Anda di halaman 1dari 16

AHHA

APP
AA N
N TTA
AFFA
A SS
EE R
R N
N A D A
A N
N
G
G I
I P
P U SSII,, D
IIOOL
L O
O E
E R
RFFU N
N
I
I FFI
I S
S SSII,, P
P FFA
A SSA
A
ATTO
O M
M O R
R T
TAA R N
N A
A
AN
A NA N
N SSFF O N P
PEER
RA
TTR A UUR
R A
A N
N G
G A
A T
T
PP EE N
Nandi Sunandar Sunarya
Astri Sri Dayanti
Rica Meidarahman
Ratna Nurul Komariah

BIOMEDIK II
SI NON REGULER
Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses
mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbondioksida hingga penggunaan energi di
dalam tubuh.

Respirasi Luar merupakan pertukaran antara


O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan
CO2 dari aliran darah ke selsel tubuh.
Anatomi Sistem Pernapasan
Terdapat Lobus, dextra ada
3 lobus yaitu lobus superior,
lobus media dan lobus
inferior. Sinistra ada 2 lobus
yaitu lobus superior dan lobus
inferior.

Pembungkus paru (pleura)


terbagi menjadi 2 yaitu
parietalis (luar) dan
Visceralis (dalam), diantara 2
lapisan tersebut terdapat
1. Hidung rongga pleura (cavum pleura).

Tersusun atas tulang dan tulang rawan


hialin, kecuali naris anterior yang
dindingnya tersusun atas jaringan
ikat fibrosa dan tulang rawan.
Permukaan luarnya dilapisi kulit
dengan kelenjar sebasea besar
dan rambut
2. Alat penghidu Mengandung epitel olfaktoria: bertingkat
silindris tanpa sel goblet, dengan lamina
basal yang tidak jelas

3. Sinus paranasal rongga-rongga berisi udara yang


terdapat dalam tulang tengkorak yang
berhubungan dengan rongga hidung

Lanjutan posterior dari rongga mulut.


4. Faring Saluran napas dan makanan menyatu dan
menyilang. Pada saat makan makanan
dihantarkan ke oesophagus. Pada saat
bernapas udara dihantarkan ke laring

5. Laring Organ berongga dengan panjang 42 mm


dan diameter 40 mm. Terletak antara
faring dan trakea. Dinding dibentuk oleh
tulang rawan tiroid dan krikoid.
Epiglotis memiliki epitel selapis gepeng,
tidak ada kelenjar. Fungsi laring untuk
membentuk suara, dan menutup trakea
pada saat menelan (epiglotis).
Tersusun atas 16 – 20 cincin tulang
6. Trakea rawan. Celah diantaranya dilapisi oleh
jaringan ikat fibro elastik

Cabang utama trakea disebut bronki


primer atau bronki utama
7. Bronchus Struktur bronkus primer mirip dengan
trakea hanya cincin berupa lempeng
tulang rawan tidak teratur

Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak


mengandung lempeng tulang rawan, tidak
8. Bronchiolus mengandung kelenjar submukosa. Otot
polos bercampur dengan jaringan ikat
longgar

bersilia dan sel bronkiolar tanpa silia


9. Epitel kuboid (sel Clara). Lamina propria tidak
mengandung sel goblet.
Banyak mengandung alveoli. Tempat
10. Bronchiolus respiratorius alveoli bermuara.

11. Alveolus Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis.


Tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida
antara darah dan udara yang dihirup

Jaringan tipis ini mengandung serat elastin, fibroblas,


12. Pleura Membran serosa kolagen. Yang melekat pada paru disebut pleura viseral,
pembungkus paru. yang melekat pada dinding toraks disebut pleura
parietal. Ciri khas mengandung banyak kapiler dan
pembuluh limfe. Saraf adalah cabang n. frenikus dan n.
interkostal.

Cairan pleura dihasilkan oleh membran pleura yang


berfungsi sebagai :
Pelumas
Mempertahankan pleura parietal dan visceral agar
tetap bersama

Gerakan bernapas bergantung pada gerakan diafragma dan otot


dinding dada diantara rusuk-rusuk itu. Bila mengerut otot dind-
ing itu membesarkan rongga dada dan menyebabkan tekanan
udara berkurang. Ini membuat paru-paru mengembang dan
mengisap udara; ketika otot itu kendur, dada mengempis dan
udara mengembus keluar.
Fisiologi Sistem Pernafasan
 Tekanan pleura : tekanan cairan dalam ruang sempit antara pleura
paru dan pleura dinding dada. Tekanan pleura normal sekitar -5 cm
H2O, yang merupakan nilai isap yang dibutuhkan untuk
mempertahankan paru agar tetap terbuka sampai nilai istirahatnya.
Kemudian selama inspirasi normal.

 Tekanan alveolus : tekanan udara di bagian dalam alveoli paru. Ketika


glotis terbuka dan tidak ada udara yang mengalir ke dalam atau keluar
paru, maka tekanan pada semua jalan nafas sampai alveoli, semuanya
sama dengan tekanan atmosfer.

 Tekanan transpulmonal : perbedaan antara tekanan alveoli


dan tekanan pada permukaan luar paru, dan ini adalah nilai
daya elastis dalam paru yang cenderung mengempiskan
paru pada setiap pernafasan, yang disebut tekanan daya
lenting paru.
Fisiologi Kendali Persarafan pada
Pernapasan

Pusat volunter terletak di cortex cerebri


Mekanisme yang berperan pada
dan impuls dikirimkan ke neuron motorik
kendali pernafasan volunter
otot pernafasan melalui jaras kortikospinal

Pusat pernafasan otomatis terletak di


pons dan medulla oblongata, dan keluaran
Mekanisme yang mengendalikan
eferen dari sistem ini terletak di rami
pernafasan otomatis
alba medulla spinalis di antara bagian
lateral dan ventral jaras kortikospinal
Pengaturan Aktivitas Pernapasan Pengendalian Kimiawi
Pernapasan
Baik peningkatan PCO2 atau konsentrasi H+
darah arteri maupun penurunan PO2 akan
memperbesar derajat aktivitas neuron
pernafasan di medulla oblongata, sedangkan
perubahan ke arah yang berlawanan Mekanisme pengaturan kimiawi akan
mengakibatkan efek inhibisi ringan menyesuaikan ventilasi sedemikian rupa
sehingga PCO2 alveoli pada keadaan normal
dipertahankan tetap.
1.Kemoreseptor dalam batang otak
Pengangkutan Oksigen ke Jaringan 2.Respons pernafasan terhadap
kekurangan oksigen
Pengangkutan oksigen menuju jaringan 3.Pengaruh H+ pada respons CO2
tertentu bergantung pada: jumlah oksigen
yang masuk ke dalam paru, adanya
pertukaran gas dalam paru yang adekuat,
aliran darah menuju jaringan dan kapasitas
darah untuk mengangkut oksigen
Kapasitas Paru-Paru Udara
yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan
pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara
tidal). Udara ini dinamakan udara komplementer.
Ketika kita menarik 14 napas sekuat-kuatnya
Udara ini dinamakan udara suplementer.
Meskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya
Udara sisa ini dinamakan udara residu

Volume Udara Pernapasan

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia


mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total
udara pernapasan manusia.
Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau
menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya
menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan
(kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah
udara yang keluar masuk pare-paru pada pernapasan normal.
Transportasi
Sekitar 97 – 98,5%
Oksigen ditransportasikan
dengan cara berikatan
dengan Hb (HbO2/
oksihaemoglobin,) sisanya
larut dalam plasma.

Sekitar 5 – 7%
karbondioksida larut dalam
plasma, 23 – 30%
berikatan dengan Hb
(HbCO2/
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi karbaminahaemoglobin) dan
proses transportasi oksigen ke sel-sel yang 65 – 70% dalam bentuk
membutuhkan melalui darah dan HCO3 (ion bikarbonat).
pengangkutan karbondioksida sebagai sisa
metabolisme ke kapiler paru
Saat istirahat, 5 ml oksigen
ditransportasikan oleh 100 ml darah setiap
menit. Jika curah jantung 5000 ml/menit
maka jumlah oksigen yang akan diberikan ke
jaringan sekitar 250 ml/menit. Saat olah
raga berat dapat meningkat 15 – 20 kali
lipat.

Transportasi gas dipengaruhi oleh :


1.Cardiac Output
2.Jumlah eritrosit
3.Aktivitas
4.Hematokrit darah
Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/
jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena
tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah
dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh
sel. Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida (PCO 2)
intrasel selalu lebih tinggi karena CO 2 selalu diproduksi
oleh sel sebagai sisa metabolisme.
Perfusi

Aliran darah yang melalui paru sama


dengan curah jantung, maka faktor-
faktor yang mengontrol output jantung
terutama faktor perifer, juga mengontrol
aliran darah paru.

Dalam kondisi umum, pembuluh darah


paru bertindak sebagai tabung pasif,
yang dapat berkembang dengan
meningkatnya tekanan dan menyempit
dengan penurunan tekanan

Ketika konsentrasi oksigen di alveoli menurun


dibawah normal.
Hal ini berlawanan dengan efek pada pembuluh
darah sistemik, yang membesar ketika berespon
terhadap oksigen rendah
Situasi ini terjadi karena diyakini bahwa
konsentrasi oksigen yang rendah
menyebabkan beberapa zat vasokontriktor
yang belum diketahui dibebaskan dari
jaringan paru, zat ini membuat arteri kecil
dan arterioles berkonstriksi

Hal ini memiliki fungsi penting yaitu untuk mendistribusikan aliran darah
mana yang paling efektif. Oleh karena itu jika beberapa alveoli berventilasi
buruk, sehingga konsentrasi oksigen menjadi rendah, pembuluh lokal akan
berkonstriksi dan menyebabkan darah mengalir melalui daerah lain dari
alveoli yang lebih baik, sehingga memberikan sistem kontrol otomatis untuk
mendistribusikan aliran darah ke daerah paru sebanding dengan tekanan
oksigen alveolear mereka.

Perfusi paru adalah gerakan darah


yang melewati sirkulasi paru untuk
dioksigenasi, dimana pada sirkulasi
paru adalah darah deoksigenasi yang
mengalir dalam arteri pulmonaris dari
ventrikel kanan jantung.
Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut
serta dalam proses pertukaran oksigen dan karbon-
dioksida di kapiler dan alveolus. Sirkulasi paru
merupakan 8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru
bersifat fleksibel dan dapat mengakodasi variasi
volume darah yang besar sehingga dapat dipergu-
nakan jika sewaktu-waktu terjadi penurunan volume
atau tekanan darah sistemik.
Adekuatnya pertukaran gas dalam paru dipengaruhi
oleh keadaan ventilasi dan perfusi

Anda mungkin juga menyukai