Anda di halaman 1dari 10

Tugas

biokimia
Mikotoksikosis
Nama kelompok :
1.M.Hendrianto(1032111029)
2.M.Asrof noor maliki(1032111032)
3.Syahdam Surya p(1032111049)
PENGERTIAN
Mikotoksikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh mikotoksin.
Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh
mikrojamur yang mampu menyebabkan penyakit dan kematian pada
manusia dan hewan lainnya. Karena aktivitas farmakologisnya,
beberapa mikotoksin atau turunan mikotoksin telah digunakan
sebagai antibiotik, pemacu pertumbuhan, dan jenis obat lainnya; yang
lain lagi terlibat sebagai agen perang kimia. Tinjauan ini berfokus
pada penyakit paling penting yang terkait dengan penyakit manusia
dan hewan, termasuk aflatoksin, citrinin, ergot akaloids, fumonisin,
ochratoxin A, patulin, trichothecenes, dan zearalenone.
penyebab
Mikotoksin dengan berbagai macam strukturnya
membuat gejala penyakit yang ditimbulkan berbeda-
beda. Pada umumnya efek mikotoksin bersifat
karsinogenik, genetoksik, nefrotoksik, hepatotoksik,
oestrogenik, gangguan reproduksi, imunosupresi maupun
efek dermal. Beberapa faktor dapat mempengaruhi gejala
yang ditimbulkan, seperti: jenis mikotoksin, intake level
dan durasi terpapar; jenis hewan, jenis kelamin, breed,
umur, status kesehatan dan kekebalan; manajemen
kandang: higienitas, suhu, dan kepadatan; peluang
munculnya dampak sinergis diantara mikotoksin secara
berkesinambungan berada di pakan.
Gejela klinis
Gangguan pertumbuhan dan performa,
Penurunan produksi dan kualitas telur,
Imunosupresi, Muntah, Kelamahan, Kerusakan
organ (terutama hati), Infertilitas, Kematian,
Residu toksin pada daging dan telur.
Diagnosa
Diagnosa dapat dicurigai melalui anamnesis,
gejala, dan adanya pakan yang berjamur
(analisis sampel pakan)
Penyelesaian masalah
Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit. Nunc consectetur adipiscing elit. Nunc
a ultricies tortor. In vestibulum a ultricies tortor. In vestibulum
vitae velit nec viverra. Proin non vitae velit nec viverra. Proin non
ultrices ex. Integer mattis dui vel ultrices ex. Integer mattis dui vel
pretium euismod. Morbi dictum pretium euismod. Morbi dictum
diam nec massa porttitor diam nec massa porttitor
aliquet. Aenean a urna sit amet aliquet. Aenean a urna sit amet
nulla fermentum lacinia. nulla fermentum lacinia.
PENCEGAHAN
Keberadaan mikotoksin tidak dapat dihindari, pada beberapa tempat dan
pakan terlihat bersih namun kontaminan selalu ada. Jamur yang
memproduksi mikotoksin dibagi menjadi dua golongan yaitu Field Fungi
(Fusarium spp.) yang memproduksi mikotoksin di lapangan atau sebelum
panen dan Storage Fungi (Aspergillus sp. dan Penicillium sp.) yang
memproduksi mikotoksin setelah panen. Manajemen yang baik dan efektif
sangat diperlukan untuk menekan jumlah jamur supaya dapat memperkecil
konsentrasi mikotoksin pada bahan baku maupun pada pakan jadi, pada
saat sebelum panen maupun setelah panen.
• Panen lebih awal: Menurunkan kadar mikotoksin pada tanaman.
• Pengeringan cepat: Mengurangi lingkungan yang nyaman bagi perkembangan
jamur.
• Perlakuan fisik: Proses mekanis khusus untuk membuang toksin pada biji (kulit
luar) sehingga menurunkan risiko adanya mikotoksin.
• Sanitasi: Membuang serpihan sisa tanaman dari panen sebelumnya.
• Kontrol Serangga: Menurunkan kontaminasi spora jamur.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai