Anda di halaman 1dari 19

OPTEK TUTUP STOMA

PADA ANAK

SWI
Definisi

Penutupan stoma adalah tindakan menyambungkan kembali


usus yang dipotong untuk mengembalikan jalur fisiologis
gastrointestinal dan menutup lubang pada perut

Patton, A. (2022). Colostomy Closure, What to Expect After


Persiapan Operasi

Pengencekan integritas dan patensi usus distal stoma


dengan radiologi kontras pra operasi (lopografi distal)

Pemeriksaan colok dubur pada saat operasi.

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Bowel preparation

Mengosongkan usus besar dan irigasi rektal


untuk mengevakuasi sisa faeces

Cairan lavement diberikan 24 jam sebelum


operasi untuk mengurangi residu tinja
Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Persiapan Operasi
Anestesi umum digunakan dengan relaksasi otot

Nasogastrik tube dimasukkan, tetapi dilepas pada akhir prosedur


jika tidak diperlukan

Antibiotik broad spectrum profilaksis diberikan pada saat induksi


anestesi

Kantong kolostomi dilepas


Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Step Operasi

1) Incisi melingkari stoma, mengikuti bekas luka

Di incisi secara bertahap karena mungkin ada perdarahan di setiap


insisi.
Diatermi dapat digunakan untuk incisi  meminimalkan
kehilangan darah jika kulit sangat meradang

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Step Operasi

• Beberapa jahitan silk


di mukokutan
junction
memungkinkan
untuk traksi.
• Garis putus-putus
menunjukkan
sayatan elips.
Pembukaan
dilakukan lapis demi
lapis
Bischoff, A., Levitt, M. A., Lawal, T. A., & Pena, A. (2010). Colostomy closure: how to avoid complications. Pediatric surgery international, 26,
1087-1092.
Step Operasi

2) Incisi diperdalam sampai ekspose aponeurosis m. obliques


hingga margin dari dinding abdomen. Kombinasi dengan diseksi
tajam dan diatermi.

3) Membuat jahitan penyangga pada kulit melintasi loop kolon,


tanpa menembus kolon.

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Step Operasi

4. Setelah kedua loop colostomy dapat dimobilisasi, stoma


direseksi sampai batas usus yang sehat

5. Dilakukan anastomosis end-to-end.

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Step Operasi
6. Jahitan satu lapis interrupted
ekstramukosa dapat dilakukan untuk
semua usia

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Step Operasi

7. Pada anak yang lebih besar, loop colostomy


dapat ditutup tanpa reseksi stoma. Setelah
memobilisasi kolostomi, ujung-ujungnya
dipangkas dan usus besar ditutup secara
melintang.
8. Pada bayi, reseksi dan end-to-end
anastomosis direkomendasikan

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Step Operasi 9. Jahitan full-thickness interrupted
digunakan untuk peritoneum dan
lapisan otot jika bidang jaringan
tidak berbeda, jika tidak, sayatan
perut dapat ditutup lapis demi lapis

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Jahitan Interrupted VS Continuous?

• Jahitan interrupted menyebabkan lebih sedikit iskemia


jaringan di lokasi anastomosis, tetapi tidak cukup baik
untuk menutup gabungan ujung usus jika dibandingkan
dengan jahitan kontinu.

• Jahitan kontinu lebih cepat secara teknis, dan akan


menyebabkan lebih sedikit eversi mukosa dan perlengketan
pasca operasi daripada jahitan interrupted.

Mosafer Khoorjestan, Sanaz; Rouhi, Gholamreza (2018). An Automatic Suturing Machine for Intestinal Anastomosis: Advantages Compared With Hand-
Suturing Technique. Surgical Innovation, (), 155335061880800–. doi:10.1177/1553350618808007
Jahitan Interrupted VS Continuous?
Layer dalam anastomosis
Jahitan ekstramukosa satu lapis (Matheson)
karena dianggap menyebabkan nekrosis
jaringan atau penyempitan luminal yang
paling sedikit.

Jahitan ekstra mukosa harus mencakup


submukosa, karena memiliki kandungan
kolagen yang tinggi dan merupakan lapisan
jahitan yang paling stabil di semua bagian
saluran pencernaan.

Arunsenthilnathan, K. (2019). A Comparative study of Efficacy of Staplers Versus Hand Sewn Anastomosis in Bowel Surgeries (Doctoral dissertation,
Madurai Medical College, Madurai).
Layer dalam anastomosis
Jahitan Interrupted VS Continuous?
Post Operasi
Cairan intravena dilanjutkan sampai asupan cairan oral
yang memadai dapat ditoleransi.

NGT tidak selalu diperlukan pasca operasi, terutama


pada bayi.

Makanan enteral dimulai dalam 24 jam dan ditingkatkan


dengan hati-hati sampai flatus atau feses keluar.

Analgesia sistemik dipertahankan sesuai kebutuhan

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627
Komplikasi
• Komplikasi dini berupa infeksi luka dan kebocoran anastomosis.
• Stenosis lanjut pada garis jahitan jarang terjadi
• Obstruksi usus besar (6,5%) dan kematian (<1%)

Spitz, L., & Coran, A. (Eds.). (2013). Operative pediatric surgery. Florida: CRC press. p 620-627

Anda mungkin juga menyukai