Lemak Dan Imunitas OLAN 2
Lemak Dan Imunitas OLAN 2
OLANDINI RAHMATIKA
NIM : P07131223081
Pendahuluan
Secara umum, gizi merupakan salah satu determinan penting
respons imunitas. Penelitian epidemiologis dan klinis
menunjukkan bahwa kekurangan gizi menghambat respons
imunitas dan meningkatkan resiko penyakit infeksi. Sanitasi
dan hygiene perorangan yang buruk, kepadatan penduduk
yang tinggi, kontaminasi pangan dan air, dan pengetahuan
gizi yang tidak memadai berkontribusi terhadap kerentanan
terhadap penyakit infeksi. Berbagai penelitian yang dilakukan
selama kurun waktu 35 tahun yang lalu membuktikan bahwa
gangguan imunitas adalah suatu faktor antara (intermediate
factor) kaitan gizi dengan penyakit infeksi1 (Unicef, 1997).
Pengertian Lemak
Lipid merupakan biomolekul yang sangat penting dalam
kebutuhan makanan kita. Salah satu bentuk lipid adalah
trigliserol dan lipoprotein. Trigliserol adalah sumber
cadangan kalori yang memiliki energi tinggi. Jika
dibandingkan, metabolisme karbohidrat dan protein
akan menghasilkan energi sekitar 4 sampai 5 kkal/g,
sedangkan trigliserol bisa menghasilkan 9 kkal/g. Fungsi
biologi lipid tergantung pada struktur kimianya. Minyak
dan lemak merupakan cadangan makanan pada banyak
organisme.
KLASIFIKASI LIPID
A. Lipid Sederhana => Lemak dan Lilin
1. Monounsaturated
2. Polyunsaturated
3. Eicosanoid
Trigliserida
Fosfolipid
Lipid sederhana yang terdiri atas
asam lemak adalah triasilgliserol merupakan komponen utama
atau trigliserida. Triasilgliserida pembentuk membran yang tersusun
terdiri atas tiga asam lemak yang atas double layer. Membran lipid
tersambung dengan single gliserol. tersebut bersifat amfipatik karena
Asam lemak pembentuk trigliserida memiliki ujung yang bersifat
dapat terdiri dari jenis yang sama hidrofobik dan ujung lainnya
atau campuran dua atau lebih asam bersifat hidrofilik. Pada
lemak. Gugus hidroksil polar pada gliserofosfolipid dan beberapa
gliserol dan gugus karboksil polar spingolipid, molekul bagian kepala
pada asam lemak akan membentuk yang polar berikatan dengan gugus
ikatan ester. Trigliserida yang hidrofobik melalui ikatan
terbentuk bersifat nonpolar, fosfodiester.
hidrofobik dan tidak larut dalam air.
SISTEM IMUN
Secara singkat, imunitas dapat diartikan sebagai pertahanan
tubuh terhadap penyakit infeksi. Pertahanan tubuh (imun)
ini memiliki dua sistem, yaitu sistem pertahanan tubuh
bawaan (innate immune system) yang bersifat nonspesifik
dan sistem pertahanan tubuh adaptif (adaptive immune
system) yang lebih spesifik.
1. Sistem imun bawaan (innate immune 2. Sistem imun adaptif
system) atau sistem imun nonspesifik
Jika ada patogen (benda asing yang dapat masuk ke
Secara alami, manusia telah dianugerahi dalam tubuh dan menyebabkan penyakit infeksi
sistem pertahanan tubuh untuk melawan seperti jamur, virus, bakteri, atau parasit), maka sistem
penyakit sejak dilahirkan. Sistem imun bawaan (innate) selanjutnya akan mengirimkan
tersebut dikenal dengan sistem sinyal kepada sistem imun adaptif untuk bekerja sama.
pertahanan tubuh bawaan (innate Tidak seperti sistem imun bawaan, sistem imun adaptif
immune system). Sistem imunitas ini memiliki memori jangka panjang terhadap patogen
bawaan ini berada di garis depan (front spesifik yang pernah ia lawan. Oleh sebab itu,
liner) perlawanan terhadap penyakit dan seseorang yang pernah sembuh dari penyakit cacar,
reaksinya sangat cepat (dalam hitungan maka seumur hidupnya dia akan terlindungi sepanjang