Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Disusun Oleh:
Andra M. Fadillah (1102019018)
01

STATUS
PASIEN
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. A
Usia : 65
Jenis : Perempuan
kelamin : Islam
Agama : Cirebon
Alamat : 25 Maret 2024
Tanggal
masuk
Keluhan Utama
Nyeri pada telinga kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli THT RSUD Arjawinangun dengan keluhan nyeri pada telinga
kiri sejak 60 hari SMRS, yang dirasa nyeri makin meningkat semenjak pertama
muncul. Nyeri terasa terus menerus. Selain nyeri juga pasien merasa telinga terasa
tersumbat. Pendengaran telinga kiri juga dikeluhkan pasien sedikit menurun sejak
kurang lebih 20 hari SMRS. Pasien mengaku dari telinga kiri pernah keluar cairan
kental dan keruh. Batuk dan pilek disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
• Riwayat keluhan yang sama (+) 4 bulan yang lalu
• Hipertensi (-)
• Diabetes melitus (-)
PEMERIKSAAN
Bagian telinga
FISIK
Dekstra Sinistra

Aurikula Deformitas (-), massa (-), Nyeri Deformitas (-), massa (-), Nyeri
tarik aurikula (-) tarik aurikula (-)

Preaurikula Hiperemis (-), fistula (-) Nyeri Hiperemis (-), fistula (-) Nyeri
tekan tragus (-) tekan tragus (-)

Retro Aurikula Tenang Tenang

Canalis Auditus Serumen (-), secret (-), edema Serumen (-),sekret (+), edema (+),
hiperemis (-), furunkel (-),
Externus (-), hiperemis (-), furunkel (-)
Membran Timpani Dekstra Sinistra

Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Refleks cahaya (+) (-)

Bentuk Intak (-)

Retraksi (-) (-)

Perforasi (-) (+) sentral


AD AS
DIAGNOSI
S

DIAGNOSIS KERJA DIAGNOSIS BANDING

Otitis Media Supuratif Kronis AS Otitis media supuratif kronis tipe


maligna
TATALAKSANA
Medikamentosa Non-medikamentosa
- Amoxicillin tab. 3 x 500 mg • Pasien harus menjaga agar telinganya
- Ofloxacin 2 x 4 tetes AS
selalu kering, tidak terkena air saat
- Cetirizine tab. 1 x 10 mg
- Paracetamol tab. 3 x 500 mg mandi
• Pasien diingatkan agar tidak mengorek
telinga dengan jari atau cotton
bud/sejenis
RESUME
Pasien perempuan berusia 65 tahun datang dengan keluhan nyeri pada
telinga kiri sejak 60 hari SMRS. Pendengaran menurun, dari telinga keluar
cairan kental keruh.
Riwayat penyakit sama sebelumnya (+).
Dari pemeriksaann fisik didapatkan CAE edema (+) perforasi pada telinga
kiri.
PROGNOSI
S
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanactionam : ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi
Telinga
Otitis Media
Supuratif
Kronis
Definis
i
OMSK adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi
menibran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus
atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa
nanah.
EPIDEMIOLOG
I
Sebanyak 65 - 330 juta penduduk dunia dilaporkan mengalami OMSK,
dengan insidensi terbanyak terjadi di negara berkembang. OMSK masih
merupakan penyakit infeksi dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Berdasarkan
data World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk dalam negara dengan
prevalensi tinggi (2 – 4%). Survei Nasional oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia pada 7 provinsi di Indonesia tahun 1996 menunjukkan angka kejadian
OMSK di Indonesia sebesar 3.8% dari populasi.

https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1610417137_99276.pdf (Halaman 5)
KLASIFIKAS
I
(1) OMSK tipe aman (tipe mukosa = tipe benigna)
(2) OMSK tipe bahaya (tipe tulang = tipe maligna).

Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar dikenal juga OMSK aktif dan OMSK tenang.
OMSK aktif ialah OMSK dengan sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktif, sedangkan
OMSK tenang ialah yang keadaan kavuin timpaninya terlihat basah atau kering.

Buku THT FKUI halaman 70 (81)


- Proses peradangan pada OMSK tipe aman terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak
mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe aman jarang menimbulkan
komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe aman tidak terdapat kolesteatoma.
- Yang dimaksud dengan OMSK tipe maligna ialah OMSK yang disertai dengan kolesteatoma.
OMSK ini dikenal juga dengan OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe tulang. Perforasi pada OMSK
tipe bahaya letaknya marginal atau di atik, kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma pada OMSK
dengan perforasi subtotal.
- Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada OMSK tipe bahaya.

Buku THT FKUI halaman 70 (81)


ETIOLOG
I bakteri maupun jamur. Bakteri penyebab yang sering
Penyebab infeksi OMSK dapat berupa
ditemukan pada pasien dengan OMSK berdasarkan suatu review dari berbagai penelitian yaitu
Pseudomonas aeruginosa (22-44%) dan Staphylococcus aureus (17-37%).

Faktor Resiko:
1. Imunitas rendah
2. Terlambatnya terapi, Otitis media akut dapat berlanjut menjadi OMSK pada keadaan infeksi
yang tidak teratasi
3. Higienitas buruk
Patogenesis
Patofisiologi
DIAGNOSI
Anamnesis
S timbul maupun terus menerus selama minimal 2-6 minggu.
a. Sekret telinga yang keluar hilang
Sekret mungkin encer atau kental, bening, atau berupa nanah.

b. Gejala umum lain terkait keluhan di telinga, termasuk:


1) Penurunan pendengaran
2) Rasa penuh di telinga
3) Tinitus

c. Gejala-gejala yang mengindikasikan adanya komplikasi, seperti:


1) Paralisis wajah sementara atau menetap
2) Otalgia
3) Vertigo
4) Demam tinggi
5) Fotofobia
6) Bengkak di belakang telinga (mengindikasikan mastoiditis)

PNPK 2018 - Tata Laksana Otitis Media Supuratif Kronik (kemkes.go.id)


Pemeriksaan Fisik

1) Pemeriksaan liang telinga dan mastoid untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:


a) Adanya tanda riwayat operasi telinga (bekas luka/parut)
b) Ada atau tidaknya fistula retroaurikula
c) Tanda inflamasi retroaurikular (hiperemis, edema dengan atau tanpa fluktuasi, nyeri
tekan mastoid)
d) Kondisi liang telinga, termasuk ada atau tidaknya penyempitan liang telinga
(shagging), dan sekret telinga
Pemeriksaan Fisik

2) Pemeriksaan telinga tengah dengan lampu kepala, otoskopi atau


otomikroskopi atau otoendoskopi :
a) Perforasi membran timpani.
b) Tanda inflamasi mukosa telinga tengah, berupa hiperemis atau pucat, polipoid,
danatau edema, dengan atau tanpa otorea.
c) Jaringan granulasi.
TATALAKSAN
A
1. Non-medikamentosa:
- Menjaga agar air tidak masuk ke dalam telinga saat pasien mandi
- Tidak mengorek telinga menggunakan jari atau cottonbud / sejenis

PNPK 2018 - Tata Laksana Otitis Media Supuratif Kronik (kemkes.go.id) halaman 66
2. Medikamentosa:

• Prinsip terapi OMSK tipe benigna adalah konservatif atau dengan medikamentosa.
• Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberi obat pencuci telinga berupa
larutan H2O2 3% selama 3-5 hari.
• Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes
telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid dan kombinasi dengan
antibiotik oral
• Antibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media kronik
OFLOXACIN
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI INTRATEMPORAL KOMPLIKASI INTRAKRANIAL

• Meningitis
• Gangguan pendengaran
• Empiema subdural
(konduktif dan sensorineural) • Abses otak
• Perforasi TM (akut dan kronis) • Abses ekstradural
• Otitis media supuratif kronis • Trombosis sinus lateral
(dengan atau tanpa kolesteatoma) • Hidrosefalus otitis
• Kolesteatoma
• Timpanosklerosis
• mastoiditis
• Petrositis
• Labirinitis
• Kelumpuhan wajah
• Granuloma kolesterol
• Dermatitis eksematoid menular
Prognosis
- Pasien dengan OMSK memiliki prognosis yang baik bila infeksi dapat
dikendalikan. Pemulihan dari gangguan pendengaran dapat beragam
sesuai dengan penyebabnya. Kehilangan pendengaran konduktif dapat
ditangani dengan tindakan pembedahan.
- OMSK sendiri bukanlah penyakit yang fatal, tetapi komplikasi
intrakranial dapat menyebabkan kematian (Jensen, Koch and Homøe,
2013)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai