Farter
Farter
Glaukoma
Gejala
02.
Akut Tajam penglihatan kurang (kabur mendadak), mata
merah, bengkak, mata berair, kornea suram karena
edema, bilik mata depan dangkal dan pupil lebar
dan tidak bereaksi terhadap sinar, diskus optikus
terlihat merah dan bengkak, tekanan intra okuler
meningkat hingga terjadi kerusakan iskemik pada
iris yang disertai edema kornea,
Glaukoma akut terjadi karena peningkatan tekanan intraokuler secara mendadak yang dapat
disebabkan oleh sumbatan di daerah kamera okuli anterior oleh iris perifer, sehingga menyumbat
Etiologi aliran humor akueus dan menyebabkan tekanan intra okular meningkat dengan cepat sehingga
menimbulkan nyeri hebat.
Glaukoma sudut tertutup primer terjadi karena ruang anterior secara anatomis menyempit sehingga iris
terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekular dan menghambat humor akueus mengalir ke saluran
schlemm. Pergerakan iris ke depan dapat karena peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang
Fatofisiologi posterior atau lensa yang mengeras karena usia tua. Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong
perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya pasokan darah ke saraf
optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan
terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata.
01. Glaukoma primer
Klasifikasi glaukoma
04. Glaukoma absolut
Tata laksana terapi
Glaukoma hanya bisa diterapi secara efektif jika diagnose ditegakkan
ebelum serabut saraf benar-benar rusak. Prinsip dari pengobatan glaukoma
kut yaitu untuk mengurangi produksi humor akueus dan meningkatkan
ekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan tekanan intra okuler
esegera mungkin. Obat – obat yang dapat digunakan, yaitu :-
Menghambat pembentukan humor akueus
Fasilitasi aliran keluar humor akueous
Penurunan volume korpus vitreum
Studi Kasus
Analisa kasus dengan metode (SOAP)
Pasien laki-laki, 66 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan secara tibatiba pada mata kiri sejak 1 minggu Sebelum Masuk
Rumah Sakit (SMRS). Pasien megeluhkan bahwa pada saat melihat jauh hanya dapat melihat seperti bayangan. Selain itu pasien mengeluh
mata kiri merah dan nyeri. Nyeri dirasakan terus menerus dan menghilang setelah tidur sebentar. Pasien juga mengeluh sakit kepala terus-
menerus dan disertai mual muntah. Riwayat trauma dan penggunaan obat-obatan tetes mata yang lama sebelumnya disangkal. Riwayat
menggunakan kaca mata, hipertensi, diabetes mellitus, trauma pada kedua bola tidak ada. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
tampak sakit sedang, kesadaran komposmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 16 x/menit, T 36,5oC. Pada status
generalis didapatkan sistem kardiovaskular, sistem respirasi, kulit dan ekstremitas dalam batas normal.
Pada pemeriksaan oftalmologi oculi sinistra VOS 3/60, terdapat Injeksi konjungtiva pada konjungtiva bulbi, kornea udem, camera oculi
anterior kedalaman dangkal, gambaran iris baik, pupil midilatasi, tensio oculi Tono dig N+2. Pada oculi dextra VOD 6/60, palpebra dan
konjungtiva tenang, kornea jernih, camera oculi anterior dalam, gambaran iris baik, pupil
miosis dengan reflek, lensa jernih, tensio oculi Tono dig N. Pasien dididagnosis glaukoma akut primer sudut tertutup OS.
Subjektive
Nama :
Jenis kelamin : Laki – laki
Usia : 66 tahun
Keluhan : penurunan penglihatan secara tibatiba pada
mata kiri sejak 1 minggu Sebelum Masuk
Rumah Sakit. bahwa pada saat melihat jauh
hanya dapat melihat seperti bayangan. Selain itu
pasien mengeluh mata kiri merah dan nyeri. .
Pasien juga mengeluh sakit kepala terus-
menerus dan disertai mual muntah
Diagnosa : Glaukoma OS
Progonesis : quo ad vitam adalah bonam, quo ad fungtionam
dan sanationam adalah dubia ad bonam.
Objective
Salah pasien 0
Indikasi tanpa terapi V
Salah obat 0
Obat tanpa indikasi V
Salah dosis 0
MONITORING