Anda di halaman 1dari 7

Klik ikon untuk menambahkan gambar

JURNALISME
TELEPON
HERI RUSLAN, M.Ikom
Wawancara per Telepon
Kecepatan adalah inti kegiatan
Jurnalisme. Telepon atau smartphone
adalah cara yang paling mudah untuk
menghubungi narasumber. Selain cepat,
jurnalisme telepon juga murah.
Etika Wawancara per Telepon
 Perkenalkan Diri Anda
Sebelum wawancara, Anda bisa menghubungi narasumber dengan mengirimkan pesan singkat melalui Whatsapps atau SMS. Perkenalkan diri dan
dari media mana Anda berasal. Kemudian, jelaskan maksud Anda untuk wawancara. Dan mintalah waktu untuk wawancara per telepon.
Jika Anda menelopon lansung, perkenalkan nama Anda. Bila harus melewati ajudan/sekretaris perkenalkan diri dan asal Anda serta maksudnya.
“Saya Ade Muhammad Iman, dari Harian Republika. Bisakah saya berbicara dengan Pak Menteri terkait kebijakan wajib PCR untuk penumpang
pesawat?”

 Berbicaralah dengan Ramah


Cobalah berbicara ramah di telepon, seperti Anda wawancara langsung. Dengan demikan, Anda bisa membangkitkan rasa percaya pada
narasumber yang dihubungi, dan memperoleh cerita yang Anda inginkan lebih cepat.

 Jangan Terlalu Keras pada Sekretaris yang Melindungi


Atasannya
Anda tak perlu marah-marah pada sekretaris atau ajudan yang melindungi atasannya. Mereka hanya menjalankan tugas. Cobalah berbicara dan
yakinkan bahwa wawancara ini akan sangat menguntungkan bagi sang bos/atasan.

 Hargai Privasi Narasumber


Usahakan tidak menghubungi narasumber pada malam hari atau saat libur. Kecuali, narasumber itu adalah tokoh penting yang terkait dengan
sebuah peristiwa besar yang terjadi pada saat itu.

 Jangan lupa untuk mengucapkan Terima Kasih


Wawancara yang Efektif

 Miliki Gagasan yang Jelas tentang


Pertanyaan
 Wawancara melalui telepon cenderung singkat. Tak cukup waktu untung ngalor-ngidul. Sampaikan
pertanyaan dengan jelas, agar informasi yang dibutuhkan bisa segera didapatkan.

 Tanggapan Emosional Tetap Dibutuhkan


Ekspresi wajah dan gerak tangan dapat membantu. Jika Anda menekankan suatu persoalan, gerakanlah
tangan Anda. Jika ada humor terlontar, tertawalah. Selain itu, posisi berdiri dapat membantu Anda
membangun kepercayaan diri lebih baik, khususnya ketika Anda berhubungan melalui telepon dengan sumber
yang sulit.

 Hindari Menaruh Telepon Dipundak


Hindari kebiasaan beberapa wartawan yang menaruh telepon dipundak sambil mengetik saat melakukan
percakapan melalui telepon. Hal ini akan menyebabkan narasumer Anda merasa terintimidasi dan tak dihargai.
Wawancara yang Efektif

 Dengarkan dengan Hati-Hati


 Saat wawancara melalui telepon Anda hanya dapat mendengar suara narasumber. Kita tak bisa melihat
raut muka dan gerak tubuhnya. Anda harus hati-hati dalam mendengarkan wawancara via telepon.
Tegaskan ulang apa yang mereka katakan, untuk meyakinkan Anda mengerti dengan baik apa yang
dimaksud narasumber. “Jadi, Menteri A menyebut Anda sebagai kacung imperialis?”

 Jangan Lupa Senyum


Senyum manis Anda bisa nampak pada suara Anda dengan dehem riang. Jika orang diujung telepon bisa
merasakan Anda tersenyum, bahwa Anda sopan dan positif, Anda akan memperoleh respons yang positif..

 Hindarkan Jeda
Dalam wawancara tatap muka, jeda sangat membantu karena membuat orang yang diwawancara merasa
bahwa ia harus terus berbicara. Namun, hindari jeda saat wawancara per telepon. Jika ada kesunyiaan,
narasumber memanggap Anda sudah pergi. Anda bisa menanggapi narasumber dengan “Oh, ya..”
”Betulkah?”
MASALAH-MASALAH TELEPON

• Kurang Pribadi Klik ikon untuk menambahkan gambar

• Situasi yang tak


diketahui
• Kurang jelas
TERIMA KASIH
MATERI KULIAH KE-4 MATA KULIAH WAWANCARA DAN PENULISAN BERITA
ILMU KOMUNIKASI USB YPKP

Anda mungkin juga menyukai