Anda di halaman 1dari 41

Teknik Sampling Udara Ambien,

Kebisingan & Emisi

Oleh :
Deni Rahman Dani
PPLH-IPB University
SAMPEL LINGKUNGAN
Sampel lingkungan merupakan sampel yang dinamis serta mudah
bermigrasi seiring dengan pengaruh situasi dan kondisi setempat.

Rendahnya kadar sampel di lingkungan


(air, udara dan tanah) ppm; ppb; µg/m3
menjadi masalah analitik yang sering
muncul

PETUGAS SAMPLING
DITUNTUT REFRESENTATIF
UDARA AMBIEN
adalah udara bebas pada permukaan bumi yang berada pada lapisan
troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk
hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
KEBISINGAN
bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu

Kebisingan dapat menimbulkan


gangguan kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan
diukur dalam satuan desibel
(dB)
JENIS PENGUKURAN UDARA AMBIEN & KEBISINGAN

Di Luar Ruangan (Outdoor)


Di Dalam Ruangan (Indoor)
JENIS PENGUKURAN UDARA AMBIEN & KEBISINGAN

Di Luar Ruangan (Outdoor)


VS Di Dalam Ruangan (Indoor)
 Pengambilan sampel dapat dilakukan 1x pada  Pengambilan sampel 3x pada
satu lokasi satu lokasi pada shif kerja

 Sampling min 1 jam untuk gas  Sampling tergantung kondisi


lokasi pencemar (≤ 30 menit)
 Debu (TSP, PM 10, PM 2,5) 24 jam  Debu Total 30-60 menit

 Alat HVAS (flow rate 1000-1500 LPM)  Alat LVAS (flow rate 10 LPM)

 Kebisingan 24 jam  Kebisingan 8 jam


Jenis Alat Pengukuran
Otomatis & Manual
1. Alat Otomatis
 Dapat mengukur zat pencemar
secara langsung
 Cepat
 Fluktuasi konsentrasi zat
pencemar di udara ambien dapat
dipantau
 Mahal
2. Alat Manual
Passive & Aktive Sampler
 Sampling & Analisis menggunakan metode
standar
 Cukup lama dibandingkan alat otomatis (mulai
dari preparasi, sampling, analisis sampai data
hasil)
 Murah
Passive Sampler
Suatu metode yang menggunakan sistem penyerapan gas atau debu
secara difusi melalui media yang dipaparkan dalam waktu yang
ditentukan tanpa pompa hisap.

Passive sampler gas secara manual Passive sampler debu jatuh (dust fall)
Active Sampler
Suatu metode yang
menggunakan sistem
penyerapan gas melalui larutan
absorben yang spesifik
sedangkan partikel debu melalui
media kertas saring yang
ditangkap/ diserap dalam
waktu yang ditentukan dengan
bantuan pompa hisap.
Tipe Pengambilan Sampel
1. Secara terus menerus (Continuous)
2. Semi Kontinu (Semi-Continuous)
3. Sesaat (Grab Sample)
Durasi : 1 jam
3 jam
24 jam
1 tahun
PPRI No. 22 Tahun 2021
Baku Mutu Udara Ambien
No. Parameter Waktu Baku Mutu Sistem Pengukuran
Pengukuran
1 Sulfur dioksida (SO2) 1 jam 150 µg/Nm3 75 Aktif Kontinu/Aktif Manual
24 jam µg/Nm3 45 Aktif Kontinu
1 tahun µg/Nm 3
Aktif Kontinu
2 Karbon monoksida (CO) 1 jam 10.000 µg/Nm3 Aktif Kontinu
24 jam 4.000 µg/Nm3 Aktif Kontinu
3 Nitrogen dioksida (NO2) 1 jam 200 µg/Nm3 65 Aktif Kontinu/Aktif Manual
24 jam µg/Nm3 50 Aktif Kontinu
1 tahun µg/Nm 3
Aktif Kontinu
4 Oksidan fotokimia (Ox) sebagai O3 1 jam 150 µg/Nm3 Aktif Kontinu/Aktif Manual #
8 jam 100 µg/Nm3 Aktif Kontinu ##
1 tahun 35 µg/Nm3 Aktif Kontinu
5 Hidrokarbon Non Metana (NMHC) 3 jam 160 µg/Nm3 Aktif Kontinu ###
No. Parameter Waktu Baku Mutu Sistem Pengukuran
Pengukuran
6 Partikulat debu < 100 µm (TSP) 24 jam 230 µg/Nm3 Aktif Manual
7 Partikulat debu < 10 µm (PM 10) 24 jam 75 µg/Nm3 Aktif Kontinu/Aktif Manual
1 tahun 40 µg/Nm3 Aktif Kontinu
8 Partikulat debu < 2,5 µm (PM 2,5) 24 jam 55 µg/Nm3 Aktif Kontinu/Aktif Manual
1 tahun 15 µg/Nm3 Aktif Kontinu
9 Timbal (Pb) 24 jam 2 µg/Nm3 Aktif Manual

Keterangan :
# Konsentrasi yang dilaporkan untuk waktu pengukuran selama1 (satu) jam adalah konsentrasi hasil pengukuran yang dilakukan setiap 30
(tiga puiuh) menit (dalam 1 jam dilakukan 2 kali pengukuran) dan dilkakukan diantara pukul 11:00-14:00 waktu setempat
## Konsentrasi yang dilaporkan untuk waktu pengukuran selama 8 jam adalah konsentrasi dari waktu pengukuran yang dilakukan
diantara pukul 06:00 - 18:00 waktu setempat.

### Konsentrasi yang dilaporkan untuk waktu pengukuran selama 3 jam adalah konsentrasi dari waktu pengukuran yang dilakukan
diantara pukul 06:00 - 10:00 waktu setempat.
Penentuan Lokasi Sampling Udara Ambien
Acuan Standar Nasional Indonesia (SNI)

1. SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien-Bagian 6 :


Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji Pemantauan
Kualitas Udara Ambien
2. SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien-Bagian 9 :
Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji
Pemantauan Kualitas Udara Ambien Roadside
Kriteria Lokasi Pemantauan Udara
Ambien:
1) Area dengan konsentrasi pencemar tinggi
2) Area dengan kepadatan penduduk tinggi
3) Area kawasan studi
4) Daerah proyeksi
5) Mewakili seluruh wilayah studi
Penempatan Peralatan (Probe)
1) Hindari tempat dimana
Minimal 2x
dapat merubah kadar dari ketinggian objek
akibat adsorpsi/absorpsi
(gedung/pepohonan)
2) Hindari adanya gangguan
akibat pencemar

Jar 5m
kimia/fisika (incinerator,

>1
ak
dapur, kendaraan bermotor)

da
ri j
3) Peralatan diletakan diantara

ala
nr
gedung/pepohonan yang

ay
a
rendah dan berjauhan min
1,5m
4) Untuk Partikulat probe min
2m dari permukaan tanah
Metode Pengumpulan Gas Secara Manual

Teknik pengumpulan gas yang umum digunakan untuk


menangkap gas pencemar di udara ambien diantaranya
adalah teknik absorpsi.

Teknik absorpsi adalah teknik pengumpulan gas


berdasarkan kemampuan gas pencemar terabsorpsi
/bereaksi dengan larutan pereaksi spesifik (larutan
absorben).
Prinsip Kerja Aktive Sampler Alat Manual
Sampling Gas dengan Impinger

Gas
Pencemar Rotameter
inlet

Penyerap uap Pompa


air hisap
Tabung impinger
berisi absorben
Prinsip Sampling Partikel Debu dengan HVAS
Prinsip Sampling Partikel Debu PM 10 dengan HVAS
Pengendalian Mutu
1. Blanko Lapangan
2. Blanko Laboratorium
3. Gunakan flow meter, termometer, barometer, dan spektrofotometer
terkalibrasi.
4. NO2 harus segera dianalisis setelah pengambilan sampel
5. Untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan dari
larutan penyerap dalam botol penyerap, maka gunakan aluminium
foil atau boks pendingin sebagai pelindung terhadap matahari.
6. Untuk SO2, pertahankan suhu <25oC selama pengangkutan/sebelum
dilakukan dianalisis agar SO2 tidak hilang.
7. Hindari pengambilan contoh uji pada saat hujan
Pengukuran Kebisingan
Istilah dan Definisi
 Kebisingan bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu tertentu
 Integrating Sound Level Meter alat pengukur tekanan bunyi yg
terdiri dari mikrofon, amplifier, pengolah sinyal dan display yg dapat
menghitung Laeq secara langsung dengan satuan dBA
 Windscreen alat yg digunakan melindungi mikrofon, untuk
mengurangi efek yg ditimbulkan oleh angina
 Pembobotan A respon frekuensi dari SLM yg disesuaikan dengan
respon frekuensi telinga manusia
Istilah dan Definisi

 Pembobotan Waktu, waktu yg dibutuhkan integrating


SLM dalam mengukur sinyal bunyi yg fluktuatif
 LAeq, level setara sinambung
 Steady Noise (Kebisingan tunak), kebisingan yg
memiliki karakteristik rata-rata yg konstan setiap
waktu, yaitu 5 dBA
 Sumber bising dinamis, sumber bising bergerak
 Sumber bising statis, sumber bising tidak bergerak
Pengukuran Kebisingan

1. Kebisingan Lingkungan Outdoor


a) SNI 8427:2017
b) KEPMENLH No. 48 Tahun 1996
2. Kebisingan Lingkungan Kerja Indoor
SNI 7231:2009
3. Kebisingan Bandar Udara (WECPNL)
WECPNL (Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise Level)” adalah
satu di antara beberapa Index tingkat kebisingan pesawat udara yang
ditetapkan dan direkomendasikan oleh International Civil Aviation
Organization (ICAO)
Metoda Pengukuran Berdasarkan KEPMENLH 48/1996
Pengukuran tingkat kebisingan dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Cara Sederhana Dengan sebuah Dengan sebuah sound level meter


biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB (A) selama 10(sepuluh) menit
untuk setiap pengukuran, pembacaan dilakukan setiap 5 (lima) detik.
sound level meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama
10 (sepuluh) menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan
setiap 5 (lima) detik.

2. Cara Langsung Dengan sebuah integrating sound level meter yang


mempunyai fasilitas pengukuran LTM5, yaitu LAeq dengan waktu ukur
setiap 5 detik, dilakukan pengukuran selama 10 (sepuluh) menit.
Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam
(LSM) dengan cara pada siang hari tingkat aktifitas yang
paling tinggi selama 16 jam (LS) pada selang waktu
06.00 - 22.00 dan aktivitas dalam hari selama 8 jam (LM)
pada selang 22.00 - 06.00.

Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang waktu


tertentu dengan menetapkan paling sedikit 4 waktu
pengukuran pada siang hari dan pada malam hari paling
sedikit 3 waktu pengukuran, sebagai contoh:
Contoh Pengukuran 7 data

L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 - 09.00


L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 - 11.00
L3 diambil pada jam 15.00 mewakili jam 14.00 - 17.00
L4 diambil pada jam 20.00 mewakili jam 17.00 - 22.00
L5 diambil pada jam 23.00 mewakili jam 22.00 - 24.00
L6 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 - 03.00
L7 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 - 06.00

L1, L2, L3,…L24 : Nilai LAeq selama 10 menit pada setiap jam
Metode perhitungan:

(dari contoh) LS dihitung sebagai berikut :


LS = 10 log 1/16 ( T1.10 0,1L1 +.... +T4.100,1L4) dB (A)
LM dihitung sebagai berikut :
LM = 10 log 1/8 ( T5.10 0,1L5 +.... +T7.100,1L7) dB (A)

Untuk mengetahui apakah tingkat kebisingan sudah melampaui tingkat kebisingan


maka perlu dicari nilai LSM
dari pengukuran lapangan. LSM
dihitung dari rumus :
LSM = 10 log 1/24 ( 16.10 0,1Ls - 8.100,1(Lm+5) dB (A)

3. Metode Evaluasi Nilai LSM


yang dihitung dibandingkan dengan nilai baku tingkat kebisingan yang ditetapkan
dengan toleransi +3 dB(A)
Pengukuran
Pengukuran Kebisingan
Kebisingan Oudoor
Oudoor dengan
dengan Integrating
Integrating SLM
SLM

 Pasang integrating SLM pada tripod arahkan mikrofon secara vertikal,


ketinggian 1,2 m – 1,5 m
 Pemasangan mikrofon jangan terlalu dekat (min 1 m) dengan benda atau
struktur kecuali lantai, yg dapat merefleksikan bunyi
 Sambungkan mikrofon ke integrating SLM dengan menggunakan kabel
ekstensi jika diperlukan
 Pengukuran dilakukan pada pembobotan frekuensi A
 Set respon pada skala fast (fast = 125 ms)
 Lakukan pengukuran selama 24 jam dengan 24 data dengan interval 1 jam,
pengukuran dilakukan selama 10 menit (LAeq)
 Untuk steady noise, dapat diwakilkan minimal 7 data
1,2 m – 1,5 m

1,2 m – 1,5 m
Pemasangan SLM dengan kabel ekstensi

Pemasangan SLM tanpa kabel


Pengukuran
Pengukuran Kebisingan
Kebisingan Indoor
Indoor

Berbeda dengan pengukuran/ sampling di outdoor. Pengambilan


sampel partikel debu dan kebisingan indoor, dilakukan sebanyak 3 kali
pada salah satu shift kerja

Misal pengukuran dilakukan pada shift 1 (jam 07.00-17.00). Maka


pengambilan sampel debu dilakukan pada :
1. Awal di shift 1 (sekitar jam 7.00-10.00)
2. Pertengahan shift 1 (sekitar jam 11.00-14.00)
3. Akhir shif 1 (sekitar jam15.00-17.00)
Emisi
Emisi adalah Pencemar Udara yang dihasilkan dari kegiatan
manusia yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam
udara, mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi
Pencemaran Udara.
Emisi Fugitif
Emisi Fugitif adalah emisi yang secara teknis tidak dapat
melewati cerobong, ventilasi atau sistem pembuangan emisi
yang setara.
Sumber Bergerak

Emisi kendaraan
Emisi
Sumber Tidak Bergerak

Emisi Cerobong Boiler


Emisi Genset dll
Kriteria Point Sampling

NO METODA DARI DARI JENIS


BELOKAN ATAS ALIRAN
1 USEPA 8D 2D LAMINER
STANDARD
2 AUSTRALIAN 5D LAMINER
STANDARD
3 JIS STANDARD 4D 2D LAMINER

4 KEPDAL 205 8D 2D LAMINER


Fasilitas Sampling

TANGGA yang aman untuk menuju ke lokasi lubang pengambilan


contoh uji.

SCAFFOLD atau penyangga yang kuat untuk pijakan petugas dan


tempat penyimpanan peralatan yang disertai dengan pagar
pengamannya.

LUBANG PENGAMBILAN CONTOH UJI dengan diameter dalam


minimal 10 cm dengan flange yang dapat ditutup serta dibuat
pada ketinggian sekitar 1,25m dari penyangga.
USEPA Standard
Titik Lintas
Jaminan Mutu Gas Emisi

 Untuk menghilangkan gangguan partikulat, maka ketika


sampling harus menggunakan penyaring
 Untuk menghindari kondensasi, maka perlu dilakukan
pemanasan pada aliran gas
 Saluran sampling dan sistem pengumpulan gas harus terbuat
dari bahan yang inert
 Teknik pengumpulan gas, seperti absorpsi dengan pereaksi
kimia, harus diketahui efisiensi pengumpulannya
 Metode analitik pengukuran yang digunakan harus spesifik,
akurat, sensitif dan bebas dari senyawa-senyawa pengganggu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai