Anda di halaman 1dari 10

Critical and Creative

Thinking
03
Modul ke:

Kemapuan berpikir kreatif dan kritis


dan hubungannya dengan
Fakultas
Fakultas Ilmu kemampuan berkomunikasi
Komunikasi
Program Studi
Ilmu
Komunikasi M.Gunawan, SE., M. I.Kom
Bahasa sebagai Alat Berpikir
dan Berkomunikasi

 Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif untuk


menyampaikan gagasan, pikiran, maksud dan tujuan kepada
orang lain

 Darjdowidjodjo (Susanti, 2012) berpendapat bahwa pemakaian


bahasa berkaitan dengan praktik pengetahuan bahasa. Semakin
luas pengetahuan bahasa yang digunakan dalam komunikasi,
semakin meningkat kemampuan keterampilan dalam memberi
makna suatu kata atau kalimat

<
← MENU AKHIRI >

Hubungan antara ide, bahasa,
dan kenyataan
o Secara filosofis, sebutan manusia sebagai makhluk pengguna
simbol memiliki cakupan lebih luas dibanding sebutan
manusia sebagai makhluk berpikir (homo sapiens), karena
hanya dan hanya bila menggunakan bahasa maka manusia
bisa berpikir dengan runtut, teratur, canggih, dan abstrak.

o Lebih lanjut, semua prestasi kolektif manusia, seperti


khasanah pengetahuan keilmuan, kemajuan peradaban, serta
keadiluhungan budaya, hampir pasti tidak bisa diwujudkan
tanpa peran bahasa sebagai prasyarat utama

<
← MENU AKHIRI >

Perbedaan fakta objektif dan
subjektif
Perbedaan Objektif Subjektif

Berdasarkan pada Penelitian terhadap fakta terukur Kepercayaan pribadi, pendapat,


asumsi, dan interpretasi

Umumnya ditemukan Ensiklopedi, laporan berita, buku Blog, review, komentar di


pada teks Internet,

Cocok untuk Cenderung iya Cenderung tidak


penentuan keputusan?

Cocok untuk laporan Iya Tidak


berita?

<
← MENU AKHIRI >

Perbedaan kebenaran dan
ketidakbenaran
 Kebenaran intelektual yang ada pada ilmu bukanlah suatu efek
dari keterlibatan ilmu dengan bidang-bidang kehidupan.
Kebenaran merupakan ciri asli dari ilmu itu sendiri. Ada 2
pengertian kebenaran, yaitu kebenaran yang berarti nyata-nyata
terjadi di satu pihak, dan kebenaran dalam arti lawan dari
keburukan (ketidakbenaran) (Syafi’i dalam Mawardi. 2008).

 Poedjawiyatna (dikutip oleh Mawardi. 2008) mengatakan bahwa


persesuaian antara pengatahuan dan obyeknya itulah yang
disebut kebenaran. Artinya pengetahuan itu harus yang dengan
aspek obyek yang diketahui. Jadi pengetahuan benar adalah
pengetahuan obyektif.
<
← MENU AKHIRI >

Kata, kalimat, dan pernyataan
dalam berpikir kritis
• Memberikan penjelasan sederhana
• Membangun keterampilan dasar
• Menyimpulkan
• Memberikan penjelasan lanjut
• Mengatur strategi dan taktik

<
← MENU AKHIRI >

Berbagai macam bentuk pernyataan (deklaratif,
analitik, empiris, evaluatif,retoris, kategoris)
Pernyataan Pengertian
Deklaratif Kalimat yang menyatakan berita atau informasi kepada seseorang atau
umum. Kalimat ini berisi tentang fakta, pernyataan, atau pendapat.

Analitik Pernyataan yang benar berdasarkan definisi benar menyangkut makna-


makna yang diberikan kepada kata-kata dalam pernyataan itu dan tidak
membutuhkan verifikasi pengalamar untuk menjadikan pernyataan itu benar

Empiris Pernyataan yang didasari pada kejadian nyata yang pernah dialami yang
didapat melalui penelitian, observasi, maupun eksperimen

Evaluatif Kalimat yang mengandung penilaian atau pendapat terhadap suatu isu yang
sedang dibahas
Retoris Kalimat yang sebenarnya tidak perlu memerlukan jawaban karena
jawabannya pada umumnya sudah ada di dalam kalimat itu

Kategoris pernyataan bebas tanpa adanya syarat <


← MENU AKHIRI >

Ambiguitas dalam bahasa

 Ambiguitas dalam komunikasi dapat terjadi baik menggunakan


bahasa lisan maupun tertulis. Keambiguan (ketaksaan) adalah
kegandaan arti kalimat yang diucapkan si pembicara sehingga
meragukan atau sama sekali tidak dipahami si pendengar.

 Ambiguitas muncul bila kita sebagai pendengar atau pembaca


sulit menangkap penertian yang kita baca atau yang kita dengar.

 Bahasa lisan sering menimbulkan ambiguitas dikarenakan apa


yang kita dengar belum tentu tepat benar dengan yang dimaksud
oleh si pembicara atau si penulis.

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
Daftar Pustaka

Alawiah, Lia Tuti., dkk., (2018). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui
Alat Peraga Pilogma Pada Materi Logika Matematika. JURNAL GANTANG Vol. III
No. 1. 57-58.

Hasan, Kamarudin. M. A, Pananrangi. (2019). Memahami Kebenaran Dalam


Perspektif Filsafat Administrasi. Meraja Journal. 63-64.

Hidayat, Ainur Rahman. (2018). Filsafat Berpikir: Teknik-Teknik Berpikir Logis


Kontra Kesesatan Berpikir. Pamekasan: Duta Media Publishing.

Trsimanto. (2018). Ambiguitas Dalam Bahasa Indonesia. Bangun Rekaprima


Vol.04/1. 43-44

Yuwan, Rahmi. (2012). Keterampilan Berpikir Kritis dengan Prinsip Logika.


Makalah IF2091 Struktur Diskrit – Sem. I Tahun 2011/2012. Institut Teknologi
Bandung

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih
M.Gunawan, SE., M.I.Kom

Anda mungkin juga menyukai