Anda di halaman 1dari 14

JURNAL READING

THE DIAGNOSIS AND TREATMENT OF GLAUCOMA

KELOMPOK KECIL 38
Ida Bagus Ananta Dharma (2371121117)
Ni Putu Satya Deva Jayanthi (2371121118)
Gusti Ayu Made Ari Dwi Pratiwi (2371121122)
Ni Made Widi Pradnya Utari (2371121114)
PEMBIMBING
dr. Ni Nyoman Sunariasih, M.Biomed, Sp.M
KSM ILMU KESEHATAN MATA
RSUD SANJIWANI/PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2024
DEFINISI

GLAUKÓS
GLAUKOMA (hijau atau abu abu muda)
Sekelompok gangguan yang memiliki gejala umun seperti degenerasi progresif saraf optik
dengan hilangnya sel ganglion retina, penipisan lapisan serat saraf retina, dan peningkatan
ekskavasi diskus optik.
PATOFISIOLOGI
▪ Sel ganglion retina dalam SSP memproses sinyal dari fotoreseptor & mengirimkannya ke otak melalui saraf

optik (akson dari sel-sel ini berjalan dari inti sel ganglion di retina ke optic disc & melalui belakang lamina
cribrosa yang adikelilingi oleh selubung mielin, berlanjut sebagai saraf optik).
▪ Meningkatnya hilangnya sel ganglion retina  gangguan progresif pada lapang pandang (dimulai pada

bagian tengah / perifer berlanjut hingga hanya bagian tengah atau perifer dari penglihatan utuh yang tersisa.
Gangguan fungsional lebih lanjut termasuk gangguan kontras dan persepsi warna serta kesulitan membaca.
▪ Peningkatan tekanan intraokular, tekanan perfusi rendah, dan/atau tekanan cairan serebrospinal

rendah  meningkatkan gradien melintasi lamina cribrosa dan menyebabkan hipoperfusi papil,
menyebabkan perubahan struktural dan remodeling lamina cribrosa dan gangguan transportasi
aksonal pada serabut saraf optic.
PATOFISIOLOGI
▪ Glaukoma sudut tertutup akut  terjadi tertutupnya chamber angle oleh iris 

menghalangi aliran aqueous humor melalui trabecular meshwork dan kanal Schlemm
 peningkatan tekanan intraokular
▪ Glaukoma sudut terbuka primer  chamber angle terbuka, pada beberapa kasus

dikatakan tekanan intraocular meningkat (patofisiologi belum diketahui sepenuhnya)


▪ Glaukoma sudut terbuka sekunder  chamber angle mata mengalami perubahan

secara mikroskopis (terlihat pada gonioscope)  deposisi pigmen pada glaucoma


pigmentary / deposisi protein pada glaukoma pseudoeksfoliasi  meningkatkan
EPIDEMIOLOGI

>
FAKTOR RISIKO

PENINGKATAN
USIA LANJUT TEKANAN
INTRAOKULAR

RIWAYAT
KELUARGA YANG
MIOPIA TINGGI
POSITIF MENGIDAP
GLAUKOMA
EVALUASI DIAGNOSTIK
▪ Glaukoma sudut tertutup  nyeri yang menjalar dari mata, gangguan penglihatan,
hiperemia konjungtiva, dan terkadang mual dan muntah dengan rock-hard globe.
▪ Glaukoma sudut terbuka  tidak menimbulkan gejala sampai mencapai stadium lanjut.
EVALUASI DIAGNOSTIK
▪ Beberapa ahli merekomendasikan untuk mulai dilakukan skrining pada usia >40
tahun.

▪ Skrining terdiri dari anamnesis, pemeriksaan tonometri, dan pemeriksaan slit


lamp.

▪ Penegakan diagnosis dari glaucoma dilakukan dengan pemeriksaan funduskopi


dengan melihat optic disk serabut saraf retina.
EVALUASI DIAGNOSTIK
▪ Pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan tonometri
untuk mengetahui tekanan intra okular dimana ketebalan dan kelengkungan
kornea harus diukur pada saat yang sama untuk menentukan kemungkinan
pengukuran tekanan intraokular tinggi atau rendah.

▪ Lapang pandang diperiksa untuk mengevaluasi derajat gangguan fungsional


akibat hilangnya serabut saraf optik, dan untuk memberikan panduan
pengobatan
TERAPI
▪ Terapi pada glaucoma berutujuan untuk mencegah glaucoma yang lebih
progresif dengan menurunkan tekanan intra okular.

▪ Pada pasien glaucoma sudut terbuka, terapi yang dapat diberikan diantaranya
pemberian tetes mata, terapi laser, dan/atau prosedur pembedahan.

▪ Pada pasien glaucoma sudut tertutup adalah dengan terapi topikal dan prosedur
pembedahan.
REFERENSI

Alexander K.S, Carl Erb, Esther M.H, Thomas D,


Norbert P. 2020. The Diagnosis and Treatment of
Glaucoma. Dtsch Arztebl. Germany

Anda mungkin juga menyukai