Anda di halaman 1dari 19

9th grade

Merancang Produk
Jasa
Virna Indriani Kitu Mira ( 2103020219)
Welmince P.F. Kore ( 2103020220)
Yosualdus L. Gandu (2103020158)
Elsa Forry Maryana Taimenas (2103020180)
Sub Pembahasan
1. Penawaran Jasa
2. Presepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa
3. Service Branding
4. Strategi Produk Jasa
5. Pengembangan Jasa Baru
6. Service Deletioon
01
Penawaran Jasa
produk dapat didefinisikan sebagai "serangkaian atribut tangible
dan intangible, termasuk manfaat atau utilitas fungsional
sosialisasikan sebagai serangkaian atribute & Gilmore (1998)
membedakan lima macamn bentuk produk :
komoditas,barang,jasa,pengalaman,dan transformasi.
Lanjutan…
Kotler & Keller (2012) mendefinisikan produk sebagai
"segala sesuatu yang bisa ditawarkant Jabel memenuhi
kebutuhan dan keingir in". Dengan demikian, cakupan
produk relatif luas, karena bisa berupa barang, jasa,
gagasan, tempat, orang/pribadi, organisasi, maupun
kombinasinya.
Kotler (2000) mengidentifikası adanya keragaman dalam
penawaran produk Menurutnya, ada lima macam
kategori penawaran produk :

1. Produk Fisik Murni


2. Produk fisik dengan jasa dukungan
3. Hybrid
4. Jasa utama
5. Jasa murni
1. Level Jasa Inti
● Level jasa inti atau dikenal pula dengan istilah substantive service atau
service concept, merupakan fungsi esensial dari suatu jasa. Fungsi
tersebut bisa umum (contohnya, solusi atas masalah transportasi pada
perusahaan penyewaan mobil), bisa pula spesifik (misalnya, restoran
yang menyajikan masakan Thailand)

2. Level Jasa Sekunder


• level jasa sekunder mencerminkan tangible dan augmented product level
Meskipun tidak ada tangible produk level pada jasa seperti halnya dalam
konteks produk fisik, tidaklah lantas berarti bahwa tidak mungkin servis
level ditentukan.
02
Persepsi Konsumen Terhadap Atribut
Jasa
Atribut yang digunakan konsumen untuk mengevaluasi barang fisik
sebagian besar adalah search qualites, yaitu atribut atau karakteristik
yang bisa dievaluasi pelanggan sebelum pembelian dilakukan contohnya
harga Jasa yang lebih bersifat intangible memiliki lebih banyak
komponen.
03

Service Branding
Secara garis besar, terdapat tiga tipe utama merek, di mana masing-masing
memiliki citra merek yang Berbeda.

01 02 03
Aarbute Brand Asperational brands Experience brands
Yakni merek-merek yang Yaitu merek-merek yang Mencerminkan merek-merek
memiliki citra yang mampu menyampaikan citra yang menyampaikan citra
mengkomunikasikan tentang tipe orang yang asosiasi dan emosi bersama
keyakinan kepercayaan membeli merek (shared asocistors and
terhadap atribut fungsional bersangkutan. emotorn).
produk.
04

Strategi Produk Jasa

Jarang ada organisasi jasa yang bisa bertahan lama


dengan hanya menawarkan satu jasa terspesialisasi.
Biasanya, bauran produk ditawarkan dalam rangka
memuaskan berbagai macam kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
05
Pengembangan Jasa
Baru
Hasil analisis dan evaluasi terhadap bauran produk
yang sudah ada adalah kebutuhan untuk memperluas
rentang jasa guna merespon dinamika lingkungan
bisnis organisasi jasa. Perluasan tentang jasa ini
dilakukan dengan mengembangkan jasa baru.
Situasi- situasi yang menuntut dikembangkannyaj asa baru meliputi;

• Bila jasa utama telah mencapai tahap kedewasaan dalam siklus hidupnya dan kemungkinan
besar bakal masuk ketahap penurunan, sehingga jasa baru dibutuhkan untuk
mempertahankan Tingkat penjualan.
• Jasa baru di kembangkan sebagai wahana untuk memanfaatkan kapasitas mengangur.
• Jasa baru berguna untuk menyeimbangkan portopolio penjualan organisasi saat ini dan pada
gilirannya menekan resiko ketergantungan pada hanya sedikit jasa yang ditawarkan dalam
rentang jasa.
• Dalam rangka menjalin dan mempertahankan relasi dengan para pelangggan, organisasi
jasa harus meluncurkan jassa – jasa baru agar dapat menyediakan portopolio jasa yang
komprehensif.
• Ada peluang bagi organisasi untuk memuaskan kebutuhan yang belum terpenuhi melali
suatu jasa baru.
06

Service Deletion
Manajemen produk jasa membutuhkan informasi pemasaran yang akurat,
relevan, dan tepat waktu me gerberhuslankegagalan setup jasa dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Selain mempertahankan jasa yang
sukses dan berinvestasi pada jasa baru, organisasi jasa juga harus memilai
keberanan angelinasi jasa-jasa yang sudah tidak lagi memberikan kontribusi
sebagaimana yang diharapkan.
Dalam praktik, portofolio produk/jasa organisasi
terbentuk sebagai hasil dari

(1) respon khusus terhadap tantangan persaingan

(2) sejarah dan budaya organisasi

(3) permintaan dari pelanggan

(4) respon terhadap peluang teknologi baru dan

(5) merger dan akusisi. Pada umunya,ada


kecendurungan bahwa organisasi- organisasi jasa lebih
suka’menambah’ ‘ketimbang’ mengurangi’ bauran
jasanya.
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai