA YANG BERPERAN
DALAM MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT,
MENEGAKKAN HUKUM, MEMBERIKAN PERLINDUNGAN,
PENGAYOMAN DAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
TUGAS POLISI RI

1. MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT


2. MENEGAKKAN HUKUM
3. MEMBERI PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN, PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
4. MELAKSANAKAN PENGATURAN, PENJAGAAN,PENGAWALAN, DAN PATROLI TERHADAP KEGIATAN
MASYARAKAT DAN PEMERINTAH SESUAI KEBUTUHAN
5. MENYELENGGARAKAN KEGIATAN DALAM MENJAMIN KEAMANAN, KELANCARAN LALU LINTAS
6. MEMBERI PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
2. JAKSA
adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh UU untuk bertindak sebagai penuntut
umum dan pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta
wewenang lain berdasarkan UU

 HUKUM PIDANA
Jaksa berpersn sebagai Jaksa Penuntut Umum dan Pelaksana putusan pengadilan yang
telah berkuasa tetap

 HUKUM PERDATA
Jaksa berperan dalam perkara perdata apabila Negara atau pemerintah menjadi salah
satu pihaknya dan Jaksa diberikan kuasa untuk mewakili.
Untuk perkara perdata, pelaksanaan putusan pengadilan yang berkuatan tetap adalah
Juru sita dan Panitia yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan
3. Advokat (pengacara)
Adalah Orang Yang Berprofesi Memberi Jasa Hukum, Baik Di Dalam Maupun Di
Luar Pengadilan Yang Memenuhi Persyaratak Uu.
SYARAT MENJADI ADVOKAT:
1. WNI
2. BERTEMPAT TINGGAL DI Indonesia
3. BUKAN ASN ATAU PEJABAT NEGARA
4. USIA MINIMAL 25 TAHUN
5. MINIMAL S1 BERLATAR BELAKANG HUKUM
6. LULUS UJIAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH ORGANISASI ADVOKAT
7. MAGANG MINIMAL 2 TAHUN
8. TIDAK PERNAH DI PIDANA
9. BERPRILAKU BAIK, JUJUR DAN BERTANGGUNG JAWAB, ADIL, DAN
MEMPUNYAI INTEGRITAS YANG TINGGI
HAK ADVOKAT
1. BEBAS MENGELUARKAN PENDAPAT
2. BEBAS MENJALANKAN PROFESINYA UNTUK MEMBELA PERKARA
3. TIDAK DAPAT DITUNTUT BAIK SECARA PERDATA MAUPUN PIDANA DALAM MENJALANKAN
TUGASNYA
4. BERHAK MEMPEROLEH INFORMASI, DATA DAN DOKUMEN LAINNYA, BAIK DARI INSTANSI
PEMERINTAHAN MAUPUN YANG LAINNYA
5. BERHAK ATAS KERAHASIAAN HUBUNGANNYA DENGAN KLIEN
4. HAKIM
Hakim Adalah Pejabat Umum Yang Diberikan Wewenang Untuk Dapat Mengadili, Memutuskan
Perkara-perkara Yang Tidak Bertanggung Dan Memimpin Perkara Hukum Yang Diajukan Ke
Pengadilan Atau Mahkamah

Kemampuan Utama Seorang Hakim Adalah Dapat Meneliti Dan Memproses Dokumen
Panjang, Kesaksian Saksi, Dan Materi Kasus Lainnya. Mereka Harus Mampu Memahami
Kasus Yang Rumit Dan Membutuhkan Pemehaman Yang Komprehensif Tentang Hukum Dan
Prosedur Hukum. Dimana Hal Tersebut Mengharunskan Mereka Memiliki Ketrampilan Yang
Sangat Baik Dalam Penalaran Logis, Analisis, Dan Pengambilan Keputusan.

Di Dalam System Pemerintahan Negara Indonesia Sesuai Dengan UUD 1945 Maka Dikenal
Adanya Tiga Kekuasaan Yaitu Kekuasaan Legislatif MPR, DPR, DPD Eksekutif Presiden, Wakil
Presiden Dan Deretan Menteri Sedangkan Yudikatif MA, MK, KY
KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (Biasa Disingkat KPK) Adalah Lembaga
Negara Yang Dibentuk Dengan Tujuan Meningkatkan Daya Guna Dan Hasil Guna Terhadap
Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Kpk Bersifat Independen Dan Bebas Dari Pengaruh Kekuasaan Mana Pun Dalam
Melaksanakan Tugas Dan Wewenangnya.

KPK Dipimpin Oleh Pimpinan KPK Yang Terdiri Atas Lima Orang, Seorang Ketua Merangkap
Anggota Dan Empat Orang Wakil Ketua Merangkap Anggota. Pimpinan KPK Memegang
Jabatan Selama Empat Tahun Dan Dapat Dipilih Kembali Hanya Untuk Sekali Masa Jabatan.
Dalam Pengambilan Keputusan, Pimpinan KPK Bersifat Kolektif Kolegial.[1] Ketua KPK Saat
Ini Adalah Firli Bahuri Yang Menjabat Sejak 20 Desember 2019.
Tugas dan fungsi
 Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:
1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi;
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi;
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi;
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas koordinasi, Komisi
Pemberantasan Korupsi berwenang

1. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi;


2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi;
3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang
terkait;
4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi; dan
5. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.
Kepemimpinan

1. Taufiequrachman Ruki (2003–2007)


2. Antasari Azhar (2007–2009)
3. Tumpak Hatorangan Panggabean (Pelaksana Tugas, 2009–2010)
4. Busyro Muqoddas (2010–2011)
5. Abraham Samad (2011–2015)
6. Agus Rahardjo (2015–2019)
7. Firli Bahuri (2019–sekarang)

Anda mungkin juga menyukai