3.

8
MENELAAH UNSUR-UNSUR PEMBANGUN TEKS
PUISI (PERJUANGAN, LINGKUNGAN HIDUP,
KONDISI SOSIAL, DAN LAIN-LAIN) YANG
DIPERDENGARKAN ATAU DIBACA

3.8.1 MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS

PUISI
3.8.2 MENGANGAPI ISI PUISI YANG DIBACA ATAU DIDENGAR
 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK:

• FOKUS
• ANTUSIAS
• TELITI
 STRUKTUR TEKS PUISI

• STRUKTUR BATIN : YANG DIRASAKAN OLEH PENULIS

• STRUKTUR FISIK : NAMPAK DALAM PENULISAN KATA-KATANYA.
 STRUKTUR FISIK
• LARIK : BARIS
• BAIT : KUMPULAN BARIS
• TIFOGRAFI
• DIKSI
• IMAJI
• KONKRET
• FIGURATIF/MAJAS
• VERIFIKASI/RIMA
• IRAMA
 TIFOGRAFI

• BENTUK WAJAH PUISI YANG DITAMPILKAN PADA PUISI TERSEBUT SECARA

MENARIK. MISALYA KATA-KATA DALAM PUISI MEMBENTUK GAMBAR JAM
DINDING.
 DIKSI
• KATA YANG DIPILIH DALAM PUISI HARUS MEMPERTIMBANGKAN MAKNA, PUISI, DAN HUBUNGAN
DENGAN KATA LAINNYA. BAIK BERUPA BAIT MAUPUN BARISNYA.

JENIS BAHASA DALAM DIKSI:

• KONOTATIF : MAKNA YANG BUKAN SEBENARNYA ATAU MAKNA LAMBANG ATAU MULTITAFSIR
KARENA MEMILIKI BANYAK MAKNA, MISALNYA FULAN DI BAWA KE MEJA HIJAU ARTINYA
PENGADILAN BUKAN MEJA YANG BERWARNA HIJAU.
• DENOTATIF : MAKNA YANG SEBENARNYA. CONTOH : FULAN DIBAWA KE PENGADILAN.
• KONTEKSTUAL : DI DALAM MEMILIH KATA ATAU DIKSI HARUS KONTEKSTUAL. TIDAK MUNGKIN
KITA MENULISKAN AYAM TETANGGA WAFAT. JADI KATA WAFAT DIGANTIKAN KATA MATI UNTUK
HEWAN, BERBEDA DENGAN UNTUK PAHLAWAN, DAN BERBEDA DENGAN UNTUK ORANG2
SEKITAR .
 IMAJI/PENCITRAAN

KATA ATAU RANGKAIAN KATA YANG MENIMBULKAN DAYA IMAJINASI KEPADA PARA PENDENGAR.
• IMAJINASI AUDIO (MENDENGAR SUARA): DENGAN KATA-KATA YANG SEOLAH-OLAH PENIKMAT
PUISI BISA MENDENGAR, MISALNYA RINTIHAN IBU PERTIWI. DISITU ADA KATA RINTIHAN
BERARTI MASUKNYA KE AUDIO.
• IMAJINASI VISUAL (MELIHAT): SEOLAH-OLEH PENIKMAT PUISI MELIHAT KEJADIAN SECARA
LANGSUNG, CONTOH: WAJAHNYA MERAH PADAM.
• IMAJINASI TAKTIL (MERABA DAN MENYENTUH), SEOLAH-OLAH MENYENTUH ATAU MERABA,
MISALNYA: KULITNYA YANG KASAR, HEMBUSAN ANGIN, DLL
• IMAJINASI PENCIUMAN, CONTOHNYA: SAYA SUDAH MENCIUM NIAT BUSUKMU DARI JAUH.
 KATA KONKRET

• PERWUJUDAN DARI KATA-KATA YANG JELAS, MUDAH DIPAHAMI, DAN KONKRET,

MELALUI KATA KONKRET, PUISI DAPAT DIBAYANGKAN DENGAN MUDAH,
SEHINGGA SEOLAH2 PENIKMAT PUISI DAPAT DENGAN MUDAH MEMBAYANGKAN
ISI PUISI YANG SEDANG DIGAMBARKAN OLEH PENULIS.
 CONTOH KATA KONKRET:
HUJAN BULAN JUNI
SAPARDI DJOKO DAMONO
TAK ADA YANG LEBIH TABAH
DARI HUJAN BULAN JUNI
DIRAHASIAKANNYA RINTIK RINDUNYA
KEPADA POHON BERBUNGA ITU
TAK ADA YANG LEBIH BIJAK
DARI HUJAN BULAN JUNI
DIHAPUSKANNYA JEJAK-JEJAK KAKINYA
YANG RAGU-RAGU DI JALAN ITU
TAK ADA YANG LEBIH ARIF
DARI HUJAN BULAN JUNI
DIBIARKANNYA YANG TAK TERUCAPKAN
DISERAP AKAR POHON BUNGA ITU
Kata konkret 1: Hujan dari kalimat tak ada yang lebih tabah dari
hujan bulan Juni (baris ke 2)
Hujan mewakili manusia yang terjatuh. Karena kata hujan
disandingkan dengan bulan juni, yang tidak pada waktunya
karena bulan Juni masuknya ke dalam musim kemarau yang
berarti mewakili manusia yang terjatuh berkali-kali tidak pada
waktunya atau bukan pada tempatnya.
2 : Jalan dalam kalimat yang ragu-ragu di jalan itu (baris ke 8)
Jalan artinya kehidupan berarti masih merasa ragu dalam
menjalani kehidupannya.
3: Pohon dalam kalimat kepada pohon berbunga itu (baris
keempat dan terakhir)
Pohon memiliki arti manusia yang diam saja, tapi tetap indah.
Berarti seseorang yg kita rindukan.
5. Akar : baris terakhir dalam kalimat Dibiarkannya yang
tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu .
Memiliki arti tindakan diam-diam (pikiran, jiwa, dan perasaan).
 BAHASA FIGURATIF/KIASAN
MAJAS/ GAYA BAHASA: KARENA BNAYAK PERUMPAMAAN YANG DITAMPILKAN
MELALUI KATA SEHINGGA BANYAK MAKNA DAN TERKESAN SANGAT INDAH.
• PERSONIFIKASI: BENA MATI SEOLAH-OLAH HIDUP. LANGIT PUN IKUT MENANGIS
ATAS KESEDIAHNKU.
• METAFORA : MENGGUNAKAN KONOTASI , KUDA BESI TAK BERARTI LAGI
TANPAMU, IBU.
• SIMILE : PERUMPAMAAN ( BAK, BAGAI, UMPAMA, DSB), WAJAHMU CANTIK
SEPERTI REMBULAN.
• HIPERBOLA : MELEBIH-LEBIHKAN. AKU MENANGIS SAMPAI SURUT AIR MATAKU.
 VERIFIKASI/RIMA:
• PUISI BARU DISEBUT DENGAN PENGULANGAN BUNYI
• PUISI LAMA DISEBUT PERSAMAAN BUNYI AKHIR.

CONTOHNYA:
AKU INGIN BEGINI
AKU INGIN BEGITU
INGIN INI
INGIN ITU
BANYAK SEKALI
(LAGU DORAEMON PUISI YANG DIJADIKAN LIRIK LAGU DORAEMON)

PUISI BARUNYA : PENGULANGAN BUNYI AKU INGIN

PUISI LAMANYA : LARIK PERTAMA ADA BEGINI, BELAKANGNYA I ATAU NI SUKU KATA AKHIRNYA SAMA,
MAKA LARIK 1 SAMA DENGAN LARIK KETIGA YAITU INI DAN SEKALI KARENA SUKU KATA TERAKHIRNYA
I, LARIK KEDUA DAN KEEMPAT YAITU SAMA BEGITU DENGAN ITU ATAU TU.
 IRAMA

• PERHENTIAN KERAS-LEMBUT, TINGGI RENDAH, ATAU PANJANG PENDEK KATA

SECARA BERULANG-ULANG.
 STRUKTUR BATIN PUISI:
• Tema : Gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisi
untuk mengungkapkan isi puisi.
• Nada: Nada pada struktur ini adalah sikap penyair saat memberikan
intonasi pada puisi karyanya, dengan maksud memperindah pembacaan
puisi. Ada yang bernada sinis, protes, menggurui, takut, memuji,
mengejek, dll.
• Rasa: Sikap penyair dalam merespon segala peristiwa yang kemudian
mengilhami dirinya untuk menciptakan puisi. Contohnya marah, sedih
sombong, putus asa, dll.
LANJUTAN STRUKTUR BATIN PUISI:

• Amanat: Pesan atau nasihat dalam puisi.

SILAKAN CEK GOOGLE CLASSROOMNYA:

• WASSALAMULAIAKUM. WR.WB.