Anda di halaman 1dari 33

Akuntansi Perpajakan

Pajak pertambahan Nilai

Muhammad Irvan Maulana., S.E., BKP., CTA


a) Dasar Hukum
 Undang-undang Pajak Penghasilan Nomor 8 tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan
Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Sebagaimana telah diubah beberapakali dengan Perpu
No. 2 Tahun 2022
b) Pengertian Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai

Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dipungut/dipotong oleh Pengusaha


Kena Pajak (PKP) yang berkaitan dengan transaksi penyerahan (penjualan atau
pembelian atau transaksi lainnya) barang/jasa kena pajak di dalam daerah pabean yang
dilakukan oleh wajib pajak badan maupun orang pribadi.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ialah pajak yang dikenakan pada
barang yang tergolong mewah kepada produsen untuk menghasilkan atau mengimpor
barang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya. PPnBM hanya dikenakan 1 kali pada
saat penyerahan barang ke produsen
c) Objek Pajak Pertambahan Nilai dan Saat Pemungutan

Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa
Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Sebagaimana Telah Beberapa Kali
Diubah Terakhir Dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja
1) Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas: iii)
a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;
b. impor Barang Kena Pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean;
f. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
g. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.

2) Ketentuan mengenai batasan kegiatan dan jenis Jasa Kena Pajak yang atas
ekspornya dikenai Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf h diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
d) Tarif Pajak Pertambahan Nilai

Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan
Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Sebagaimana Telah Beberapa Kali
Diubah Terakhir Dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja
1) Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu: v)
a. sebesar 11% (sebelas persen) yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022;
b. sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai berlaku paling lambat pada
tanggal 1 Januari 2025.
2) Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0% (nol persen) diterapkan atas: iii)
a. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
b. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; dan
c. ekspor Jasa Kena Pajak. iii)
3) Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diubah menjadi paling rendah 5% (lima persen) dan paling tinggi 15% (lima
belas persen. v)
4) Perubahan tarif Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diatur dengan Peraturan Pemerintah setelah disampaikan oleh Pemerintah
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk dibahas dan
disepakati dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
e) Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)

Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan
Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Sebagaimana Telah Beberapa Kali
Diubah Terakhir Dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja
1) Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah ditetapkan paling rendah 10%
(sepuluh persen) dan paling tinggi 200% (dua ratus persen). iii)
2) Ekspor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah dikenai pajak dengan tarif
0% (nol persen).
3) Ketentuan mengenai kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang
dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. iii)
4) Ketentuan mengenai jenis Barang yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang
Mewah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan. iii)
f) Perbandingan Tarif PPN dan PPbBM

Keterangan 01 Januari
01 Juli 1984 01 April 2022
2025

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Paling Rendah 5%, Paling Tinggi 15%)
Barang Kena Pajak (BKP) 10 % 11% 12 %

Jasa Kena Pajak (JKP) 10 % 11 % 12 %


Ekspor BKP, BKPTB dan JKP 0% 0% 0%

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)


Paling Rendah 10% dan 20 % 10 % 10 %
Paling Tinggi 35% 100 % 100 %

Ekspor Barang Mewah 0% 0% 0 %


g) Ketentuan Pengkreditan Pajak Masukan yang Berlaku di Tahun 2022

Pasal 4 UU No. 9 dan 9A Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Sebagaimana Telah
Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja mengatur tentang Ketentuan
Pengkreditan Pajak Masukan. Diantaranya :
1) Pajak Masukan dalam suatu Masa Pajak dikreditkan dengan PK dalam Masa
Pajak yang sama.
“Pengkreditan PM dilakukan paling lama 3 (tiga) Masa Pajak setelah
berakhirnya Masa Pajak saat Faktur Pajak dibuat sepanjang belum dibebankan
sebagai biaya atau belum ditambahkan (dikapitalisasi) dalam harga perolehan
BKP atau JKP”

2) Pengkreditan PM hanya dilakukan atas PPN dalam Faktur Pajak yang


memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang PPN.
3) Apabila dalam suatu Masa Pajak, PK lebih besar daripada PM, selisihnya
merupakan PPN yang harus disetor oleh PKP namun apabila sebaliknya maka
selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa Pajak
berikutnya atau dapat diajukan permohonan pengembalian pada akhir tahun
buku.
4) Atas kelebihan PM berikut dapat diajukan permohonan pengembalian pada
setiap Masa Pajak oleh PKP yang
a) Melakukan ekspor BKP Berwujud;
b) Melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP kepada Pemungut
PPN;
c) Melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang PPN-nya
tidak dipungut;
d) Melakukan ekspor BKP Tidak Berwujud;
e) Melakukan ekspor JKP

Pengembalian kelebihan PM kepada PKP berisiko rendah, dilakukan dengan


pengembalian pendahuluan
5) Pengkreditan PM tidak dapat diberlakukan bagi pengeluaran untuk:
a) perolehan BKP atau JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan
kegiatan usaha
b) perolehan BKP atau JKP yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan
atau tidak mencantumkan nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak
pembeli BKP atau penerima JKP.
c) pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah
Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan.

6) PM yang timbul sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP, dapat


dikreditkan menggunakan pedoman pengkreditan PM sebesar 80% (delapan
puluh persen) dari PK yang seharusnya dipungut.
7) PM yang tidak dilaporkan dalam SPT Masa PPN yang yang diberitahukan
dan/atau ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan dapat dikreditkan oleh
PKP sepanjang memenuhi ketentuan pengkreditan PM.
8) M yang ditagih dengan penerbitan ketetapan pajak dapat dikreditkan oleh PKP
sebesar jumlah pokok PPN dalam ketetapan pajak sepanjang telah dilakukan
pelunasan, tidak dilakukan upaya hukum dan memenuhi ketentuan
pengkreditan PM.
9) PM yang belum dialihkan atas BKP yang dialihkan dalam rangka
penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan
usaha dapat dikreditkan oleh PKP yang menerima pengalihan sepanjang Faktur
Pajaknya diterima setelah terjadinya pengalihan dan PM tersebut belum
dibebankan sebagai biaya atau dikapitalisasi.
h) Tabel Perbandingan PPN dapat dikreditkan dan tidak dapat di
kreditkan PKP Penjualan Yang Dipungut
No Keterangan (yang Menyerahkan (yang menerima
BKP/JKP) BKP/JKP)
Dicatat sebagai Dicatat sebagai
1 PPN Dapat dikreditkan kewajiban ( PPN aset (PPN
Keluaran) Masukan)
Dibebankan
Dicatat sebagai
PPN Tidak Dapat sebagai biaya atau
2 kewajiban ( PPN
Dikreditkan di kapitalisasi ke
Keluaran)
nilai aset
Mengurangi
kewajiban ( PPN Mengurangi Aset
3 Retur
Keluaran) PPN Masukan)
1) Kasus 1
Tanggal 01/04/2023 PT. Aksara Semesta Membeli persediaan barang
dagangan (BKP) 40 Unit TV LED secara kredit Dari CV. Marga seharga Rp
100.000.000,-, Tarif berlaku Normal 11% ?
No Keterangan Nominal
Perhitungan PPN
1 Rp. 100.000.000 x (11%) 11.000.000
1) Pembeli (PT. Aksara Semesta)

Re
No Tgl Akun / Keterangan Debet Kredit
ff
1 Saat Pembelian (Metode Perpetual)
01/04/2023 Persediaan Barang Dagangan 100.000.000
PPN Masukan 11.000.000
Hutang Dagang
111.000.000
2) Kasus 2
Tanggal 11/04/2023 PT. Aksara Semesta melakukan Retur atas Membeli
persediaan barang dagangan (BKP) transaksi tanggal01/04/2023 Dari CV.
Marga seharga Rp 20.000.000,-, Tarif berlaku Normal 11% ?
No Keterangan Nominal
Perhitungan PPN
1 Rp. 20.000.000 x (11%) 2.200.000
1) Retur Pembeli (PT. Aksara Semesta)

Re
No Tgl Akun / Keterangan Debet Kredit
ff
1 Saat Retur Pembelian (Metode Perpetual)
11/04/2023 Hutang Dagang 22.200.000
PPN Masukan
Persediaan Barang Dagangan 2.200.000
20.000.000
3) Kasus 3
Tanggal 15/04/2023 PT. Aksara Semesta melakukan Membeliian Tunai
transfer bank untuk Mobil NEW COLT L300 untuk operasional pegangkutan
Dari PT. Sardana IndahBerlian Motor Rp 240.000.000,-, Tarif berlaku
Normal 11% ?

No Keterangan Nominal
Perhitungan PPN
1 Rp. 240.000.000 x (11%) 26.400.000
1) PPN Dikreditkan

No Tgl Akun / Keterangan Reff Debet Kredit


1 Saat Pembelian
15/04/2023 Kendaraan 240.000.000
PPN Masukan 26.400.000
Bank 266.400.000

2) PPN Tidak dikreditkan (Dikapitalisasi ke Aset (mobil)

No Tgl Akun / Keterangan Reff Debet Kredit


1 Saat Menerima Pengahasilan (dari Bunga)
15/04/2023 Kendaraan 266.400.000
Bank 266.400.000

Catatan : Pilih Salah satu


4) Kasus 4
Tanggal 22/04/2023 PT. Aksara Semesta membayar biaya pengiriman seharga
Rp 1.000.000,-, Tarif berlaku Normal 11% (PPn tidak dapat dikreditkan) ?

No Keterangan Nominal
Perhitungan PPN
1 Biaya Pegiriman 1.000.000
2 PPN (Rp. 1.000.000 x (11%)) 110.000
3 Total 1.110.000
1) Membayar Biaya Pengiriman (PT. Aksara Semesta)

Re
No Tgl Akun / Keterangan Debet Kredit
ff
1 Saat Membayar Biaya Pengiriman
22/04/2023 Beban Pengiriman 1.110.000
Kas 1.110.000
5) Kasus 5
Tanggal 25/04/2023 PT. Aksara Semesta menjual barang dagangan kepada
PT. Sentosa Aman jaya 50 Unit TV LED Seharga Rp. 3,200.000,/Unit, dan
PPN 11 %, baru dibayar RP. 10.000.000,- sisanya Hutang.

No Keterangan Nominal
Saat Menjual barang dagangan
1 TV LED ( 50 x Rp. 3.200.000) 160.000.000
2 PPN (11% x Rp. 160.000.000) 17.600.000
3 Total 177.600.000
1) Saat Menjual barang (PT. Aksara Semesta)

Re
No Tgl Akun / Keterangan Debet Kredit
ff
1 Saat menjual barang
25/04/2023 Kas 10.000.000
Piutang Dangang 167.600.000
Penjualan
PPN Kleauran 160.000.000
17.600.000
6) Kasus 6
Tanggal 28/04/2023 PT. Aksara Semesta menerima Retur dari PT. Sentosa
Aman jaya transaksi tanggal 22/04/2023 sebanyak 3 Unit TV ,-, Tarif berlaku
Normal 11% ?
No Keterangan Nominal
Perhitungan PPN
1 Nilai Retur (3 x 3.200.000) 9.600.000
2 PPN retur (11% x 9.600.000) 1.056.000
3 Total 10.656.000
1) Saat Retur penjual barang (PT. Aksara Semesta)

Re
No Tgl Akun / Keterangan Debet Kredit
ff
1 Saat Retur Penjualan
28/04/2023 Retur Penjualan 9.600.000
PPn Kealuaran 1.056.000
Piutang Dagang 10.656.000
7) Kasus 7
Tanggal 29/04/2023 PT. Aksara Semesta menjual barang dagangan kepada
Bendahara Dinas Kesehatan 10 Unit TV LED Seharga Rp. 3,200.000,/Unit,
dan PPN 11 % (di pungut Pemungut (dinas Kesehatan)).
No Keterangan Nominal
Saat Menjual barang dagangan
1 TV LED ( 10 x Rp. 3.200.000) 32.000.000
2 PPN (11% x Rp. 32.000.000) 3.520.000
3 Total ( 1 + 2 ) 35.520.000
4 PPN dipungut oleh pemungut 3.520.000
5 Nilai Tagihan ( 3 – 4 ) 32.000.000
1) Saat Jual ke Pemungut PPN (PT. Aksara Semesta)

Re
No Tgl Akun / Keterangan Debet Kredit
ff
1 Saat Jual ke Pemungut PPN
28/04/2023 Kas 32.000.000
Penjualan
32.000.000
8) Kasus 8
30/04/2023 Penyesuaian pada akhir bulan

No Keterangan Nominal
PPN Masukan
1 01/04/2023 PPN Pembelian 11.000.000
2 11/04/2023 PPN Retur Pembelian - 2.200.000
3 15/04/2023 PPN Beli Kendaraan (dikreditkan) 26.400.000
4 Total ( 1 s/d 3) 35.200.000

PPN Keluaran
1 25/04/2023 PPN Penjualan 17.600.000
2 28/04/2023 Retur PPN Penjualan -1.056.000
3 29/04/2023 PPn Jual Kepemungut 0
4 Total ( 1 s/d 3) 16.544.000
1) Jurnal Penyesuaian Akhir Bulan 30/04/2023

Re
No Tgl Akun / Keterangan Debet Kredit
ff
1 Jurnal Penyesuaian Akhir Bulan (Jika PPN Beli Mobil
dikreditkan)
30/04/2023 PPN Keluaran 16.544.000
PPN dibayar dimuka 18.656.000
PPN Masukan 35.200.000
8) Kasus 8
30/04/2023 Penyesuaian pada akhir bulan

No Keterangan Nominal
PPN Masukan
1 01/04/2023 PPN Pembelian 11.000.000
2 11/04/2023 PPN Retur Pembelian - 2.200.000
3 15/04/2023 PPN Beli Kendaraan (dikapitalisasi) 0
4 Total ( 1 s/d 3) 8.800.000

PPN Keluaran
1 25/04/2023 PPN Penjualan 17.600.000
2 28/04/2023 Retur PPN Penjualan -1.056.000
3 29/04/2023 PPn Jual Kepemungut 0
4 Total ( 1 s/d 3) 16.544.000
1) Jurnal Penyesuaian Akhir Bulan 30/04/2023

Re
No Tgl Akun / Keterangan Debet Kredit
ff
1 Jurnal Penyesuaian Akhir Bulan (Jika PPN Beli Mobil Tidak
dikreditkan/Dikapitalisasi ke Aset)
30/04/2023 PPN Keluaran 16.544.000
PPN Masukan 8.800.000
Hutang PPN 7.744.000
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai