Anda di halaman 1dari 38

PELAYANAN

TERPADU PTM
ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI
CURICULM VITTAE
• Nama : dr. Henny Cloridina, S.Farm., Apt
• Tmp,tgl lahir : Yogyakarta, 19 Agustus 1978
• Alamat : Sidorejo Godean Sleman
• Pendidikan :
• MHKes Fak. Hukum UGM 2018 - 2020
• Fak. Kedokteran UII 2004 – 2013
• Fak. Farmasi UGM 1998 - 2004
• TO PMDT GF TB DISKES DIY 2020
• Sekretaris PDUI DIY 2015 - sekarang
• Dokter Klinik GMC 2014 – sekarang
• Dokter BLUD Puskesmas Sedayu I 2015 – 2018
• Dokter BLUD Puskesmas Gondokusuman II 2013 – 2017
• Apoteker Pengelola Apotek 2004 -2009

03/20/2024 henicloridina@gmail.com 087838554181


overview
• TUJUAN:
• Sbg acuan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas dan FKTP dlm
menyelenggarakan Pandu PTM
• Terselenggaranya penanggulangan PTM yg lbh efektif, efisien dan terpadu
• SASARAN:
• OJT: tenaga kesehatan di Puskesmas dan FKTP
• Pandu PTM: individu dan/atau kelompok masyarakat berusia 15 tahun ke atas
yang dating ke Puskesmas atau FKTP untuk kunjungan sakit maupun sehat
• RUANG LINGKUP:
• Upaya pencegahan, pengendalian dan tata laksana yg terintegrasi utk tindak
lanjut faktor resiko dan penyakit tidak menular (PTM) di Puskesmas dan FKTP
20/03/2024 -HCL 2022- 3
WHY
PELAYANAN TERPADU PTM

20/03/2024 -HCL 2022- 4


GLOBAL OVERVIEW
Penyakit Tidak Menular (PTM) membunuh 41 juta jiwa setiap
tahunnya, setara dengan 71 % kematian global.

15 juta jiwa diantaranya meninggal pada usia 30-69 tahun.

85 % kematian dini pada negara low – middle income


countries

Hampir ¼ (22 %) populasi dunia memiliki faktor


kerentanan terhadap COVID-19 dan pada umumnya
disebabkan PTM
Sumber : WHO - Dept. of NCDs
Voluntary Global Target For NCDs Control Permenkes 71/2015

Pilar Penanggulangan
Promkes

Deteksi/skrining

Perlindungan
khusus
Tatalaksana
kasus
-HCL 2022- 20/03/2024 7
Penanganan PTM lebih terarah dan terpadu
kepada sasaran yang jelas
Faktor risiko PTM dapat terdeteksi sejak dini
MENGAPA
ALGORITMA Dokter yang merawat dapat melakukan telusur
PANDU PTM? pengobatan
Meningkatkan keterampilan petugas dalam
penanganan PTM di FKTP
Integrasi dengan BPJS dan pemanfaatan
teknologi informasi

-HCL 2022- 20/03/2024 8


WHAT
PELAYANAN TERPADU PTM

20/03/2024 -HCL 2022- 9


20/03/2024 -HCL 2022- 10
HOW
PELAYANAN TERPADU PTM

20/03/2024 -HCL 2022- 11


20/03/2024 -HCL 2022- 12
KETERANGAN ALGORITMA

20/03/2024 -HCL 2022- 13


20/03/2024 -HCL 2022- 14
• Kurang aktivitas fisik (frekuensi dan durasi):
• Ringan : msh mampu bicara normal dan bernyanyi saat aktivitas
• Sedang : msh bisa berbicara, tp tdk bisa bernyanyi saat aktivitas
• Berat : sulit berbicara atau terengah-engah saat aktivitas
• Durasi yg dianjurkan:
• Setiap hari selama 30 menit
• 150 menit per minggu

20/03/2024 -HCL 2022- 15


Pengukuran Tekanan Darah
PERSIAPAN

20/03/2024 -HCL 2022- 16


PELAKSANAAN

20/03/2024 -HCL 2022- 17


EVALUASI

20/03/2024 -HCL 2022- 18


• Setiap kunjungan klinik ,
pengukuran TD dilakukan
minimal 2x dengan jeda 5 menit.
• Dianjurkan mlk pengukuran TD
• Pengukuran tambahan dilakukan
pada kedua lengan  jk terdapat
perbedaan > 15 mmHg dicurigai jika pada 2 pengukuran awal
adanya penyakit aterosklerosis memiliki perbedaan > 10 mmHg
• Jk TD sudah diukur pada kedua • TD pasien adalah nilai rata-rata
lengan, direkomendasikan dari 2 pengukuran terakhir
pengukuran TD selanjutnya pada
lengan dengan hasil TD tertinggi
20/03/2024 -HCL 2022- 19
Pemantauan DM

20/03/2024 -HCL 2022- 20


Pengukuran IMT
• Tidak dapat dilakukan pada:
• Ibu hamil
• Binaragawan
• Penderita edema
• Penderita ascites
• Disabilitas yg mengalami amputasi anggota gerak

20/03/2024 -HCL 2022- 21


Carta Obesitas

20/03/2024 -HCL 2022- 22


UBM
(Tanyakan, Telaah,
Tolong, Nasehati)

1. Dilaksanakan 2 minggu
sekali selama 3 bulan
pertama , dgn durasi 30 –
60 menit

2. Dilakukan minimal 6x
pertemuan utk tiap klien
20/03/2024 -HCL 2022- 23
20/03/2024 -HCL 2022- 24
SKRINING
CA SERVIKS

20/03/2024 -HCL 2022- 25


SKRINING
CA MAMMAE

20/03/2024 -HCL 2022- 26


PREDIKSI
RISIKO PTM

20/03/2024 -HCL 2022- 27


PENILAIAN PREDIKSI RISIKO
PTM
1. Memprediksi risiko seseorang menderita penyakit kardiovaskuler 10 tahun
mendatang, berdasarkan jenis kelamin, umur, tekanan darah sistolik, status
merokok
2. Menggunakan Tabel Prediksi Risiko PTM
3. Diadaptasi dari “WHO Cardiovascular Disease Risk Charts” yang dikeluarkan
tahun 2020
4. Terdapat 2 jenis tabel prediksi risiko PTM, yaitu:
 Berdasarkan hasil laboratorium (memerlukan nilai kolesterol total dan
diagnosis diabetes melitus) dan
 Tanpa hasil laboratorium (memerlukan nilai IMT)
20/03/2024 -HCL 2022- 28
ALUR
KUNJUNGAN
PANDU PTM

20/03/2024 -HCL 2022- 29


20/03/2024 -HCL 2022- 30
20/03/2024 -HCL 2022- 31
20/03/2024 -HCL 2022- 32
20/03/2024 -HCL 2022- 33
CARA PENGGUNAAN TABEL PREDIKSI RISIKO PTM
(DENGAN HASIL LABORATORIUM)

1. Tentukan dahulu apakah orang 5. Tekanan darah (TD) yang dipakai adalah tekanan
yang diperiksa penyandang DM darah sistolik – lihat nilai sistolik pada lajur paling
atau tidak. Gunakan kolom yang kanan.
sesuai dengan statusnya. 6. Lihat kolom konversi kadar kolesterol total pada lajur
2. Kemudian tentukan kolom jenis bawah (pada tabel digunakan satuan mmol/l,
kelaminnya (laki-laki di kolom kiri sedangkan di Indonesia umumnya menggunakan
dan perempuan di kolom kanan). satuan mg/dl, angka konversi tercantum).
3. Tentukan status merokok apakah 7. Tarik garis dari blok umur ke arah dalam, kemudian
merokok atau tidak, sesuaikan di tarik garis dari TD ke arah dalam dan nilai kolesterol
kolomnya masing-masing ke atas, angka dan warna kotak yang tercantum pada
4. Selanjutnya tetapkan blok usia. titik temu antara kolom umur, TD, dan kolom
Lihat lajur angka paling kiri kolesterol menentukan besarnya risiko untuk
(misalnya untuk usia 46 tahun mengalami penyakit kardiovaskular dalam kurun
pakai blok usia 45-49 tahun, 68 waktu 10 tahun mendatang.
tahun pakai blok 65-69 tahun, dst 8. Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini dilanjutkan
dengan tata laksana
20/03/2024 -HCL 2022- 35
CARA PENGGUNAAN TABEL PREDIKSI RISIKO PTM
(TANPA HASIL LABORATORIUM)

4. Tekanan darah (TD) yang dipakai adalah


1. Tentukan dahulu kolom jenis tekanan darah sistolik – lihat nilai sistolik pada
kelaminnya (laki-laki kolom lajur paling kanan.
kiri dan perempuan kolom 5. Lihat kolom IMT (Indeks Masa Tubuh) pada
kanan). lajur bawah.
2. Tentukan status merokok 6. Tarik garis dari blok umur ke arah dalam,
apakah merokok atau tidak, kemudian tarik garis dari titik tekanan darah ke
sesuaikan di kolomnya arah dalam dan nilai IMT ke atas, angka dan
masing-masing warna kotak yang tercantum pada titik temu
3. Selanjutnya tetapkan blok antara kolom umur, TD sistolik dan kolom IMT
usia. Lihat lajur angka paling menentukan besarnya risiko untuk mengalami
kiri (misalnya untuk usia 46 penyakit kardiovaskular dalam kurun waktu 10
tahun pakai blok usia 45-49 tahun mendatang.
tahun, 68 tahun pakai blok 65- 7. Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini
69 tahun, dst dilanjutkan dengan tata laksana
TATA LAKSANA HASIL PREDIKSI
RISIKO

20/03/2024 -HCL 2022- 37


Terima Kasih
20/03/2024 -HCL 2022- 38

Anda mungkin juga menyukai