Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

KESELAMATAN
DALAM KEYAKINAN
IMAN KRISTEN
MANUSIA adalah mahluk yang berdosa

 Manusiahidup dalam konsep kepribadiannya, yaitu


memiliki: Pikiran, Perasaan dan Kehendak, itulah
sebabnya terkadang ia menjadi mahluk yang berdosa!
 Manusia melanggar Hukum Allah (1 Yoh. 3:4) pelanggaran atas hukum Allah
ini disebut sebagai Dosa.
 Manusia memberontakan melawan Allah (Ul. 9:7; Yos. 1:18),
pemberontakan ini disebut sebagai Dosa.
 Manusia membiarkan hatinya berdosa, walaupun tidak melakukan dosa
(Matius 5:28), pikiran yang jahat ini disebut sebagai Dosa.
Dosa juga terbagi atas:
 Dosa individual adalah dosa yang dilakukan atau dibuat sendiri oleh
manusia (perorangan). Dosa inilah disebut “dosa perbuatan”. Dosa
individu dilakukan atau dibuat dengan pikiran, perkataan dan perbuatan
dan keseluruhan jiwa manusia yang melanggar hukum dan perintah-
perintah Tuhan (Roma 3:23)
 Dosa turunan atau dosa warisan merupakan suatu kesalahan yang riil
dan fundamental, yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, dan akibat
dosa itu semua manusia ikut berdosa. (Mazmur 51:5; Roma 5:12)
Istilah dosa dalam Perjanjian Lama

 Kata Ḥāṭā’ yang berarti berdosa, bersalah, berbuat jahat, tidak


mengenai sasaran.
 Kata Rā‘a‘ dengan pengertian jahat, merugikan dan
menghancurkan, menjadi jahat. Kata ini juga menunjuk kepada
aktivitas apapun yang menolak kehendak Tuhan dan
menunjukkan sikap yang menolak otoritas Tuhan.
 Kata Pāša‘ berati memberontak, melanggar, dan
pemberontakan. Kata ini menunjukkan suatu pelanggaran
yang agresif (pemberontakan)
 Kata ‘Āwōn dari kata dasar ‘Āwāh berarti: untuk berbuat
salah, dosa, kebusukan; rasa bersalah; kriminalitas,
kejahatan, kesalahan; hukuman. Kata ini menunjukkan
adanya kelakuan buruk dan konsekuensinya,
 Kata Rāša‘ memiliki pengertian menjadi kafir atau tidak
bertuhan, menjadi jahat, menjadi najis, untuk menghukum,
menyatakan bersalah, dan mengutuk.
 Kata Ᾱšām yang artinya adalah: menjadi bersalah,
dosa, kesalahan, pelanggaran, korban penebus salah.

 Kata Tā‘āh yang artinya: mengembara hingga


tersesat secara mental, moral, spiritual.
Istilah Dosa dalam Perjanjian Baru

 kakos (κακός) artinya: jahat, kejahatan


 poneros (πονηρός) artinya: jahat, tidak baik, jahat, jahat, malas.
 asebes (άσεβής) artinya: tidak hormat kepada Allah, durhaka,
penuh dosa
 enokhos (ένοχος) artinya: dalam perhambaan, jijik, harus dihukum,
berdosa terhadap.
 hamartia (ὰμαρτία) artinya: kesalahan, dosa, hukum atau penyebab
dosa, kesalahan karena dosa diperhitungkan, mempersembahkan
korban karena dosa, korban penebusan dosa.
 Kata parabasis (παράβασις) artinya: berlangkah di pinggir,
penyimpangan, pelanggaran, dosa.
 Kata paraptoma (παράπτωμα) artinya: tersandung; kesalahan,
pelanggaran, kejatuhan, salah gunakan iman
 Kata agnoema (ἀγννόημα) artinya: kesalehan, pelanggaran yang
diperbuat dengan tidak sadar, dan
 hettema (ἤttημα) yang berarti kekurangan (karena tidak sesuai
dengan pola yang ada), dan kegagalan
 Penjelasan
mengenai Dosa dalam Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru, dapat disimpulkan
bahwa Dosa adalah pelanggaran:
 Terhadap hukum Allah. (1 Yoh. 3:4).

 Semua Perllaku (Tindakan) kejahatan (1 Yoh. 5:17).

 Pikiran atau Niat untuk berbuat dosa (sudah dianggap berdosa)


 adikia (ἀδικία) artinya: ketidakadilan, kefasikan, kejahatan,
penipuan, keliru
 hamartema (ὰμαρτημα) artinya: tidak kena sasaran, berdosa),
berbuat dosa, bersalah melakukan kesalahan, dosa.
 Kata parakoe (παρακοή) artinya: salah mendengar, ketidaktaatan,
kedurhakaan.
 Kata anomia (άνομίᾳ) artinya: prilaku tanpa hukum, kejahatan, dosa
 Kata paranomia (παρανομία) artinya: pelanggaran hukum,
kejahatan
YESUS KRISTUS adalah jalan keselamatan

 Kekristenan percaya bahwa:


 Keselamatan dari Allah, dan bukan sebagai bentuk manifestasi usaha
manusiawi (Ef. 2:8-9).
 Keselamatan menjadi kebutuhan yang hakiki dalam diri manusia karena ia
telah jatuh ke dalam dosa (Rom. 3:23; 6:23).
Semuanya dikerjakan dalam diri Tuhan Yesus Kristus (Kisah
Para Rasul 4:20), dan hanya melalui Tuhan Yesus Kristus-lah
keselamatan itu diperoleh (Yohanes 14:6)
Tanggapan Keselamatan

 Keselamatan disediakan sebagai anugerah dari


Allah, dan diberikan kepada siapapun yang mau
memahami hal berikut ini, yaitu:
 “Saya adalah orang berdosa!”, Mengakui diri sebagai orang
berdosa (1 Yohanes 1:9)
 “Saya percaya bahwa keselamatan hanya ada dalam diri
Tuhan Yesus Kristus!”, Mau percaya kepada Tuhan Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi (Yohanes
1:12-13)
Tahapan Keselamatan

 Ingatlah bahwa ketidakpercayaan adalah dosa. Dan


segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.
(Rom. 14:23), bahkan memikirkan kebodohan adalah dosa
(Ams. 24:10). Alkitab menyatakan bahwa semua orang
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
(Rom. 3:23), dan upah dosa ialah maut.
 Berkaitan dengan doktrin keselamatan yang berlaku dalam kehidupan seseorang, maka
ada beberapa tahapan yang perlu dicermati, yaitu:
 Tahap Posisional, dimana keselamatan adalah kasih karunia Allah (Ef. 2:8-9), dan terjadi sekali seumur hidup,
dimana Yesus Kristus mati untuk menebus dosa satu kali untuk selamanya (Rob. 6:10- 11). Pada tahapan ini,
seseorang perlu menyadari akan keadaan dirinya. Ia seorang yang berdosa, namun Tuhan menyelamatkannya.
Bukan karena kebaikan manusiawi melainkan karena anugerah Allah.
 Tahap Kondisional, yaitu dimana keselamatan ini menghasilkan pertobatan (Mat. 3:8), dan setelahnya ada proses
pertobatan yang terjadi berulang kali seumur hidup (Fil. 2:12), dan terakhir menjalani kehidupan secara benar dan
bertanggung jawab (Rom.6:12-14).
 Tahap Perfeksi, yaitu dimana keselamatan ini berkaitan dengan kedaulatan Allah yang menjaga keselamatan itu
berlangsung hingga akhir (1 Tes. 5:24), juga kesetiaan hingga akhir atas keselamatan yang diperoleh (Ibr. 12:2a),
bahkan hingga Tuhan datang kembali (1 Tes. 5:23).
Kesimpulan

Soteriologi adalah doktrin keselamatan


dalam Kristen, yang membahas tentang
manusia dengan permasalahan dosa, dan
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat.
 Keyakinan doktrin keselamatan dalam kekristenan cukup beragam, dengan
tekanan pada teori dan pendekatan hermeneutika-nya masing-masing, namun
supremasi Yesus Kristus dalam doktrin ini tetap. Keselamatan yang diperoleh
manusia berlaku sekali untuk selamanya, dan manusia dituntut untuk menjalani
kehidupan secara benar dan bertanggung jawab, sebagai umat tebusan.

Anda mungkin juga menyukai