Anda di halaman 1dari 36

DESAIN PENELITIAN

Yunita Liana.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
DESAIN Suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah
ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun
peneliti pada seluruh proses penelitian. (Nursalam, 2003 :

PENELITIAN 81).

Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan


pelaksanaan penelitian. Komponen desain dapat mencakup
semua struktur penelitian yang diawali sejak ditemukannya
ide sampai diperoleh hasil penelitian (Sukardi, 2004 : 183).
DESAIN Name Here
Suatu desain Contents
penelitian
Here dapat dikatakan berkualitas atau memiliki
ketepatan jika You
memenuhi dua syarat (Machfoedz, 2007: 101-102)
PENELITIAN
can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations.

YANG TEPAT
Dapat dipakai untuk menguji hipotesis (khusus
01 untuk penelitian kuantitatif analitik.
Kualitas sebuah riset dan ketepatan
penelitian ditentukan oleh desian
penelitian yang dipakai. Oleh karena
itu desain yang dipergunakan dalam
penelitian harus desain yang tepat.
02 Dapat mengendalikan atau mengontrol varians.

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
PEMILIHAN DESAIN PENELITIAN
Burns dan Grovers (Nursalam, 2003: 80) telah mengidentifikasi seperangkat
pertanyaan berkenaan dengan pemilihan desain peleitian, yaitu :
1.Apakah tujuan utama penelitian untuk menjelaskan variable dan kelompok
berdasarkan situasi penelitian, menguji suatu hubungan, atau menguji sebab
akibat pada situasi tertentu?
2.Apakah suatu perlakuan (treatment) akan digunakan?
3.Jika ya, apakah treatment akan dikontrol oleh peneliti?
4.Apakah sampel akan dikenai pretest sebelum treatment?
5.Apakah sampel akan diseleksi secara random?
6.Apakah sampel akan diteliti sebagai satu kelompok atau dibagi menjadi
beberapa kelompok?
7.Berapa besarnya kelompok yang akan diteliti?
PEMILIHAN DESAIN PENELITIAN
8. Berapa jumlah masing-masing kelompok?
9. Apakah setiap kelompok akan diberikan tanda secara random?
10. Apakah pengukuran variabelnya akan diulang?
11. Apakah menggunakan pengumpulan data corss-sectional atau cross time?
12. Apakah variable sudah diidentifikasi? 13. Apakah data yang sedang
dikumpulkan memiliki banyak variable?
13. Strategi apa yang dipakai untuk mengontrol variable yang bervariasi?
14. Strategi apa yang digunakan untuk membandingkan suatu variable atau
kelompok?
15. Apakah suatu variabel akan dikumpulkan secara singkat atau multipel
DIAGRAM ALUR PENETAPAN
DESAIN PENELITIAN
JENIS DESAIN PENELITIAN
NON EKSPERIMEN EKSPERIMEN
A. Desain Penelitian Deskriptif A. Desain Pra-eksperimental
1) Studi Kasus 1)One-shot Case Study Design
2) Survei 2)One-group Pre-post Test Design
3)Static-group Comparison Design
B. Desain Penelitian Korelasional  Cross Sectional
B. Desain Eksperimental semu (Quasy-experiment)
C. Desain Penelitian Kausal-komparatif
1) Kohort C. Desain Eksperimental Sungguhan (True-experiment)
2) Kasus Kontrol (Case Control) 1)Pasca-tes dengan kelompok eksperimen dan kontrol
yang diacak.
2)Pra-tes dan pasca-tes dengan kelompok eksperimen
dan kontrol yang diacak
3)Gabungan keduanya (Rancangan Solomon)
DESAIN PENELITIAN
NON
EKSPERIMEN
DESAIN PENELITIAN DESKRIPTIF
 Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa penting yang terjadi pada masa kini.

 Fenomena disajikan secara apa adanya tanpa manipulasi dan peneliti tidak mencoba menganalisis
bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi, oleh karena itu penelitian jenis ini tidak
memerlukan adanya suatu hipotesis.

 Hasil penelitian deskriptif sering digunakan atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian analitik.
Hubungan antarvariabel diidentifikasi untuk menggambarkan secara keseluruhan suatu peristiwa yang
sedang diteliti, tetapi pengujian mengenai tipe dan tingkat hubungan bukan merupakan tujuan utama dari
suatu penelitian deskriptif.

 Cara menghindari bias dalam suatu penelitian deskriptif dilakukan dengan:


1. Menghubungkan antara konsep dan operasional definisi variabel
2. Seleksi sampel dan besarnya sampel
3. Instrumen yang valid dan reliabel
4. Prosedur pengambilan data dengan adanya suatu kontrol lingkungan.
DESAIN PENELITIAN STUDI
KASUS
 Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit
penelitian secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau
institusi. Meskipun jumlah subjek cenderung sedikit namun jumlah variabel yang
diteliti sangat luas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui semua variabel
yang berhubungan dengan masalah penelitian.

 Desain dari suatu studi kasus bergantung pada keadaan kasus namun tetap
mempertimbangkan faktor penelitian waktu. Riwayat dan pola perilaku sebelumnya
biasanya dikaji secara rinci.

 Keuntungan yang paling besar dari desain ini adalah pengkajian secara rinci meskipun
jumlah responsdennya sedikit, sehingga akan didapatkan gambaran satu unit subjek
secara jelas.
Contoh
Desain Penelitian Studi Kasus
DESAIN PENELITIAN SURVEI
 Survei adalah suatu desain yang digunakan untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan prevalensi, distribusi, dan hubungan antarvariabel dalam suatu
populasi. Pada survei, tidak ada intervensi.

 Terdapat tiga metode yang sering digunakan dalam mengumpulkan data survei:
1) Wawancara melalui telepon,
2) Wawancara langsung—tatap muka, dan
3) Tanya jawab dengan penyebaran kuesioner melalui surat.

 Keuntungan survei adalah dapat menjaring responsden secara luas dan dapat
memperoleh berbagai informasi serta hasil informasi dapat dipergunakan untuk tujuan
lain. Akan tetapi informasi yang didapat dari survei seringkali cenderung bersifat
superfisial. Oleh karena itu, pada penelitian survei akan lebih baik jika dilaksanakan
analisis secara bertahap.
Contoh
Desain Penelitian Survey
DESAIN PENELITIAN CROSS
SECTIONAL
 Penelitian cross-sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali
pada satu saat.

 Pada jenis ini, variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada
suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak semua subjek penelitian
harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel
independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali saja.

 Desain ini akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel
dependen) dihubungkan dengan penyebab (variabel dependen).
Contoh
Desain Penelitian Cross sectional
DESAIN PENELITIAN KAUSAL-
KOMPARATIF
 Jenis rancangan ini mempunyai makna yang hampir sama
dengan yang dilakukan dalam epidemiologi, yang dikenal
dengan istilah kohort dan kasus kontrol.

 Rancangan ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan


terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subjek tanpa adanya
suatu perlakuan dari peneliti
DESAIN PENELITIAN
KOHORT
 Pendekatan yang digunakan pada rancangan penelitian kohort adalah pendekatan
waktu secara longitudinal atau time period approach. Sehingga jenis penelitian ini
disebut juga penelitian prospektif.

 Peneliti mengobservasi variabel independen terlebih dahulu (faktor risiko),


kemudian subjek diikuti sampai waktu tertentu untuk melihat terjadinya pengaruh
pada variabel dependen (efek atau penyakit yang diteliti). (Menurut Sastroasmoro
& Ismail (1995)
CONTOH DESAIN KOHORT
Peneliti ingin menilai bayi yang secara alamiah diberi susu buatan dan ASI (Faktor
Resiko). Peneliti mengikuti sampai batas waktu tertentu (misalnya 1 tahun), kemudian
mengobservasi kejadian asma bronkial (Efek) pada kedua kelompok tersebut.
Contoh
Desain Penelitian Cohort
DESAIN CASE CONTROL
 Desain penelitian kasus kontrol merupakan kebalikan dari desain penelitian kohort,
dimana peneliti melakukan pengukuran pada variabel terikat terlebih dahulu.
Sedangkan variabel bebas dteliti secara retrospektif untuk menentukan ada tidaknya
pengaruh pada variabel terikat.

 Desain penelitian kasus kontrol secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.
CONTOH DESAIN CASE KONTROL
peneliti ingin meneliti efek, misalnya asma bronkial, sedangkan variabel
independen ditelusuri secara retrospektif untuk menetukan ada tidaknya faktor
risiko (variabel independen) yang berperan, misalnya minum susu buatan.
DESAIN PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
 Penelitian eksperimental adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan
untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya keterlibatan penelitian
dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas.

 Eksperimen merupakan rancangan penelitian yang memberikan pengujian


hipotesis yang paling tertata dan cermat, sedangkan pada penelitian kohort atau
kasus kontrol hanya sampai pada tingkat dugaan kuat dengan landasan teori atau
telaah logis yang dilakukan peneliti.

 Desain ini pada umumnya mahal dan pelaksanaanya rumit, sehingga


penggunaannya terbatas.
DESAIN PENELITIAN
PRA-EKSPERIMENTAL
Desain penelitian pra-eksperimental dibedakan menjadi
tiga:

One-shot case study design


One-group pre-post test design
Static-group comparison design
One–shot case study design
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan intervensi/tindakan pada satu kelompok
kemudian diobservasi pada variabel dependen setelah dilakukan intervensi. Misalnya,
peneliti melakukan observasi pada percepatan penyembuhan luka pascaoperasi
(dependen) setelah dilakukan mobilisasi (independen)
One-group pra-post test design
Ciri tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi.

Suatu kelompok sebelum dikenai perlakukan tertentu diberi pra-tes, kemudian setelah
perlakuan, dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari perlakukan. Pengujian
sebab akibat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pra-tes dengan pasca-tes. Namun
tetap tanpa melakukan pembandingan dengan pengaruh perlakuan yang dikenakan pada
kelompok lain.

Penelitian ini dipandang masih sangat lemah karena tidak melibatkan kelompok kontrol dan
temuan penelitian sangat ditentukan oleh karakteristik subjek.

Apabila ditemukan atau tidak ditemukan perbedaan antara pra-tes dan pasca-tes, maka tidak
dapat dipastikan apakah perbedaan itu memang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan
ataukah tidak.
One-group pra-post test design
 Contoh :

Peneliti mengobservasi proses involusi ibu pascasalin sebelum melakukan senam


nifas, kemudian keadaan involusi uterinya diobservasi setelah senam.
Static-group comparison design
 Desain penelitian bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu
tindakan pada kelompok subjek yang mendapat perlakuan, kemudian
dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapatkan perlakuan.
DESAIN PENELITIAN
QUASY-EXPERIMENTAL
 Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimental. Tapi pemilihan
kedua kelompok ini tidak menggunakan teknik acak.

 Rancangan ini biasanya menggunakan kelompok subjek yang telah terbentuk secara
wajar (teknik rumpun), sehingga sejak awal bisa saja kedua kelompok subjek telah
memiliki karakteristik yang berbeda.

 Apabila pada pasca-tes ternyata kedua kelompok itu berbeda, mungkin


perbedaannya bukan disebabkan oleh perlakukan tetapi karena sejak awal kelompok
awal sudah berbeda.
DESAIN PENELITIAN QUASY-
EXPERIMENT
 Dalam desain ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan
kelompok kontrol tidak.

 Pada kedua kelompok perlakuan diawali dengan pra-tes, dan setelah pemberian
perlakuan diadakan pengukuran kembali (pasca-tes)
RANCANGAN EKSPERIMENTAL
SUNGGUHAN (TRUE-EXPERIMENT)
 Ciri penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimental yang dipilih
dengan menggunakan teknik acak.

 Pada kelompok perlakuan dilakukan suatu intervensi tertentu kemudian kelompok


kontrol tidak dilakukan tindakan.

 Penelitian ini biasanya dilakukan pada binatang percobaan.

 Contoh : peneliti ingin meneliti pengaruh pemberian obat A terhadap penyembuhan


penyakit pada kelompok perlakuan yang telah diberi bakteri penyakit tertentu.
Kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberi bakteri penyakit
tertentu, tetapi tidak diberikan obat jenis A (hanya plasebo).
JENIS DESAIN PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
 Pasca-tes dengan kelompok eksperimen dan
kontrol yang diacak.

 Pra-tes dan pasca-tes dengan kelompok


eksperimen dan kontrol yang diacak

 Rancangan Solomon (Gabungan)


Pasca-tes Dengan Pemilihan
 Pada rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan
kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok tidak diawali dengan pra-tes.

 Pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian perlakuan selesai.


Pra-tes dan pasca-tes dengan pemilihan
 Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok
kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pra-tes, dan setelah pemberian
perlakuan selesai diadakan pengukuran kembali (pasca-tes).

 Rancangan penelitian ini mengikuti urutan prosedural yang sama dengan rancangan
eksperimental semu sejenis. Perbedaan terletak pada pemilihan subjek dengan
menggunakan teknik acak.

 Contoh :
Rancangan Solomon
 Rancangan ini pada dasarnya menggabungkan dua rancangan
eksperimental sebelumnya sehingga terbentuk rancangan yang
melibatkan empat kelompok.

 Desain ini merupakan desain penelitian eksperimental yang


kuat dan cermat terhadap hasil penelitian dibandingkan
penelitian lainnya, dan memungkinkan adanya suatu
perbandingan yang kompleks antara kelompok dan pengkajian
efek dari pra-tes pada nilai pasca-tes.
Rancangan Solomon
 Dua kelompok sebagai kelompok eksperimen dan dua lainnya sebagai
kelompok kontrol. Pada kedua kelompok eksperimen diberi perlakuan
sedangkan pada kedua kelompok kontrol tidak.

 Pada satu pasangan kelompok eksperimen dan kontrol diawali dengan pra-tes,
sedangkan pada pasangan yang lain tidak. Setelah pemberian perlakuan selesai
diadakan pengukuran atau pasca-tes pada keempat kelompok.
 Contoh :
Thank You

Anda mungkin juga menyukai