Kebijakan TB - Desiminasi 25-26 Juni 2018
Kebijakan TB - Desiminasi 25-26 Juni 2018
TB
Disampaikan pada Pertemuan Workshop Desiminasi Sistem Transportasi Spesimen
TBC Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan
25-26 Juni 2019
Latar Belakang
Dipengaruhi oleh :
Batuk atau Jumlah kuman
bersin Lamanya kontak
Penderita Daya tahan tubuh Orang lain
oleh karena itu perlu dilakukan contact tracing pada pasien BTA positif
TB penyakit menular, tetapi bisa diobati sampai sembuh bila minum obat sampai tuntas
Informasi Umum
Area 5 million Km2 / 17.800 pulau
Populasi Kasus TB 257.516.167
Sensitif
Provinsi, Kab/Kota 34 Prov, 511 Dkab/Kota
FasilitasKasus TB
Kesehatan 9,212 PKM, 8,792 klinik, 1,653 RS, ± 120,000 praktisi
Resisten medis
Lab Mikroskopis TB 5675 laboratoriun (Berdasarkan HC)
Lab Tes Cepat 41 GeneXpert (Kemenkes), 25 mesin hibah dari TB
Reach Wave 3 (DKI Prov), 4 mesin hibah dari CHAI
(Papua), 2 LPA
e r
250
s el
200
ak 50%
40%
150 PPM Faktor Risiko
Intensif, Aktif, 2030 2035 30%
STR TB MDR
100 massif STR TB SO
20%
STR MDR STR LTB Faktor Risiko
50 2016 Faktor risiko Vaksin TB 10%
0 0%
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
incidence notification success rate
7
Tahapan Pengendalian Penyakit TBC
2020 2030
Insidens menurun 80%
2050
TBC CDR : > 70% SR : > 85%
MDR : CDR > 80%: SR Mortalitas menurun Tidak Ada Kasus
>75% 90% baru
ERADIKAS
REDUKSI ELIMINASI
I
PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
(Permenkes No. 67 Tahun 2016)
Penemuan Pengobatan
1. Tipe/kategori TB Kegiatan khusus
• Pengobatan TB
Aktif Pasif/Intensif 2. TB sensitif obat dan
Resistan Obat jangka
1. Pelacakan kontak 1. Pelibatan fasyankes resistan obat pendek
2. Skrining di tempat pemerintah-swasta 3. Paket obat : intensif • Pengobatan profilaksis
khusus 2. Jejaring Layanan - lanjutan TB laten
3. Pengendalian faktor 3. Pemeriksaan 4. Pemantauan minum • Imunisasi BCG
risiko Laboratorium obat • Dukungan psikososial
(pendampingan pasien
4. Promosi kesehatan 5. Penanganan Efek dan pemeberian
5. Transport sputum Samping enabler)
6. Evaluasi hasil
Intensif pengobatan
Masif 1. Manajemen Layanan TB
Skrining di tempat khusus terpadu (HIV, DM, rokok,
(Rutan, lapas, tempat kerja, penyakit paru, dll)
asrama) 2. Pemeriksaan Laboratorium
KELUARGA SEHAT
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
TB 1. Keluarga mengikuti KB
2. Ibu bersalin difaskes
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
4. Pelayanan kesehatan balita
5. Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Penderita TB Paru berobat sesuai standar
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7. Penderita hipertensi berobat teratur
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8. Gangguan jiwa berat di obati dan tidak
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
ditelantarkan
9. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10.Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan
10.Keluarga memiliki atau memakai air bersih
jiwa berat
11.Keluarga memiliki atau memakai jamban
11.Pelayanan kesehatan orang terduga TB
sehat
12.Pelayanan kesehatan orang dengan risiko
12.Sekeluarga menjadi anggota JKN
terinfeksi HIV
Target Pencapaian Tahun 2018
BALI 27%
KALBAR 27%
LAMPUNG 28%
NTB 30%
KALTENG 30%
NTT 30%
ACEH 31%
DIY 31%
RIAU 32%
BABEL 33%
SULBAR 34%
SULTRA 35%
SUMBAR 36%
GORONTALO 36%
SUMSEL 38%
KALTIM 38%
KEPRI 39%
SULTENG 40%
KALSEL 41%
BANTEN 45%
SULSEL 45%
JATIM 47%
MALUT 49%
SUMUT 50%
JATENG 52%
KALTARA 54%
JABAR 60%
Case Detection Rate TBC per Provinsi Tahun 2017
MALUKU 62%
PAPUA 81%
SULUT 86%
INDONESIA 47%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
MALUT 64%
PAPUA 67%
JAMBI 74%
KALTARA 75%
SULTRA 76%
MALUKU 76%
KALBAR 78%
BABEL 82%
JATENG 82%
NTT 83%
RIAU 84%
DIY 84%
SULUT 85%
SULTENG 85%
KALTENG 85%
LAMPUNG 85%
SUMBAR 85%
SULSEL 86%
KEPRI 86%
ACEH 87%
SUMUT 88%
BALI 88%
JABAR 89%
SULBAR 90%
BANTEN 90%
JATIM 90%
BENGKULU 90%
KALSEL 91%
Success Rate TBC per Provinsi Tahun 2017
KALTIM 91%
SUMSEL 92%
NTB 94%
GORONTALO 97%
Indonesia 86%
Penemuan Kasus TBC RO Tahun 2009 – 2017
124,229
122,335
RO jangka pendek (9 bulan)
dan penggunaan obat baru
39% pasien belum memulai • Desentralisasi layanan
pengobatan:
- Under reporting sampai ke tingkat
Tahun 2017 - Meninggal puskesmas
• 16 % dari estimasi insiden TB - Menolak diobati • Dukungan psikososial
RR/MDR (5.109 dari 32,000 kasus) 30% Putus Berobat: (pendampingan pasien dan
• 46 % dari estimasi kasus TB - Efek samping obat pemberian enabler)
RR/MDR dari yang semua kasus TB - Dukungan psikososial belum optimal • Penanganan efek samping
yang dilaporkan (5.109 dari 11,000 melalui rujukan berjenjang
29,203
kasus)
15,607
9,703
5,109
3,252
3,119
2,731
1,935
1,896
1,656
1,581
1,473
1,299
1,094
3,846
2,443
1,256
819
696
460
441
296
216
155
554
148
66
34
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 TW 2 Thn
2018
Dinas Kesehatan
Rumah Sakit
Patient
centered,
Puskesmas Etis, moral,
Profesional, Laboratorium
Klinik Akuntabel
Organisasi profesi
Dokter Praktek kesehatan lainnya
Mandiri LSM, organisasi pasien
Mikroskopis TB √ √ √ √ √
Pemeriksaan TCM √ √ √ √ √
BBLK Jakarta
Mikrobiologi FK UI
BBKPM Ambon
RS Persahabatan RS Sanglah*
10 111 11
13 7
31 TCM
496 20 95
Kalimantan 47 TCM RS Lab PKM
Sulawesi 82 TCM
Maluku & Malut 16 TCM
Papua & Papua Barat 22 TCM 611 Fasyankes
Trend Utilisasi Mesin TCM per Triwulan Tahun 2017-2018
*berdasarkan laporan bulanan TCM per 8 Oktober 2018
90% MENINGKAT FLUKTUATIF MENURUN
80%
Target
70% 80%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
R G IY LI EL R T L L I B L T
EH U AR IAU SE LU NG BE PR TA TIM TEN NT RA AR NG SE TIM LU NG RA KU AR PUA BI TT LO UT
B TEN D BA LS LBA
A C M B R M U PU A R A N B E E T B M N A L
A A U M K E
K KA J A T A L L T A L A L SU L T U L L U A P P A
A
JA T A
J JA SU SU S U U
S N A G M B L K K A N M
S E L I JA B
K
A K KA SU S M P
R
O
B K O
D G
Utilisasi TW4 2017 Utilisasi TW1 2018 Utilisasi TW2 2018 Utilisasi TW3 2018 Target
Rencana Penguatan Kualitas Laboratorium TB
Laboratorium Mikroskopis TB
◦ Perubahan alur uji silang mikroskopis TB
◦ Pelatihan calon lab RUS
◦ Penguatan tim lab mikroskopis TB provinsi
Dinkesprov bersama lab rujukan provinsi menilai kebutuhan lab intermediate di
wilayahnya
Mengaktifkan calon lab intermediate yg telah mengikuti pelatihan
Laboratorium Biakan dan Uji Kepekaan
◦ Implementasi algoritma baru sesuai Permenkes 67 tahun 2016 penggunaan alat TCM
akan meningkat
◦ Pembentukan tim lab TCM Provinsi
Pengembangan Lab TCM di Provinsi
Pelaksanaan Workshop TCM di tingkat regional dan provinsi
Terima Kasih