Anda di halaman 1dari 15

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

DALAM KURIKULUM MERDEKA


Upaya Memantapkan Eksistensi Keprofesian Bimbingan Dan Konseling Yang
Adaptif
Pada Perubahan Paradigma Pendidikan
Oleh :
Agus Wibowo, M.Pd

Di sajikan pada Webinar Nasional Bimbingan dan Konseling prodi BK UM


Metro
Metro, 04 Maret 2022
Masalah PadaDunia Pendidikan DI
Indonesia Selama Pandemic Covid 19
 Terjadinya ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yaitu ketika siswa kehilangan kompetensi yang
telah dipelajari sebelumnya (Studi Indrawati, Prihadi dan Siantoro,2020)
Kehilangan kompetensi awal sangat mempengaruhi pada proses pembelajaran berikutnya
 Semakin melebar kesenjangan pembelajaran(learning gap) : proses pembelajaran;akses
Pendidikan; hasil Pendidikan selama pandemic covid 19 dan proses pembelajaran Jarajk jauh
(PJJ)
Fakta ketertinggalan dan masalah
Pendidikan di Indonesia
1. Hasil tes PISA tahun 2018. Untuk bidang matematika, misalnya, Indonesia
berperingkat 72 dari 78 negara yang berpartisipasi dalam PISA. Hasil yang kurang
lebih sama ditunjukkan untuk tes sains dan membaca. Nilai tes PISA Indonesia juga
memperlihatkan tren stagnan

2. Hasil non-akademik, seperti pendidikan sikap dan perilaku, data yang dimiliki
Kemendikbudristek juga menunjukkan perlunya perbaikan. Dalam hal perundungan
(bullying) dan kerangka pikir kemajuan (growth mindset):

3. 41% peserta didik Indonesia melaporkan mengalami perundungan beberapa kali


dalam satu bulan., dan 23%. Peserta didik yang sering mengalami perundungan
mencapai nilai membaca 21 poin lebih rendah. Mereka juga merasa sedih, takut,dan
tidak puas dengan kehidupan mereka. Peserta didik seperti ini lebih mungkin untuk
absen sekolah.
• Realita yang menunjukkan adanya penurunan secara cukup signifikan
kualitas Pendidikan diindonesia memerlukan perhatian yang serius
• Berbagai program telah diluncurkan untuk meningkatkan kualitas
Pendidikan selama pandemic covid 19 dan pasca pandemic covid 19.
Upaya mengatasi learning loss dan learning gap
Perspektif FilosofisKurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan Kebijakan yang memberikan fleksibilitas


kepada satuan pendidikan, pendidik, serta peserta didik
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki
cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan
berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek
tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran
tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Dimana Guru Bimbingan dan Konseling
mengambil peran dalam kurikulum
Merdeka???

Kita telaah sebagai berikut:


1. Program Peminatan
Pemilihan mata pelajaran dari keompok
mata pelajaran pilihan dimulai kelas 11
 Peserta didik mengikuti mata pelajaran
dari kelompok umum dan mata pelajaran
pilihan yang dikelompokkan pada mata
pelajaran MIPA,IPS,Bahasa dan Budaya,
dan Prakarya/Vokasi
Program Peminatan dengan basis minat pada kelompok mata pelajaran pilihan, memberikan
peran yang sangat besar bagi bimbingan dan konseling. Peran tersebut yaitu:
1. Guru BK menjadi pihak yang terdepan dalam membantu peserta didik, wali kelas, waka,
kepala sekolah, dan orang tua dalam proses pengambilan keputusan terhadap pilihan
kelompok mata pelajaran
2. Optimalisasi peran sebagai pihak terdepan untuk membantu proses peminatan, maka guru
BK harus mampu:
a) Memberikan informasi yang valid, komprehensif, dan utuh tentang karakteristik
peserta didik. Maka guru BK harus memiliki data siswa melalui kegiatan asesmen
b) Menjalin komunikasi dan kordinasi yang efektif dengan berbagai pihak dalam
memberikan layanan dan kegiatan pendukung (guru BK tidak diberikan jam dalam
Kurikulum Merdeka)
2.ProjekPenguatanProfilPancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila


merupakan aktifitas pembelajaran yang dapat
berupa kajian, penelitian, diskusi, bakti sosial,
metode penguatan fisik, dan mental atau
pembelajaran berbasis projek untuk
menginternalisasi karakter profil pelajar
Peran guru BK dalam projek penguatan profil
pancasila
1. Membangun fondasi nilai nilai karakter peserta didik melalui
berbagai layanan dan media bimbingan dan konseling
2. Memperkuat nilai karakter yang diperoleh peserta didik setelah
melaksanakan projek penguatan profil Pancasila
3. Menjadi mitra guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kegiatan projek penguatan profil pancasila
03. Perencanaan Studi Lanjut dan karir
Dengan tidak adanya kelompok kelas, maka akan ada penyesuaian terkait
seleksi masuk perguruan tinggi.
Seleksi masuk didasarkan pada mata pelajaran yang diambil oleh peserta
didik bukan berdasarkan jurusannya.
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT PADA
KURIKULUM MERDEKA
1. Sejak awal atau kelas X sudah membantu peserta didik memiliki
pemahaman dan kemampuan mengarahkan pemilihan kelompok mata
pelajaran sesuai dengan bakat dan minat
2. Memantapkan pilihan yang sudah diambil peserta didik
3. Memberikan informasi dan bimbingan untuk mengarahkan Pendidikan
lanjut serta arah karir sesuai dengan pilihan mata pelajaran yang diambil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai