Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN RASA

AMAN NYAMAN NYERI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIK KLINIK


KEPERAWATAN DASAR PROFESI DI SANTOSA BANDUNG KOPO

OLEH
IKKA SAFITRI

NIM : 3232128
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN RASA AMAN
NYAMAN NYERI DI RUANGAN BIDURI BULAN RS SANTOSA
BANDUNG KOPO
TANGGAL 16 APRIL 2024

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Kawin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat :Cimuncang Tengah 02/07 Ds. Ciwidey Kab.
Bandung
Tanggal Masuk : 15-04-2024
Tanggal Pengkajian : 16-04-2024
No. Register : 066285
Diagnosa Medis : Observasi Febris + Gerd

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. M
Umur : 39 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Kakak
Pekerjaan : IRT
Alamat : Cimuncang Tengah 02/07 Ds. Ciwidey Kab.
Bandung

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini

1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri ulu hati

2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Pasien mengeluh nyeri, nyeri timbul saat pasien duduk dan nyaman saat
pasien berbaring, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan pada
area ulu hati dan menyebar ke area perut, dari skala 0-10 skala nyeri pasien
6, kemudian nyeri dirasakan hilang timbul.

3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien mengatakan saat sakit langsung dibawa ke pelayanan kesehatan
terdekat.

b. Status Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit yang dialami.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan belum pernah dirawat sebelumnya.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan atau obat-obatan.
4) Kebiasaan
Pasien mengatakan ketika sehat pasien biasa menjalankan hidup sehat dan
makan-makanan yang bergizi.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keluarga.
d. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa medis : Observasi febris + GERD
Therapy yang diberikan : IVFD RL 2000cc/24 jam, sanmol forte 3 x 1
tab(PO), pariet 2 x 20 mg(IV), ksr 1x1 tab(PO), Ondacap 2 x 4 mg(IV).

e. Genogram

: perempuan
:laki-laki
:garis perkawinan
: garis keturunan
: tinggal serumah
: meninggal

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


No Pola aktivitas sehari-hari Dirumah Di Rumah Sakit
1) Pola makan dan minum

a. Makan
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jumlah 1 porsi habis 1 porsi tidak habis(2-3
No Pola aktivitas sehari-hari Dirumah Di Rumah Sakit
sendok)
Jenis Nasi, sayur, lauk Bubur, sayur, lauk pauk
pauk Nasi, sayur, lauk pauk
Pantangan Nasi, sayur, lauk Makanan kasar,
pauk makanan asam
Keluhan Tidak ada Mual perut melilit

b. Minum
Jumlah ±600cc
Jenis Air putih
Keluhan ±1250cc Mual
Air putih
Tidak ada
2) Pola Eliminasi

a. BAK
Frekuensi 4-5x sehari 6-7x sehari
Jumlah ±1500cc ±900cc
Warna Kuning jernih Kuning keruh
Keluhan Tidak ada Sering BAK selama di
Rumah sakit
b. BAB
Frekuensi 1x sehari
Konsistensi Lembek Belum BAB selama 4
Warna Kuning tengguli hari
Keluhan Tidak ada

3) Istirahat Tidur

a. Siang
Kuantitas 1-2 jam
Kualitas Nyenyak Tidak pernah tidur siang
Keluhan Tidak ada

b. Malam
Kuantitas 6-7 jam 4-5 jam
Kualitas Nyenyak Tidak nyenyak
Keluhan Tidak ada Tidak bisa tidur

4) Pola kebersihan

a. Mandi 2x sehari 1x sehari


b. Gosok gigi setiap kali mandi Setiap pagi saja
c. Cuci rambut 2x seminggu Belum pernah
d. Gunting kuku 2x seminggu Belum pernah
e. Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
5) Pola Seksual
Frekuensi 1-2x seminggu Belum pernah
Keluhan Tidak ada Belum pernah
No Pola aktivitas sehari-hari Dirumah Di Rumah Sakit

6) Pola aktifitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan dan 
minum
Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

Mandi 

Gosok gigi 

Mencuci rambut 

Mengguntig 
kuku
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

a. Pola kognitif
Pasien mengatakan belum mengetahui pantangan makanan untuk sakitnya,
tetapi pasien mengatakan sudah mengetahui makanan sehat dan cara
menjaga kesehatan.

b. Pola Persepsi-Konsep diri


1) Gambaran diri:
Pasien mengatakan menyukai segala yang dimilikinya kerena semuanya
pemberian Allah SWT.
2) Identitas diri:
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang perempuan dan sudah menikah.
3) Peran diri:
Pasien mengatakan perannya dirumah sebagai seorang ibu untuk anaknya,
istri untuk suaminya dan menjalankan perannya dengan sebaik mungkin.
4) Ideal diri:
Pasien mengatakan sebelum menikah ingin melanjutkan sekolah tetapi
tidak ada biaya.
5) Harga diri:
Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan kondisinya saat ini dan tetep
memiliki rasa percaya diri.

f. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan perannya dirumah sebagai seorang ibu untuk anaknya,
istri untuk suaminya dan menjalankan perannya dengan sebaik mungkin.
Pasien mengatakan hubungan dengan tetangga dan keluarga baik.

g. Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mangatakan jika memiliki masalah dirinya akan berbicara dengan
suaminya dan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah sehingga
pola koping pasien adaptif.

h. Pola Nilai-Kepercayaan (spiritual)


Pasien mengatakan dirinya menganut agama islam dan percaya dengan
adanya Allah SWT dan mengerjakan sholat 5 waktu, serta selalu berdoa
agar diberikan kesehatan untuk dirinya.

i. Pola / aspek social:


Pasien mengatakan hubungan dengan tetangga dan keluarga baik terbukti
dengan pasien mengikuti kegiatan sosial di dekat rumahnya.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Tampak meringis
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6
b. Tanda-tanda Vital :
Nadi : 78 x/menit BB sebelum sakit : 55 kg
Suhu : 36.30C
TD : 90/60 mmHg
RR: 12x/menit
c. Keadaan fisik
1) Kepala, wajah dan leher
Kondisi kepala bersih, pertumbuhan rambut merata dan rambut hitam
terawat, bentuk wajah bulat, kepala simetris, kulit kepala berwarna putih
bersih. Tidak ada lesi dan tidak ada benjolan. Pasien tampak meringis
kesakitan, tidak ada lesi pada wajah, wajah simetris, pada bagian leher
tidak ada lesi, tidak ada benjolan atau pembengkakan.
2) Dada
a) Jantung
Tidak teraba iktus cordis, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi
jantung dullness, irama jantung reguler, suara jantung normal
terdengar suara lub dup.
b) Paru
Bentuk dada normal, dada simetris , retraksi dada tidak ada, tidak
teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan, suara perkusi dada
sonor, tidak terdengar suara napas tambahan.
c) Payudara dan ketiak
Tidak terdapat lesi dan luka di payudara, tidak ada pembengkakan
pada payudara, ketiak dan klavikula, tidak terdapat nyeri tekan
pada payudara dan ketiak.
3) Abdomen
Tidak ada tanda kemerahan, dan tanda infeksi lainnya pada bagian
abdomen, tampak kembung, frekuensi peristaltic usus 9x/menit, abdomen
teraba sedikit keras dan nyeri bila ditekan bagian dekat ulu hati , suara
abdomen timpani.
4) Genetalia
Tidak ada lesi, tidak ada kemerahan, area vagina bersih, tidak ada
pembengkakan.
5) Integumen
Tidak ada lesi, tidak ada tanda-tanda infeksi, kulit bersih.
6) Ekstremitas
a) Atas
Tidak ada edema, tidak ada lesi dan kemerahan, dan tidak ada
tanda infeksi pada bagian ekstremitas.
b) Bawah
Tidak adanya tanda pembesaran edema, tidak ada kemerahan, dan
tanda infeksi lainnya.

c. Neurologis :
1) Status mental dan emosi :
2) Pasien mengatakan sedih dengan sakitnya karena harus meninggalkan suami
dan anaknya untuk dirawat di rumah sakit.
3) Pasien mengatakan tidak merasa cemas dengan keadaan yang sedang
dialami karena pasien merasa tenang sudah ditangani oleh tenaga kesehatan
di Rumah sakit.
4) Pengkajian saraf kranial :
a) N I (Olfaktorius)
Pasien mampu membedakan bau kopi dan minyak kayu putih.
b) N II (Optikus)
Pasien tidak menggunakan kacamata dan mampu membaca papan nama
perawat dengan benar dari jarak ±30 cm.
c) N III, N IV, N VI (Okulomotoris, Trochealis, Abducens)
Pasien mampu menggerakkan bola mata tanpa hambatan ke segalaarah,
ukuran pupil isokor, reflek pipil miosis terhadap cahaya, mampu membuka
dan menutup mata dengan baik tanpa hambatan.
d) N V (Trigemunus)
Pasien mampu mengunyah makan dengan baik tanpa hambatan.
e) N VII (Facialis)
Pasien mampu mengangkat alis, tersenyum dan mengembungkan pipi.
f) N VIII (Austikus)
Pasien mampu mendengar suara tanpa menggunakan alat bantu dan saat
pemeriksaan fungsi pendengaran baik.
g) N IX (Glosopharingeus)
Pasien memiliki reflek muntah terbukti dengan menekan pangkal lidah
maka pasien tampak akan muntah, mampu membedakan rasa asin dan
manis.
h) N X (Vagus)
Reflek menelan pasien baik, uvula berada ditengah, dan bergetar ketika
pasien mengatakan “aahhhh”
i) N XI (Spiral Aksesorius)
Pasien mampu menahan tahanan saat menoleh kesamping kanan dan kiri,
serta kempuan melawan ketika bahu diberi tahanan.
j) N XII (Hipoglosus)
Pasien mampu menggerakkan lidah secara terkontrol keatas, kebawah,
kesamping kanan dan kiri.

b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
13 15 April 2024 Hematologi
Hemoglobin 13.8 g/dl 11.0-16.0
Eritrosit 4.91 10^6/uL 4.0-5.5
Leukosit 6.13 10^3/uL 4.0-10.0
Hematokrit 42 % 36.0-48.0
Trombosit 283 10^3/uL 150-450
MCV, MCH,
MCHC fl 750-100.0
MCV 84.5 Pq 25.0-32.0
MCH 28.1 g/dl 32.0-36.0
MCHC 33.3 % 10.0-16.0
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
RDW 12.2
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0.0-1.0
Eosinofil L0 % 1.0-4.0
Segmen 68 % 50.0-80.0
Limfosit 24 % 25.0-50.0
Monosit 8 % 4.0-80.0

Natrium (Na) 143 mmol/L 136-145


Potassium (K) L 3.3 mmol/L 3.5-5.0

SGOT 23 U/L <32


SGPT 12 U/L <33

16 April 2016 Urinalisa


Makroskopis
Warna Kuning Kuning Jernih
jernih 1.005-1.030
Berat Jenis 1.010 5.0-8.0
PH 6.5
Kimiawi Negatif
Protein Negatif Normal
Glukosa Normal Negatif
Bilirubin Negatif < 2.0 mg/dl
Urobilinogen Normal Negatif
Keton urine Negatif Negatif
Darah samar Negatif Negatif
Nirit Negatif
Edimen Urine Negatif
Leukosit Ngeatif 0-5
Epitel 7-10
Silinder Negatif /LPB
Kristal Negatif

13 17 April 2024 Hematologi


Hemoglobin 14.3 g/dl 11.0-16.0
Eritrosit 5.09 10^6/uL 4.0-5.5
Leukosit 6.28 10^3/uL 4.0-10.0
Hematokrit 44 % 36.0-48.0
Trombosit 293 10^3/uL 150-450
MCV, MCH,
MCHC fl 750-100.0
MCV 87.2 Pq 25.0-32.0
MCH 28.1 g/dl 32.0-36.0
MCHC L 33.2 % 10.0-16.0
RDW 12.4
2. Pemeriksaan radiologi
Ro. Thorax 16/04/2024
Hasil : tidak tampak kelainan paru
II. ANALISA DATA
MASALAH KEPERAWATAN
NO DATA ETIOLOGI/ANALISA
1 DS :
- Pasien mengeluh nyeri ulu hati Kerusakan jaringan
- Nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk
- Nyeri dirasakan pada area ulu hati Pelepasan mediator nyeri
dan menyebar ke area perut (histamin, bradikinin, prostagladin)

DO :
Merangsang reseptor nyeri
-Tanda-tanda Vital : SDKI 0077 NYERI AKUT
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36.30C Hipotalamus sistem limbik
TD : 90/60 mmHg
RR: 12x/menit
Otak korteks somatosensorik
- Skala nyeri 6 dari (0-10)
- Pasien tampak meringis
- Nyeri tekan pada ulu hati Persepsi nyeri

Nyeri akut
2 DS :
- Pasien mengeluh tidak bisa BAB Ketidakteraturan kebiasaan
sudah 4 hari defekasi

DO: Perut terasa penuh


-Tanda-tanda Vital : SDKI 0049 KONSTIPASI
Distensi Abdomen
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36.30C Tekanan pada rectum
TD : 90/60 mmHg
RR: 12x/menit Pengeluaran faeces sulit
- Abdomen tampak kembung dan Konstipasi
teraba sedikit keras
- frekuensi BAB berkurang
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. SDKI 0077 NYERI AKUT
2. SDKI 0049 KONSTIPASI

III.PERENCANAAN
DX TUJUAN/ KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL (SIKI.2018)
(SLKI.2018)
Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri Manajemen nyeri
keperawatan 2x24 jam tingkat Observasi : Observasi :
nyeri menurun dengan kriteria 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Mengetahui lokasi,
1 hasil : durasi, frekuensi, kualitas, karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri menurun intervensi nyeri. frekuensi, kualitas,
2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri intervensi nyeri.
3. Sikap protektif menurun 3. Identifikasi respond nyeri non 2. Mengetahui skala nyeri
4. Kesulitan tidur menurun verbal 3. Melihat respond nyeri
5. Nafsu makan membaik 4. Identifikasi factor yang non verbal
6. Pola tidur membaik memperberat dan memperingan 4. Mengetahui factor yang
nyeri memperberat dan
5. Monitor komplementer yang memperingan nyeri
sudah diberikan 5. Memantau
6. Monitor efek samping komplementer yang
penggunaan analgetik sudah diberikan
6. Melihat apakah efek
samping penggunaan
analgetik
Setelah dilakukan asuhan Manajemen Konstipasi Manajemen nyeri
keperawatan 2x24 jam 1. Periksa tanda dan gejala Observasi :
konstipasi klien dapat teratasi konstipasi. 1. Mengetahi tanda dan
dengan kriteia hasil : 2. Jelaskan etiologi masalah gejala konstipasi.
2 Eliminasi fekal : 3. Periksa pergerakan usus 2. Menjelaskan etiologi
1. Kontrol pengeluaran feses 4. Anjurkan diet tinggi serat masalah
meningkat 5. Lakukan massage abdomen 3. Memeriksa pergerakan
2. Keluhan selama defekasi 6. Anjurkan peningkatan asupan usus
menurun cairan 4. Menganjurkan diet
3. Mengejan saat defekasi 7. Ajarkan cara mengatasi tinggi serat
cukup menurun konstipasi 5. Melakukan massage
4. Konsistensi faeces 8. Anjurkan penggunaan obat abdomen
meningkat pencahar, bila perlu. 6. Meningkatan asupan
5. Frekuensi defekasi cairan
meningkat 7. Mengetahui cara
6. Peristaltik usus meningkat mengatasi konstipasi
8. Mengetahui penggunaan
obat pencahar, bila
perlu.

VI. IMPLEMENTASI
Implementasi
Hari/tanggal Jam
Selasa,
16/04/2024
07.00 Melakukan pengkajian bio-psiko-sosial
07.15 Melakukan TTV : TD: 110/90 mmHG N: 88x/m S:36.3 0C RR: 15x/m SPO2
: 96%
07.30 Mengobservasi lokasi infus
07.50 Mengkaji skala nyeri pasien
07.55 Mengkaji lokasi, frekuensi , dan pemicu nyeri
08.00 Memberi therapy obat sanmol 1 tab (PO), KSR 1 tab (PO)
08.45 Menganjurkan pasien untuk mika miki
09.50 Mengajarkan relaksasi distraksi nafas dalam bila terasa nyeri
10.00 Menganjurkan pasien untuk minum air hangat
12.00 Melakukan TTV : TD : 120/70 mmHg N : 86x/m S: 36.5 0C RR : 12x/m
SPO2 : 97%
12.30 Memberikan therapi sanmol 1 tab (PO)
13.00 Menganjurkan pasien untuk makan-makanan yang berserat dan mengurangi
makanan asam
14.00 Mengkaji ulang skala setelah pasien melakukan tehnik distraksi relaksasi
Rabu,
17/04/2024
14.00 Melakukan operan dengan dinas
14.15 Melakukan TTV : TD: 110/80 mmHg N: 98x/m S:36.5 0C RR: 13x/m SPO2
: 96%
14.30 Mengkaji ulang skala nyeri pasien
15.50 Menganjurkan pasien untuk minum air hangat
16.00 Menganjurkan pasien untuk mika miki
17.00 Mengevaluasi relaksasi distraksi nafas dalam
17.30 Memberi therapy pariet 20 mg (PO)
17.45 Mengajarkan massage abdomen
18.00 Melakukan TTV : TD : 120/80 mmHg N : 93x/m S: 36.4 0C RR : 12x/m
SPO2 : 97%
18.05 Memberikan therapi sanmol 1 tab (PO)
19.00 Menganjurkan pasien minum air hangat dan banyak minum
19.30 Mengkaji ulang skala setelah pasien melakukan tehnik distraksi relaksasi
20.00 Menganjurkan pasien untuk mika miki
21.00 Melakukan kompres hangat pada area perut dengan buli-buli
IV. CATATAN PERKEMBANGAN (SOAPIER)
TGL DX PERKEMBANGAN TTD/PARAF
Selasa , 1 S:
16/04/2024  Pasien mengatakan nyeri berkurang
 Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk – tusuk , nyeri dirasakan
hilang timbul
 pasien mengatakan nyeri terlokalisir di ulu hati
O:
 TTV TD : 120/80 mmHg N : 75 x/m S: 36.5 0C RR : 20x/m SPO2 :
95 %
 skala nyeri 5 dari 0-10
 pasien tampak meringis tetapi lebih tenang
A : SDKI 0077 NYERI AKUT
P:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intervensi nyeri.
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respond nyeri non verbal
4. Monitor komplementer yang sudah diberikan
I:
 07.55 Mengkaji lokasi, frekuensi , dan pemicu nyeri
 09.50 Mengajarkan relaksasi distraksi nafas dalam bila terasa nyeri
 12.30Memberikan therapi sanmol 1 tab (PO)
 14.00Mengkaji ulang skala setelah pasien melakukan tehnik
distraksi relaksasi
E : Masalah belum teratasi
R : Intervensi no 1-4 dilanjutkan
Selasa, 2 S:
16/04/2025  Pasien mengatakan belum bisa BAB
 Pasien mengatakan perutnya melilit
O:
 TTV TD : 120/80 mmHg N : 75 x/m S: 36.5 0C RR : 20x/m SPO2 :
95 %
 pasien belum BAB 4 hari
A : SDKI 0049 KONSTIPASI
P:
1. Periksa tanda dan gejala konstipasi
2. Periksa pergerakan usus
3. Anjurkan diet tinggi serat
4. Lakukan massage abdomen
5. Anjurkan peningkatan asupan cairan
6. Ajarkan cara mengatasi konstipasi
I:
 08.45 Menganjurkan pasien untuk mika miki
 10.00 Menganjurkan pasien untuk minum air hangat
 13.00 Menganjurkan pasien untuk makan-makanan yang berserat
dan mengurangi makanan asam
E : Masalah belum teratasi
R : Intervensi no 1-6 dilanjutkan
Rabu, 1 S:
17/04/2024  Pasien mengatakan nyeri berkurang
O:
 TTV TD : 110/70 mmHg N : 85 x/m S: 36.3 0C RR : 20x/m SPO2 :
95 %
 skala nyeri 3 dari 0-10
 tampak tenang
A : SDKI 0077 NYERI AKUT
P:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intervensi nyeri.
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respond nyeri non verbal
4. Monitor komplementer yang sudah diberikan
I:
 14.15 Melakukan TTV : TD: 110/80 mmHg N: 98x/m S:36.5 0C
RR: 13x/m SPO2 : 96%
 14.30 Mengkaji ulang skala nyeri pasien
 17.00 Mengevaluasi relaksasi distraksi nafas dalam
 18.05 Memberikan therapi sanmol 1 tab (PO)
 19.30 Mengkaji ulang skala setelah pasien melakukan tehnik
distraksi relaksasi
 21.00 Melakukan kompres hangat pada area perut dengan buli-buli

E : Masalah teratasi
R : Intervensi dihentikan
Rabu, 2 S:
17/04/2024  Pasien mengatakan belum bisa BAB
 Pasien mengatakan perut masih melilit
O:
 TTV TD : 100/80 mmHg N : 79 x/m S: 36.6 0C RR : 20x/m SPO2 :
95 %
 pasien belum BAB 5 hari
A : SDKI 0049 KONSTIPASI
P:
 Periksa tanda dan gejala konstipasi
14.00  Periksa
Melakukan operan dengan dinaspergerakan usus
14.15 Melakukan TTV : TD: 110/80
Anjurkan
mmHgdiet tinggi seratS:36.5 0C RR: 13x/m SPO2
N: 98x/m
: 96%  Lakukan massage abdomen
14.30  nyeri
Mengkaji ulang skala pasienpeningkatan asupan cairan
Anjurkan
15.50 Menganjurkan pasien untuk
 Ajarkanminumcaraair hangat konstipasi
mengatasi
16.00 Menganjurkan pasien
I : untuk mika miki
17.00 Mengevaluasi relaksasi distraksi
 14.15 nafas dalam
Melakukan TTV : TD: 110/80 mmHg N: 98x/m S:36.5 0C
17.30 Memberi therapy pariet RR:
20 mg (PO)SPO2 : 96%
13x/m
17.45 Mengajarkan massage abdomen
15.50 Menganjurkan pasien untuk minum air hangat
18.00 Melakukan TTV : TD  : 16.00
120/80Menganjurkan
mmHg N : 93x/m 36.4 0C
S: untuk
pasien RR miki
mika : 12x/m
SPO2 : 97%  17.45 Memberi therapy pariet 20 mg (PO)
18.05 Memberikan therapisanmol
17.301 Mengajarkan
tab (PO) massage abdomen
19.00 Menganjurkan pasien minum air hangat dan banyak minum
 19.00 Menganjurkan pasien minum air hangat dan banyak minum
19.30 Mengkaji ulang skala setelah pasien melakukan tehnik distraksi relaksasi
 20.00 Menganjurkan pasien untuk mika miki
20.00 Menganjurkan pasien untuk mika miki
E : Masalah belum teratasi
21.00 Melakukan kompres hangat pada area perut dengan buli-buli
R : Intervensi no 1-6 dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai