Anda di halaman 1dari 23

BUDIDAYA ABALON (H.

SQUAMATA)
DI UNIT KEKERANGAN
BPIU2K KARANGASEM
Dusun Tigaron,Desa Sukadana,Kecamatan
Kubu,Karangasem Bali
Lokasi

Unit pembenihan ini berlokasi di dusun


Tigaron, desa Sukadana, kecamatan Kubu,
kabupaten Karangasem, provinsi Bali.
Unit pembenihan ini dibangun di atas tanah
dengan luas 1,124Ha.
Adapun batas-batas lokasi pembenihan ini
adalah sebagai berikut :
◦ Utara : laut Bali,
◦ Selatan : SMAN 1 Kubu dan Polisi Hutan
◦ Timur : Kebun/lahan warga, tambak
udang
◦ Barat : Kuburan
Fasilitas Pendukung
 Kantor
 Hatchery Abalone
Kantor
 Hatchery Tiram Mutiara
 Aula
 Asrama dan Mess operator
 Rumah genset
 Rumah pompa Hatchery Abalone
 Rumah jaga
 Gudang peralatan

Hatchery Tiram Mutiara


Asrama 10 kamar dan Mess
Aula kapasitas 200 orang
operator 2 buah

Gudang peralatan dan Rumah jaga


Tandon air vol 7 Ton

Rumah Genset
Rumah Pompa
BUDIDAYA ABALON
PEMIJAHAN ABALON

Dilakukan secara buatan


Menggunakan metode kejut suhu dan
penjenuhan oksigen
Dapat dilakukan sepanjang tahun
Penumbuhan Benthic Diatom pada
Rearing Plate(settlement tank)

Nitzschia sp Navicula sp Amphora sp

Kultur skala lab (30 liter)


i
ku l as
I no

Settlement Tank dengan Rearing


plate
LIFE CYCLE OF ABALONE

SETTLEMENT

TROCHOPHORE LARVA VELIGER LARVA 10-day old 28-day old


(6-8 hours) (8-10 hours) ADVANCED VELIGER EARLY JUVENILE
LARVA
FERTILIZATION

OVUM SPERM
2-3 MONTHS OLD JUVENILE

FEMALE AND MALE ABALONES


SPAWNING ADULT ABALONE
Fase Embriogenesis

1 2 3 4

Telur ketika dibuahi Pembelahan pertama Pembelahan kedua Pembelahan ketiga


Sekitar pukul 01:00 20-30 menit s.f.* 40-45 menit s.f. 60 menit s.f.

5 6 7 8

Morula awal Morula Gastrula akhir Larva trocophore


80-90 menit s.f. 120 menit s.f. 3 jam s.f. 6-7 jam s.f.

* setelah fertilisasi
Fase Perkembangan Larva I:
masa planktonis hingga masa benthik

9 10 11 12

Larva trochophore, cilia membengkok ke Larva veliger, sudah Larva veliger, otot
bergerak berputar-putar depan* terbentuk cangkang, aduktor* mulai terbentuk,
menggunakan cilia* mantel* mulai terbentuk larva masih planktonis
11 jam s.f.
8 jam s.f. 13 jam s.f. 14 jam s.f.

13 14 15 16

Larva veliger, sudah Larva veliger, mata* sudah Larva benthik, sudah Larva benthik, memiliki
memiliki operkulum* dan terbentuk, mulai bersifat mengembangkan tentakel insang* dan cangkang
kaki, mulai tenggelam benthik sefalik* peristomal
20 jam s.f. 30 jam s.f. 10 hari s.f. 16 hari s.f.

* Ditunjukkan dengan penanda


Lanjutan >>>

Rearing plate yang telah ditumbuhi


benthic diatom dan siap ditebari larva Trochopore abalone siap tebar
abalone

Larva abalone H.squamata


umur 15 hari
Pemeliharaan Larva
 Penumbuhan benthic diatom pada rearing plate
dilakukan 2-3 minggu sebelum penebaran larva
 Setelah larva ditebar, aerasi kecil
 Pergantian air (flow through) dilakukan pada hari ke -5
setelah penebaran larva abalone
 Air masuk/in let disaring dengan menggunakan
cartridge filter 1 µm
 2-3 bulan pemeliharaan sudah menjadi benih ukuran
0,5-1 cm dan mulai memakan makro alga serta siap
didederkan
Pendederan Benih Abalon

 Umur 2-3 bulan abalone


berukuran 0,5-1 cm dan siap
mengkonsumsi rumput laut
 Abalone dipindahkan dari bak
pemeliharaan larva ke bak
pendederan berupa bak fiber
glass volume 1,5 ton
 Benih diberi pakan Gracilaria
sp secara ad libithum
 Suply air selalu mengalir (flow
through) dan aerasi kontinyu
 Penyiponan dilakukan setiap
hari
Benih didederkan dengan
kepadatan 500
ekor/keranjang di bak
Benih ukuran 3 cm hasil
terkontrol
pendederan selama 2 bulan dan
siap dibesarkan
PEMBESARAN
Pembesaran di Darat

Pembesaran di bak fiber glass


volume 1,5 ton
Pembesaran di Laut

Sistem Keranjang
Sistem Karamba gantung pada Rakit
Jaring Apung (KJA) apung
Lanjutan >>
Model – model wadah budidaya abalone
pada rakit apung

Drum / barrel
Lanjutan >>>>

Keranjang / Stacked trays


Baskom / Ember
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai