Anda di halaman 1dari 7

RUKUN DAN SYARAT PERIKATAN

UMUM DAN ISLAM

Dosen Pengampu : Sidanatul Janah, M.H.

Here starts the


lesson!
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
1. Pengertian Perikatan Islam

2. Pengertian Perikatan Umum

3. Rukun dan Syarat Perikatan Islam

4. Rukun dan Syarat Perikatan Umum

.
1. Pengertian
Perikatan Islam
Dari beberapa pemikiran tentang
pengertian iltizam, al-Zarqa' akhirya
Perikatan, dalam hukum Islam diistilahkan memberikan definisi iltizam yang
dengan iltizam. menurutnya merupakan definisi
terbaik, yaitu:
"ikatan yang bersumber dari undang-
undang yang mengharuskan kita pada "adanya seseorang dibebani dengan
orang lain untuk memberi sesuatu, atau suatu perbuatan, atau dilarang berbuat
melakukan suatu pekerjaan, atau mencegah sesuatu
dari suatu pekerjaan" demi kemaslahatan orang lain”
2. Pengertian
Perikatan Umum

Menurut Hofmann, Perikatan atau


Sedangkan menurut Pitlo,
”Verbintenis” adalah suatu
perikatan adalah suatu hubungan
hubungan hukum antara sejumlah
hukum yang bersifat harta
terbatas subjek-subjek hukum,
kekayaan antara dua orang atau
sehubungan dengan itu, seseorang
lebih, atas dasar mana pihak yang
mengikatkan dirinya untuk
satu berhak (kreditur) dan pihak
bersikap menurut cara-cara
lain berkewajiban (debitur) atas
tertentu terhadap pihak yang lain,
sesuatu prestasi.
yang berhak atas sikap yang
demikian itu.
3. Rukun dan Syarat
Perikatan Islam
• Syarat Perikatan Islam 3. Janganlah akad itu yang dilarang oleh
syara seperti jual beli mulasamah
1. Kedua orang yang melakukan aqad 4. Ijab itu berjalan terus, tidak dicabut
cakap bertindak (ahli) tidak sah akad apabila sebelum terjadi kabul. Maka apabil aorang
orang nya tidak cakap bertindak, seperti orang yang berijab menarik kembali ijabnya
gila, orang yang berada dibawah pengampuan sebelum kabul, maka batallah ijabnya.
(mahjur) karena noros atau yang lainnya. 5. Ijab dan kabul mesti bersambung
2. Yang dijadikan objek akad dapat sehingga bila seseorang yang berijab
menerima hukumnya. Akad itu diizinkan oleh sudah berpisah sebelum adanya kabul,
syara, dilakukan oleh orang yang mempunyai maka ijab tersebut menjadi batal.
hak melakukannya walupun dia bukan aqid
yang memiliki barang.
• Rukun Perikatan Islam

1. Aqid ialah orang yang berakad, terkadang masing-masing pihak terdiri


dari satu orang, terkadang terdiri darai beberapa orang.

2. Ma‟kud alaih ialah benda-benda yang diadakan, seperti benda benda


yang dijual dalam akad jual beli, alam akad hibbah (pemberian), dalam akad
gadai, utang yang dijamin seseorang dalam akad kafalah.

3. Maudhu‟ al „aqd adalah tujuan atau maksud pokok mengadakan akad.

4. Shighat al „aqd adalah ijab dan kabul.


4. Rukun dan Syarat
Perikatan Umum

Syarat pertama adalah Syarat Subjektif, Syarat yang kedua sahnya suatu
mengenai orang-orang atau subjeknya yang perjanjian adalah Syarat Objektif,
mengadakan perjanjian yaitu: karena mengenai perjanjiannya sendiri
oleh objek dari perbuatan hukum yang
a. Adanya kesepakatan dari para pihak dilakukan itu yaitu:
yang mengadakan perjanjian.
a. Adanya Objek tertentu.
b. Adanya kecakapan/kemampuan b. Adanya sebab yang halal.
mengadakan perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai