Wanprestasi yang seringkali terjadi dalam perjanjian jual beli obat yaitu pengambilan obat
yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku, kelalaian pembacaan resep, dan kesalahan
peracikan obat yang dilakukan oleh Apoteker. Dalam hal ini pemerintah berperan dalam
melakukan pengawasan penjualan obat - obatan dalam menjual obat kepada konsumen agar
tidak boleh sembarangan karena apotek bertanggung jawab melaporkan setiap penjualan
obat kepada pemerintah yang mana tugas tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
JAWABAN SOAL STUDI
KASUS (1)
Perjanjian kerja antara Apoteker Pengelola Apotek dengan Pemilik Sarana Apotek dapat
berupa hubungan perburuhan dan hubungan kerjasama yang sederajat. Mengingat ternyata
Apotik adalah satu-satunya bisnis yang menyediakan obat-obatan serta alat kesehatan untuk
masyarakat, maka dari itu pemerintah selalu mengawal upaya usaha bisnis Apotek karena
merupakan salah satu perusahaan yang mendistribusikan obat kepada masyarakat.
JAWABAN SOAL STUDI
KASUS (1)
Pengertian Apotik dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1980 tentang Apotik, dimana
pengertian Apotik dalam Pasal 1 ayat (1) berbunyi bahwa Apotik adalah suatu tempat tertentu,
tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat.
JAWABAN SOAL STUDI
KASUS (1)
Pasal 197 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 berbunyi :
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda
paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
JAWABAN STUDI KASUS (1)
Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna
tekstil. rhodamin B merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya
dalam produk-produk pangan salah satunya pada saos tomat. Rhodamin B dapat
menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada
saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan hati. Oleh karena itu sebaiknya
masyarakat menghindari kosmetik yang mengandung Rhodamin B karena efek yang
di timbulkan sangatlah berbahaya bagi kesehatan.
JAWABAN STUDI KASUS (2)
Pasal 197 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 berbunyi :
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda
paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
THANK YOU