Anda di halaman 1dari 13

law

RUMUSAN TINDAK
PIDANA

Imarrotul Inayah (E0021200)


Isna Rahmawati (E0021204)
LATAR BELAKANG
Salah satu masalah mendasar dalam hukum pidana adalah persoalan tindak pidana (crime). Hal
ini berhubungan dengan masalah perumusan tindak pidana dalam peraturan perundang-
undangan. Dalam hal ini, yang harus dirumuskan bukan suatu kejadian yang konkrit,
melainkan perumusan itu harus meliputi segalanya dan dalam segala keadaan, agar tiada suatu
perbuatan atau kesempatan yang tersisa untuk dapat luput dari perumusan tersebut. Pada
umumnya ketentuan untuk dapat dipidana terdiri atas tiga bagian, yaitu: (1) rumusan tindak
pidana, (2) kualifikasi, dan (3) sanksi.
Rumusan Tindak Pidana
Penetapan Perbuatan sebagai Tindak
01 Pidana
Perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana adalah perbuatan yang dapat mengakibatkan
kerugian:
1. Kerugian yang bersifat materiil atau kebendaan
2. Kerugian yang bersifat immateriil/spiritual
3. kerugian yang tidak bersifat kebendaan yakni bersifat rohaniah
4. Kerugian yang bersifat campuran antara kerugian kebendaan dan kerugian spiritual
Subjek dari kepentingan yang dilindungi oleh hukum pidana dari perbuatan yang membahayakannya
atau merugikannya:
5. orang perorangan atau individu
6. masyarakat atau kolektivitas
7. negara.
2. Undang-Undang sebagai Sumber Hukum Pidana
Penetapan atau perumusan tindak pidana dalam undang-undang merupakan konsekuensi logis dari
berlakunya asas legalitas dalam hukum pidana. Rumusan tindak pidana dianggap baik apabila dapat
menggambarkan dengan jelas perbuatan apa dan bagaimana yang dilarang atau diperintahkankan.
Sebaliknya rumusan tindak pidana itu dianggap buruk apabila tidak dapat memberikan gambaran
jelas perbuatan apa yang dilarang atau diperintahkan. Rumusan yang buruk ini menyebabkan
timbulnya ketidakpastian hukum yang membuka kemungkinan pada terjadinya tindakan
sewenangwenang dari aparat penegak hukum.
RUMUSAN TINDAK PIDANA

Perbuatan yang Perumusan


Perumusan Subyek
Ancaman Pidana
atau Addresaat Norm Dilarang atau Strafbaar
atau Strafmaat
01
Addresaat Norm
Perumusan Subyek
Perumusan Subyek atau Addresaat Norm
Adakalanya ancaman pidana hanya ditujukan terhadap
‘orang’, tetapi dalam rumusan tindak pidana-tindak
pidana yang lain, ancaman pidananya justru ditujukan
terhadap ‘perbuatannya’. Andi Hamzah berpendapat,
“ancaman pidana ditujukan terhadap orang ternyata dari
rumusan tindakpidana yang dimulai dengan kata
‘barangsiapa’”. Kata tersebut menunjukan kepada siapa
saja ‘orang’ yang melakukan perbuatan yang dirumuskan
dalam pasal tersebut dapat ‘diancam’ dengan pidana.
Jika ancaman pidana ditujukan terhadap kualitas tertentu
dari seseorang, ancaman pidana tetap ditujukan terhadap
‘orang’, tetapi hanya orang yang memenuhi ‘kualitas’
tertentu.
STRAFBAAR
02 Perumusan Perbuatan yang Dilarang
Perumusan Perbuatan yang Dilarang atau
Strafbaar
Untuk dapat menyatakan seseorang melakukan tindak pidana
adalah isi undang-undang yang harus dibuktikan oleh Penuntut
Umum. Suatu tindak pidana berisi larangan terhadap kelakuan-
kelakuan tertentu. Dalam delik-delik omisi, larangan ditujukan
kepada tidak diturutinya perintah. Dengan demikian, rumusan
tentang suruhan untuk melakukan sesuatu merupakan isi dari
norma hukum pidana tersebut. Maka rumusan tentang tindak
pidana berisi tentang kewajiban, yang apabila tidak
dilaksanakan pembuatnya diancam dengan pidana
03 STRAFMAAT
Perumusan Ancaman Pidana
Perumusan Ancaman
Pidana atau Strafmaat
Ancaman pidana tersebut haruslah ditujukan bagi ‘orang’
yang melakukan tindak pidana, orang yang melakukan
kelakuan yang dilarang, mengabaikan perintah dan
perbuatan yang menimbulkan akibat terlarang. Oleh
karena itu, tindak pidana dan pertanggung jawaban pidana
harus dipisahkan. Pemisahan tersebut haruslah dimulai
dari tahap perumusan (formulasi), kemudian pada
pelaksanaan (law enforcement), dan pada tahap
penjatuhan pidana.
KESIMPULAN
Rumusan tindak pidana dianggap baik apabila dapat menggambarkan

01 dengan jelas perbuatan apa dan bagaimana yang dilarang atau


diperintahkankan.

Rumusan tindak pidana memuat rumusan mengenai subjek hukum yang


02 menjadi sasaran norma atau addressaat norm, perbuatan yang dilarang atau
strafbaar, baik dalam bentuk melakukan sesuatu atau commission, tidak
melakukan sesuatu atau omission, akibat atau kejadian yang ditimbulkan
oleh kelakuan, serta ancaman pidana atau strafmaat
Terima Kasih
Credits: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai